Anda di halaman 1dari 4

DUTA LITERASI SEKOLAH, SI PEMIKIR UNGGUL YANG

INOVATIF DI ERA DISRUPSI TEKNOLOGI DIGITAL

OLEH:
I DEWA AGUNG KARTIKA WEDANTHA
PUTU FANIA FRANSISKA MAHAPUTRI
NI KADEK ANGGIE SURYA PRATIWI

Seiring perkembangan waktu, fenomena disrupsi teknologi digital semakin


nampak. Kondisi tersebut merupakan sebuah masa dimana kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan
belajar. Geoffrey A. More menyatakan, disruptive technologies typically enable
new markets to emerge atau disrupsi teknologi biasanya memungkinkan adanya
pasar baru. Oleh karena itu, setiap orang harus memiliki wawasan yang kuat dalam
menghadapi globalisasi dunia yang semakin maju. Apalagi, digitalisasi telah
mengubah langkah pendidikan secara fundamental. Di tengah perubahan yang
terjadi dengan cepat pada dunia maya, memerlukan adanya upaya yang lebih besar
untuk memastikan bahwa generasi muda tetap konsisten untuk belajar sepanjang
hayat dan siap menghadapi tantangan masa depan. Salah satu konsep yang bersifat
inovatif yang menjadi jawaban atas kondisi ini adalah dengan melibatkan siswa
menjadi duta literasi sekolah yang inovatif.
Suyono yang merupakan seorang penulis menyoroti bahwa literasi sebagai
basis pengembangan pembelajaran efektif dan produktif yang memungkinkan
siswa terampil mencari dan mengolah informasi sesuai kebutuhan hidup abad 21.
Disamping itu, J.K Rowling, penulis terkenal seri Harry Potter dalam
wawancaranya menyampaikan bahwa membaca adalah cara kita mengisi pikiran
kita dengan ide-ide besar. Dari pernyataan tersebut literasi adalah kunci untuk
membuka pintu pengetahuan tanpa batas yang menjadi senjata menghadapi era
globalisasi digital.
Kegiatan literasi akan semakin optimal dengan adanya duta literasi di setiap
institusi pendidikan. Pengertian duta literasi yang diperoleh dari blog Dikbud
Provinsi NTB adalah siswa yang terbentuk dari suatu pilihan seleksi yang bertujuan

1
untuk mengembangkan kemampuan literasi yang dimiliki baik menulis dan
membaca. Oleh karena itu, duta literasi memiliki peran sebagai pelopor dalam
membantu siswa mengembangkan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan secara optimal. Para duta ini memastikan bahwa siswa tidak hanya
memiliki akses informasi semata, melainkan juga dapat mengolahnya dengan baik.
Disamping itu, pemahaman terhadap pemanfaatan dan perkembangan
teknologi merupakan sebuah aset penting sehingga para duta ini dapat membantu
siswa lainnya mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. mereka
akan membimbing temannya dalam menggunakan teknologi secara bijak,
mempromosikan literasi digital, dan memungkinkan para siswa lainnya untuk
menjadi para pengguna teknologi digital kompeten. Dikutip dari blog Kominfo,
indeks literasi digital Indonesia pada tahun 2022 mengalami sebuah peningkatan.
Dari pernyataan tersebut, tentunya giat melakukan aktivitas literasi digital akan
semakin mampu mewujudkan generasi yang cakap dan terampil menggunakan
teknologi untuk meningkatkan kemampuan literasi di era 5.0.
Salah satu kegiatan spesifik yang dilakukan oleh duta literasi sekolah yaitu
mempromosikan aktivitas gemar membaca buku. Pemerintah pusat telah
menyediakan e-book dalam perpustakaan digital yang bisa diakses oleh setiap
individu. Salah satunya keberadaan SIBI (Sistem Informasi Perbukuan Indonesia)
memberikan akses gratis kepada setiap orang dengan melakukan daftar akun. Selain
itu, literasi digital akan semakin menyenangkan jika kegiatan menganalisis isi
bacaan dilakukan dengan melibatkan aplikasi belajar seperti, Quizizz, Padlet,
Kahoot! dan sebagainya.
Peran lain dari duta literasi tidak hanya mengajarkan sesama siswa tentang
apa yang harus mereka baca atau dengar, akan tetapi mereka juga mengajak para
rekan siswa lainnya untuk menganalisis informasi secara kritis. Para duta
memfasilitasi pemikiran kritis dan analisis yang mendalam, memilah fakta dari
opini, serta mengidentifikasi kepentingan dan bias dalam berbagai sumber
informasi melalui kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Keberadaan duta
literasi sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk student
agency dalam dirinya dan mampu memberdayakan kemampuan literasi para siswa
lainnya.

2
Duta literasi sekolah adalah agen perubahan yang memiliki tugas penting
dalam meningkatkan literasi di kalangan siswa di era disrupsi teknologi digital.
Mereka dibentuk untuk membantu mengembangkan keterampilan membaca,
menulis, berbicara, dan mendengarkan para siswa lainnya sehingga mereka dapat
memahami dan berkomunikasi tentang isu-isu kompleks di era digital. Di masa
depan, negara kita membutuhkan pemikir unggul yang mampu mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi perubahan zaman yang
sedang menderu laju. Oleh karena itu, memulihkan lumpuh nalar dengan terapi kata
melalui kegiatan literasi inovatif harus dilakukan secara konsisten.

3
DAFTAR PUSTAKA

Dikbud NTB. 2021. “Lomba Pemilihan Duta Literasi di SMA N 4 Mataram.”


Diakses pada 6 September 2023 dari
https://dikbud.ntbprov.go.id/index.php/Beritaaa/Detail/358

Kominfo. 2022. “Literasi Digital Masyarakat Indonesia Membaik.” Diakses pada 6


September 2023 dari
https://www.kominfo.go.id/content/detail/39858/literasi-digital-masyarakat-
indonesia-membaik/0/artikel

Moore, Geoffrey A. 2000. “Living on the Fault Line: Managing for Shareholder
Value in the Age of the Internet.” USA: Harper Collins Publishers.

Anda mungkin juga menyukai