Anda di halaman 1dari 2

SOAL: Wawasan Umum Kota Madiun

1. Sunaryo (2013:28) menjelaskan bahwa kriteria destinasi wisata yang memiliki daya tarik perlu memenuhi
indikator sebagai berikut :

1.) Something to See. Artinya daya tarik wisata harus memiliki daya tarik khusus yang dapat dilihat oleh
wisatawan, selain itu juga harus memiliki daya tarik wisata yang dapat dijadikan sebagai hiburan ketika orang
datang berkunjung.

2.) Something to Do. Selain banyak yang bisa dilihat dan disaksikan, juga harus ada beberapa fasilitas rekreasi
atau hiburan dan tempat atau wahana yang digunakan wisatawan untuk kegiatan seperti olahraga, seni dan
kegiatan lain yang dapat membuat wisatawan menikmati dan tinggal lebih lama.

3.) Something to Buy. Di tempat-tempat tersebut harus tersedia barang-barang souvenir serta kerajinan lokal
yang dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Kota Madiun sebagai kota yang memiliki julukan
legendaris yaitu “Kota Gadis” dimana “gadis” merupakan singkatan dari ....

A. "Perdagangan, Pariwisata, dan Industri."

B. “Perdagangan, Pendidikan, dan Perindustrian”

C. "Perdagangan, Pendidikan, dan Industri."

D. "Pariwisata, Pendidikan, dan Perindustrian."

E. "Perdagangan, Pariwisata, dan Perindustrian"

2. Kota Madiun sebagai kota yang memiliki julukan legendaris yaitu “Kota Gadis" memiliki mobilitas tinggi
dikunjungi banyak orang-orang dari luar daerah. Pada bidang pendidikan, berdasarkan data Pemerintah Kota
Madiun yang dikutip oleh madiunkota.go.id, Madiun memiliki lebih dari 200 instansi pendidikan termasuk satu-
satunya politeknik perkeretaapian di Indonesia. Kemudian di bidang industri, Madiun memiliki beberapa
perusahaan berskala besar seperti PT. Industri Kereta Api (PT INKA), Pabrik Rokok Sampoerna, juga Pabrik Gula
Rejo Agung yang telah beroperasi sejak tahun 1894. Selain perusahaan besar tersebut terdapat terdapat
kuliner khas yaitu sambel pecel. Pada tahun 2020, Kota Madiun merevitalisasi Jalan Pahlawan yang merupakan
jalan protokol kota menjadi salah satu tempat tujuan wisata. Nama jalan pahlwan yang kini lebih dikenal
dengan Pahlawan Street Centre memiliki interior yang didesain menarik dan tersedianya fasilitas yang
memadai bagi pejalan kaki serta menempatkan beberapa objek wisata berupa duplikat objek wisata dunia.
Paparan ini menunjukan bahwa kota Madiun telah memiliki indikator sebagai destinasi wisata yang memiliki
daya tarik, dengan penjelasan yang paling sesuai seperti di bawah ini, yaitu....

A. Sebagai destinasi wisata memiliki pemandangan atau suasana yang menghibur, terdapat kegiatan
menyenangkan yang dapat dilakukan di destinasi wisata, serta terdapat hal-hal yang dapat dibeli oleh
wisatawan ketika berada di destinasi wisata.

B. Sebagai destinasi wisata memiliki pemandangan atau suasana yang cocok untuk membuat konten di media
sosial untuk memperkenalkan wisatanya, terdapat kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan di
destinasi wisata, serta terdapat hal-hal yang dapat diperjualbelikan oleh masyarakat setempat ketika
berada di destinasi wisata.

C. Sebagai destinasi wisata memiliki pemandangan atau suasana yang menghibur, terdapat kegiatan
bermanfaat bagi perkembangan pariwisatakota yang dapat dilakukan di destinasi wisata, serta terdapat hal-
hal yang dapat dibeli oleh wisatawan domestik ketika berada di destinasi wisata.

D. Sebagai destinasi wisata memiliki pemandangan atau suasana alam bukan buatan, terdapat kegiatan
menyenangkan yang dapat dilakukan disebarluaskan melalui media sosial, serta terdapat hal-hal yang dapat
dibeli oleh wisatawan ketika berada di destinasi wisata.

E. Sebagai destinasi wisata memiliki pemandangan atau suasana yang berkelas dan berdaya jual tinggi, terdapat
kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan di destinasi wisata, serta terdapat hal-hal yang dapat dibeli
oleh wisatawan ketika berada di destinasi wisata.

3. United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2005 mencatat bahwa kunjungan ke obyek
wisata warisan budaya dan sejarah telah menjadi salah satu kegiatan wisata yang tercepat pertumbuhannya.
Dua jenis kegiatan wisata yang erat hubungannya dengan warisan budaya dan peninggalan sejarah adalah
cultural tourism (wisata budaya) dan Heritage tourism (wisata ke situs-situs warisan atau pusaka). Poria et al.
(2006) mendefinisikan Heritage tourism sebagai setiap kunjungan ke situs warisan budaya, alam maupun
peninggalan sejarah, terlepas dari motivasi dan persepsi pengunjung pada atribut situs tersebut. Sesuai dengan
definisi Cagar Budaya dalam UU Nomer 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, definisi Cagar Budaya disebutkan
sebagai warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur
Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau
kebudayaan melalui proses penetapan.

Pada tahun 1920-an, Madiun mengalami proses transformasi menjadi wilayah perkembangan
pembangunan yang pesat dari berbagai versi bangunan arsitektural Belanda kontemporer dan berbagai tema
perencanaan kota yang diantaranya ada perpaduan dengan elemen tradisi regional wilayah tersebut
(Groll,1988). Banyak peninggalan bangunan Era Kolonial di Kota Madiun, seperti di bawah ini, kecuali....

A. Rumah Kapitan China, Jl. Kol. Marhadi Kota Madiun (woming Kapitan China) dan Gereja Cornelius,
Jl.Pahlawan Kota Madiun.

B. Kantor Pemerintah Kota Madiun, Jl. Pahlawan Kota Madiun (gementee huis) dan Kantor Bakorwil
(karesidenan), Jl. Pahlawan Kota Madiun (residence kantooren).

C. Bosbow, Jl. Diponegoro Kota Madiun ( gedung OSVIA) dan PG. Rejoagung di Patihan.

D. Masjid Kuno Taman di kecamatan Taman dan Masjid Kuncen di Josenan.

E. Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Gamaliel di Jl. Jawa Manguharjo dan Masjid Agung Baitul
Hakim Jl. Alon-Alon Barat Manguharjo Kota Madiun

4. Misi pembangunan Kota Madiun tersebut disarikan dalam PANCA KARYA yang melekat dalam semboyan Kota
Madiun, yaitu: PENDEKAR. Panca Karya dalam akronim PENDEKAR tersebut meliputi:

A. PINTAR, MENGAYOMI, MEMBANGUN, PEDULI dan TERBUKA yang KHARISMATIK.

B. PINTAR, MELAYANI, MENJAGA, SEHATI dan TERBUKA yang KHARISMATIK.

C. PINTAR, MELINDUNGI, MEMBANGUN, PEDULI dan TERBUKA yang KHARISMATIK.

D. PINTAR, MELAYANI, MEMBANGUN, PEDULI dan TERBUKA yang KHARISMATIK.

E. PINTAR, MELINDUNGI, MENJAGA, SEHATI dan TERBUKA yang KHARISMATIK.

5. Kota terbesar ke-4 di Jawa Timur setelah Surabaya, Malang, dan Kediri ini terletak 150 km sebelah
barat Surabaya, 90 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah dan 33 km sebelah tenggara Ngawi. Di kota ini
terdapat Industri Kereta Api (INKA) yang merupakan pabrik pembuatan kereta api terbesar se-Asia Tenggara
dan memiliki sekolah tinggi perkeretaapian, yakni salah satunya Politeknik Perkeretaapian Indonesia. Dengan
motto MADIUN BANGKIT (Bersih, Aman, Nyaman, Gagah, Kreatif, Indah, dan Tenteram), Kota Madiun
mendapat julukan sebagai "Kota Gadis", "Kota Brem", "Kota Pecel", "Kota Pujangga", "Kota Pelajar", "Kota
Kereta", "Kota Budaya", "Kota Industri", "Kota Wisata", "Kota Karismatik", "Kota Pendekar" dan Milan van Java.
Yang bukan merupakan sebutan Kota Madiun, adalah.....

A. Kota Pelajar dan Milan van Java

B. Kota Pujangga dan Milan van Java

C. Kota Pujangga dan Kota Wisata

D. Kota Pelajar dan Kota Budaya

E. Kota Pelajar dan Kota Wisata

Anda mungkin juga menyukai