Menurut Kirom, et al. (2016), objek wisata dan daya tarik merupakan suatu bentukan
dan fasilitas yang berhubungan, sehingga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat
tertentu. Daya tarik yang belum maksimal untuk dikembangkan merupakan salah satu bentuk
khas sebagai sumberdayayang potensial, sehingga dapat menjadi daya tarik bagai objek
wisata. Tanpa adanya daya tarik, maka suatu tempat wisata akan sulit untuk dikembangkan.
berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global. Dalam memperkenalkan wisata baru dan untuk mengetahui
bagaimana daya tarik wisatawan untuk berkunjung maka harus ada strategi dari pengelola
untuk mengenalkan dan mempertahankan kepada calon wisatawan. Selain faktor budaya hal
terpenting lainnya yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung adalah dari tingkat
keunikannya. Karena semakin unik tempat wisata tersebut akan semakin menarik konsumen
untuk berkunjung. Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya
tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata. Pertama, daya tarik wisata ciptaan
Tuhan yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna. Kedua, daya tarik wisata
hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata
agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan kompleks hiburan. Ketiga,
daya tarik wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan,
tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.
2.7 Konsep Marketing ODTW
Menurut Pradiani (2017), tujuh tahap dalam perancangan e-marketing adalah Situation
Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan), di tahap ini suatu perusahaan akan menentukan
bagaimana cara maupun strategi yang strategis untuk mencapai tujuannya secara efektif dan
kreatif. Pemasar akan memilih bauran pemasaran (4 P), strategi manajemen dan strategi lain
(Implementation Plan). Internet secara ajaib dapat mengubah tempat pertukaran marketplace
yang sebelumnya face to face kemudian akan menjadi screen to face. Disinilah perbedaan yang
terlihat muncul, bahwa sifat hubungan pertukaran sekarang ditengahi oleh interface teknologi.
suatu tempat pemasaran yang dilakukan dengan cara komunikasi offline. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara penyebaran brosur, iklan di televisi dan radio, dan lain sebagainya. Pada
saat ini terdapat dua jenis pemasaran, yaitu offline marketing atau pemasaran tradisional yang
dilakukan dengan mencari pelanggan atau klien melalui pertemuan secara langsung
berhadapan dengan mereka yang mungkin tertarik menjadi pelanggan atau klien. Pemasaran
yang lain menggunakan situs web sebagai media pemasaran yang dikenal sebagai online
marketing.
Menurut Pradiani (2017 ), dengan maraknya internet yang telah canggih, maka
pemsaran pada jaman ini melalui internet. Pemasaran yang lain menggunakan situs web
sebagai media pemasaran yang dikenal sebagai online marketing. Dengan kemudahan
lima keuntungan besar bagi perusahaan yang menggunakannya. Pertama, baik perusahaan
kecil maupun perusahaan besar dapat melakukannya. Kedua, tidak terdapat batas nyata dalam
ruang beriklan jika dibandingkan dengan media cetak dan media penyiaran. Ketiga, akses dan
pencarian keterangan sangat cepat jika dibandingkan dengan surat kilat atau bahkan fax.
Keempat, situsnya dapat dikunjungi oleh siapapun, dimanapun di dalam dunia ini, kapanpun.
merek (brand), kemasan (packing), ukuran (sizes), pelayanan (services), jaminan (warantties)
dan pengembalian (returns). Didalam persaingan yang ketat differensiasi produk dan juga harga
sangatlah penting, mengingat banyaknya ragam produk yang ditawarkan saat ini. Diferensiasi
produk dan harga yang bertujuan memanjakan konsumen dan memuat konsumen loyal
terhadap suatu merek merupakan hal yang saat ini harus lebih diperhartikan dalam
kedepannya. Diferensiasi dalam produk dapat berupa rasa kemasan atau juga bisa kualitas dari
produk itu sendiri. Sedangkan elemen dari harga dapat berupa diskon atau potongan harga.
Karena memilki konsumen yang loyal pada suatu merek merupakan aset yang sangat besar
bagi suatu perusahaan. Suatu merek akan membedakan penjual, produsen atau produk dari
penjual, produsen atau produk lain. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo atau simbol
lain. Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan
jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas. Tetapi merek
lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian, yaitu:
atribut, mereka membeli manfaat, atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat
f. Pemakai, yaitu merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau mengunakan produk
tersebut.
3.7 Branding ODTW yang Ditawarkan Untuk Menarik Wisatawan
Menurut Sagita (2017), pantai Pasir Putih Trenggalek merupakan salah satu dari
berbagai macam obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Trenggalek. Pantai Pasir Putih
Trenggalek adalah tempat atau obyek wista yang menjadi milik pemerintah Trenggalek yang
dikelola oleh Unit Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pantai pasir
putih berlokasi di Jalan Raya Pantai Prigi, Dusun Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan
Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pantai pasir putih terletak 3 km kearah Timur
dari Pantai Prigi. Pantai ini terkenal dengan Pasir Putihnya sepanjang 1,5 km, air yang jernih
dan tenang sebagai tempat mandi dan berjemur bagi para pengunjung. Di pantai ini tersedia
Pondok Prigi, Cottagge, Persewaan Perahu dan Motor Boat. Pantai pasir putih sebagai obyek
wisata yang terdapat di Trenggalek ini merupakan obyek wisata yang selalu mengutamakan
dan mengusahakan pelayanan dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dinikmati
oleh para pengunjung. Fasilitas yang terdapat di tempat wisata merupakan factor penting agar
obyek wisata ini dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat. Selain itu, dengan adanya
fasilitas-fasilitas diharapkan dapat memuaskan para pengunjung yang datang. Adapun fasilitas-
fasilitas yang terdapat di pantai pasir putih Trenggalek ini adalah sebagai berikut:
a. Stand Depot.
Makan Stand depot rumah makan merupakan fasilitas yang ada di Wisata Pantai Pasir Putih
Trenggalek. Depot rumah makan ini menyediakan beraneka macam masakan yang dapat
dinikmati oleh para pengunjung, seperti bakso ikan, tahu tuna, dan lain-lain. Depot-depot ini
didirikan sebagai tempat seorang berwirausaha sekaligus sebagai tempat dimana para
pengunjung untuk beristirahat dan makan. Berbagai fasilitas yang terdapat di depot ini adalah
Wisata pantai pasir putih trenggalek menyediakan fasilitas berupa tempat atau kios-kios yang
menyediakan barang-banrang produksi khas wisata pantai seperti krupuk ikan, ikan asap,
bakso ikan, dan lain-lain. Kios-kios ini didirikan secara berjajar atau berurutan, sehingga para
pengunjung yang dating melintasi tempat ini dengan mudah dan nyaman. Tujuan dari adanya
pasar olahan ikan ini adalah sebagai sarana pelengkap dan fungsinya adalah agar para
pengunjung lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut. 72.
c. Tempat Parkir.
Tempat parkir merupakan suatu fasilitas parkir kendaraan yang telah disediakan oleh wisata
pantai pasir putih. Wisata pantai pasir putih menberikan pelayanan berupa tempat parkir
kepada para pengunjung ke dalam dua bagian, yaitu parkir khusus kendaraan roda dua dan
Musholla dan toilet merupakan fasilitas yang ada di wisata pantai pasir putih. Musholla sangat
e. Jembatan Kayu
Di atas pantai pasir putih Jembatan kayu diatas pantai pasir putih ini merupakan fasilitas yang
ada di wisata pasir putih yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berjalan-jalan diatas
laut.
Pantai pasir putih mnyediakan fasilitas berupa perahu yang dapat digunakan oleh para
Menurut Putra dan Idajati (2017), pantai Pasir putih trenggalek menawarkan daya tarik
wisata alami, yaitu berupa pemandangan alam point of view, ombak yang kecil karena letak
kawasan wisata berada di teluk, mempunyai pasir putih, ombak tenang, karang yang indah.
Sedangkan untuk permasalahan yang ada adalah, kapal-kapal liar yang disandarkan dan
menghalangi view pemandangan indah alam dan tempaat snokling hanya di satu tempat
Menurut Fadilah dan Suprihardjo (2015), pantai Pasir Putih di Trenggalek atau yang
disebut juga dengan Pantai Karanggongso, memiliki objek daya wisata menarik bagi wisatawan,
yaitu memiliki ombak relative tenang, terdapat hamparan pasir putih sejauh 1,5 km. Atraksi
Menurut Ghufron (2011), marketing Online yang diterapkan dalam wisata Pantai Pasir
Putih Trenggalek yaitu dengan melalui media internet. Dengan mengunggah berupa gambar
maupun video di web dan juga media social. Dengan pengiklanan seperti itu, maka dapat
dikenal oleh massa. Massa yang di maksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar,
antara satu sama lain tidak saling kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Seperti
Pada marketing Offline, yang diterapkan sebagai bentuk pengiklanan wisata Pantai
Pasir Putih Trenggalek ini ialah dengan melalui media cetak. Media cetak adalah suatu
dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar dan
Menurut Rimbawan (2013), pada marketing Offline dilakukan juga dengan pemilihan
dapat menciptakan visual gambar. Sebagai sarana promosi, hasil foto yang indah akan menjadi
daya tarik tersendiri dan mampu menarik perhatian para wisatawan untuk dating dan menikmati
objek pariwisata yang ditawarkan. Diadakannya sosialisasi door to door atau face to face yang
biasa dikatakan dari mu;lut ke mulut agar orang tahu gambaran dan menambah daya tarik
wisata ini.
sangat banyak. Hampir semua daerah wisata di Trenggalek memiliki pramuwisata lokal. Namun
cara melayani pengunjung dengan baik. Hal itu terjadi karena kebanyakan menjadi
pramuwisata dengan otodidak. Buku mengenai pariwisata yang berbasis kearifan lokal ini
Buku ini juga bisa menjadi buku panduan pendidikan dari dinas terkait untuk mengontrol
pramuwisata lokal. Sehingga tidak ada pramuwisata yang bertindak tidak sesuai dengan yang
seharusnya mengingat ada etika-etika pramuwisata yang harus di patuhi. Selain itu, perlu
adanya aturan-aturan atau teknik pemanduan yang mengatur pramuwisata terhadap wisatawan
baik didalam berkomunikasi, maupun ketika sedang dalam pekerjaan memandu wisatawan.
Menurut Rahayu, et al. (2019), secara umum peran pemandu di daerah trenggalek
sendiri sudah bagus dan memadai. Para pemandu masyarakat sadar akan kualitas jasa
pemandu wisata. Sehingga, Masyarakat berpartisipasi dalam monitoring dan evaluasi terkait
kegiatan peningkatan kualitas jasa pemandu wisata dengan melakukan pemantauan kualitas
kelompok sadar wisata. Terkait peningkatan inovasi daya tarik wisata, dalam pelaksanaannya,
tidak semua inovasi dapat dilaksanakan karena terkendala pendanaan. Dalam pelaksanaan
kegiatan peningkatan kualitas jasa pemandu wisata, masyarakat kelompok sadar wisata yang
telah memiliki sertifikasi sebagai tour guide dijadikan narasumber dan memberikan pelatihan
Kirom, N. R., Sudarmiatin, S., & Putra, I. W. J. A. (2016). Faktor-Faktor Penentu Daya Tarik
volume penjualan hasil industri rumahan. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia,
11(2), 46-53.
Shabastian, M. (2013). Pengaruh Strategi Harga dan Strategi Produk Terhadap Brand Loyalty
Tulungagung
Putra, J. J. dan H. Idajati. (2017). Pengembangan Kawasan Wisata Prigi Berdasarkan Konsep
Ghufron, M. A. N (2013). Penggunaan Media Iklan Alternatif Dalam Promosi Wisata (Studi
Tulungagung
Rimbawan, R. P. (2013). Perancangan Promosi Wisata Alam Trenggalek Melalui Media
Rahayu, S. P. P., S. Anantanyu, dan Mulyanto. (2019). Partisipasi Masyarakat Kelompok Sadar