Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI

“Bunga Anggrek”

Disusun Kelompok
1. Intan Alifah Sari
2. Kristal Novelita
3. Andika Saputra
4. Aldo Erix Saputra
Kelas X 5

SMA N 1 TUMIJAJAR
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
rahmat dan hidayah-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan
Hasil Observasi yang bejudul “Bunga Anggrek” dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Permohonan maaf saya sampaikan jika dari Laporan Hasil Observasi ini ada
yang tidak sesuai atau tidak berkenan bagi pembaca. Semoga Laporan Hasil
Observasi ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 Jenis-Jenis Bunga Anggrek.......................................................................
2.2 Ciri – Ciri Anggrek dan Syarat Pertumbuhan Anggrek............................
2.3 Teknik Budidaya Bunga Anggrek.............................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................


3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggrek termasuk famili Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata
“Orchid” berasal dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Pada zaman
dahulu, anggrek biasa diidentikkan dengan keberadaan pria, baik warna,
bentuk, bahakn strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan
kejantanan. Mereka beranggapan jika mengonsumsi anggrek muda, seseorang
bisa memiliki anak laki-laki dan jika mengonsumsi anggrek tua akan
melahirkan anak perempuan.
Famili anggrek merupakan salah satu kelompok terbesar di antara
tumbuhan lainnya di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok
(subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas
tanama berbiji tunggal (monocotyledone), ordo Orchidales, dan family
Orchidaceae (anggrek-anggrekan). Famili ini dapat dibagi lagi menjadi 5
subfamili, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe (subsuku). Menurut para ahli, di
dunia ada sekitar 50.000 jenis spesies anggrek alam yang terhimpun dalam
1.200 genus (induk jenis atau marga). Di antara jenis-jenis anggrek
tersebut,ada yang terbagi lagi menjadi beberapa subspesies atau lebih dikenal
dengan nama varietas. Antara satu varietas dan variets lain mempunyai sedikit
perbedaan, misalnya warna dan ukuran bunganya. Jenis-jenis anggrek yang
sangat banyak ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai
dengan tempat asalnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis bunga anggrek ?
2. Ciri – Ciri dan syarat pertumbuhan bunga anggrek ?
3. Bagaimana teknik budidaya bunga anggrek ?
1.3 Tujuan
Tujuan saya menyusun menyusun Laporan Hasil Observasi ini ialah:
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bunga anggrek
3. Untuk mengetahui Ciri – Ciri Bunga Anggrek dan syarat pertumbuhan
anggrek
4. Untuk mengetahui teknik budidaya bunga anggrek
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Bunga Anggrek


1. Anggrek Dendrobium
Anggrek Dendrobium meraupakan salah satu jenis anggrek yang yang
sangat disukai oleh semua orang, karena pada anggrek ini memiliki warna
bunga yang cerah dan terlihat sangat cantik. Pastinya akan sangat cocok
sekali untuk dijadikan tanaman hias, apalagi untuk jenis ini sangat mudah
sekali untuk kita temukan.
2. Anggrek Bulan Kalimantan Barat
Untuk jenis anggrek yang satu ini memang salah satu anggrek yang
memiliki bentuk sangat indah dengan corak warna putih, kuning serta
merah. Sementara itu untuk bentuk bunganya biola dilihat memang sangat
unik sekali, oleh sebab itu banyak sekali orang yang menyukai jenis
anggrek yang satu ini.
3. Anggrek Tebu
Mungkin anggrek tebu salah satu jenis anggrek yang memiliki bobot
sangat berat, karena beartnya mampu mencapai 1 ton dan ketinggian yang
mencapi 3 meter. Untuk jenis anggrek ini memiliki warna kuning serta
memiliki bintik bintik kecoklatan, merah kehitam-hitaman. Bahkan jenis
ini termasuk anggrek yang tahan layu sampai 2 bulan, meskipun
batangnya sudah dipotong.
4. Anggrek Hitam
Terdapat banyak sekali jenis anggrek yang ada di Indonesia dan salah
satunya anggrek hitam, untuk jenis ini bisa kalian temukan di Kalimantan
dan Sumatra. Hanya saja untuk Bunga Anggrek hitam sudah cukup langka,
bahkan sudah menjadi salah satu anggrek yang langka di Indonesia. Hal
terebut dikarenakan habitatnya kini mulai hilang, sehingga pupulasinya
mulai berkurang.
5. Anggrek Bulan
Anggrek Bulan menjadi salah satu jenis bunga anggrek yang sangat
digemari oleh kebanyakan orang, karena pada anggrek bulan memiliki
tampilan yang sangat cantik sekali. Sehingga kebanyakan orang
menjadikan anggrek bulan sebagai tanaman hiasan, apalagi untuk
menemukan jenis yang ini sangat mudah sekali. Anggrek bulan menjadi
tumbuh menempel pada batang atau pohon.
6. Anggrek Cattleya
Mungkin ini salah satu jenis bunga anggrek yang memiliki bunga
berukuran besar dan menjadi ciri khas dari anggrek cattleya. Sementara itu
untuk merawat anggrek ini sangat mudah sekali dan perawatannya tidak
memerlukan keahlian khusus. Untuk menemui anggrek yang satu ini
memang sangat mudah sekali, karena sudah banyak orang yang budidaya
anggrek cattleya.
7. Anggrek Selop
Anggrek Selop salah satu jenis anggrek yang memiliki bentuk bunga yang
sangat unik, bahkan dapat dibedakan dengan terdapat 4 bbuah kelopak
yang terbagi menjadi 2 bagian yakni kelopak utama dan kelopak samping.
Untuk jenis yang satu ini bisa ditemui di kawasan lereng gunung semeru,
karena bunga ini sangat cocok tumbuh di ketinggian450 sampai 770 diatas
permukan laut.
8. Anggrek Monyet
Bentuk bunganya yang mirip muka monyet, oleh sebab itu dinamakan
sebagai anggrek monyet. Namun untuk nama ilmiahnya bernama Dracula
Simia yangb berarti naga kecil. Untuk jenis anggrek yang satu ini dapat
tumbuh diketinggian 1000 sampai 2000 meter dengan suhu berkisar 27
derajat celcius serta kelembabannya 80 sampai 90%.
9. Anggrek Hartinah
Anggrek Hartinah atau Tien Soeharto adalah salah satu jenis anggrek yang
tumbuh didaerah tertentu saja. Sedangkan untuk bentuk bunganya seperti
pita yang meruncing dan mampu mencapai 50 sampai 60 cm, sementara
itu jenis yang satu ini hanya bisa ditemukan di Sumatra Utara.
10. Anggrek Kasut Kumis
Anggrek Kasut Kumis atau nama ilmiahnya Paphiopedilum
chamberlainianum salah satu jenis anggrek yang memiliki bentuk bunga
sangat unik sekali. Untuk jenis yang satu ini tumbuh diatas tanah dengan
ketinggian yang mencapai 30 cm sampai 45 cm dan sangat cocok tumbuh
di ketinggian 1000 mter sampai 200 meter. Hanya saja untuk saat ini
Anggrek Kasut Kumis sudah sangat sulit untuk kita temukan, karena
habitanya sudah hancur dikarenakan erupsi gunung.
Berikut ini beberapa jenis anggrek :
Anggrek Orcidaceae
Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis
Anggrek Buntut Bajing Rhinchostylis retusa
Anggrek Dendro Dedrobium sp
Anggrek Dendro Larat Dendrobium phalaenopsis
Anggrek Dendro Merpati Dendrobium crumenatum
Anggrek Dendro Rusa Dendrobium veratroides
Anggrek Dendro Sumba Dendrobium purpureum
Anggrek Ekor Tupai Rhinchostylis retusa
Anggrek Eria Kancil Eria javanica
Anggrek Eria Konde Eria albido tomentosa
Anggrek Eria Lili Eria hyachintoides
Anggrek Eria Lily Eria hyachintoides
Anggrek Eria Mawar Eria flvascen
Anggrek Eria Rotan Eria compressa
Anggrek Hitam Coelogyne pandurata
Anggrek Kalajengking Arachnis flos-aeris
Anggrek Kasut Paphiopedilum sp
Anggrek Kasut Belang Paphiopedilum lowii
Anggrek Kasut Berbulu Paphiopedilum glaucophyllum
Anggrek Kasut Hijau Paphiopedilum javanicum
Anggrek Kasut Kumis Cypripedium chamberlalianum
Anggrek Kasut Pita Paphiopedilum tonsum
Anggrek Kepang Pholidota imbricata
Anggrek Macan Gramatophyllum sp
Anggrek Mata Sapi Dendrobium anosum
Anggrek Oncidium Oncidium sp
Anggrek Tanah Spathoglottis aurea
Anggrek Tanah Apuy Phajus tankervilliae
Anggrek Tanah Coklat Phajus callosus
Anggrek Tanah Kuning Phajus flavus
Anggrek Tebu Gramatophyllum speciosum
Anggrek Vanda Vanda

2.2 Ciri – Ciri dan Syarat Pertumbuhan Bunga Anggrek


1. Ciri – ciri bunga Anggrek
 Tanaman anggrek memiliki akar sekulen dan tebal serta berdaging
 Pada tanaman ini akan terdapat jamur akar (Mikoriza) yang bisa
dijumpai pada bagian permukaan akranya.
 Bunga ini tidak memiliki akar serabut didalamnya, namun untuk jenis
anggrek epift akarnya berkemabng dan menempel pada tanaman atau
pohon lain.
 Tanaman anggrek memiliki warna bunga yang cerah.
 Anggrek akan hidup pada situasi cahaya matahari tertentu.
 Bunganya bila dilihat membentuk simetri bilateral.
 Memiliki buah yang berbentuk kapsu berwarna hijau serta memiliki
biji yang berukuran sangat kecil.

2. Syarat Pertumbuhan Bunga Anggrek


1. Iklim
a. Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman anggrek.
b. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini.
Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman
anggrek.
c. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C.
Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka
daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran
tinggi Dieng).
d. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus,
akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
2. Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
a. Media untuk anggrek Ephyfit dan Semi Ephyfit terdiri dari:
1. Serat Pakis yang telah digodok.
2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
4. Ijuk.
5. Potongan batang pohon enau.
6. Arang kayu .
7. Pecahan genting/batu bata.
8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan
akarnya.
Untuk anggrek Semi Ephyfit yang akarnya menempel pada media
untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti
kompos, pupuk kandang atau daun-daun.
b. Media untuk anggrek Terrestrial
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk
kompos, sekam, pupuk kandang, serat pakis dan lainnya.
c. Media untuk anggrek semi Terrestrial
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak
besar, ditambah pupuk kandang, sekam atau serutan kayu. Dipakai
media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya.

3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-300C pada siang hari,
210C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl.
Contoh jenis anggrek ini adalah:
1. Dendrobium phalaenopsis
2. Onchidium Papillo
3. Phaphilopedillum Bellatum
b. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)
Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 0C dan 15–210C,
pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
c. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)
Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada
suhu udara 15-210C di siang hari dan 9–150C pada malam hari,
dengan ketinggian ≥ 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis
Cymbidium.

2.3 Cara Budidaya Bunga Anggrek


Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman
anggrek, yaitu:
a. Anggrek Ephyfit adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain
tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk
menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari
makanan adalah akar udara.
b. Anggrek semi Ephyfit adalah jenis anggrek yang menempel pada
pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar
lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan
untuk berkembang.
c. Anggrek tanah/anggrek Terrestris.

1. Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang
meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V,
Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau
dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
a) Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk
pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil
dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari
Kalium Sulfat (K2SO4).
Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
- Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
- ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
- ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
b) Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan
tambahan pupuk, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung N,
P, K dengan cara misalnya :
- Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
- DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
- K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air
c) Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size)
Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K=
1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
1) Dalam bentuk padat atau powder yg dilakukan dg menaburkan secara
hati-hati, jangan tersangkut pada daun atau batangnya yang
menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.
2) Disiramkan, anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang
terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan
3) Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar
didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.
2. Pengairan dan Penyiraman
Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a. Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi
pHnya tinggi, maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam
misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.
b. Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral
dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah
kapur harus diperhatikan pHnya.
c. Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk
penyiraman.

3. Waktu Pengobatan/Penyemprotan Pestisida


Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari atau sore
hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat,
dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman
anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan
jangka waktu tertentu (untuk kutu daun seminggu sekali. Adapun jenis
insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain:
a) Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
b) Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
c) Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
d) Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
e) Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk
keong dan bekicot air
f) Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk
keong dan bekicot air
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggrek termasuk famili Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata
“Orchid” berasal dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Famili
anggrek merupakan salah satu kelompok terbesar di antara tumbuhan lainnya
di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman
berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanama berbiji tunggal
(monocotyledone), ordo Orchidales, dan family Orchidaceae (anggrek-
anggrekan).
Tipe petumbuhan anggrek erat kaitannya dengan cara anggrek
memperbanyak diri secara vegetatif (aseksual) sesuai dengan sifat khas
pertumbuhan batangnya. Tipe pertumbuhan anggrek ada dua, yakni simpodial
(berumpun) dan monopodial (memanjang ke atas).
Perbanyakan secara tradisional pada anggrek ada beberapa cara yaitu,
penyetekan, pemisahan rumpun atau spliting, keiki, perbanyakan dengan
tangkai bunga, penyebaran biji secara tradisional.

3.2 Saran
Budidaya tanaman anggrek harus ditingkatkan karena tanaman ini
memiliki keindahan. Lebih baik lagi jika dilakukan persilangan yang
menghasilkan anggrek baru. Laporan Teks Hasil Observasi ini jauh dari kata
sempurna saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://ananda-maulana.blogspot.com/2015/05/teks-laporan-hasil-observasi-
bunga.html
http://oktaviayusmi.blogspot.com/2014/05/makalah-budidaya-tanaman-
anggrek.html
http://pai.or.id/index.php/artikel/how-to-do/109-perbanyakan-anggrek (diunduh
28/05/2013 20:45:20).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ir.%20Suhartini,%20MS./
budidaya%20anggrek%20[Compatibility%20Mode].pdf (diunduh
28/05/2013 20:45:51).
https://www.anggrekmania.com/jenis-bunga-anggrek-cara-menanam-merawat/
Parnata, Ayub. 2007. Panduan Budi Daya dan Perawatan Anggrek. Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai