Peningkatan Efektivitas Cooling Tower
Peningkatan Efektivitas Cooling Tower
Abstrak
Cooling tower merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menyerap panas pada fluida air yang berasal dari heat
exhanger (kondensor, generator air cooler, lube air cooler, boiler feed pump) menggunakan fluida udara yang
dialirkan secara natural maupun dialirkan oleh fan. Kalor panas yang diserap oleh udara membutuhkan kontak yang
baik antara air dan udara agar terjadi proses pendinginan yang maksimal. Proses pendinginan yang maksimal pada
prakteknya tidak bisa terjadi karena dipengaruhi oleh komponen yang terpasang pada cooling tower. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang efektifitas cooling tower dengan mode high speed. Pengamatan dilakukan pada cooling
tower tipe induced draft cross flow. Teknologi Material membedakan material menjadi tiga bagian yakni material
cair, material gas dan material padat, disini akan merancang penggunaan material gas ideal yakni udara sebagai
salah satu fokus untuk peningkatan fektivitas cooling tower. Metode yang digunakan adalah mode high speed yaitu
dengan menambah keceptan udara sehingga panas yang diserap oleh udara lebih banyak. Metode perhitungannya
sendiri menggunakan metode pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Perhitungan efektivitas dengan
metode langsung menggunakan neraca massa dan energi dan secara tak langsung menggunakan perhitungan cara
Range and Approac. Setelah menggunakan mode high speed dengan meningkatkan kecepatan angin menjadi 3 m/s
diharapkan dapat menaikkan efektivitas sebesar 27,7 %..
Kata Kunci : air, cooling tower, generator, kondensor, udara.
eliminator, pompa, blade, louver, dan lainnya [1-3]. Tahapan dalam menghitung efektivitas
Cara mengatasi masalah tersebut dengan melakukan Tahap 1 Menentukan laju aliran air (m_w)
perancangan peningkatan efektivitas cooling tower untuk 𝑚𝑤 = 𝑄𝑤 × 𝜌𝑤 (5)
mengetahui seberapa baik operasi cooling tower tersebut Tahap 2 Menentukan laju aliran udara (m_a)
sedangkan selama ini belum dilakukan pengkajian peningkatan 𝑚𝑎 = 𝑄𝑎 × 𝜌𝑎 (6)
efektiviatas cooling tower dengan mode high speed. 𝑚𝑎 = 𝑣𝑎 𝑜𝑢𝑡 × 𝐴𝑜𝑢𝑡 × 𝜌𝑎 (7)
Mode high speed adalah suatu cara peningkatan efektivitas Tahap 3 Menentukan laju aliran air yang menguap (𝑚𝑒𝑣 )
dengan mnaikkan kecepatan udara dengan tujuan untuk terjadinya 𝑚𝑒𝑣 = 𝑚𝑎 × (𝑤𝑎 𝑜𝑢𝑡 − 𝑤𝑎 𝑖ℎ ) (8)
proses penyerapan panas yang lebih banyak Tahap 4 Perhitungan efektivitas
𝑞
𝜀 = 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100 %
𝑞𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠
(9)
II. TINJAUAN PUSTAKA
[𝑚𝑎 ×(ℎ𝑎 𝑜𝑢𝑡 −ℎ𝑎 𝑖𝑛 )]+(𝑚𝑒𝑣 ×ℎ𝑤 )
𝜀= 𝑚𝑤 ×𝐶𝑝𝑤 ×(𝑇𝑤 𝑖𝑛 −𝑇𝑤 𝑜𝑢𝑡 )
× 100 % (10)
II.1 Metode Perhitungan Secara Langsung
Data properties air dan udara dibutuhkan untuk menghitung
Perhitungan Neraca Massa dan Energi pada Cooling Tower efektivitas.
dilakukan dengan asumsi: Operasi berada dalam keadaan steady
state dan Daya konsumsi fan diabaikan [3-7]. II.2 Metode Perhitungan Secara Tak Langsung
Neraca energi didapatkan persamaan berikut:
(𝑚𝑤 𝑖𝑛 × 𝐶𝑝𝑤 × 𝑇𝑤 𝑖 𝑛 ) − (𝑚𝑤 𝑜𝑢𝑡 × 𝐶𝑝𝑤 × 𝑇𝑤 𝑜𝑢𝑡 ) Kinerja cooling tower ditinjau dari range (R), approach (A),
+(𝑚𝑎 × (ℎ𝑎 𝑜𝑢𝑡 − ℎ𝑎 𝑖𝑛 ) = 0 (1) efektifitas termal (ε), kapasitas pendinginan (q_C), kehilangan air
akibat evaporasi (W_e), siklus kosentrasi (C.O.C), kehilangan air
Jumlah air yang terevaporasi adalah sebagai berikut, 𝑚𝑤𝑒 =
akibat terbawa oleh udara yang keluar fan (W_D), kehilangan air
𝑚𝑎 ( 𝑤𝑎 𝑜𝑢𝑡 − 𝑤𝑎 𝑖𝑛 ); biasanya diasumsikan sebesar 1% dari akibat pembuangan sejumlah air untuk mengontrol agar tidak terjadi
jumlah air yang masuk sehingga besarnya nilai [(𝑚𝑎 × peningkatan kandungan (W_B), make-up water (W_mu), dan rasio
(𝑤𝑎 𝑜𝑢𝑡 × 𝑤𝑎 𝑖𝑛 ) × 𝐶𝑝𝑤 × 𝑇𝑤 𝑜𝑢𝑡 ] dapat diabaikan. Dengan air-udara (L/G) [3]. Berikut penjelasan rumus yang digunakan:
demikian, persamaan dapat dituliskan kembali menjadi, a. Range (R)
40
Jurnal Energi Volume 10 Nomor 1 November 2020 ISSN: 2089-2527
Range merupakan perbedaan temperatur air yang masuk (Tw IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
in) dan air yang keluar (Tw out). Nilai range yang tinggi
menunjukkan bahwa cooling tower mampu menurunkan Perhitungan efektivitas dilakukan menggunakan pendekatan
temperatur air dengan efektif. langsung dengan neraca massa dan energi (NME) dan pendekatan
𝑅 (℃) = 𝑇𝑤 𝑖𝑛 (℃) − 𝑇𝑤 𝑜𝑢𝑡 (℃) (11) tidak langsung dengan menggunakan Range-Approach. Perhitungan
b. Approach (A) efektivitas dengan menggunakan NME membandingkan qlepas dan
Approach merupakan perbedaan temperatur air yang keluar qterima pada fluida air maupun udara.
(Tw out) dan temperatur bola basah udara yang masuk (Twb in). Pengambilan data menggunakan NME dibutuhkan parameter
Nilai approach yang semakin rendah menunjukkan bahwa pengukuran diantaranya laju aliran air, temperatur air, temperatur
semakin baik kinerja cooling tower. udara, dan laju aliran udara.
𝐴 (℃) = 𝑇𝑤 𝑜𝑢𝑡 (℃) − 𝑇𝑤𝑏 𝑖𝑛 (℃) (12) Perhitungan efektivitas dengan Range-Approach merupakan
c. Efektifitas termal (ε) metode pengkajian pendinginan aktual dengan pendinginan
Efektifitas termal merupakan rasio antara range dan range ideal maksimum dimana qaktual= range, qmax = range + approach.
atau dengan kata lain nilai range dibagi dengan nilai range dan Parameter pengukuran yang dibutuhkan diantaranya temperatur air
approach. Nilai rasio yang semakin tinggi menunjukkan bahwa dan temperatur udara.
semakin tinggi efektifitas cooling tower.
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 (℃)
ε (%) = × 100% (13) IV.1 Analisa Secara Langsung Berdasarkan NME
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 (℃)+𝐴𝑝𝑝𝑟𝑜𝑎𝑐ℎ (℃)
1000
0
0 1 Kecepatan
2 udara 3 4
3000
Perhitungan Efektivitas secara langsung
2000
menggunakan Persamaan 1-10
1000
Perhitungan Efektivitas secara tidak langsung
menggunakan Persamaan 11-13 0
0 1 2 3 4
Analisa
Kecepatan udara, m/s
Hubungan kecepatan udara terhadap q water
Selesai Linear (Hubungan kecepatan udara terhadap q water)
Gambar IV.2 Hubungan antara kecepatan udara terhadap q water
Gambar III.1 Skema penelitian
41
Jurnal Energi Volume 10 Nomor 1 November 2020 ISSN: 2089-2527
Berdasarkan Gambar IV.2 menunjukkan kapasitas dan temperatur bola basah udara yang masuk (T wb in). Approach
pendinginan berubah setiap saat. Kapasitas pendinginan didapatkan dari hasil pengukuran temperatur air yang masuk (T w in)
dipengaruhi oleh laju air yang mengalir, kapasitas panas air, dan dan temperatur bola basah udara yang masuk (T wb in). Approach
perbedaan temperatur air yang masuk dan yang keluar. Kenaikan yang semakin kecil menunjukkan kinerja cooling tower yang
kapasitas pendinginan mulai terjadi kecepatan udara 1,5 m/s, semakin baik karena temperatur air yang keluar mendekati nilai
kemudian mengalami penurunan, dan naik lagi mlai pada temperatur bola basah yang masuk [11].
kecepatan 3 m/s sampai puncaknya yakni 3,5 m/s. Hal tersebut 75
terjadi karena debit air yang semakin mengalir bertambah besar.
70
Kapasitas pendinginan yang semakin besar menunjukkan bahwa
semakin besar kalor yang dilepas oleh air [9]. 65
Efektivitas, %
60
Hubungan kecepatan udara terhadap Range 55
2.9 50
y = 0.17x + 1.89 45
2.7
40
2.5 35
Range, °C
2.3 30
0 1 2 3 4
2.1
Kecepatan udara, m/s
1.9
1.7 NME Range-Approach
1.5
0 2 4 6 Gambar IV.5 Perbandingan Efektivitas Secara NME terhadap Range-Approach
43