RAP Untuk AKSI Perubahan
RAP Untuk AKSI Perubahan
”MANTAB”
(MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR)
Di susun oleh :
Amaladi,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM
i
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN II IPEMERINTAH KOTA
LUBUKLINGGAU
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
”MANTAB"
(MEMBUKA LAHAN TANPA MEMBAKAR)
Disusun Oleh :
AMALADI,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM
Peserta Mentor
AMALADI,S.Sos HOLIKA,S.Sos.,M.Si
NIP.197204051999031003 NIP. 196605121986031007
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
Disusun Oleh :
AMALADI,S.Sos
NIP.1997204051999031003
UPTD PERKEBUNAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN
DISNAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUARA ENIM
Telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 06 bulan September tahun 2023
Penguji, Coach,
Mengesahkan
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
A. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan Aksi Perubahan 10
3. Manfaat Aksi Perubahan 11
B. PROFIL KINERJA PELAYANAN 13
C. ANALISIS MASALAH PELAYANAN 16
1. Diagnosa Organisasi 16
2. Analisis dan Strategis Penyelesaian Masalah
Kinerja Organisasi. 18
D. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH 21
1. Terobosan Inovasi 21
2. Tahapan Aksi Perubahan 22
3. Struktur Organisasi Aksi Perubahan 27
4. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan) 28
iv
DAFTAR GAMABAR
Halaman
Gambar A. 1 Struktur Organisasi 3
Gambar D. 1 Struktur Organisasi Tim Efektif Aksi
Perubahan 27
Gambar D. 2 Stakeholders Net Map 28
Gambar D. 3 Identifikasi Pemetaan Stakeholders 28
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel A. 1 Teknik Analisis Masalah USG 6–7
Tabel C. 1 Teknik Analisis Masalah USG 18
Tabel C. 2 Teknik Force Field Analysis 18-20
Tabel C. 3 Penilaian solusi pemecahan isu menggunakan
Metode Tapis 20
Tabel D. 1 Tahapan Aksi Perubahan 22-27
Tabel D. 2 Strategi Komunikasi masing-masing Stakeholder 29-30
Tabel D. 3 Identifikasi Hambatan dan Strategi 32
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah dari perkebunan dan sudah terbentuk
sebanyak 29 kelompok tani.
Salah satu komoditi perkebunan yang menonjol adalah perkebunan Karet. Pada tahun
2022 luas lahan perkebunan karet mencapai 7.900,5 Ha terdiri dari perkebunan rakyat
yang tidak produktif/tidak menghasilkan,belum menghasilkan dan menghasilkan. Luas
lahan yang tidak produktif/tidak menghasilkan mencapai 1,916,5Ha. Untuk
keberlangsungan perkebunan sebagai mata pencaharian,penduduknya perlu membuka
lahan peremajaan perkebunan karet yang baru.
Pasal 110A ayat (3) menyatakan bahwa pemerintah daerah wajib memberikan
dukungan teknis dan non-teknis kepada petani dan kelompok tani dalam pengembangan
perkebunan rakyat yang berkelanjutan.
MISI
Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan kedepan dengan mempertimbangkan peluang
yang dimiliki untuk menuju MUARA ENIM UNTUK RAKYAT YANG
AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA.
maka rumusan misi
Kabupaten Muara Enim dalam pencapaian visi Kabupaten Muara Enim
2005- 2025 ditetapkan dalam 7 misi yaitu:
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa,
cerdas dan mandiri.
b) Mewujudkan pembinaan anak yatim, yatim piatu dan duafa dan
bantuan langsung kepada keluarga miskin hingga mandiri.
c) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas
dan produk unggulan desa di sektor agribisnis, agroindustri dan
agropolitan.
d) Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mudah dijangkau dan
bebas biaya.
e) Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas
secara merata dan mendukung terwujudnya jalan TOL Muara Enim-
Indralaya-Palembang.
f) Memanfaatkan Potensi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan industri dengan memperhatikan pengelolaan Tata Ruang dan
Lingkungan.
g) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan
berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.
C.Tujuan
Tujuan aksi perubahan adalah dibuatnya suatu sistem kerjasama antara pekebun
dengan pihak ketiga yang di pasilitasi UPTD pekebunan Kecamatan Sungai Rotan untuk
mewujudkan pembukaan lahan perkebunan karet tanpa membakar,
POKUS: Pada upaya membuka lahan tanpa membakar dengan memanfaatkan kayu
karetnya.
c.Bagi Instansi/Stakeholder
1) Pemerintah setempat terbantu mengatasi kebakaran lahan dan gangguan
pernapasan
2) Mendukung terealisasinya peraturan larangan membuka lahan tanpa membakar
dan lingkungan hidup
BAB II
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
Nilai
NO ISU SRATEGIS/MASALAH Total Rengking
U S G
1 Kurangnya pegawai atau staf 4 3 3 10 III
Belum adanya kantor dan pasilitas
2 4 4 3 11 II
pendukungnya.
3 Larangan membuka lahan dengan membakar 4 4 4 12 I
Keterangan :
U : URGENCY
S : SERIUOSNESS
G : GROWTH
Keterangan score :
Angka 1 adalah nilai USG untuk katagori relatif sangat rendah
Angka 2 adalah nilai USG untuk katagori relatif rendah
Angka 3 adalah USG untuk kategori relatif cukup tinggi
Angka 4 adalah nilai USG untuk katagori relatif tinggi
Angka 5 adalah USG untuk kategori relatif sangat tinggi
Pasal 108, juga diamanatkan bahwa “Setiap Pelaku Usaha Perkebunan yang
membuka dan atau mengolah lahan dengan cara membakar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) dipidana selama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp.10.000.000.000,-(sepuluh miliar rupiah)”.
1. Kurangnya pegawai atau staf (Keadaan saat ini 1 ka UPTD dan 1 PPL)
2. Belum adanya kantor dan pasilitas pendukungnya.
3. Larangan membuka lahan dengan membakar
Nilai
No ISU SRATEGIS/MASALAH Total Rengking
U S G
1 Kurangnya pegawai atau staf 4 3 3 10 III
2 Belum adanya kantor dan pasilitas
4 4 3 11 II
pendukungnya.
3 Larangan membuka lahan dengan membakar 4 4 4 12 I
6) Mengatur waktu tanam yang tepat pada musim curah hujan sudah tinggi
1)
1. Jangka Menengah :
2. Terwujudnya Sistem Penerbitan Surat Keterangan Dokter dengan
aplikasi QR yang lebih aman.
3. Tidak ada laporan penyalahgunaan Surat Keterangan Dokter
B. Jangka Panjang :
C.
D. Terwujudnya peningkatan kualitas administrasi Surat Kerangan Dokter
sebagai legalitas pelayanan, dan penerapan punisment bagi yang
melakukan penyalahgunaan Surat Keterangan Dokter.
1. Jangka Menengah
1. Sosialisasi Eksternal Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan
dan Penghapusan BMD “SIDAPA”.
2. Digitalisasi Sistem Informasi Pemindahtanganan dan Penghapusan BMD.
3. Jangka Panjang
a. Maintenance/Pemeliharaan dan Pengembangan Aplikasi.
b. Terintegrasinya Digitalisasi SIDAPA.
D. Larangan dari Pemerintah tentang
Membakar Hutan dan
Lahan 1. Pembukaan
Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
sebagaimana dimaksud
Undang Undang Nomor 39
Tahun 2014 Pasal 56 yang
antara lain menyatakan:
Setiap Pelaku Usaha
Perkebunan dilarang
membuka dan/atau
mengolah lahan dengan
cara membakar, dan
berkewajiban memiliki
sistem, sarana, dan
prasarana pengendalian
kebakaran lahan dan
kebun. 2. PP Nomor 57
tahun 2016 tentang
perubahan PP Nomor 41
tahun 2014 tentang
Perlindungan dan
Pengelolaan Ekosistem
Gambut. Peraturan ini
mencantumkan kriteria
baku kerusakan ekosistem
gambut dengan fungsi
lindung yaitu terdapat
drainase buatan,
tereksposnya sedimen
berpirit dan/atau kwarsa
dan terjadi pengurangan
luas dan/atau volume
tutupan lahan. Sedangkan,
kriteria baku kerusakan
gambut pada kawasan
budidaya diamati
berdasarkan muka air
tanah lebih dari 0,4 (nol
koma empat) meter di
bawah permukaan
gambut pada titik
penaatan. Mari Belajar
Tentang Pengelolaan
Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
22 3. Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor32
tahun 2016 tentang
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
diterbitkan sebagai
pedoman dalam
penanganan karhutla di
Indonesia. Menurut
Permen ini pada
paragraph 2 mulai pasal
51 disebutkan bahwa
setiap pelaku usaha di
wilayah hutan seperti
IUPHHK-HA dan IUPHHK-
HTI menyiapkan sarpras
untuk menunjang kegiatan
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan. 4.
Kepolisian Republik
Indonesia juga
mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 5 Tahun
2016 tentang
Pengendalian karhutla
yang menyatakan bahwa
tindak Pidana yang terkait
karhutla mencakup
tidakan seperti membuka
dan/atau mengolah lahan
dengan cara membakar,
membuka hutan,
membakar lahan, kelalaian
yang mengakibatkan
karhutla dan
terlampauinya baku mutu
udara ambien. Pelaku
pembakaran baik
perorangan maupun
korporasi dapat dikenakan
pidana penjara dan denda
sesuai peraturan
yangberlaku. 5. Maklumat
Kepala Kepolisian Daerah
Kalimantan Tengah
tentang Sanksi Pindana
Terhadap Pembakaran
Hutan dan Lahan seperti di
bawah ini. Bab 2 Mengapa
Dilarang Membakar
Lahan? 23 BAB
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 19 Tahun 2022 TANGGAL 5 Januari 2022
H. NASRUN UMAR
Membuka lahan dengan cara dibakar dapat menyebabkan terjadinya Karhutla yang
merusak lingkungan
1. Membuka lahan dengan cara dibakar dapat merusak kesuburan tanah produksi
lahan
2. Terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai membuka lahan
dengan cara membakar, Sesuai dengan pasal 69 ayat (1) huruf H Undang-undang UU
PPLH nomor 32 tahun 2009 (Undang undang tentang Perlindungan dan Pengolahan
Lingkungan Hidup). Bahwa setiap orang dilarang melakukan pembukaan lahan dengan
cara dibakar.
Keadaan saat ini dengan adanya larangan membuka lahan dengan membakar
membuat pekebun belum mempunyai solusinya,sehingga masih terdapat pekebun yang
membuka lahan dengan membakar karna masih kesusitan untuk membuka lahan tanpa
membakar.
C.Tujuan
Rencana aksi perubahan ini bertujuan :
Tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta data lahanya
dan diteruskan ke pembeli/pemborong.
Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun
Pekebun punyai solusi bagaiman membuka lahan tanpa membakar
Dengan bisa membuka halan tanpa membakar ada keberlangsungan kegiatan perkebunan
oleh pekebun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan,mengurangi kemiskinana dan memsejahterakan pekebun.
D.Manfaat
Peningkatan pemahaman petani dalam hal membuka lahan tanpa membakar memiliki
manfaat dan dampak positif bagi seluruh stakeholder, yaitu:Manfaat:
2. Memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat setempat dan lingkungan, seperti
terjaganya lingkungan dan meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat
5. Menjaga kelestarian lahan gambut dan mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan
gambut
Dampak positif:
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat
1. Meningkatkan ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani
Dengan demikian, peningkatan pemahaman petani dalam hal membuka lahan tanpa
membakar dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi seluruh stakeholder,
terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.
Sustainbilitas
Pekebun
Dapat
membuka
lahan tanpa
membakar
Akunbilitas:
Legalitas: Dipertanggung Jawabkan oleh UPTD
Perkebunan ke Dinas Perkebunan
(..................tulis lengkap no tahun dan tentang ) Kab. Muara Enim.
C.Tahapan Perubahan
Tahapan aksi perubahan
No Tahapan utama Waktu Hasil
Jangka pendek 60 hari kerja
Tahap persiapan
1 a.Melapor kepada pimpinan Minggu ke I Dokumen
b.Menjelaskan terkait aksi perubahan Poto
c.Mohon arahan dan dukunganya
2 Membentuk tim dan menyusun draf SK Minggu ke I Draf SK Tim
-Menyiapkan Draf SK
3 Koordinasi kepada pimpinan terkait Minggu ke I SK tim telah disahkan
pembentukan tim
-Pengesahan SK
4 Rapat Tim Minggu ke II Poto.
a.Membahas tugas tim Dokumen dan
b.Membahas rencana kerja Notulen
c.Bagaiman pelaksanaanya
5 Koordinasi tugas Tim Minggu ke II Berkas data dan no HP
a.Mengumpulkan data pekebun
b.Target waktu data terkumpul
6 Membahas Rencana Kerja Minggu ke III Berkas
a.Evaluasi pemahaman tim tentang target Dokumen
kerja
b.Konsultasi ke atasan tentang realisasi
kerja
7 Koordinasi dengan stekholder Minggu ke III Dokumentasi
-Pertemuan Sosialisasi Daftar hadir
-Melaksanaa target aksi perubahan Baleho dan stiker yang
-Pelaporan realisasi kegiatan memuat nomor layana
pembukaan lahan
tanpa membakar.
TAHAPAN PERUBAHAN/MILESTONE
Terbentuknya tim epektif.
Memberikan pemahaman kepada tim tujuan yang akan di capai.
Mendata pembeli kayu karet dan nomor hendponnya.
Membuat Baleho/stiker yang berisikan nomor kontak layanan Pembukaan lahan
Perkebunan tanpa membakar.
Menyebar,memasang baleho,stiker.
Tim akan melayani pekebun dengan meminta data pekebun beserta data lahanya dan
diteruskan ke pembeli/pemborong.
Mempasilitasi Pembeli/pemborong dengan Pekebun.
D.Sumber Daya
a.Pemetaan stakeholders
Keterangan:
Promo
ter
Latent
Depen
Apathe
tis
Hirarki
elaporan
Aliran
Dana
Koordin
asi
UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Perkebunan adalah sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis Dinas di bidang perkebunan serta melaksanakan urusan ketatausahaan.
Beberapa tugas dan fungsi UPTD Perkebunan antara lain:
1) Tugas Pokok Kepala UPTD :
Kepala UPTD Pengembangan Teknologi dan Pemasaran Hasil Perkebunan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang.
2) Fungsi Kepala UPTD :
a. Penyelenggaraan ketatausahaan UPTD;
b. Penyusunan rencana Kegiatan UPTD Pengembangan Teknologi dan Pemasaran
Hasil Perkebunan sesuai dengan Rencana Kerja Dinas Perkebunan;
c. Pengumpulan,pengolahan dan analisa data tanaman perkebunan;
d. Pemberian rekomendasi teknis usaha tanaman perkebunan,dalam lingkup
budidaya,pupuk dan pemupukan,pestisida,pengendalian hama dan penyakit,alat
dan mesin,panen dan pasca panen,pengolahan,pemasaran dan peredaran hasil;
e. Pelaksanaan pengamatan,peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu
tanaman (OPT) tanaman perkebunan;
f. Pelaksanaan pembinaan,penyuluhan,pengembangan
usaha,pengelolaan,pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Perkebunankabupaten
Muara Enim.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gambar 1.1
Sesuai dengan Letak Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Megang berikilim equator dengan
temperatur suhu rata-rata 27°c dengan variasi 23°c - 30°c. Curah hujan pertahun berkisar 30-350 mm.
Ditinjau dari tofografi Wilayah kerja Puskesmas Gunung Megang berada di dataran rendah, rawa-rawa
dan lebak. Juga di lalui Sungai lengi dan sungai-sungai kecil lainnya. Dan untuk akses jalur jalan ke
kabupaten kota Muara enim dan Kotamadya Prabumulih dapat dilalui dengan jarak tempuh ±1 jam.
Tabel 1.1
Luaswilayah, jumlahdesa, jumlahpendudukdankepadatanpenduduk MenurutDesadalam
Wilayah Kerja PuskesmasGunung Megang Tahun 2022
LUAS JUMLAH
JUMLAH
WILAYA JUMLAH
DESA PENDUDU
H DUSUN PENDUDU
NO K/Km2
(Km2) K
1 2 3 4 5 6
Gunung Megang
1 8.496 8 621.82
Dalam 4.536
Gunung Megang
2 5.537 4 608.63
Luar 3.235
3 Penanggiran 3.700 4 534.32
3.486
4 Panang Jaya 5.000 2 477.20
4.829
5 Perjito 7.000 3 250.86
2.033
6 Tanjung Terang 7.900 3 351.14
2.461
7 Tanjung Muning 1.904 4 2890.76
1.710
8 Lubuk Mumpo 2.160 6 1933.80
2.744
JUMLAH 41.697 34 25.034 495
Masyarakat sebagian besar hidup dari mata pencaharian sebagai petani, berkebun dan pedagang dan
juga sebagai buruh pabrik. Dari sektor perkebunan, mayoritas penduduk berkebun kelapa sawit dan
kebun karet. Dan adanya perusahaan pengolahan kelapa sawit dan karet ini , ada masyarakat yang
bekerja sebagai karyawan perusahaan tersebut.
Salah satu pelayanan yang ada di Puskesmas selain pelayanan pengobatan dan promotif , terdapat juga
pelayanan perseorangan yang berupa Pelayanan pemeriksaan kesehatan yang keluarannya berupa
administrasi Surat Keterangan Dokter. Paling banyak adminitrasi surat keterangan yang dikeluarkan
oleh Puskesmas Gunung Megang yaitu Surat Keterangan Sehat dan Surat keterangan Sakit. Dimana
rata – rata surat Keterangan sehat dan sakit yang dikeluarkan setiap bulannya lebih dari 50 ( lima
puluh ) Surat Keterangan dokter.
Untuk surat keterangan sehat, pada umumnya di minta oleh masyarakat untuk keperluan melamar
pekerjaan dan sebagian lagi untuk keperluan lain – lain, dan surat keterangan sakit sebagian besar di
minta oleh pekerja yang bekerja di perusahaan yang ada dalam Kecamatan Gunung Megang dan
sekitarnya.
Dalam pelaksanaannya di tahun 2022, tim penanganan keluhan pelanggan Puskesmas Gunung
Megang sudah menerima laporan permintaan klarifikasi keabsahan Surat keterangan sakit yang
dikeluarkan Puskesmas sebanyak 8 pengaduan, dan di semester I tahun 2023 sudah masuk 4
pengaduan. Melalui pihak HRD perusahaan datang ke Puskesmas untuk mengklarifikasi kebenaran
Surat Keterangan Sakit yang diajukan oleh karyawannya.
Dan hasil dari audit / investigasi di Puskesmas bahwa ada keteledoran administrasi, bahwa nomor
surat di Srat keterangan dokter tersebut tidak ada dalam arsip nomor sutat keluar yang ada di
Puskesmas dan juga nampak bahwa blanko surat keterangan sakit tersebut ada yang di Fotocopy
ulang. Karena itulah di rasa perlu untuk memperbaiki sistem pengadminitrasian surat keterangan
dokter dan juga perlu adanya suatu bentuk surat keterangan yang tidak dapat dipalsukan oleh oknum
dalam Puskesmas maupun luar Puskesmas.
1. “Muara Enim untuk rakyat”, atau MERAKYAT adalah seluruh potensi sumber
daya yang dimiliki Kabupaten Muara Enim adalah milik rakyat dan diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
2. “Agamis”, adalah kondisi dimana diseluruh lapisan Masyarakat dalam kegiatannya
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan selalu dalam bimbingan,
lindungan dan Ridho Allah SWT.
3. “Berdaya Saing”, adalah kondisi dimana Pemerintahan Kabupaten dan Masyarakat
memiliki kemampuan dan keunggulan untuk memenangi kompetensi di segala
bidang.
4. “Mandiri”, adalah dimana Pemerintahan Kabupaten dan Masyarakat memanfaatkan
segala Sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menuju
tujuan hakiki dari Otonomi Daerah
5. “Sehat”, adalah seluruh lapisan Masyarakat memiliki badan, jiwa dan social yang
baik yang memungkinkan hidupnya produktif secara social dan ekonomi.
6. “Sejahtera”, adalah dimana seluruh lapisan Masyarakat seluruh kebutuhan dasarnya
(sandang, pangan, papan) secara mudah, adil dan merata.
Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan
kedepan dengan mempertimbangkan peluang yang dimiliki untuk menuju “ MUARA ENIM UNTUK
RAKYAT YANG AGAMIS, BERDAYA SAING, MANDIRI, SEHAT DAN SEJAHTERA”. maka
rumusan misi
Kabupaten Muara Enim dalam pencapaian visi Kabupaten Muara Enim 2005- 2025 ditetapkan dalam
7 misi yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, cerdas dan
mandiri.
2. Mewujudkan pembinaan anak yatim, yatim piatu dan duafa dan bantuan langsung
kepada keluarga miskin hingga mandiri.
3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas dan produk
unggulan desa di sektor agribisnis, agroindustri dan agropolitan.
4. Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mudah dijangkau dan bebas biaya.
5. Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang berkualitas secara merata
dan mendukung terwujudnya jalan TOL Muara Enim-Indralaya- Palembang.
6. Memanfaatkan Potensi SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri
dengan memperhatikan pengelolaan Tata Ruang dan Lingkungan.
7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kredibel dan berorientasi
pada peningkatan pelayanan publik.
Peraturan Bupati Muara Enim No 13 tahun 2022 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan yang didalamnya tertuang kedudukan Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Tehnis Dinas. Dan struktur Organisasi Puskesmas Gunung Megang di atur dalam Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440 / 21 / KPTS / DINKES / 2023 sebagai berikut:
Puskesmas
3. Melaksanakan rekapitulasi data, pencatatan dan pelaporan
4. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data kesehatan yang
diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang membutuhkan
5. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
7. Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan
8. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan
9. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
C. TUJUAN
Jangka Panjang :
Tujuan aksi perubahan diharapkan dapat segera mewujudkan optimalisasi Pemindahtanganan dan
Penghapusan Barang Milik Daerah, dengan uraian milestone sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
a. Pembentukan Tim Efektif;
b. Adanya Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Tim Penyusun Digitalisasi
Pemindahtangnanan dan Penghapusan Barang Milik Daerah.
c. Pengumpulan data dan perancangan system