Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imelda Marselina Molle

Nim : 22061003

Kelas : A (keperawatan)

Tugas : Keperawatan Maternitas

HORMON-HORMON PADA WANITA

BESERTA FUNGSI-NYA

1. Hormon Esterogen
Hormone esterogen di peroduksi di ovarium (indung telur) dan juga diperoduksi
oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi dalam jumlah yang sedikit.
Esterogen meningkatkan pertumbuhan kelenjar mamae. Dan merupakan hormone
feninisme wanita, terutama disebabkan oleh hormone androgen. Kerja esterogen pada
uterus, vagina, dan beberapa jaringan lainnya menyangkut interaksi dan reseptor
protein dan sitoplasma sel.
Esterogen berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan dan mengatur
mood atau suasana hati.
Esterogen mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan tuba
uteril, jumlah otot uterus, dan kadar protein kontaktil uterus.
Penurunan produksi esterogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti
menstruasi yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause
dan osteoporosis pada wanita usia lanjut.
2. Hormon Progesteron
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, yang mengatur
perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina.
Progesteron menurunkan kepekaan otot endometrium, sensitifitas miometrium
terhadap oksitosin, dan aktifitas listrik spontan miometrium sambil meningkatkan
potensial membran, serta meningkatkan suhu basal pada saat ovulasi.
Hormone progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi ovulasi. Saat
wanita mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormone progesteron
akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium
untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormone progesteron dalam tubuh akan turun
dan memicu menstruasi.
3. Hormon Testosteron
Kadar testosteron pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada pria, namun
hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita.
Hormone testoteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksualdan
menjaga kesehatan vagina, payudara, dan kusuburan, meningkatkan fungsi kognitif
otak, mengatur mood atau suasana hati dan menjaga kesehatan tulang.

4. Luteinizing hormon (LH)


LH pada wanita berperan dalam masa pubertas untuk membantuh tubuh mengatur
siklus menstruasi dan ovulasi.
Hormone ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.
Kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah
menopause.
Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan masalah
reproduksi.
5. Follicle-stimulating hormon (FSH)
FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis dan berperan penting dalam sistem
reproduksi.
Hormone FSH membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur
di ovarium.
Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak mengalami
ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan
kehamilan.
Sebaliknya, jika kadar hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita
memasuki masa menopause atau adanya tumor di kelenjar hipofisis.
6. Hormon Oksitoksin
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis, umumnya akan meningkat selama
kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan.
Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan
mempersiapkan proses persalinan.
Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk
menghasilkan ASI.

Anda mungkin juga menyukai