Anda di halaman 1dari 12

ORGANIZATION CULTURE

Diajukan untuk memenuhi tugas management principle kampus politeknik lp3i

tasikmalaya

Disusun oleh:

KELOMPOK 7

Rifa Kamalah & Rijal Noor Fadhilah Ramdhani

Dosen Bu Verra

Politeknik lp3i tasikmalaya

Tahun ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktunya.Adapun tema dari makalah ini adalah
"organizational culture".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada dosen
mata kuliah management principle yang telah memberikan tugas kepada kami.

Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI. 4

PENDAHULUAN 4

Latar belakang. 4

Rumusan masalah. 4

Tujuan penelitian 4

PEMBAHASAN

Bab 1

1.1 Definisi organizational culture

1.2 jenis dan fungsi organizational culture

1.3 contoh budaya organisasi yang bisa kita jumpai di industri

perusahaan saat ini.

1.4 ciri ciri perusahaan memiliki budaya organisasi

1.5 strategi membangun organizational culture yang baik

Bab 2

2.1 fungsi organizational culture

2.2 karakteristik organizational culture

2.3 pentingnya organizational culture

2.4 apisan budaya dan indikator budaya organisasi

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar belakang
Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi
memahami tindakan yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima dalam organisasi.
Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan
efektifitas kinerja organisasi, sebagai instrumen untuk menentukan arah organisasi,
mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, cara mengalokasikan
sumber daya organisasional, dan sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari
lingkungan internal dan eksternal. Hal yang paling mendasar dari budaya organisasi adalah
sebagai sistem kontrol sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang
diharapkan agar sesuai dengan tujuan organisasi (Schein, 2004).

Konsep budaya telah menjadi hal yang utama dalam bidang antropologi sejak awal mula dan
memperoleh perhatian dalam perkembangan awal studi organisasi. Konsep budaya dalam teori
organisasi, merupakan salah satu dimensi dalam memahami perilaku organisasi. Konsep ini
menjadi penting dalam teori ekonomi dan manajemen saat ini, dalam era globalisasi, ketika
banyak perusahaan multinasional beroperasi diberbagai negara dengan berbagai ragam budaya
yang berbeda (Laksono Putro, 2010).Kebutuhan untuk mendiagnosa dan mengelola budaya
organisasi semakin penting karena meningkatnya kebutuhan untuk menggabungkan dan
membentuk budaya organisasi yang berbeda sebagai perubahan sturktural yang telah terjadi.
Semakin pentingnya budaya organisasi juga merupakan akibat dari meningkatnya
ketidakpastian lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi. Organisasi cenderung
mengembangkan budaya organisasi dominan dari waktu ke waktu.
Rumusan masalah
Berdasarkan mencakup semuanya, rumusan masalah menjadi fokus penelitian ini adalah:

1. Strategi membangun organizational culture yang baik.

2. Faktor yang mempengaruhi organizational culture.

3. Contoh budaya organisasi yang bisa kita jumpai secara mudah di industri perusahaan saat ini.

4. Ciri ciri perusahaan yang memiliki budaya organisasi.

5. pentingnya budaya organisasi

6. Karakteristik budaya organisasi

7. Fungsi budaya organisasi

8. Jenis-jenis organisasi

Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk bisa lebih mengenal tentang organizational culture seperti
mengetahui strategi membangun organizational culture yang baik dan benar ciri ciri
perusahaan yang memiliki budaya organisasi, faktor yang mempengaruhi organizational
culture.dan.untuk memperdalam pengetahuan tentang pentingnya organizational culture untuk
perusahaan

PEMBAHASAN
BAB 1

1.1 Definisi organizational culture

Organizational Culture atau Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan
nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi yang mampu mengarahkan perilaku
anggota-anggotanya.

Menurut Cameron dan Quinn, terdapat model pengukuran dan diagnosis budaya organisasi
berdasarkan competing values framework. Model ini membagi budaya organisasi ke dalam
empat tipe budaya yaitu:

- Clan culture Adalah budaya perusahaan yang memiliki karakter kekeluargaan, di mana
terdapat lingkungan yang mengatur perusahaan dengan baik melalui teamwork,
pengembangan SDM, serta memperlakukan konsumen sebagai rekanan.

- Market culture Adalah budaya perusahaan yang memiliki asumsi budaya pasar yang tidak
ramah, kompetitif serta perilaku konsumen yang cenderung memilih dan tertarik pada nilai-
nilai sehingga menempatkan organisasi pada bisnis yang selalu berusaha meningkatkan
persaingan.

- Hierarchy culture Adalah budaya perusahaan yang ditandai dengan adanya bentuk per-
usahaan yang resmi dan terstruktur.

- Competing Values Framework (Cameron & Quinn)Untuk menganalisis budaya organisasi,


competing values framework memiliki 6 variabel yang mewakili keempat budaya (competing
values cultures) dalam organization cultureassessment instrument (OCAD. Keenam variable.

1.2 Jenis organizational culture

Pada tahun 2000, Goffee dan Jones mengidentifikasi empat jenis organizational culture
menggunakan dua dimensi sebagai berikut:

Dimensi pertama, sociability adalah ukuran untuk keramahan. Dimana culture dengan
sociability yang tinggi menunjukkan bahwa orang-orang dalam budaya tersebut cenderung
ramah satu sama lain tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Dimensi kedua, solidarity adalah ukuran untuk orientasi tugas. Dimana culture dengan solidarity
yang tinggi menunjukkan bahwa orang-orang dalam budaya tersebut dapat bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dengan sangat baik, meskipun kemungkinan mereka memiliki konflik
pribadi atau perselisihan.
Kemudian, dalam skema klasifikasi tersebut dihasilkan empat jenis organizational culture yang
dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini:

1. Communal culture. Anggotanya memiliki rasa memiliki meskipun juga didorong oleh tugas.

2. Networked culture. Anggota dianggap sebagai teman dan keluarga sehingga orang-orang
memiliki kontak yang dekat dan peduli satu sama lainnya.

3. Mercenary culture. Budaya ini berfokus pada tujuan yang ketat sehingga anggota diharapkan
dapat mencapai tujuan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

4. Fragmented culture. Berbanding terbalik dengan communal culture dimana rasa memiliki
dalam suatu organisasi sangat lemah. Setiap individu berfokus pada tugasnya masing-masing,
sehingga mengakibatkan kurangnya kerja sama satu sama lain.

1.3 Contoh budaya organisasi yang bisa kita jumpai secara mudah di industri perusahaan saat
ini

1. Netflix. Netflix memberikan contoh budaya organisasi jam kerja karyawan yang fleksibel demi
meningkatkan produktivitas karyawan dan memberikan pada penghargaan pada setiap
karyawan yang berprestasi.

2. google . Google memberikan contoh budaya organisasi perusahaan yang bisa ditiru oleh
perusahaan lain. Raksasa dalam bidang teknologi ini memberikan budaya organisasi dalam
bentuk makanan gratis, kantor ramah peliharaan, tempat olahraga, dan taman.

3.Twitter.perusahaan ini dijadikan contoh budaya organisasi adalah karyawannya yang mau
bekerja secara produktif dan percaya dengan perusahaan.

4. zappos.contoh budaya organisasi dalam bentuk penawaran harga tertinggi pada setiap
karyawan yang mampu menyelesaikan pelatihan selama 7 hari pertama.

1.4 Ciri-ciri perusahaan memiliki budaya organisasi

1. Memiliki identitas resmi

2. Mampu memberikan status karyawan

3. Memiliki visi dan misi

4. Manajemen mampu bersikap transparan

5. Memerhatikan kebutuhan karyawan


1.5 Strategi Membangun Organizational Culture yang baik di Perusahaan

1. Fokus pada Kesehatan Mental Setiap Orang

Kesehatan mental merupakan salah satu elemen paling penting dalam budaya organisasi yang
baik, namun sering kurang kita perhatikan.

2. Ciptakan Komunikasi yang Efektif

Banyak perusahaan memiliki sejumlah besar divisi yang di dalamnya terdapat banyak anggota
pula. Komunikasi sering mengalami masalah, karena datang dari berbagai arah dan mungkin
menjadi bias. Di sini lah peran sebuah sistem yang tersentralisasi menjadi sangat penting.

3. Tanamkan Toleransi dalam Organisasi

Perbedaan dalam organisasi adalah suatu hal yang wajar. Ini dapat hadir dalam berbagai
bentuk; perbedaan kepercayaan, budaya, sudut pandang, preferensi, dan lain-lain

4. Nilai Karyawan Secara Objektif

Penilaian kinerja adalah proses yang harus organisasi lakukan untuk memotivasi penti

karyawan agar terus tumbuh.

5. Wujudkan Kesetaraan di Tempat Kerja

Yang dimaksud di sini tentu bukan soal upah karyawan, tetapi perlakuan terhadap mereka.
Upah karyawan tentu saja berbeda, karena tanggung jawab dan hasil yang setiap karyawan
telah capai pasti berbeda. Akan tetapi, tidak peduli posisi, gender, atau tanggung jawab
mereka, mereka berhak untuk mendapat perlakuan yang adil dari Anda.

6. Motivasi Karyawan Melalui Gamifikasi

Organisasi tidak akan berkembang apabila orang-orangnya tidak tumbuh. Inilah mengapa
penting untuk memastikan bahwa setiap orang tetap berkeinginan untuk terus meningkatkan
potensinya.

7. Tunjukkan Apresiasi Anda

presiasi perlu ditunjukkan karena ini akan membantu karyawan merasa berharga dan
mendapatkan pengakuan. Oleh karena itu, jangan hanya fokus pada masalah yang perusahaan
Anda alami, tetapi juga pada usaha dan hasil yang anda buat.
BAB 2

2.1 Fungsi organizational culture

- Sebagai ciri khas atau keunikan sebuah perusahaan.

- Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan rasa kebanggaan di antara pekerja atas
partisipasi mereka di dalam perusahaan. Dengan begitu, para pegawai dapat bekerja dengan
nyaman dan puas.

- Meningkatkan integritas dan loyalitas di dalam diri pekerja sehingga secara alami lebih
bersemangat dalam mengejar kepentingan perusahaan.

- Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antar sesamanya
sehingga dapat mempertahankan rantai kerja yang ideal di antara para pekerja pada setiap
posisi dan jabatan.

- Menjaga sikap dan perilaku baik yang mengedepankan hubungan profesional yang tetap
bersahabat.

2.2 Faktor yang mempengaruhi organizational culture

1. Motivasi

Hal yang memotivasi karyawan dalam bekerja bisa datang dalam berbagai bentuk seperti uang,
apresiasi atas kerja keras, hingga perhatian yang diberikan oleh perusahaan.

2. Gaya kepemimpinan

Bagaimana sebuah perusahaan memimpin dan mengendalikan para karyawannya.

3. Komunikasi

Komunikasi yang efektif memudahkan sosialisasi visi dan misi perusahaan, mengumumkan
peraturan, dan menginformasikan kebijakan yang ditetapkan oleh pihak manajemen kepada
karyawan.

4. Struktur organisasi
Organizational culture dapat dipengaruhi oleh bidang usaha yang digeluti oleh suatu
perusahaan.

5. Tingkat formalitas

Perusahaan dengan tingkat formalisasi yang rendah akan mendorong karyawan untuk
menghadapi ketidakpastian dengan kreatif dan mandiri. Perusahaan dengan tingkat formalitas
tinggi cenderung menghindari segala hal yang tidak pasti dan berpegang teguh pada setiap
aturan yang dibuat.

6. Nilai yang dianut individu

Setiap individu dalam sebuat perusahaan tentu menganut nilai yang berbeda-beda. Nilai-nilai
tersebut mampu mempengaruhi organizational culture secara keseluruhan. Contohnya adalah
pengamalan nilai kejujuran.

2.3 Karakteristik organizational culture

1. Innovation and risk taking.di mana karyawan didorong untuk menjadi inovatif dan
mengambil risiko.

2. Attention to detail.di mana karyawan diharapkan menunjukkan presisi, analisis, dan


perhatian yang detail.

3.Outcome orientation.di mana manajemen berfokus pada hasil pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapainya.

4. People orientation.sejauh mana keputusan manajemen mempertimbangkan dampak hasil


pada orang-orang di dalam organisasi.

5. Team orientation.di mana aktivitas kerja diorganisir sekitar tim bukan individu.

6. Aggressiveness.di mana orang agresif dan kompetitif bukan santai.

7. Stability.aktivitas organisasi yang menekankan pemeliharaan status quo berbeda dengan


pertumbuhan.

2.4 Pentingnya Budaya organisasi

organisasi sangat penting karena Budaya organisasi dapat menimbulkan rasa kebersamaan
terutama dalam mencapai tujuan yang sama dari organisasi secara bersama sama. Budaya
Organisasi juga dapat memberikan satu identitas kepada organisasi. Budaya Organisasi dapat
menjadi cerminan dari citra yang ingin diproyeksikan.
Menurut Cameron dan Quinn, terdapat model pengukuran dan diagnosis budaya organisasi
berdasarkan competing values framework. Model ini membagi budaya organisasi ke dalam
empat tipe budaya yaitu:

1. Clan culture. Clan culture Adalah budaya perusahaan yang memiliki karakter kekeluargaan, di
mana terdapat lingkungan yang mengatur perusahaan dengan baik melalui teamwork,
pengembangan SDM, serta memperlakukan konsumen sebagai rekanan.

2. Market culture. Market Culture Adalah budaya perusahaan yang memiliki asumsi budaya
pasar yang tidak ramah, kompetitif serta perilaku konsumen yang cenderung memilih dan
tertarik pada nilai-nilai sehingga menempatkan organisasi pada bisnis yang selalu berusaha
meningkatkan persaingan.

3. Hierarchy culture. Hierarchy culture Adalah budaya perusahaan yang ditandai dengan
adanya bentuk per-usahaan yang resmi dan terstruktur.

4.Competing Values Framework (Cameron & Quinn)Untuk menganalisis budaya organisasi,


competing values framework memiliki 6 variabel yang mewakili keempat budaya (competing
values cultures) dalam organization cultureassessment instrument (OCAD. Keenam variable

2.5 Lapisan budaya organisasi

Budaya organisasi terdiri atas dua lapisan yaitu:

(1) Lapisan yang mudah dilihat dan dipandang mewakili budaya organisasi secara menyeluruh.

(2) Lapisan yang tak kasat mata. Lapisan yang kasat mata terdiri atas cara orang berperilaku,
berbicara, dan memakai seragam.

KESIMPULAN
Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda. Suatu budaya organisasi mempunyai
peran penting dalam perusahaan karena mempunyai sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu,
budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain,
budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota perusahaan, budaya memudahkan
tercapainya komitmen yang lebih luas terhadap kepentingan bersama dari pada kepentingan
individual dan budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial.

DAFTAR PUSTAKA
https://sis.binus.ac.id/2021/06/21/jenis-jenis-organization-culture-pada-knowledge-
management/#:~:text=Menurut%20Robbins%2C%20organization%20culture
%20adalah,organisasi%20tersebut%20dengan%20yang%20lain.

https://www.linovhr.com/pengertian-organizational-culture-manfaat-dan-cara-
membangunnya/

https://actconsulting.co/apa-saja-faktor-yang-mempengaruhi-budaya-organisasi/

https://actconsulting.co/budaya-organisasi-organization-budaya-konsultan-budaya-corporate-
culture-consultant/

https://agetdevelopment.com/konsep-budaya-organisasi/

http://lingkarlsm.com/analisis-budaya-organisasi-menggunakan-metode-ocai/

https://appsensi.com/organizational-culture/

https://www.dictio.id/t/apa-saja-karakteristik-yang-terdapat-pada-organizational-culture/
16102/2

Anda mungkin juga menyukai