Anda di halaman 1dari 45

RENCANA AKSI PERUBAHAN

”MANTAB”
(MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR)

Di susun oleh :

Amaladi,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM

i
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN II IPEMERINTAH KOTA
LUBUKLINGGAU
TAHUN 2023

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

”MANTAB"
(MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR)

Disusun Oleh :
AMALADI,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM

Telah disetujui tanggal : September 2023

Peserta Mentor

AMALADI,S.Sos HOLIKA,S.Sos.,M.Si
NIP.197204051999031003 NIP. 196605121986031007

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

“MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR”

Disusun Oleh :

AMALADI,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM

Telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 06 bulan September tahun 2023

Penguji, Coach,

FEBRIZAL, SH, MM REDOE PRAWIRA , S.H.,M.A.P


NIP198802102011011003 NIP.19790213 201101 1 001

Mengesahkan
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau

YULITA ANGGRAINI, S.H.,M.H


Pembina
NIP. 198407202006042010

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
A. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan Aksi Perubahan 10
3. Manfaat Aksi Perubahan 11
B. PROFIL KINERJA PELAYANAN 13
C. ANALISIS MASALAH PELAYANAN 16
1. Diagnosa Organisasi 16
2. Analisis dan Strategis Penyelesaian Masalah
Kinerja Organisasi. 18
D. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH 21
1. Terobosan Inovasi 21
2. Tahapan Aksi Perubahan 22
3. Struktur Organisasi Aksi Perubahan 27
4. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan) 28

iv
DAFTAR GAMABAR
Halaman
Gambar A. 1 Struktur Organisasi 3
Gambar D. 1 Struktur Organisasi Tim Efektif Aksi
Perubahan 27
Gambar D. 2 Stakeholders Net Map 28
Gambar D. 3 Identifikasi Pemetaan Stakeholders 28

v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel A. 1 Teknik Analisis Masalah USG 6–7
Tabel C. 1 Teknik Analisis Masalah USG 18
Tabel C. 2 Teknik Force Field Analysis 18-20
Tabel C. 3 Penilaian solusi pemecahan isu menggunakan
Metode Tapis 20
Tabel D. 1 Tahapan Aksi Perubahan 22-27
Tabel D. 2 Strategi Komunikasi masing-masing Stakeholder 29-30
Tabel D. 3 Identifikasi Hambatan dan Strategi 32

vi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecamatan Sungai Rotan adalah sebuah kecamatan di kabupaten Muara


Enim,Sumatera Selatan dengan luas wilayah 344,14km2 yang terletak di pesisir sungai
Lematang, terdiri atas 19 desa.

Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah dari perkebunan dan sudah terbentuk
sebanyak 29 kelompok tani.

Salah satu komoditi perkebunan yang menonjol adalah perkebunan Karet. Pada tahun
2022 luas lahan perkebunan karet mencapai 7.900,5 Ha terdiri dari perkebunan rakyat
yang tidak produktif/tidak menghasilkan,belum menghasilkan dan menghasilkan. Luas
lahan yang tidak produktif/tidak menghasilkan mencapai 1,916,5Ha. Untuk
keberlangsungan perkebunan sebagai mata pencaharian,penduduknya perlu membuka
lahan peremajaan perkebunan karet yang baru.

Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2014 Tentang


Perkebunan, Pasal 108, juga diamanatkan bahwa “Setiap Pelaku Usaha Perkebunan
yang membuka dan atau mengolah lahan dengan cara membakar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dipidana selama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp.10.000.000.000,-(sepuluh miliar rupiah)”.

Undang-undang UU PPLH nomor 32 tahun 2009 (Undang undang tentang


Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup) pasal 69 ayat (1) huruf H Bahwa
setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja,

Pasal 110A ayat (3) menyatakan bahwa pemerintah daerah wajib memberikan
dukungan teknis dan non-teknis kepada petani dan kelompok tani dalam pengembangan
perkebunan rakyat yang berkelanjutan.

Untuk mencegah pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar yang


sangat berpotensi menyebabkan kebakaran dan pencemaran lingkungan,maka di perlukan
upaya untuk membuka lahan tanpa membakar dengan cara mempasilitasi pemilik lahan
dengan pihak ketiga sehingga kayu karet dan kayu lainya dapat bermanfaat,selain dapat
meminimalkan resiko bahaya kebakaran hutan juga memberikan hasil yang bermanfaat
dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Bertitik tolak dari permasalahan diatas,maka aksi perubahan yang akan


dilaksanakan dengan judul “MANTAB”(membuka lahan tanpa membakar).

B.Tugas dan Fungsi Organisasi

Visi dan Misi UPTD Perkebunan Kecamatan sungai Rotan sejalan


dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim
tahun 2018-2023, rumusan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Muara Enim adalah “MUARA ENIM UNTUK RAKYAT YANG
AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA
Penjelasan dari pernyataan Visi tersebut adalah :
a) Muara Enim untuk rakyat adalah seluruh potensi sumber daya yang
dimiliki Kabupaten Muara Enim adalah milik rakyat dan diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
b) Agamis adalah kondisi dimana diseluruh lapisan Masyarakat dalam
kegiatannya berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan selalu
dalam bimbingan, lindungan dan Ridho Allah SWT.

c) Berdaya Saing adalah kondisi dimana Pemerintahan Kabupaten dan


Masyarakat memiliki kemampuan dan keunggulan untuk memenangi
kompetensi di segala bidang.
d) Mandiri adalah dimana Pemerintahan Kabupaten dan Masyarakat
memanfaatkan segala Sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya menuju tujuan hakiki dari Otonomi Daerah
e) Sehat adalah seluruh lapisan Masyarakat memiliki badan, jiwa dan
social yang baik yang memungkinkan hidupnya produktif secara social
dan ekonomi.
f) Sejahtera adalah dimana seluruh lapisan Masyarakat seluruh kebutuhan
dasarnya (sandang, pangan, papan) secara mudah, adil dan merata.

MISI
Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan kedepan dengan mempertimbangkan peluang
yang dimiliki untuk menuju MUARA ENIM UNTUK RAKYAT YANG
AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA.
maka rumusan misi
Kabupaten Muara Enim dalam pencapaian visi Kabupaten Muara Enim
2005- 2025 ditetapkan dalam 7 misi yaitu:
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa,
cerdas dan mandiri.
b) Mewujudkan pembinaan anak yatim, yatim piatu dan duafa dan
bantuan langsung kepada keluarga miskin hingga mandiri.
c) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas
dan produk unggulan desa di sektor agribisnis, agroindustri dan
agropolitan.
d) Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mudah dijangkau dan
bebas biaya.
e) Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas
secara merata dan mendukung terwujudnya jalan TOL Muara Enim-
Indralaya-Palembang.
f) Memanfaatkan Potensi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan industri dengan memperhatikan pengelolaan Tata Ruang dan
Lingkungan.
g) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan
berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.

Pada Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022,


Dinas Perkebunan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan
pemerintahan Bidang pertanian sub urusan perkebunan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas Perkebunan
mempunyai fungsi :
a) perumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan;
b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
perkebunan;
c) pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang perkebunan;
d) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perkebunan;
e) pengelolaan kesekretariatan meliputi umum dan kepegawaian, perencanaan,
dan keuangan;
f) pelaksanaan pengawasan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan di bidang
perkebunan;

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional


dan/atau kegiatan penunjang tugas pokok dinas dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022 tersebut, tentang


Susunan, Kedudukan, Dan struktur Organisasi dinas Perkebunan Kabupaten
Muara Enim sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN KAB .MUARA ENIM


Gambar 1. 2. Struktur Organisasi Dinas Perkebunan Kabupaten Muara
Enim

C.Tujuan

Tujuan aksi perubahan adalah dibuatnya suatu sistem kerjasama antara pekebun
dengan pihak ketiga yang di pasilitasi UPTD pekebunan Kecamatan Sungai Rotan untuk
mewujudkan pembukaan lahan perkebunan karet tanpa membakar,

LOKUS: Perkebunan Karet di kecamatan Sungai Rotan Sebagai Wilayah Kerja


UPTD Perkebunan Kecamatan Sungai Rotan

POKUS: Pada upaya membuka lahan tanpa membakar dengan memanfaatkan kayu
karetnya.

Adapun tujuan secara bertahap dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tujuan jangka pendek (0 s/d 60 Hari)

1) Pembentukan Tim Efektif


2) Adanya Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Penetapan Tim epektif
3) Tersosialisasinya Surat Keputusan Kepala dinas ke Tim Efektif

b.Tujuan Jangka Menengah (12 Bulan)

1) Menyiapkan rencana Sosialisasi kegiatan Aksi perubahan


2) Melaksanakan pendataan lahan perkebunan yang akan di buka
3) Pengumpulan data dan perancangan system

c.Tujuan jangka panjang

1) Menyusun dan mengembangkan kegitan dengan melibatkan pihak ketiga yang


lebih menyasar kepada pemilik usaha.

2) Menyelenggarakan penyuluhan dan pemahaman yang dapat merubah


paradigma pekebun

3) Membudayanya membuka lahan tanpa membakar.


D.Manfaat

a.Bagi Pekebun dan masyarakat

1) Ada Solusi membuka lahan tanpa membakar


2) Kayu dilahan yang akan di buka punya nilai ekonomis
3) Bebas dari asap yang mengganggu pernapasan
4) Terbukanya lapangan kerja baru.

b.Bagi UPTD Perkebunan Kecamatan Sungai Rotan

1) Terbentukya layanan pembukaan lahan tanpa membakar


2) Meningkatkan kinerja organisasi menjadi lebih efektif
3) Peningkatan citra organisasi.

c.Bagi Instansi/Stakeholder
1) Pemerintah setempat terbantu mengatasi kebakaran lahan dan gangguan
pernapasan
2) Mendukung terealisasinya peraturan larangan membuka lahan tanpa membakar
dan lingkungan hidup

BAB II
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

A. ANALISIS PERMASALAHAN ORGANISASI DAN SOLUSI

1. Identifikasi dan Analisis Masalah


UPTD Perkebunan kecamatan Sungai Rotan dengan wilayah kerja
meliputi atas Dua kecamatan yaitu kecamatan Sungai Rotan dan
kecamatan Kelekar.Keadaan pegawai sebagai Sumber daya manusianya
(SDM) saat ini belum mencukupi,hanya ada Ka UPTD dan satu orang PPL
pertanian /perkebunan.

Untuk tempat kerja mengingat UPTD Perkebunan kecamatan Sungai


Rotan belum ada Kantor sendiri,maka menumpang pada kantor BPP (Balai
Penyuluh Pertanian) kecamatan Sungai Rotan dengan memanfaatkan
ruangan gudang yang sebagian kosong.

Kegiatan perkebunan pada saat pembukaan lahan baru terkendala oleh


adanya larangan membuka lahan dengan membakar,sedangkan pekebun
harus membuka lahan untuk keberlangsungan perkebunan khususnya untuk
meremajakan k kebun karaet yang sudah tidak produktif lagi dan sudah tua.

Setelah dilakukan identifikasi penyebab masalah, maka langkah


selanjutnya adalah menentukan prioritas penyebab masalah yang ditentukan
dengan menggunakan teknik USG (Urgent Seriousness Growth). Teknik ini
merupakan salah satu alat untuk menyusun prioritas isu yang harus
diselesaikan, dengan menggunakan metode scoring dengan menggunakan
skala 1–5 atau, caranya dengan menetukan tingkat urgensi dari masalah,
keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya
masalah tersebut semakin besar, isu prioritas adalah isu yang memiliki skor
tertinggi. Adapun hasil identifikasi masalah berdasarkan analisis USG dapat
dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut.

Nilai
NO ISU SRATEGIS/MASALAH Total Rengking
U S G
1 Kurangnya pegawai atau staf 4 3 3 10 III
Belum adanya kantor dan pasilitas
2 4 4 3 11 II
pendukungnya.
3 Larangan membuka lahan dengan membakar 4 4 4 12 I

Keterangan :

U : URGENCY

S : SERIUOSNESS

G : GROWTH

Keterangan score :
Angka 1 adalah nilai USG untuk katagori relatif sangat rendah
Angka 2 adalah nilai USG untuk katagori relatif rendah
Angka 3 adalah USG untuk kategori relatif cukup tinggi
Angka 4 adalah nilai USG untuk katagori relatif tinggi
Angka 5 adalah USG untuk kategori relatif sangat tinggi

Berdasarkan hasil anasilis USG sebagimana tabel diatas didapatkan bahwa


permasalahan yang menjadi isu prioritas yang akan dipecahkan dan diselesaikan
adalah : Larangan membuka lahan dengan membakar.
Penyebabnya antara lain :
 Adanya lahan yang sudah tidak produktif lagi yang akan diremajakan
 Pola membuka lahan yang sering di gunakan pekebun adalah dengan
membakar
 Ada peraturan yang melarang membuka lahan dengan membakar :
1) Undang Undang Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan,

Pasal 56 yang antara lain menyatakan: Setiap Pelaku Usaha Perkebunan


dilarang membuka dan/atau mengolah lahan dengan cara membakar, dan
berkewajiban memiliki sistem, sarana, dan prasarana pengendalian kebakaran
lahan dan kebun.

Pasal 108, juga diamanatkan bahwa “Setiap Pelaku Usaha Perkebunan yang
membuka dan atau mengolah lahan dengan cara membakar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dipidana selama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp.10.000.000.000,-(sepuluh miliar rupiah)”.

2) Undang-undang UU PPLH nomor 32 tahun 2009 (Undang undang


tentang Perlindungan dan Pengolahan Lingkungan Hidup)
pasal 69 ayat (1) huruf H Bahwa setiap orang dilarang melakukan pembukaan
lahan dengan cara dibakar.

3) Surat Edaran Kepolisian Republik Indonesia


Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pengendalian karhutla yang menyatakan bahwa
tindak Pidana yang terkait karhutla mencakup tidakan seperti membuka dan/atau
mengolah lahan dengan cara membakar, membuka hutan, membakar lahan,
kelalaian yang mengakibatkan karhutla dan terlampauinya baku mutu udara
ambien. Pelaku pembakaran baik perorangan maupun korporasi dapat dikenakan
pidana penjara dan denda sesuai peraturan yangberlaku.

B.Terobosan / inovasi Aksi Perubahan


Bagaimana Caranya :

 Mendata pembeli kayu karet.


 Membuat Baleho/stiker yang berisikan nomor kontak layanan Pembukaan lahan
Perkebunan tanpa membakar.
o Dimana tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta
data lahanya dan diteruskan ke pembeli/pemborong.
o Membuat Kontak layanan,tergabung di grup WA yang melayani dan
memberi solusi pembukaan lahan tanpa membakar

o Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun


BAB II
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

A.Analisis Permasalahan dan solusi

1.Kondisi Saat Ini


( Di UPTD Perkebunan kecamatan Sungai Rotan,) antara Lain :

1. Kurangnya pegawai atau staf (Keadaan saat ini 1 ka UPTD dan 1 PPL)
2. Belum adanya kantor dan pasilitas pendukungnya.
3. Larangan membuka lahan dengan membakar

TEHNIS ANALISIS YANG DIGUNAKAN :

Nilai
No ISU SRATEGIS/MASALAH Total Rengking
U S G
1 Kurangnya pegawai atau staf 4 3 3 10 III
2 Belum adanya kantor dan pasilitas
4 4 3 11 II
pendukungnya.
3 Larangan membuka lahan dengan membakar 4 4 4 12 I

KONDISI YANG DIHARAPKAN :

 Ada Solusi membuka lahan tanpa membakar


 Pekebun dapat membukaan lahan tanpa membakar dengan mudah
 Batang kayu karet dan kayu lainya dapat dimanpaatkan dan punya nilai ekonomis
 Diharapkan terjadi kesepakatan Pembeli/pemborong dengan pekebun sebagai
berikut :
 Pembeli borongan,petani terima lahan sudah terbuka.
 Bagi hasil
 Pembeli membeli namun yang mengerjakan pekebun.

B.Terobosan / inovasi Aksi Perubahan


Bagaimana Caranya :

 Mendata pembeli kayu karet.


 Membuat Baleho/stiker yang berisikan nomor kontak layanan Pembukaan lahan
Perkebunan tanpa membakar.
o Dimana tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta
data lahanya dan diteruskan ke pembeli/pemborong.
o Membuat Kontak layanan,tergabung di grup WA yang melayani dan
memberi solusi pembukaan lahan tanpa membakar

o Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun


A. MANFAAT
Manfaat yang akan dicapai adanya aksi perubahan ini antara lain:

1. Mendukung visi Pemerintah Kabupaten Muara Enim


dan misi kabupaten Muara Enim antara lain
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
profesional, kredibel dan berorientasi pada peningkatan
pelayanan publik. “;
2. Mempermudah pemerintah dalam menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat;

3. Meningkatkan kinerja organisasi menjadi lebih efektif dan


efisien.
4. Peningkatan citra organisasi.
5. Peningkatan kualitas hasil kinerja.
6. Menambah income pendapatan Puskesmas
7. Mengurangi laporan kecurangan / laporan pemalsuan
Surat Keterangan Dokter.
b. Bagi Masyarakat / Perusahaan pengguna layanan
1. Menjamin hak masyarakat untuk tahu.
2. Menjamin legalitas.
3. Masyarakat lebih puas terhadap kinerja yang bermutu..
1) Masa persiapan tanam yang cukup

2) Penggaliaan lubang tanam lebih awal sehingga terkena sinar matahari


cukup lama untuk meminimalisir penyakit pada tanah.

3) Waktu Pembersihan dan Pengolahan limbah pembukaan lahan lebih


maksimal

4) Pembersihan bisa menggunakan mesin sinshawatau mesin rumput.

5) Jika menggunakan Herbisida,maka hasilnya sudah terlihat jelas

6) Mengatur waktu tanam yang tepat pada musim curah hujan sudah tinggi
1)

1. Jangka Menengah :
2. Terwujudnya Sistem Penerbitan Surat Keterangan Dokter dengan
aplikasi QR yang lebih aman.
3. Tidak ada laporan penyalahgunaan Surat Keterangan Dokter

B. Jangka Panjang :
C.
D. Terwujudnya peningkatan kualitas administrasi Surat Kerangan Dokter
sebagai legalitas pelayanan, dan penerapan punisment bagi yang
melakukan penyalahgunaan Surat Keterangan Dokter.

1. Jangka Menengah
1. Sosialisasi Eksternal Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan
dan Penghapusan BMD “SIDAPA”.
2. Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan Penghapusan BMD.
3. Jangka Panjang
a. Maintenance/Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi.
b. Terintegrasinya Digitalisasi SIDAPA.
D. Larangan dari Pemerintah tentang
Membakar Hutan dan
Lahan 1. Pembukaan
Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
sebagaimana dimaksud
Undang Undang Nomor 39
Tahun 2014 Pasal 56 yang
antara lain menyatakan:
Setiap Pelaku Usaha
Perkebunan dilarang
membuka dan/atau
mengolah lahan dengan
cara membakar, dan
berkewajiban memiliki
sistem, sarana, dan
prasarana pengendalian
kebakaran lahan dan
kebun. 2. PP Nomor 57
tahun 2016 tentang
perubahan PP Nomor 41
tahun 2014 tentang
Perlindungan dan
Pengelolaan Ekosistem
Gambut. Peraturan ini
mencantumkan kriteria
baku kerusakan ekosistem
gambut dengan fungsi
lindung yaitu terdapat
drainase buatan,
tereksposnya sedimen
berpirit dan/atau kwarsa
dan terjadi pengurangan
luas dan/atau volume
tutupan lahan. Sedangkan,
kriteria baku kerusakan
gambut pada kawasan
budidaya diamati
berdasarkan muka air
tanah lebih dari 0,4 (nol
koma empat) meter di
bawah permukaan
gambut pada titik
penaatan. Mari Belajar
Tentang Pengelolaan
Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
22 3. Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor32
tahun 2016 tentang
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
diterbitkan sebagai
pedoman dalam
penanganan karhutla di
Indonesia. Menurut
Permen ini pada
paragraph 2 mulai pasal
51 disebutkan bahwa
setiap pelaku usaha di
wilayah hutan seperti
IUPHHK-HA dan IUPHHK-
HTI menyiapkan sarpras
untuk menunjang kegiatan
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan. 4.
Kepolisian Republik
Indonesia juga
mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 5 Tahun
2016 tentang
Pengendalian karhutla
yang menyatakan bahwa
tindak Pidana yang terkait
karhutla mencakup
tidakan seperti membuka
dan/atau mengolah lahan
dengan cara membakar,
membuka hutan,
membakar lahan, kelalaian
yang mengakibatkan
karhutla dan
terlampauinya baku mutu
udara ambien. Pelaku
pembakaran baik
perorangan maupun
korporasi dapat dikenakan
pidana penjara dan denda
sesuai peraturan
yangberlaku. 5. Maklumat
Kepala Kepolisian Daerah
Kalimantan Tengah
tentang Sanksi Pindana
Terhadap Pembakaran
Hutan dan Lahan seperti di
bawah ini. Bab 2 Mengapa
Dilarang Membakar
Lahan? 23 BAB
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 19 Tahun 2022 TANGGAL 5 Januari 2022

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN

H. NASRUN UMAR
Membuka lahan dengan cara dibakar dapat menyebabkan terjadinya Karhutla yang
merusak lingkungan

1. Membuka lahan dengan cara dibakar dapat merusak kesuburan tanah produksi
lahan
2. Terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai membuka lahan
dengan cara membakar, Sesuai dengan pasal 69 ayat (1) huruf H Undang-undang UU
PPLH nomor 32 tahun 2009 (Undang undang tentang Perlindungan dan Pengolahan
Lingkungan Hidup). Bahwa setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan
cara dibakar.

3. namun dikecualikan bagi masyarakat yang melakukan pembukaan lahan tersebut


dengan memperhatikan sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing-masing

4. Dengan meningkatkan pemahaman petani tentang larangan membuka lahan dengan


membakar, diharapkan dapat mengurangi terjadinya Karhutla dan merawat
lingkungan serta kesehatan manusia.

Keadaan saat ini dengan adanya larangan membuka lahan dengan membakar
membuat pekebun belum mempunyai solusinya,sehingga masih terdapat pekebun yang
membuka lahan dengan membakar karna masih kesusitan untuk membuka lahan tanpa
membakar.

Dalam kesempatan ini kami menggagaskan sebuah solusi peningkatan pemahaman


pekebun dalam hal membuka lahan tanpa membakar.
B.Tugas Dan Fungsi Organisasi

1) Adanya solusi Membuka lahan tanpa membakar

2) Memanfaatkan kayu Karet.

3) Mencegah pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar

4) Meningkatkan nilai tambah dan ekonomis kayu Karet

5) Menambah lapangan kerja baru.

C.Tujuan
Rencana aksi perubahan ini bertujuan :

 Terbentuknya tim epektif.


 Memberikan pemahaman kepada tim tujuan yang akan di capai.
 Mendata pembeli kayu karet dan nomor hendponnya.

 Membuat Baleho/stiker yang berisikan nomor kontak layanan Pembukaan lahan


Perkebunan tanpa membakar.
 Menyebar,memasang baleho,stiker.

 Tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta data lahanya
dan diteruskan ke pembeli/pemborong.
 Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun
 Pekebun punyai solusi bagaiman membuka lahan tanpa membakar
 Dengan bisa membuka halan tanpa membakar ada keberlangsungan kegiatan perkebunan
oleh pekebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan,mengurangi kemiskinana dan memsejahterakan pekebun.

D.Manfaat
Peningkatan pemahaman petani dalam hal membuka lahan tanpa membakar memiliki
manfaat dan dampak positif bagi seluruh stakeholder, yaitu:Manfaat:

1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi-fungsi lingkungan yang berskala


regional

2. Memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat setempat dan lingkungan, seperti
terjaganya lingkungan dan meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat

3. Mengurangi kerusakan lingkungan yang mengakibatkan polusi udara

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan

5. Menjaga kelestarian lahan gambut dan mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan
gambut

6. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian

Dampak positif:
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat
1. Meningkatkan ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani

2. Meningkatkan citra perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan

3. Meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi

Dengan demikian, peningkatan pemahaman petani dalam hal membuka lahan tanpa
membakar dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi seluruh stakeholder,
terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.

Model Kanvas Inovasi


Kegiatan
Hubungan
Utama: Target cline:
Clien:
Pembuatan Ada solusi
Nilai yang Pekebun
baleho/stiker yang tepat
ditawarkan: Pekebun yang di bina
Mitra Kerja: yang berisikan mudah dan
mendapatkan inpormasi dan dilayani
Pembeli/Pembor kontak layanan, biaya murah
membuat kontak pembeli/pemborong
layanan kayu karet di lahan
tergabung dalam
grup WA. yang akan dibuka.
ong dan pekebun Sumber Daya: Pemborong juaga dapat Pelayanan: dalam
Pegawai UPTD inpormasi tentang kayu Solusi membuka
perkebunan dan lahan yanag akan di Pembukaan lahan tanpa
Kecamatan lahan tanpa membakar.
buka
Sungai Rotan membakar
Resiko;
Masih terjadi
pembukaan
Unsur Biaya : lahan dengan
Imbalan: Pree membakar
Dinas Perkebunan (APBD)

Sustainbilitas

Pekebun
Dapat
membuka
lahan tanpa
membakar
Akunbilitas:
Legalitas: Dipertanggung Jawabkan oleh UPTD
Perkebunan ke Dinas Perkebunan
(..................tulis lengkap no tahun dan tentang ) Kab. Muara Enim.

C.Tahapan Perubahan
Tahapan aksi perubahan
No Tahapan utama Waktu Hasil
Jangka pendek 60 hari kerja
Tahap persiapan
1 a.Melapor kepada pimpinan Minggu ke I Dokumen
b.Menjelaskan terkait aksi perubahan Poto
c.Mohon arahan dan dukunganya
2 Membentuk tim dan menyusun draf SK Minggu ke I Draf SK Tim
-Menyiapkan Draf SK
3 Koordinasi kepada pimpinan terkait Minggu ke I SK tim telah disahkan
pembentukan tim
-Pengesahan SK
4 Rapat Tim Minggu ke II Poto.
a.Membahas tugas tim Dokumen dan
b.Membahas rencana kerja Notulen
c.Bagaiman pelaksanaanya
5 Koordinasi tugas Tim Minggu ke II Berkas data dan no HP
a.Mengumpulkan data pekebun
b.Target waktu data terkumpul
6 Membahas Rencana Kerja Minggu ke III Berkas
a.Evaluasi pemahaman tim tentang target Dokumen
kerja
b.Konsultasi ke atasan tentang realisasi
kerja
7 Koordinasi dengan stekholder Minggu ke III Dokumentasi
-Pertemuan Sosialisasi Daftar hadir
-Melaksanaa target aksi perubahan Baleho dan stiker yang
-Pelaporan realisasi kegiatan memuat nomor layana
pembukaan lahan
tanpa membakar.

TAHAPAN PERUBAHAN/MILESTONE
 Terbentuknya tim epektif.
 Memberikan pemahaman kepada tim tujuan yang akan di capai.
 Mendata pembeli kayu karet dan nomor hendponnya.
 Membuat Baleho/stiker yang berisikan nomor kontak layanan Pembukaan lahan
Perkebunan tanpa membakar.
 Menyebar,memasang baleho,stiker.
 Tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta data lahanya dan
diteruskan ke pembeli/pemborong.
 Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun.

D.Sumber Daya

a.Pemetaan stakeholders

Stakeholder didefinisikan sebagai perorangan maupun kelompok


yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi, yang
berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan tindakan- tindakan
sebuah tim. Dalam organisasi publik, sangat penting untuk mengetahui siapa
stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program yang
dimiliki oleh organisasi.
Stakeholder maping

MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR


ketua adat

Keterangan:

Promo

ter

Latent

Depen

Apathe

tis

Hirarki

elaporan

Aliran

Dana

Koordin

asi
UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Perkebunan adalah sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis Dinas di bidang perkebunan serta melaksanakan urusan ketatausahaan.
Beberapa tugas dan fungsi UPTD Perkebunan antara lain:
1) Tugas Pokok Kepala UPTD :
 Kepala UPTD Pengembangan Teknologi dan Pemasaran Hasil Perkebunan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang.
2) Fungsi Kepala UPTD :
a. Penyelenggaraan ketatausahaan UPTD;
b. Penyusunan rencana Kegiatan UPTD Pengembangan Teknologi dan Pemasaran
Hasil Perkebunan sesuai dengan Rencana Kerja Dinas Perkebunan;
c. Pengumpulan,pengolahan dan analisa data tanaman perkebunan;
d. Pemberian rekomendasi teknis usaha tanaman perkebunan,dalam lingkup
budidaya,pupuk dan pemupukan,pestisida,pengendalian hama dan penyakit,alat
dan mesin,panen dan pasca panen,pengolahan,pemasaran dan peredaran hasil;
e. Pelaksanaan pengamatan,peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu
tanaman (OPT) tanaman perkebunan;
f. Pelaksanaan pembinaan,penyuluhan,pengembangan
usaha,pengelolaan,pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perkebunankabupaten
Muara Enim.

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Peningkatan kualitas pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas


pelayanan publik sesuai kebutuhan masyarakat, tenaga kesehatan dan regulasi,
Undang undang No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dan Undang undang No 29
tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, mengamanatkan agar Pemerintah daerah
melakukan pembinaan dan pengawasan mutu tenga kesehatan dan layanan
kesehatan.
Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter
gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Adanya pengaturan
praktik kedokteran bertujuan untuk:
1. Memberikan perlindungan kepada pasien;
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis
yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan
3. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter
dan dokter gigi.
Dalam kode etik kedokteran salah satunya menyebutkan bahwa “Setiap dokter hanya
memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri. Dan mengenai
pemalsuan dokumen diatur dalam KUHP Pasal 263 , dimana menyebutkan

1. Barang siapa membuat surat keterangan palsu atau


memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak,
perikatan atau pembebasan hutang, atau yang
diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan
maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
memakai surat tersebut seolah – olah isinya benar dan
tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian karena pemalsuan surat, dengan
pidana penjara paling lama enam tahun.
2. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memakai surat palsu yang dipalsukan seolah olah sejati, jika pemakaian
surat itu dapat menimbulkan kurugian.
Surat Keterangan dokter adalah surat yang diberikan oleh seorang dokter profesional mengenai
keadaan tertentu yang diketahuinya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Jenis Surat Keterangan dokter meliputi :
1. Surat Keterangan lahir
2. Surat keterangan meninggal
3. Surat Keterangan Sehat
4. Surat Keterangan Sakit
5. Surat Keterangan cacat
6. Surat Keterangan Pelayanan Medis untuk penggantian biaya dari asuransi
kesehatan
7. Surat keterangan cuti hamil
8. Surat keterangan ibu hamil, bepergian dengan pesawat udara
9. Visum et repertum
10. Laporan penyakit menular
11. Kuitansi
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas , menyebutkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Upaya pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas
berwenang untuk:
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis,
psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat
dan setara;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus
pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
j. melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Puskesmas Gunung Megang merupakan satu dari 22 Puskesmas di Kabupaten Muara Enim, terletak di
Kecamatan Gunung Megang, ± 30 Km sebelah sebelah Timur Kota Muara Enim., dengan luas 41,697
m². Wilayah Kecamatan Gunung Megang wilayah kerja Puskesmas Gunung Megang merupakan
daerah dataran rendah.
Puskesmas Gunung Megang merupakan Puskemas rawat inap dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Gunung Megang Kecamatan Gunung Megang Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Gunung
Megang yaitu:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Belimbing


2. Sebelah Timur : Kecamatan Benakat
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Ujan Mas
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Puskesmas Sumaja
Makmur

Gambar 1.1

Peta Wilayah KerjaPuskesmas Gunung MegangKec. Gunung Megang

Sesuai dengan Letak Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Megang berikilim equator dengan
temperatur suhu rata-rata 27°c dengan variasi 23°c - 30°c. Curah hujan pertahun berkisar 30-350 mm.
Ditinjau dari tofografi Wilayah kerja Puskesmas Gunung Megang berada di dataran rendah, rawa-rawa
dan lebak. Juga di lalui Sungai lengi dan sungai-sungai kecil lainnya. Dan untuk akses jalur jalan ke
kabupaten kota Muara enim dan Kotamadya Prabumulih dapat dilalui dengan jarak tempuh ±1 jam.
Tabel 1.1
Luaswilayah, jumlahdesa, jumlahpendudukdankepadatanpenduduk MenurutDesadalam
Wilayah Kerja PuskesmasGunung Megang Tahun 2022

LUAS JUMLAH
JUMLAH
WILAYA JUMLAH
DESA PENDUDU
H DUSUN PENDUDU
NO K/Km2
(Km2) K
1 2 3 4 5 6
Gunung Megang
1 8.496 8 621.82
Dalam 4.536
Gunung Megang
2 5.537 4 608.63
Luar 3.235
3 Penanggiran 3.700 4 534.32
3.486
4 Panang Jaya 5.000 2 477.20
4.829
5 Perjito 7.000 3 250.86
2.033
6 Tanjung Terang 7.900 3 351.14
2.461
7 Tanjung Muning 1.904 4 2890.76
1.710
8 Lubuk Mumpo 2.160 6 1933.80
2.744
JUMLAH 41.697 34 25.034 495

Masyarakat sebagian besar hidup dari mata pencaharian sebagai petani, berkebun dan pedagang dan
juga sebagai buruh pabrik. Dari sektor perkebunan, mayoritas penduduk berkebun kelapa sawit dan
kebun karet. Dan adanya perusahaan pengolahan kelapa sawit dan karet ini , ada masyarakat yang
bekerja sebagai karyawan perusahaan tersebut.
Salah satu pelayanan yang ada di Puskesmas selain pelayanan pengobatan dan promotif , terdapat juga
pelayanan perseorangan yang berupa Pelayanan pemeriksaan kesehatan yang keluarannya berupa
administrasi Surat Keterangan Dokter. Paling banyak adminitrasi surat keterangan yang dikeluarkan
oleh Puskesmas Gunung Megang yaitu Surat Keterangan Sehat dan Surat keterangan Sakit. Dimana
rata – rata surat Keterangan sehat dan sakit yang dikeluarkan setiap bulannya lebih dari 50 ( lima
puluh ) Surat Keterangan dokter.
Untuk surat keterangan sehat, pada umumnya di minta oleh masyarakat untuk keperluan melamar
pekerjaan dan sebagian lagi untuk keperluan lain – lain, dan surat keterangan sakit sebagian besar di
minta oleh pekerja yang bekerja di perusahaan yang ada dalam Kecamatan Gunung Megang dan
sekitarnya.
Dalam pelaksanaannya di tahun 2022, tim penanganan keluhan pelanggan Puskesmas Gunung
Megang sudah menerima laporan permintaan klarifikasi keabsahan Surat keterangan sakit yang
dikeluarkan Puskesmas sebanyak 8 pengaduan, dan di semester I tahun 2023 sudah masuk 4
pengaduan. Melalui pihak HRD perusahaan datang ke Puskesmas untuk mengklarifikasi kebenaran
Surat Keterangan Sakit yang diajukan oleh karyawannya.
Dan hasil dari audit / investigasi di Puskesmas bahwa ada keteledoran administrasi, bahwa nomor
surat di Srat keterangan dokter tersebut tidak ada dalam arsip nomor sutat keluar yang ada di
Puskesmas dan juga nampak bahwa blanko surat keterangan sakit tersebut ada yang di Fotocopy
ulang. Karena itulah di rasa perlu untuk memperbaiki sistem pengadminitrasian surat keterangan
dokter dan juga perlu adanya suatu bentuk surat keterangan yang tidak dapat dipalsukan oleh oknum
dalam Puskesmas maupun luar Puskesmas.

B. TUGAS POKOK DAN ORGANISASI


Visi dan Misi Puskesmas Gunung Megang sejalan dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Kabupaten
Muara Enim tahun 2018-2023, rumusan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara
Enim adalah “MUARA ENIM UNTUK RAKYAT YANG AGAMIS, BERDAYA SAING,
MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA”.

Penjelasan dari pernyataan Visi tersebut adalah :

1. “Muara Enim untuk rakyat”, atau MERAKYAT adalah seluruh potensi sumber
daya yang dimiliki Kabupaten Muara Enim adalah milik rakyat dan diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
2. “Agamis”, adalah kondisi dimana diseluruh lapisan Masyarakat dalam kegiatannya
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan selalu dalam bimbingan,
lindungan dan Ridho Allah SWT.
3. “Berdaya Saing”, adalah kondisi dimana Pemerintahan Kabupaten dan Masyarakat
memiliki kemampuan dan keunggulan untuk memenangi kompetensi di segala
bidang.
4. “Mandiri”, adalah dimana Pemerintahan Kabupaten dan Masyarakat memanfaatkan
segala Sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menuju
tujuan hakiki dari Otonomi Daerah
5. “Sehat”, adalah seluruh lapisan Masyarakat memiliki badan, jiwa dan social yang
baik yang memungkinkan hidupnya produktif secara social dan ekonomi.
6. “Sejahtera”, adalah dimana seluruh lapisan Masyarakat seluruh kebutuhan dasarnya
(sandang, pangan, papan) secara mudah, adil dan merata.
Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan
kedepan dengan mempertimbangkan peluang yang dimiliki untuk menuju “ MUARA ENIM UNTUK
RAKYAT YANG AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA”. maka
rumusan misi
Kabupaten Muara Enim dalam pencapaian visi Kabupaten Muara Enim 2005- 2025 ditetapkan dalam
7 misi yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, cerdas dan
mandiri.
2. Mewujudkan pembinaan anak yatim, yatim piatu dan duafa dan bantuan langsung
kepada keluarga miskin hingga mandiri.
3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas dan produk
unggulan desa di sektor agribisnis, agroindustri dan agropolitan.
4. Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mudah dijangkau dan bebas biaya.
5. Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas secara merata
dan mendukung terwujudnya jalan TOL Muara Enim-Indralaya- Palembang.
6. Memanfaatkan Potensi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri
dengan memperhatikan pengelolaan Tata Ruang dan Lingkungan.
7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan berorientasi
pada peningkatan pelayanan publik.
Peraturan Bupati Muara Enim No 13 tahun 2022 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan yang didalamnya tertuang kedudukan Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Tehnis Dinas. Dan struktur Organisasi Puskesmas Gunung Megang di atur dalam Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440 / 21 / KPTS / DINKES / 2023 sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS GUNUNG MEGANG

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS GUNUNG MEGANG


LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 32 TAHUN 2020
KECAMATAN GUNUNG MEGANG KABUPATEN MUARA ENIM
TANGGAL 22 JUNIKEPALA
2020
PUSKESMAS
HENDRI
JULIASNYAH,
SKM.MM NIP.
19720630 SUB
199203 1 004 BAGIAN
KELOMPOK JABATAN TATA
FUNGSIONAL
DOKT DOKT PERA PERA PENANGGU USAHA/
ER ER WAT WAT NG JAWAB
UMU GIGI 1 GIGI 0 UMU MUTU ADMINI
M
BIDAN ORAN
BIDAN ORAN
NUTRI MFAR Junaid
I i ARIYAN
2PUSK G DESA G MASI dr. Muhamad
SIONIS 10 STRASI
ORAN
G
ESMA 6 1 ORA
1 Agung dEryaTI,S.SST.
SANIT REKAMNG
ani MM NIP.
ANALI ORAN
S 12 ORAN ORA Wijaksana
ASI
ORAN1 G S G MEDIKNG1 drg.Priske
ORAN
G KESE ORANG Primadima 19800329
G HATA 20031220
N1
Putri
Seftaliana,A 04
ORAN
PENANGGUNG PENANGGUNG
PENANGG
M.Keb PENANGG
JAWAB GJARINGAN JAWAB UKM
UNG UNG
PELAYANAN JAWAB JAWAB ESENSIAL DAN
PUSKESMAS DAN UKP, UKM
Diana KEPERAWATAN
JEJARING KEFARM PENGEMB
Hastuti,A KESEHATAN
PUSKESMAS ASIAN, ANGAN
M.Keb MASYARAKAT
DAN Susi
Rahayu LABORAT Efriyanti, Sri Helda
ORIUM AM.Kep Aprilia,AM.Keb
Hidayatun,AM.Keb Rismahevi,AM.Kep
Laora Suteri
Meitriani,AMG
Holila,S.Tr.K Ambia,A
Nadapdap,AM.Keb eb M.Kep
Ghoniah,AM.Kep
Iskandar Isda Puspayani,A Lisdawati,AM.Keb
Febriani, Candra Mulya,AM.Kep
M.Kep
Gambar 1. 2. Struktur organisasi Sobirin,AM.Kep
Puskesmas Gunung Megang
Martina Fevi
AM.Keb Citra Suana,SKM
Sulmianti,AM.Kep Yanti,AM.Ke Nova
Kepala tata usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) huruf Siska
b memiliki tugas dalam
b Lanny
Rosta,A Dengan uraian tugas
Septiany,AM Puskesmas.
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi perkantoran
AK M.Keb
fungsi sebagai berikut : Trie Liza
Sepriani,
1. Membantu menyusun program kerjaAmd.Farm
Puskesmas
Tiara Evita
2. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administrasi dan manajemen Puskesmas,
Apriliani,A
untuk mendukung Kepala Puskesmas md.Kes
menjalankan
Ayu
tugas dan fungsinya mengelola
puspita
sari,AM.Ke
Kennedy,S.
Farm

Puskesmas
3. Melaksanakan rekapitulasi data, pencatatan dan pelaporan
4. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan yang
diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang membutuhkan
5. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
7. Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan
8. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan
9. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Puskesmas.

C. TUJUAN

Tujuan aksi perubahan adalah dibuatnya suatu sistem penerbitan surat


Keterangan Dokter yang tidak dapat dipalsukan dengan mudah oleh oknum. Adapun
tujuan secara bertahap dapat diuraikan sebagai berikut:
Jangka Pendek :
1. Pembentukan Tim Efektif.
2. Adanya kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penetapan Tim
Efektif, Surat Keputusan tentang Penerbitan Surat Keterangan Dokter dengan QR. ,
adanya SOP pelaksanaan Surat Keterangan Dokter, Alur Pelayanan Surat Keterangan
Dokter.
3. Terwujudnya tertib administrasi surat keluar
4. Tersosialisasinya Surat Keputusan Kepala Puskemas terkait Penerbitan Surat Dokter
dengan QR kepada semua staf dan stakehoder
5. Terinventarisnya data penerimaan retribusi surat keterangan dokter.
Jangka Menengah :
1. Terwujudnya Sistem Penerbitan Surat Keterangan Dokter dengan aplikasi QR
yang lebih aman.
2. Tidak ada laporan penyalahgunaan Surat Keterangan Dokter

Jangka Panjang :

Terwujudnya peningkatan kualitas administrasi Surat Kerangan Dokter sebagai


legalitas pelayanan, dan penerapan punisment bagi yang melakukan penyalahgunaan
Surat Keterangan Dokter.
D. MANFAAT
Manfaat yang akan dicapai adanya aksi perubahan ini antara lain:
a. Bagi Pemerintah Daerah
1. Mendukung reformasi birokrasi dan pelaksanaan good governance;
2. Mendukung visi Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan misi kabupaten
Muara Enim antara lain “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
profesional, kredibel dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik. “;
3. Mempermudah pemerintah dalam menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat;

b. Bagi Puskesmas Gunung Megang


1. Meningkatkan kinerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Peningkatan citra organisasi.
3. Peningkatan kualitas hasil kinerja.
4. Menambah income pendapatan Puskesmas
5. Mengurangi laporan kecurangan / laporan pemalsuan Surat Keterangan Dokter.
c. Bagi Masyarakat / Perusahaan pengguna layanan
1. Menjamin hak masyarakat untuk tahu.
2. Menjamin legalitas.
3. Masyarakat lebih puas terhadap kinerja yang bermutu..
E. TUJUAN

Tujuan aksi perubahan diharapkan dapat segera mewujudkan optimalisasi Pemindahtanganan dan
Penghapusan Barang Milik Daerah, dengan uraian milestone sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
a. Pembentukan Tim Efektif;
b. Adanya Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Tim Penyusun Digitalisasi
Pemindahtangnanan dan Penghapusan Barang Milik Daerah.
c. Pengumpulan data dan perancangan system

d. Tersedianya data base dan system


e. Uji coba system
f. Rancangan Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan
Penghapusan BMD “SIDAPA”.
g. Penyusunan e-book
h. Sosialisasi Internal Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan Penghapusan
BMD “SIDAPA”.
2. Jangka Menengah
1. Sosialisasi Eksternal Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan Penghapusan BMD
“SIDAPA”.
2. Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan Penghapusan BMD.
3. Jangka Panjang
a. Maintenance/Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi.
b. Terintegrasinya Digitalisasi SIDAPA.

Anda mungkin juga menyukai