Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota
organisasi memahami tindakan yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima
dalam organisasi. Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk
mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, sebagai instrumen
untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan, cara mengalokasikan sumber daya organisasional, dan
sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan
eksternal. Hal yang paling mendasar dari budaya organisasi adalah sebagai sistem
kontrol sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang
diharapkan agar sesuai dengan tujuan organisasi (Schein, 2004).

Konsep budaya telah menjadi hal yang utama dalam bidang antropologi
sejak awal mula dan memperoleh perhatian dalam perkembangan awal studi
organisasi. Konsep budaya dalam teori organisasi, merupakan salah satu dimensi
dalam memahami perilaku organisasi. Konsep ini menjadi penting dalam teori
ekonomi dan manajemen saat ini, dalam era globalisasi, ketika banyak perusahaan
multinasional beroperasi diberbagai negara dengan berbagai ragam budaya yang
berbeda (Laksono Putro, 2010).

Kebutuhan untuk mendiagnosa dan mengelola budaya organisasi semakin


penting karena meningkatnya kebutuhan untuk menggabungkan dan membentuk
budaya organisasi yang berbeda sebagai perubahan sturktural yang telah terjadi.
Semakin pentingnya budaya organisasi juga merupakan akibat dari meningkatnya
2

ketidakpastian lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi. Organisasi


cenderung mengembangkan budaya organisasi dominan dari waktu ke waktu

Erik Romadona, 2014


Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi
menggunakan metode OCAI.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

karena mereka beradaptasi dan merespon tantangan dan perubahan lingkungan


(Schein, 2004).
3

Erik Romadona, 2014


Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi
menggunakan metode OCAI.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setiap organisasi berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas


kinerja organisasi dengan mengadopsi dan mengimplementasikan sebuah Sistem
Informasi. Namun seringkali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan Sistem
Informasi yang didominasi oleh faktor manusia seperti tidak cocok dengan budaya
kerja atau budaya organisasi baru, etika, dan kebijakan dengan penggunaan Sistem
Informasi serta adanya keterbatasan keahlian (Murahartawaty, 2013). Maka dari
itu penting bagi setiap organisasi mengetahui dan memahami budaya
organisasinya secara spesifik, karena setiap budaya organisasi memiliki keunikan
yang berbeda satu sama lain.

Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) merupakan


instrumen penilaian budaya organisasi saat ini dan masa yang akan datang. OCAI
berupa kuesioner yang terdiri dari 6 kategori berdasarkan model Competing
Values Framework. Berdasarkan Competing Values Framework dapat dibuat
kerangka kerja yang komprehensif untuk menjelaskan bagaimana kesesuaian
antara budaya organisasi dengan Sistem Informasi. Kerangka kerja ini dapat
digunakan oleh para manajer untuk menciptakan budaya organisasi yang tepat
yang sesuai dengan penggunaan sistem informasi tertentu (Wang dan Yeoh,
2009).

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka perlu adanya Sistem Pendukung


Keputusan Penerapan Sistem Informasi Berdasarkan Budaya Organisasi
menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)
sebagai pendukung keputusan pemimpin organisasi untuk menerapkan sistem
informasi yang sesuai dengan budaya organisasi yang ada sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja organisasi.
4

budaya organisasi merupakan suatu hal yang penting bagi lembaga

pendidikan terutama di MA nurul falah , budaya organisasi juga harus di imbangi

dengan sistem atau kinerja yang baik agar mendapatkan hasil yang sesuai bagi

lembaga yang diharapkan.

karna itu lembaga pendidikan nurul falah , memegang peranan penting,

sebab menjadikan lembaga tersebut lentur, fleksibel dan elastis, sebagaimana

budaya yang tidak akan pernah mengalami kemunduran dan akan menjadi sangat

sempurna jika dipadu dengan agama yang bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah.

Tidak sedikit yang mengatakan bahwa agama termasuk dalam lingkup budaya.

Itupun jika umat beragama mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran agama dalam

kehidupan budayanya, sedangkan bila tidak, maka justru akan menjadikan budaya

umat yang termarginalkan dalam persaingan di dunia pendidikan itu sendiri

Peran budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang

anggota organisasi sebab setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan

dinyatakan dalam visi misi organisasi serta sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab setiap anggota organisasi. Berhasil tidaknya pelaksanaan seluruh

kegiatan organisasi dipengaruhi oleh kinerja anggota organisasi itu sendiri,

salah satunya dengan mengembangkan budaya organisasi yang sudah ada

dalam organisasi tersebut.

Dari pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti budaya


organisasi yang ada di Madrasah Aliyah Nurul Falah dengan mengambil judul
penelitian yaitu : “ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DI MADRASAH
5

ALIYAH NURUL FALAH TASIKMALAYA (PENDEKATAN


ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) )”

A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tipe budaya organisasi di Madrasah Aliyah Nurul Falah saat

ini ?

2. Bagaimana tipe budaya organisasi di Madrasah Aliyah Nurul Falah?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui tipe budaya organisasi di Madrasah Aliyah Nurul Falah saat

ini

2. Mengetahui tipe budaya organisasi di Madrasah Aliyah Nurul Falah yang

diharapkan

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat membawa wawasan dan khazanah

intelektual serta dapat dijadikan sumber informasi mengenai tipe budaya

organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi dalam menjalankan

tugasnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti
6

Untuk menambah wawasan mengenai tipe budaya organisasi

dalam meningkatkan kinerja organisasi di Madrasah Aliyah Nurul

Falah.

b. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan

teori-teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan. Selain itu juga

dapat menjadi informasi yang diperoleh dari lapangan secara faktual.

c. Bagi Instansi yang Diteliti

Terjalinnya relasi antar pihak lembaga atau instansi yang diteliti

oleh mahasiswa dan perguruan tinggi yang meneliti.

d. Bagi Masyarakat Umum

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau

bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Selain itu

dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai