Anda di halaman 1dari 10

Cihampelas Bagai Buah Simalakama*

KELOMPOK 10
Hadi Fahrurrozi/2007110021
Radinal Adiguna/2007110048 Ruth Anastasia Tambun/2008110062 Dania Sitadewi/2008120096

Riany Rahmatika/2009110032

Ekonomi Pariwisata UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2012

PENDAHULUAN

Definisi Pariwisata
Pariwisata menurut World Tourism Organization (WTO) merupakan suatu kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat diluar lingkungan yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus-menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.

Jenis-jenis Pariwisata di Kota Bandung


Kota Bandung menawarkan daya tarik wisatanya, mulai dari wisata Herritage (Jalan Braga, Gedung Asia afrika,dll), wisata pendidikan (Museum Geologi,dll), wisata rekreasi dan hiburan (Alam, Budaya, dan Buatan), ada juga MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dan wisata yang paling menarik dari Kota Bandung adalah wisata Belanja dan Kuliner.

Cihampelas Sebagai Kawasan Wisata Belanja


Awal mula kawasan cihampelas dikenal sebagai sentra penjualan jeans, tetapi dengan berkembangnya kawasan tersebut Cihampelas tidak hanya menawarkan produk jeans saja melainkan munculnya produk-produk lain baik pakaian,makanan,dan jasa-jasa lainnya. Akibat berkembangnya Cihampelas menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif, baik secara langsung, tidak langsung, dan induce.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

Apa saja dampak ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan kawasan wisata Cihampelas? Bagaimana agar Jalan Cihampelas dapat bertahan sebagai tujuan wisata?

Tujuan

Tujuan dari makalah ini ialah mengidentifikasi dampak ekonomi dan lingkungan pada pengembangan kawasan wisata Jalan Cihampelas.

Landasan Teori

Teori Penawaran
Penawaran atau supply pariwisata mencakup segala sesuatu yang ditawarkan kepada pengunjung. Penawaran dalam pariwisata menunjukan atraksi wisata ilmiah dan buatan, jasa-jasa maupun barang-barang yang diperkirakan akan menarik perhatian orang-orang untuk mengunjungi obyek suatu negara (Wahyono, 2006). Komponen sediaan pariwisata menurut Gunn terdiri atas atraksi, servis/pelayanan, transportasi, informasi dan promosi ( Gunn, 2002).

Pembangunan Berkelanjutan
Menjelaskan bahwa pariwisata berkelanjutan merupakan proses dari sistem pengembangan pariwisata yang bisa menjamin keberlangsungan atau keberadaan sumber daya alam, kehidupan sosial ekonomi, dan budaya ke generasi yang akan datang. (Ardika, 2003:9).

Kerangka Pikir
Cihampelas Potensi Lokasinya strategis. Memiliki jeans sebagai daya tarik utama Memiliki keunikan pada gerai tokonya. One-stop shopping.

Ekonomi (Jenis-jenis Usaha)

Dampak

Lingkungan (Pedagang Kaki Lima)

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lapangan kerja. Tumbuhnya kegiatan ekonomi dadakan. Memicu terjadinya perbedaan harga. Peningkatan pendapatan masyarakat Peningkatan harga lahan.

Kemacetan. Perubahan fungsi lahan. Banyaknya sampah. Tingkat kebisingan. Polusi udara. Peningkatan harga lahan.

Pengembangan Kawasan

Pembahasan

Dampak ekonomi dari kawasan Cihampelas


Dengan berkembangnya kawasan Cihampelas menimbulkan tumbuhnya jenis-jenis usaha baru. Dari tumbuhnya jenis-jenis usaha ini memicu tumbuhnya PAD, lapangan kerja, peningkatan harga lahan, dan mengakibatkan terjadinya perbedaan harga.

Dampak lingkungan dari kawasan Cihampelas


Berkembangnya kawasan Cihampelas juga memberikan dampak terhadap lingkungan. PKL merupakan salah satu faktor yang memicu dampak lingkungan di Cihampelas seperti perubahan fungsi lahan, sampah, kemacetan, dan tingkat kebisingan.

Pembahasan

Perkembangan Kawasan Berkelanjutan


Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsipprinsipnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain partisipasi, keikutsertaan para pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuantujuan masyarakat, perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.

Pembahasan

Implikasi kebijakan
Opsi yang bisa kami sampai kan agar kawasan Jalan Cihampelas dapat berkembang secara berkelanjutan ialah;

Menurut kami perlunya pembangunan kios-kios di sekitar kawasan Jalan Cihampelas guna relokasi para PKL. Penyediaan lokasi kios-kios dapat disediakan oleh pihak Pemerintah maupun pihak swasta.15 Perlunya ketentuan atau peraturan bagi pertokoan di kawasan Jalan Cihampelas untuk. menyediakan lahan untuk dijadika lahan parkir.

Pemerintah perlu membangun lahan parkir khusus bus-bus pariwisata di kawasan terdekat Jalan Cihampelas, seperti konsep lahan parkir Jalan Malioboro Yogyakarta.
Adanya ketegasan dari pihak pemerintah terkait penerapan peraturan tentang PKL.

Pemerintah menyediakan sarana tong sampah disekitar Jalan Cihampelas.

Simpulan
Kawasan wisata Cihampelas merupakan kawasan wisata yang sering di kunjungi oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan luar negeri, kawasan Cihampelas ini memiliki potensi yang terdiri dari lokasinya strategis, memiliki jeans sebagai daya tarik utama, memiliki keunikan pada gerai tokonya, dan one-stop shopping. Cihampelas dulunya di kenal sebagai kawasan sentra jeans namun dari tahun ketahun bermunculan usaha-usaha yang lainnya seperti factory outlet , distribution outlet (distro), toko tas dan sepatu, toko oleh-oleh dan berbagi usaha lainnya. Kawasan Cihampelas menimbulkan beberapa dampak yaitu dampak ekonomi dan dampak lingkungan. Pembangunan yang berkelanjutan di perlukan agar kawasan ini tetap menjadi tujuan wisata. Harus ada Prinsip-prinsip yang di lakukan agar pembangunan berkelanjutan sukses di jalankan, seperti partispasi masyarakat sekitar dan dibarengi oleh dukungan dari pemerintah setempat. Hal ini penting di lakukan mengingat jalan Cihampelas dahulunya sebagai pemukiman warga. Jadi segala sesuatu yang akan di lakukan pemerintah, pengelola dan pihak lainnya harus melibatkan partisipasi warga.

Daftar Pustaka
Ardiwidjaja, Roby (n.d). Strategic sustainable tourism development in Indonesia. Jakarta: Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia. Porter, M (1980). Competititve Strategy : Techniques for Analysing Industries and Competitiors. New York : Free Press Sidharta, Amir (2006). Katanye Kota Kaki Lima.. Diakses pada 13 Desember 2006, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pedagang_kaki_lima Stynes, Daniel (1997a). Economic impacts of tourism. Urbana, IL: University of Illinois, Coperative Extension Service bulletin. Sugiyono., (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Tribe, John (2011). The Economics of Recreation, Leisure and Tourism. Fourth Edition. USA :

Elsevier.
Vanhove, Norbert (2005). The economics of tourism destinations. Waltham, MA: Butterworth Heinemann. Lintang, Octaria (2006). Kajian Karakteristik Berlokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai