Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI

PADA PUSKESMAS SIMPANG


EMPAT 1 TAHUN 2023

(AI) Kelompok 2 Perilaku Organisasi


Anggota
Aisha Saraswati 2010912320017

Elma Meilani 2010912220008

Indah Fitria 2010912320013

M. Abdus Salam Assyaida 2010912110004

Rusliyani 2010912220005
01
Pendahuluan

(AI)
Latar Belakang

Budaya organisasi merupakan nilai, keyakinan, asumsi ataupun norma yang telah lama berlaku,
disepakati dan dilakukan oleh pegawai atau anggota di suatu organisasi. Puskesmas Simpang Empat 1
yang berada di Kabupaten Banjar memiliki status akreditasi madya dengan struktur organisasinya
yang fungsional. Puskesmas merupakan tempat dalam melakukan upaya peningkatan kesehatan,
oleh karena itu perlu diketahui budaya organisasi apa yang menonjol dalam organisasi tersebut
untuk menunjang kinerja para pegawai di puskesmas. Budaya organisasi memperkuat hubungan
emosional antar pegawai sehingga setiap pegawai dapat menyumbangkan ide dalam mendukung
keberlangsungan dan pengembangan sebuah organisasi.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa jenis budaya organisasi saat ini yang menduduki peringkat satu di Puskesmas
Simpang Empat 1 ?
2. Apa dimensi saat ini yang paling menonjol dari budaya organisasi peringkat satu di
Puskesmas Simpang Empat 1 ?
3. Apa jenis budaya organisasi yang diharapkan yang menduduki peringkat satu di
Puskesmas Simpang Empat 1 ?
4. Apa dimensi yang diharapkan paling menonjol dari budaya organisasi peringkat satu di
Puskesmas Simpang Empat 1 ?
02
Tinjauan Pustaka

(AI)
Tinjauan Pustaka
● Konsep Budaya Organisasi

● Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)

(AI)
03
Metode Pelaksanaan
Kegiatan
(AI)
Metode Pelaksanaan Kegiatan
1. Jenis Kegiatan : kegiatan penelitian yang dilakukan melalui survey yang dilaksanakan
secara luring dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner.
2. Sampel Kegiatan : Sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas 40 responden
3. Instrumen Kegiatan : Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari beberapa
pertanyaan yang mencakup variabel karakteristik dominan, kepemimpinan organisasi, manajemen
SDM, perekat organisasi, penekanan strategis dan kriteria sukses. Kuesioner dibuat dalam bentuk media
cetak yang kemudian dibagikan kepada responden secara langsung di Puskesmas Simpang Empat Satu.
4. Cara Pengumpulan Data : Kuesioner dibagikan tiap ruangan dan responden akan mengisi,
kebesokan harinya kuesioner akan dikumpulkan dan diinput ke dalam excel
5. Penyajian Data : Data yang telah terkumpul, dilakukan analisa dengan menjumlahkan
hasilnya dan mencari nilai rata-rata (mean) untuk setiap jawaban A, B, C, atau D.
04
Hasil dan Pembahasan

(AI)
Budaya Organisasi Dominan Saat Ini
Budaya Organisasi Dominan Saat Ini
Pada Puskesmas Simpang Empat Satu
diketahui tipe budaya organisasi yang
menduduki peringkat satu atau yang paling
dominan adalah tipe clan yaitu
menggambarkan tipe budaya organisasi yang
menekankan pada sistem kekeluargaan. Tipe
clan ini memiliki iklim organisasi yang
menekankan pada kekerabatan dan
kekeluargaan dalam organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa puskesmas simpang
empat satu memiliki rasa kekeluargaan yang
erat antara pegawai satu dan yang lain,
maupun antara atasan dan bawahan.
Budaya Organisasi Dominan Saat Ini
Kriteria sukses, dimensi ini menunjukan hal apa
saja yang menjadi kriteria keberhasilan di dalam
organisasi. Budaya clan mendefinisikan sukses
berdasarkan pada pengembangan dari sumber daya
manusia, kerjasama tim, komitmen karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
metode OCAI, Puskesmas Simpang Empat 1
mengarah pada budaya clan, dengan kriteria
sukses. Artinya pada Puskesmas Simpang Empat 1,
memiliki budaya kekeluargaan. Hal tersebut
dikarenakan pembangunan SDM yang baik, kerja
sama tim yang kompak, serta komitmen pegawai
dan perhatian kepada manusia yang cukup baik.
Budaya Organisasi yang Diharapkan
Budaya Organisasi yang Diharapkan

Hasil skor OCAI yang diharapkan Pegawai Puskesmas


Simpang Empat 1, Kabupaten Banjar menunjukkan
bahwa pegawai Puskesmas Simpang Empat 1
mengharapkan tipe budaya Clan dalam puskesmas. Pada
budaya organisasi tipe Clan dimensi yang paling
diharapkan oleh pegawai Pegawai Puskesmas Simpang
Empat 1 adalah dimensi perekat organisasi. Budaya
organisasi berdasarkan perekat organisasi
menggambarkan budaya organisasi yang diharapkan
dalam membentuk keeratan hubungan dan nilai-nilai
apa yang diterapkan dalam organisasi.
Dimensi pada Budaya Organisasi yang Diharapkan

Kelebihan dari budaya clan ini adalah pegawai dapat


saling belajar satu sama lain, manajerial berfokus pada
perkembangan SDM dan pegawai juga saling membantu
dalam pekerjaan. Pegawai juga sangat menyukai
lingkungan puskesmas yang kekeluargaan sehingga
membentuk rasa nyaman dan memberikan loyalitas
terhadap puskesmas. Sehingga dapat diindikasikan
bahwa adanya keinginan dari pegawai puskesmas dalam
kaitannya dengan strategi peningkatan kualitas yang
menitikberatkan pada pemberdayaan, pengembangan
tim, keterlibatan pekerja, pengembangan SDM serta
keterbukaan komunikasi dalam organisasi.
Perbandingan Budaya Organisasi Saat Ini dan yang Diharapkan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka diketahui tidak
begitu ditemukan perbedaan yang signifikan dari budaya saat
ini dan buaya yang diharapkan. Di peringkat 1 yang paling
dominan di budaya saat ini dan budaya yang diharapkan
sama-sama budaya organisasi Clan, yang mana berarti budaya
yang ada sudah sesuai yang diharapkan oleh pegawai.
Peringkat 2 dominan terdapat perbedaan yang mana budaya
saat ini budaya organisasinya adalah Hierarchy, sedangkan
budaya yang diharapkan adalah budaya organisasi Adhoracy,
yang berarti Adhoracy lebih diutamakan daripada Hierarchy
bagi para pegawai. Peringkat 3 yang paling dominan
sama-sama budaya organisasi Market. Terkahir untuk
peringkat 4 dominan juga terdapat perbedaan yang mana
budaya saat ini budaya organisasinya adalah Adhoracy,
sedangkan budaya yang diharapkan adalah budaya organisasi
Hierarchy.
05
Penutup

(AI)
Kesimpulan
Budaya Organisasi merupakan nilai, ataupun norma yang berlaku dan disepakati anggota
pada suatu organisasi. Budaya organisasi menjadi kekuatan sosial yang dapat menggerakkan
individu dalam organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Salah satu contoh yaitu di
Puskesmas yang mana merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan nasional di
Indonesia. Dalam pelaksanaannya diperlukan Budaya Organisasi yang dapat menunjang dan
mendukung kinerja pegawai Puskesmas tersebut. Pada Puskesmas Simpang Empat 1
Kabupaten Banjar dilakukan survei terkait Budaya Organisasi oleh tim, setelah di analisis
sesuai dengan Budaya OCAI diketahui bahwa budaya yang dirasakan saat ini adalah Clan,
begitu juga dengan budaya yang diharapkan pegawainya yaitu juga Clan. Hal ini tentu
diperkirakan dapat meningkatkan kinerja pegawai karena budaya saat ini sudah sesuai
dengan harapan pegawai itu sendiri.
Kesimpulan
Kesesuaian budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan tersebut haruslah
dipertahankan dan dijaga oleh semua pegawai, karena hal tersebut akan berpengaruh
pada kinerja pegawai di Puskesmas tersebut. Kepala Puskesmas harus bisa memahami
ini lebih baik dan dapat membantu semua pegawainya dalam hal bonding dengan
sesamanya sehingga mereka merasa nyaman berkerja tanpa melupakan tanggung
jawabnya.
TERIMA KASIH

(AI)

Anda mungkin juga menyukai