TINJAUAN PUSTAKA
Abstrak
Kesalahan pengobatan sering terjadi pada praktik umum maupun rumah sakit. Salah satu penyebabnya
adalah kesalahan penulisan resep (prescription errors) atau kesalahan peresepan (prescribing error).
Keputusan medis yang salah berdampak pada keselamatan dan kualitas kesehatan pasien, karena itu, perlu
upaya untuk mencegah dan mengurangi kesalahan, antara lain dengan penulisan resep secara elektronik
(e-prescribing). Tinjauan pustaka ini membahas hasil studi tentang prevalensi kesalahan penulisan resep
dan manfaat/keuntungan pelaksanaan e-prescribing untuk menghindari kesalahan memahami tulisan tangan
dokter di kertas resep yang sulit dibaca. Dibahas juga peresepan obat yang berlebihan, efisiensi waktu
penyiapan obat di apotek, serta kemampuan e-prescribing mengelola database yang dapat menganalisis
riwayat alergi obat, dosis yang tepat dan kemungkinan interaksi obat yang merugikan pasien. Selain itu juga
dibahas strategi implementasi dan dukungan infrastruktur serta kebutuhan sistem pengawasan dari lembaga
pemerintah yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) secara teratur. Implementasi peresepan
elektronik dengan strategi yang tepat akan berdampak positif pada keselamatan pasien dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan.
Kata kunci: peresepan elektronik; e-resep; kesalahan penulisan resep; kesalahan peresepan.
Abstract
Medication errors often occur in general practice and in hospitals partly due to an error in the prescription
or prescribing error because of incorrect medical decisions that affect patient safety and healthcare quality.
Therefore, it is necessary to prevent and reduce such errors, among others, by writing an electronic prescribing
(e-prescribing). This review will address the results of studies on the prevalence of prescription errors and
the benefits of implementing e-prescriptions to avoid misinterpreting doctor’s handwriting on prescription
papers and excessive drug prescribing, efficiency of drug preparation time at pharmacies, and the ability of
e-prescribing manage databases that can analyze the history of drug allergy, proper dosage and potential
drug interactions that harm patients. Moreover, it also discusses the implementation strategy, infrastructure
support and government monitoring system (Food and Drug Supervisory Agency) regularly. Implementation of
e-prescribing with appropriate strategies will have a positive impact on healthcare quality and patient safety.
Key words: electronic prescribing; e-prescription; prescription error; prescribing error.
211
Siti Farida, et al eJKI
212
Vol. 5, No. 3, Desember 2017 Implementasi Peresepan Elektronik
5. Pengurangan reaksi obat yang berpotensi berdasarkan kebutuhan formularium dan praktik
merugikan pasien. Dalam e-resep juga tercantum resep lokal. Provider sebagai pengembang perangkat
data/riwayat alergi pasien, pengalaman lunak e-prescribing perlu terus-menerus menguji,
buruk masa lalu dengan obat tertentu, dan memperbaiki, memperbarui, dan menyesuaikan
teridentifikasi potensi interaksi antar obat. sistem untuk mampu bersaing dengan perubahan
6. Identifikasi kesalahan dosis, terutama karena kebutuhan resep, tren, dan praktik dokter.
perbedaan formulasi pediatrik dan tingkat dosis Saat ini, banyak provider yang menawarkan
dewasa. Hal tersebut juga dapat menjadi bagian perangkat lunak e-prescribing. Untuk menjamin
dari penilaian yang dilakukan secara elektronik kualitas layanan e-prescribing, perlu sistem kontrol
sebelum apoteker mempersiapkan resep. yang baik. Pada tahun 2010, The Drug Enforcement
7. Penurunan risiko interaksi obat. Banyak Agency (DEA), sebuah lembaga yang mengontrol
software yang dipakai di apotek sudah mampu peredaran obat di Amerika, merevisi peraturan untuk
memeriksa profil pasien (dengan asumsi memberikan pilihan bagi dokter dalam penulisan resep
bahwa pasien hanya membeli obat di apotek secara elektronik melalui perangkat lunak dari provider
tertentu) untuk menaikkan kewaspadaan yang bersertifikat.7 Selain itu, DEA membuat regulasi
apoteker terhadap potensi interaksi dari khusus tentang penulisan e-resep dari obat tertentu
beberapa obat yang diberikan bersamaan. yang penggunaannya berada dalam pengawasan
8. Pencegahan risiko terhadap bahaya dan ketat secara hukum.7 Hal tersebut merupakan langkah
pengurangan biaya kesehatan. Tanda peringatan penting untuk mencegah penyalahgunaan obat
diberikan kepada dokter untuk mengurangi melalui e-resep. DEA berharap kepada para dokter di
kemungkinan dan keparahan reaksi efek samping setiap negara agar mengadopsi dan menggunakan
9. Peningkatan kualitas pelayanan dan sistem teknologi pengawasan tersebut.7
pengurangan klaim malpraktek terhadap Perlu disadari bahwa e-prescribing bukan
dokter. Hal itu menegaskan bahwa e-resep hanya sistem pesan antara dokter (prescriber) dan
dapat mengurangi penggunaan secara coba- apotek jejaring, tetapi merupakan sistem perangkat
coba obat maupun mengurangi kesalahan lunak yang diharapkan mampu mengelola database
yang dilakukan oleh dokter dan apoteker. pasien. Profil pasien di data yang tersimpan dapat
Sebagian besar hal tersebut bergantung pada digunakan untuk menganalisis peresepan yang
kewaspadaan dan kepedulian profesional tidak tepat atau peresepan berlebihan, pemantauan
apoteker dalam berinteraksi dengan software efek samping obat dan atau mencegah interaksi
yang dirancang untuk klinik/rumah sakit obat yang membahayakan pasien.
E-prescribing juga meningkatkan efisiensi apo-
12,13
Strategi Implementasi E-prescribing tek. Pengiriman resep elektronik mempersingkat
Implementasi e-prescribing membutuhkan waktu dalam membaca resep sehingga memung-
strategi tepat meliputi pengembangan perangkat kinkan apoteker dapat mempersiapkan obat yang
lunak yang user-friendly dari provider yang diperlukan lebih cepat. Sistem tersebut dalam mana-
bersertifikat, pelatihan khusus untuk staf klinis, jemen tata laksana pasien rawat inap di rumah sakit
dan dukungan kerjasama dari apotek/depo dan rawat jalan dapat mengurangi rawat inap yang
farmasi yang bekerja sama dalam pelaksanaan lebih lama, mencegah morbiditas dan mortalitas,
e-prescribing, serta sistem kontrol yang dilakukan serta meminimalkan penambahan biaya yang lebih
oleh lembaga pemerintah (BPOM) secara teratur besar dengan cara proaktif menemukan kesalahan
untuk mengawasi peredaran obat. penggunaan obat. Lebih jauh, kebijakan pelaksa-
Akses internet dan tingkat kenyamanan dengan naan e-prescribing dapat memfasilitasi perubahan si-
perubahan perilaku di lingkungan pekerjaan yang kap positif terhadap implementasi rekam medis elek-
menggunakan protokol dan teknologi canggih tronik yang lebih lengkap.
juga merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan Di sisi lain, privasi informasi kesehatan pribadi
e-prescribing. Lebih jauh, kebijakan untuk mendorong pasien yang terkandung dalam resep, baik tertulis
e-prescribing dapat memfasilitasi perubahan sikap atau elektronik, dijaga dan dilindungi oleh hukum.
positif terhadap implementasi rekam medis elektronik. Berdasarkan hal tersebut, e-resep memenuhi
Implementasi teknologi informasi kesehatan akan persyaratan, karena informasi kesehatan pribadi pasien
menjadi lebih sukses apabila didukung oleh perangkat dibagikan hanya untuk tujuan penyediaan layanan yang
lunak yang user-friendly. Sistem pendukung tersebut terkait dengan perawatan klinis.11-12 Selain itu, apabila
harus disesuaikan untuk masing-masing institusi pasien menghendaki print-out dari resep yang dibuat
213
Siti Farida, et al eJKI
untuk dirinya, dokter dapat mencetak resep tersebut efisiensi dan service management. Untuk
dan memberikannya kepada pasien. menunjang implementasi tersebut, perlu diantisipasi
Dengan teknologi baru ini, komunikasi hal-hal yang tidak diharapkan sebagai akibat
apoteker dan dokter berlangsung lebih efisien, penerapan e-prescribing, seperti sistem informasi
sehingga apotek dapat menyiapkan obat lebih error, sistem informasi yang mendadak mati, dan
cepat dan pasien tidak perlu menunggu lama di sebagainya. Untuk menjamin keberlangsungan
apotek. Apabila ada informasi tambahan yang pelaksanaannya, perlu diperhatikan kebutuhan
diperlukan dari e-resep, pihak apotek dapat bandwidth yang cukup, sumber daya manusia,
mengkomunikasikan dengan cepat kepada dokter keahlian dalam teknologi informasi dan
pembuat resep. Selain itu, lembaga pemerintah keterbatasan anggaran rumah sakit.
yang bertugas mengawasi peredaran obat di
mayarakat dapat lebih mudah memantau untuk Kelengkapan E-prescribing
memastikan kepatuhan terhadap formularium.11,12 Kelengkapan/fasilitas dalam e-resep hampir
Dengan berkembangnya implementasi e-pre- sama dengan resep yang ditulis di kertas, tetapi
scribing, apotek dapat memverifikasi kelayakan terdapat kelengkapan data yang perlu ditambahkan
cakupan pasien dan apoteker dapat melakukan pada e-resep meliputi:
ulasan penggunaan obat yang diterima pasien un- 1. Nama apotek/depo farmasi yang dituju yang
tuk mencegah potensi bahaya yang mungkin ter- ada dalam jaringan e-prescribing
jadi. Potensi bahaya tersebut misalnya resep yang 2. Waktu penulisan resep
tidak tepat, interaksi obat, penggunaan obat per- 3. Jaminan pembiayaan
tama kali, kepatuhan, konseling wajib bagi pasien, 4. Diagnosis penyakit pasien
dan banyak lagi. Kesalahan peresepan yang mem- Sebelum resep tersebut disiapkan untuk
bahayakan pasien dan mengakibatkan biaya me- diberikan kepada pasien, instalasi/unit farmasi
dis yang tinggi dapat dicegah jika apoteker dalam rumah sakit akan melakukan verifikasi terlebih
peran klinis membantu memilih obat yang aman dahulu terhadap resep, meliputi:
dan terjangkau pasien.7,13 1. Obat yang dipilih
Secara keseluruhan, pelaksanaan e-prescribing 2. Jumlah obat, termasuk jumlah antibiotik yang
dan perubahan sistem teknologi manajemen apotek diberikan
meningkatkan efisiensi operasinal apotek.11 Para 3. Dosis obat, frekuensi dan aturan pemberian
profesional juga menyadari kebutuhan langkah 4. Bentuk sediaan obat dan satuan obat
reformasi teknologi tersebut mengingat ke depan 5. Interaksi obat
obat baru dalam jumlah besar akan ditambahkan 6. Obat substitusi
ke dalam formularium oleh perusahaan obat dan 7. Hasil laboratorium terkait obat yang diberikan
potensi peningkatan jumlah resep yang ditulis Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
untuk populasi pasien geriatri.11 dalam menulis e-resep:
Melalui implementasi e-prescribing yang 1. Memilih depo farmasi/apotik yang dituju dalam
merupakan bagian dari kelengkapan rekam medis jejaring
elektronik diharapkan akan meningkatkan mutu 2. Ditentukan resep tersebut cito, biasa, untuk
layanan, mengurangi kesalahan, meningkatkan pasien rawat inap atau rawat jalan (Gambar 1)
214
Vol. 5, No. 3, Desember 2017 Implementasi Peresepan Elektronik
3. Ditentukan apakah akan dibuat resep racikan 5. Ditentukan jumlah obat, frekuensi pemberian,
atau non-racikan dosis obat dan satuan obat yang akan
4. Ditentukan apakah akan diberikan obat diberikan kepada pasien
generik atau obat paten 6. Ditentukan waktu pemberian yang tepat dari
pilihan frekuensi pemberian obat per hari
(Gambar 2)
7. Dapat dilihat informasi tentang kontra indikasi 10. Sebelum diproses, resep harus lolos
maupun interaksi obat verifikasi oleh tim verifikasi
8. Tersedia fasilitas untuk informasi tambahan Contoh resep pada Gambar 3 menunjukkan
terkait aturan pemberian (contoh: obat bahwa dokter minta kepada apotek untuk dibuatkan
simvastatin diminum 1 kali per hari 1 tablet sediaan puyer racikan yang berisi obat diazepam
pada malam hari) 1,5 mg/bungkus sebanyak 15 bungkus (packaging)
9. Tersedia informasi tentang harga obat di dengan aturan minum 3 kali sehari 1 bungkus
resep tersebut puyer.
215
Siti Farida, et al eJKI
216