NAMA ANGGOTA:
Dival Akbar Purnama
Faisal Hakim
Fedycha Tyas Widadarni
Inggit Irawati
Muhammad Fahlevi Charis Nawawi
Niswah Khoirun Nazillah
Produk budaya dapat berupa kreasi budaya yang berwujud (tangible) atau kreasi budaya
tertentu yang tak berwujud (intagible)
a. Produk budaya yang berwujud antara lain lukisan, seni, lembar literatur, dan batik.
b. Produk budaya yang tak berwujud antara lain cerita rakyat, musik, bahasa, adat ritual.
Beberapa kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai jual yaitu:
a. Kesenian tradisional, contohnya loncat batu (Pulau Nias), Reog Ponorogo (Ponorogo)’
b. Tarian tradisional, contohnya tari kecak (Pulau Bali), tari saman (Nangroe Aceh
Darussalam).
c. Alat musik tradisional, contohnya Angklung (Jawa Barat), Sasando (Nusa Tenggara).
d. Rumah tradisional, contohnya Rumah Baileo (Maluku), Rumah Joglo (Jawa tengah).
b. Industri Kreatif
Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, industri kreatif adalah industri yang
berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk
menciptaksn kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Ada 14 (empat belas) sebsektor industri kreatif yaitu:
a. Periklanan h. arsitektur
b. Penerbitan dan percetakan i. desain
c. TV dan radio j. fashion
d. film k. kerajinan
e. video dan fotografi l. pasar barang seni
f. musik m. permainan interaktif
g. seni pertunjukan n. komputer dan perangkat lunak.
3. Kepariwisataan
a. Pariwisata
Menurut UURI No. 10 Tahun 2009, Tentang kepariwisataan, pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
b. Wisata
Merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara.
d. Pariwisata Budaya
Merupakan pariwisata yang berdasarkan pada mosaik tempat, tradisi, kesenian,
upacara-upacara, dan pengalaman yang memotret suatu bangsa atau suku bangsa dengan
masyarakat, yang merefleksikan keanekaragaman dan identitas masyarakat atau bangsa
yang bersangkutan.
e. Pengembangan Destinasi Wisata Budaya
Untuk itu, menurut rencana strategis pengambangan destinasi dan industri pariwisata
kementerian pariwisata tahun 2015-2019, pengembangan destinasi wisata budaya
mencakup hal-hal berikut:
b. Accesibility (Aksesibilitas)
Aksesibilitas adalah sarana dan prasarana untuk menuju daerah tujuan wisata.
Ketersediaan sarana transportasi dan rambu petunjuk jalan merupakan faktor penting bagi
daerah tujuan wisata untuk dapat dijangkau oleh banyak wisatawan.
c. Amenities (Fasilitas)
Amenities adalah segala fasilitas yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan ketika
berada di daerah tujuan wisata. Kebutuhan yang di perlukan wisatawan adalah toilet
umum, rest area, area parkir, rumah sakit, restoran/tempat makan, dan sarana ibadah.
d. Ancillary (Kelembagaan)
Ancillary merupakan ketersediaan organisasi yang mengurus daerah tujuan wisata.
Ini menjadi penting karena ketika semua faktor yang lain terpenuhi tetapi tidak ada yang
mengatur, maka semua fasilitas dan atraksi yang dikembangkan lama-kelamaan akan
terbengkalai.