Makalah ini disusun untu memenuhi tugas mata kuliah manajemen konflik
Dosen Pengampu
Di Susun Oleh :
Maziah (1910631120048)
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb
Puji syukur kehadirar Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas kelompok ini dengan tepat waktu
yaitu Makalah yang berjudul “Strategi Mengelola Konflik dan Strategi Mengatasi
Konflik”.
Sholawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni
Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1. Strategi Konflik..........................................................................................................................3
2.2. Teknik Pengelolaan Konflik......................................................................................................4
2.3. Kebijakan Konflik Dalam Organisasi......................................................................................5
2.4. Strategi Mengatasi Konflik.......................................................................................................7
2.5. Hal-hal Yang Perlu Dilakukan dan Harus Dihindari Dalam Mengatasi Konflik.................9
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan
seorang manusia dalam kehidupannya. Oleh sebab itu konflik selalu mewarnai
kehidupan, dimulai dari konflik yang kecil sampai yang sangat besar. Maksudnya, konfik
kemungkinan akan selalu ada, karena konflik merupakan bagian dari kehidupan. Konflik
itu meruppakan hal yang alamiah dan akan selalu terjadi, karena masing-masing dari kita
memiliki persepsi yang sangat berbeda dari cara sudut pandang dan pemikiran kita juga
sangat berlaianan dan tidak memiliki kesamaan kepentingan dari setiap individunya. Oleh
sebab itu konflik dapat diartikan sebagai sebuah persepsi yang berbeda kepentingannya
atau tidak tercapainya sebuah aspirasi dari berbagai pihak yang termasuk kedalam
konflik.
Konflik juga adalah sebuah proses dimulainya ketika ada salah satu pihak yang
memeiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, suatu yang telaj
menjadi kondisi yang merupakan titik awal proses konflik tersebut. Sampai pada saat ini
konflik dilihat sebagai sesuatu yang penting untuk sebuah organisasi agar bisa
mempertahankan sebuah organisasi. Konflik harus dikelola dengan baik agr tujuan dapat
mengurangi atau memperkecil bahkan sampai menghilangkan dampak yang negatif yang
menurunkan kinerja organisasi jika konflik tersebut dibiarkan maka akan berlarut-larut
tandpa adanya sebuah solusi untuk menyelesaikannya.
Organisasi secara tetap sering sekali mengalami perubahan dalam upaya memperbaiki
nilai kompetitif mereka. Penerimaan seorang individu baik itu dari perubahan satu
dengan yang lain, oleh sebab itu sering terjadi potensi konflik. Makalah ini akan
membahas strategi apa saja yang bisa diambil oleh sebuah organisasi saat mengelola
konflik maupun mengatasi konflik tersebut saat terjadi sebuah pebedaan pendapat.
1
3. Dapat mengetahui kebijakan apa yang yang nantinya akan digunakan dalam
mengelola konflik tersebut
4. Dapat mengetahui strategi mengatasi konflik
5. Dapat mengetahui hal-hal yang perlu kita lakukan dan yang harus dihindari dalam
mengatasi sebuah konflik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menentukan tujuan konflik
Tujuan konflik adalah sesuatu yang ingin dicapai saat menghadapi dan
menyelesaikan konflik. Lebih spesifik tujuan konflik adalah target keluaran
konflik yang diharapkan.
Pola interaksi konflik
Pola interaksi konflik merupakan bentuk interaksi dengan pihak lawan konflik
dalam upaya mencapai keluaran konflik yang diharapkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pola interaksi konflik menurut WIrawan (2016) adalah sebagai
berikut :
a. Metode resolusi konflik yang digunakan dalam sebuah interaksi konflik
b. Gaya menajemen konflik yang digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat
konflik
c. Perkembangan situasi konflik bisa berkembang darri konflik kondtruksif
menjadi konflik atau sebaliknya. Situasi konflik tersebut sangat
mempengaruhi pola interaksi konflik.
Konflik sebagai contoh pegawai yang terlibat konfli harus merahasiakan dan wajib
mengutamakan penyelesaian konflik didalam organisasi dengan tidak meminta
bantuan dari orang luar atau pengadilan. Jika suatu organisai mulai menghadapi
konflik antar anggota atau pegawainya ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan
organisasi untuk mengurangi konflik tersebut ialah :
6
dilaksanakan prinsip hierarki yaitu atasan mengambil keputusan serta
pelaksanaan peraturan dan prosedur kerja.
2. Pemisahan fisik
Pihak-pihak yang terlibat konflik dipisahkan misalnya melalui rotaasi tugas.
3. Mengintegrasikan
Menyatukan kembali pihak-pihak yang terlibat konflik melalui intervensi pihak
ketiga atasan penasihat atau mediator profesional.
4. Pelatihan
Menyelenggarakan pelatihan mengenai konflik dan manajemen konflik.
7
mempertahankan posisi yang diyakini benar oleh pihak tersebut. Hal itu dapat
menyebabkan perasaan frustasi pada pihak lawan mengambil pendekatan
kompetitif untuk penyelesaian konflik , dan mengekalasi konflik tersebut.
Menghindari
Gaya ini menunjukan kepedulian yang rendah terhadap diri sendiri dan orang lain.
Ini juga dikenal sebagai strategi dengan cara mengabaikan adanya konflik. Strategi
ini dikaitkan dengan sikap penarikan diri atau situasi “see no evil, hear no evil,
speak no evil”. Upaya ini berusaha untuk melakukan penundaan masalah sampai
waktu yang lebih baik, atau hanya menarik diri sendiri dari situasi yang
mengancam. Gaya ini sering dicirikan sebagai sikap tidak peduli terhadap isu atau
pihak yang terlibat konflik. pihak yang melakukan strategi ini mungkin menolak
untuk mengakui didepan umum bahwa ada konflik yang harus diselesaikan.
Mengakomodasi
Strategi gaya ini dekaitkan dengan upaya untuk mengecilkan perbedaan dan
merekatkan kesamaan untuk memuaskan kepentingan pihak lain. Ada unsur
pengorbanan diri dalam strategi ini. Hal tersebut dapat berupa kemurahan hati,
melakukan perbuatan amal untuk pihak lain, atau kepatuhan pada perintah pihak
lain. Pihak yang mengalah tidak pernah mempunyai tuntutan. Sebaliknya, mereka
berusaha sekuat tenaga untuk mengakomodasi tuntutan pihal lain dan
menyelesaikan konflik. Pihak yang patuh mengabaikan kepentingan sendiri untuk
memuasakn pihak lain. Mencoba mengakomodasi pihak lain pasti menahan rasa
frustasi mereka atau mengabaikan perasaan mereka. Dalam jangka waktu panjang,
hal ini dapat menimbulkan rasa frustasi dan akan membuat harapan pihak lawan
mereka akan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kompromi
Strategi kompromi melibatkan “take and give” atau berbagi dimana kedua belah
pihak sama-sama menyerahkan sesuatu untuk membuat keputusan yang dapat
diterima bersama. Mereka mencoba untuk membuat keputusan yang dapat diterima
bersama. Mereka mencoba menghilangkan perbedaan, bertukar, konsesi, atau
mencari posisi jalan tengah yang cepat. Strategi resolusi konflik yang kompromi
bertujuan untuk menyelesaikan solusi yang sianggap adil. Semua orang bekerja
sama, jadi tidak ada yang benar-benar mendapatkan 100% keinginan mereka,
sebaliknya, setiap pihak membuat pengorbanan. Kompromi terdengar bagus pada
awalnya, tetapi solusi yang adil tidak selalu merupakan solusi yang efektif. Strategi
resolusi konflik ini masih fokus pada persaingna dan tidak mengenai tujuan
penyelesaian konflik yang sebenarnya yaitu mencoba memahami apa yang
dibutuhkan setiap pihak. Disitulah kolaborasi berperan.
Mengintegrasikan atau berkolaborasi
Gaya ini ada;lah pendekatan pemecahan masalh (problem solving). Strategi ini
melibatkan kolaborasi antara para pihak dalam mebggambarkan hal ini sebagai
kolaborasi “sebuah proses dimana pihak-pihak mencoba melihat aspek dari sudut
8
pandang yang berbeda dan dapat secara konstruktif mengeksplorasi perbedaan
mereka dan mencari solusi yang melampaui kepentingan sepihak mereka yang
terbatas tentang apa yang mungkin”. Kolaborasi memaksimalkan kemampuan
kerja sama masing-masing pihak.
2.5. Hal-hal Yang Perlu Dilakukan dan Harus Dihindari Dalam Mengatasi
Konflik
Galo (2017) memberikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian sebelum
berbagai pihak melakukan penyelesaian konflik. Sebelum melakukan resolusi konflik
pihak yang akan bernegosiasi harus mempersiapkan pikiran kita terlebih dahulu. Mereka
harus bersikap positif sambil secara jujur mengakui kemungkinan betapa sulitnya
penyelesaian konflik yang harus dilakukan. semua pihak harus mampu
mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Hindari emosi yang tinggi dan selalu
mencoba bersikap tenang dan berpikiran dingin.
Persiapan adalah kunci penting untuk pihak yang mencoba menyelesaikan konflik.
Semua pihak harus mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan dan mencoba
memikirkan berbagai macam skenario. Untuk hasil yang optimal, waktu dan tempat
yang tepat sangat penting untuk dipertimbangkan. Jangan mencoba bicara ketika emosi
sedang tinggi. Perhatikan perasaan pihak lain.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan
seorang manusia dalam kehidupannya. Oleh sebab itu konflik selalu mewarnai
kehidupan, dimulai dari konflik yang kecil sampai yang sangat besar. Maksudnya, konfik
kemungkinan akan selalu ada, karena konflik merupakan bagian dari kehidupan. Konflik
itu meruppakan hal yang alamiah dan akan selalu terjadi, karena masing-masing dari kita
memiliki persepsi yang sangat berbeda dari cara sudut pandang dan pemikiran kita juga
sangat berlaianan dan tidak memiliki kesamaan kepentingan dari setiap individunya. Oleh
sebab itu konflik dapat diartikan sebagai sebuah persepsi yang berbeda kepentingannya
atau tidak tercapainya sebuah aspirasi dari berbagai pihak yang termasuk kedalam
konflik.
Galo (2017) memberikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian sebelum
berbagai pihak melakukan penyelesaian konflik. Sebelum melakukan resolusi konflik
pihak yang akan bernegosiasi harus mempersiapkan pikiran kita terlebih dahulu. Mereka
harus bersikap positif sambil secara jujur mengakui kemungkinan betapa sulitnya
penyelesaian konflik yang harus dilakukan. semua pihak harus mampu
mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Hindari emosi yang tinggi dan selalu
mencoba bersikap tenang dan berpikiran dingin.
Persiapan adalah kunci penting untuk pihak yang mencoba menyelesaikan konflik.
Semua pihak harus mempersiapkan bahan yang akan didiskusikan dan mencoba
memikirkan berbagai macam skenario. Untuk hasil yang optimal, waktu dan tempat
yang tepat sangat penting untuk dipertimbangkan. Jangan mencoba bicara ketika emosi
sedang tinggi. Perhatikan perasaan pihak lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
Eko Sudamanto, Diana Purnama Sari, David Tjahjana, Edi Wibowo S, Sri Siska Mardiana,
Bonarajo Purba, Sukaman Purba, Itdawai, Diena D Tjiptadi, Syafrizal Iskandar Kato, Rosdiana,
Novita Verayanti Manalu, Arfandi SN (2021). Manajemen Konflik :
11