Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Daghfal Rafataqwa Zulda

NIM : 08061382328122
KELOMPOK : 3
KESALAHAN PEMBACAAN RESEP
Zaman sekarang yang sudah memasuki revolusi industri 4.0 menjadi era dimana
semua teknologi dan internet membuat segala hal menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
Pelaksanaan revolusi industri di Indonesia salah satunya digunakan untuk menunjang
sistem dalam mencegah human erorr serta mobilitas dalam pekerjaan. Banyak sekali
dampak dari revolusi industri 4.0 yang sudah terlihat dalam kehidupan, salah satunya
untuk memperbaiki Human eror .Medication eror menjadi salah satu masalah yang
banyak terjadi di bidang kefarmasian.

Dalam praktik kedokteran, peran apoteker adalah mengendalikan


penyiapan, perolehan, penyimpanan, dan distribusi obat hingga obat sampai ke
pasien, yaitu dalam pemberian obat berdasarkan resep dokter dan dalam
pemberian pelayanan informasi obat.Namun dalam praktiknya, masih banyak
kesalahan medis yang terjadi dan laporan kasus muncul setiap tahun bahkan setiap
bulan. Berdasarkan data jurnal negara maju, dokter yang menulis resep, masih
manual dan seringkali sulit dibaca yang salah satunya di Indonesia, merupakan
faktor yang sangat umum menyebabkan sekitar 7.000 kematian per tahun
Kesalahan pengobatan adalah kesalahan dalam proses peresepan dan
potensi kegagalan dalam proses pengobatan,menyebabkan cedera dan dapat
membahayakan pasien. Upaya dapat dilakukan untuk mencegah kesalahan
pengobatan dilakukan dengan intervensi komputer, terutama dengan
menggunakan sistem peresepan elektronik (electronic perception). Resep
elektronik adalah sistem resep yang menggunakan perangkat lunak yang
dirancang untuk menyederhanakan pelayanan, meresepkan obat mulai dari tahap
peresepan (menulis resep), menyalin obat (membaca resep hingga prosedur)
,persiapan (persiapan sampai memberikan resep), tahap pengobatan (proses
penggunaan pengobatan) dan proses pemantauan.
Manfaat peresepan elektronik dapat meningkatkan keselamatan pasien,
meningkatkan pemeliharaan ,menyelamatkan obat dan pasien, proses distribusi
data otomatis, peserta sedikit, memeriksa kode obat dari kode resep dan proses
pelabelan menggunakan barcode. peresepan elektronik juga dapat mencegah
risiko salah membaca resep, sehingga dapat memberikan dosis yang tepat dan
memberikan informasi riwayat kesehatan internal pengobatan sebelumnya, alergi
obat dan efek obat yang digunakan pasien, proses entri data lebih cepat,
menghemat lebih banyak kertas dan menjadi lebih nyaman.
Sistem resep elektronik(e-perscribing) adalah sistem resep dengan
perangkat lunak ini dirancang untuk membuat segalanya lebih mudah dalam
layanan resep dari awal resep (menulis resep), langkah transkrip (membaca resep
proses Dosis), fase dosis (manufaktur).sampai petugas memberikan resep),
langkah penggunaan (proses penggunaan narkoba) dan proses pemantauan.
Penggunaan obat resep dimaksudkan untuk menggantikan proses manual, resep
tercetak komputer dan dikirim melalui faks komputer.
Sistem resep elektronik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan
dengan resep manual, hal ini dapat mencegah terjadinya risiko salah membaca
resep, entri data yang lebih cepat dan lebih menghemat penggunaan kertas dan
lebih praktis. Dalam peresepan manual, tulisan dokter kadang tidak bisa dibaca,
sehingga bisa saja apoteker membuat kesalahan, penulisan resep sering kali
berulang dan berkelanjutan dalam proses pemesanan, pencatatan dilakukan secara
manual dan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan e-
prescribing.
Umumnya e-prescribing berperan dalam mencegah terjadinya medication
error. Medication error diartikan sebagai adanya kesalahan dalam pelayanan
peresepan obat. Medication error juga diartikan kegagalan dalam proses
pengobatan yang mengarah atau berpotensi mengakibatkan kerugian dan dapat
membahayakan pasien. Penelitian yang dilakukan terhadap pasien rawat jalan
untuk membandingkan kesalahan peresepan pada implementasi e-prescribing dan
resep yang ditulis secara manual didapatkan hasil 4,3% untuk kesalahan pada e-
prescribing, sedangkan 11% untuk resep yang ditulis secara manual.
Upaya pencegahan medication error dapat dilakukan dengan
komputerisasi, yaitu dengan penggunaan sistem e-prescribing. Pada awalnya
sistem ini bertujuan untuk mengurangi medication error dengan meningkatkan
kemudahan pembacaan resep dan mengurangi tidak lengkapnya informasi yang
ada didalam resep, namun saat ini banyak sistem e-prescribing yang dilengkapi
dengan medication error support, yaitu suatu sistem yang membantu pelayanan
kesehatan dalam menghindari kejadian medication error dan saran dalam
pemakaian obat.
Adapun manfaat dari diterapkannya e-prescribing yaitu: 1. Keselamatan
pasien dapat ditingkatkan melalui penggunaan e-prescribing dengan
meningkatkan keterbacaan resep, mengurangi waktu yang diperlukan untuk
meresepkan obat dan mengurangi kesalahan pemberian obat dan mengurangi efek
samping obat. 2. Peningkatan pemeliharaan obat dan penghematan biaya pasien.
3. Proses penyaluran data secara otomatis masuk, sehingga tidak perlu mencatat.
4. Sistem otomatis dengan sedikit orang yang terlibat. 5. Kode obat diperiksa dari
kode resep. 6. Labeling dengan barcode.
Jadi,Medication error adalah kegagalan dalam proses pengobatan yang
berpotensi mengakibatkan kerugian dan dapat membahayakan pasien. Kesalahan
penulisan resep merupakah salah satu contoh dari medication error. Upaya
pencegahan terjadinya kejadian kesalahan penulisan resep dapat dilakukan dengan
intervensi komputerisasi, yaitu dengan penggunaan e-prescribing. E-prescribing
dapat mencegah terjadinya risiko salah membaca resep, memberikan dosis obat
yang tepat, dan dapat memberikan informasi mengenai riwayat dalam pengobatan
sebelumnya sehinnga menghindarkan dari salah resep.

Anda mungkin juga menyukai