Anda di halaman 1dari 14

PUTUSAN

Nomor 28/Pdt.G/2017/PN Sak

A. DUDUK PERKARA / KRONOLOGI

PENJUAL TANAH

Nama : H. Gindo Muda Siregar

PENGGUGAT

Nama : Tn. Gerhard Nainggolan

Umur : 76 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen

Pekerjaan : Wiraswasta

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Bina Raga No.11 Rantau Prapat, Kecamatan Rantau Utara,

Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara

Diwakili Kuasanya:

1. RIAN MINGAN BONDAR, S.H.,

2. SAHALA TP HUTABARAT, S.H., M.H.,

3. SAMSUL BAHRI HASIBUAN, S.H.,

4. NURMALA YANTI, S.H.,


Adalah Advokat dan Legal Konsultan pada “LAW OFFICE RMB. PASARIBU S.H.,
& ASSOCIATES” yang beralamat di Komplek Sabrina City Hotel Jalan Tuanku
Tambusai/Nangka Pekanbaru – 28282, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 4
Desember 2017 2017, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Siak Sri
Indrapura dalam Register Nomor 155/SKK/2017/PN Siak pada tanggal 28 Desember 2017,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

TERGUGAT :

Nama : Ny. TIOMINAR Br. TAMBUNAN

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Perumahan Arengka Indah Jalan Selada No.87 RT.03 RW.08,


Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

TURUT TERGUGAT

Nama : Tajib Rahardjo S.H

Alamat : Jalan Jendral Sudirman No.267 Pekanbaru – Riau

Pekerjaan : Notaris / PPAT

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 20 Desember 2017, yang
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Siak Sri Indrapura di bawah Register Nomor
28/Pdt.G/2017/PN Sak pada tanggal 28 Desember 2017, telah mengajukan gugatan sebagai
berikut :

1. Bahwa secara jelas dan terang Penggugat dengan istrinya Ny. ROSBELINA Br.
Tambunan memiliki anak kandung dan/atau keturunan, yaitu:

a. IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku anak Pertama;


b. MAGDARENTHA NAINGGOLAN selaku anak Kedua;
c. TOTA MANAOR selaku anak Ketiga;
d. MYINDO PLUSTINA NAINGGOLAN selaku anak Keempat;
e. MIAN ROBERTO selaku anak kelima;
2. Bahwa benar secara jelas dan terang Penggugat selaku orang tua kandung dari anak-
anaknya baik sebelum menikah maupun setelah menikah selalu mengarahkan dan
memberikan bantuan baik berupa Modal maupun yang lainnya demi untuk kemajuan
dan kesuksesan anak-anaknya sebagaimana lazimnya perlakuan para orang tua
terhadap anak-anaknya;

3. Bahwa benar secara jelas dan terang anak kandung Penggugat yang bernama
IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN tidak pernah bekerja dan/atau menjadi
karyawan pada suatu perusahaan maupun menjadi Pegawai Negeri dan/atau Pegawai
Honorer pada kantor Pemerintahan baik pada Kantor Pemerintahan pada wilayah
Sumatera Utara maupun Kantor Pemerintahan pada wilayah Provinsi Riau;

4. Bahwa secara jelas dan terang anak Kandung Penggugat yang bernama IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN untuk biaya hidup dan/atau biaya kebutuhan sehari-
harinya lainnya bergantung pada Penggugat selaku orang tuanya;
5. Bahwa secara jelas dan terang pada suatu waktu di tahun 2004 saudara H. Gindo
Muda Siregar datang dan menemui Penggugat di kediaman Penggugat Jalan Bina
Raga No.11, Rantau Prapat Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu –
Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya menawarkan dan menjual lahan berikut
tanaman sawit diatasnya milik saudara H. Gindo Muda Siregar seluas kurang lebih
100 Ha yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi
Riau (saat ini berada di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,
Kabupaten Siak – Provinsi Riau) kepada Penggugat, oleh Penggugat menyampaikan
dan menerangkan kepada saudara H. Gindo Muda Siregar meminta waktu untuk
bermusyawarah dengan Istri dan anak – anaknya untuk selanjutnya akan memberitahu
hasil dan jawabannya kepada saudara H. Gindo Muda Siregar;

6. Bahwa secara jelas dan terang pada suatu waktu di tahun 2004 Penggugat
bermusyawarah dengan Istrinya bersama semua anak-anaknya atas hal sebagaimana
diuraikan pada poin 05 diatas, yang selanjutnya setelah melalui beberapa
pertimbangan baik kondisi lahan tersebut dan keterangan dan/atau informasi lainnya
yang menyangkut lahan berikut tanaman kelapa sawit diatasnya tersebut, selanjutnya
disepakati dan disetujui bersama dengan poinpoin sebagai berikut:
a. Penggugat dan istri beserta anak-anak Penggugat setuju dan sepakat lahan
berikut tanaman sawit diatasnya seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi di
Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini
berada di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,
Kabupaten Siak – Provinsi Riau) milik saudara H. Gindo Muda Siregar untuk
di beli oleh Penggugat.
b. Penggugat dan istri beserta anak-anak Penggugat setuju dan sepakat lahan
berikut tanaman sawit diatasnya seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi di
Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau milik
saudara H. Gindo Muda Siregar untuk di beli oleh Penggugat dimana untuk
pengurusan semua hal-hal yang menyangkut dengan administrasi,
pengelolaannya dan perawatan serta pemanfaatan lahan diserahkan dan
dipercayakan kepada IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN;
c. Anak kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
setuju dan sepakat akan tinggal di Riau agar dalam pengelolaan lahan tersebut
lebih memudahkannya;
d. Pengggugat bersedia memberikan dan menyerahkan uang sebesar
Rp350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) kepada IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN secara tunai dan seketika sebagai biaya
pengurusan administrasi Jual beli lahan dan biaya perawatan lahan serta biaya-
biaya lainnya diluar biaya pembelian lahan yang disepakati dan disetujui
dengan penjual yaitu saudara H. Gindo Muda Siregar;
e. Anak kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
disetujui dan dipercaya oleh Penggugat untuk mengelola lahan berikut
tanaman sawit diatasnya sebagaimana diuaraikan pada poin 05 diatas,
Penggugat mempercayakan pengelolaan dan perawatan lahan sawit tersebut
bertujuan agar anak Penggugat yang bernama IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN dapat belajar bertanggung jawab dan menjadi contoh yang
baik untuk adek-adeknya sehingga ketika sudah menikah dan berumahtangga
nantinya menjadi orang yang berguna bagi keluarga dan Negara.

7. Bahwa sebagaimana diuraikan pada Poin 06 diatas, dalam masa pengurusan hal-hal
yang menyangkut dilakukannya Pra Pengikatan Jual Beli atas Lahan berikut tanaman
Sawit diatasnya milik saudara H. Gindo Muda Siregar seluas kurang lebih 100 Ha yang
berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini
berada di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak –
Provinsi Riau), anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN sering menceritakan bahwa dirinya telah berpacaran dengan Tergugat
yang juga merupakan Anak kandung dari Saudara laki-laki Istri Penggugat (dalam tatanan
hubungan kekerabatan dan Keluarga pada Suku Batak Tergugat disebut sebagai Boru ni
Tulang dan/atau pariban).

8. Bahwa hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan-persyaratan pelaksanaan Pra Pengikatan Jual
Beli atas Lahan berikut tanaman Sawit diatasnya milik saudara H. Gindo Muda Siregar, anak
kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN beberapa kali datang dan
menemui Penggugat ditemani dan bersama-sama dengan Tergugat.

9. Bahwa secara jelas dan terang pada suatu waktu di tahun 2004 saudara H. Gindo Muda
Siregar datang menemui Penggugat yang selanjutnya disepakati dan disetujui bersama
jual beli lahan berikut tanaman sawit diatasnya seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi
di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini berada di
RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi
Riau) dilakukan dengan tatacara dan/atau Pola yaitu :

a. Penggugat setuju dan sepakat harga Lahan berikut tanaman Sawit diatasnya milik
saudara H. Gindo Muda Siregar seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi di
Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau(saat ini berada di
RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak –
Provinsi Riau) sebesar Rp1.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus lima puluh juta
rupiah);
b. Penggugat dan saudara H. Gindo Muda Siregar setuju dan sepakat pembayaran
sebagaimana pada poin a diatas, dilakukan dengan cara Penggugat akan
mentransfer kepada saudara H. Gindo Muda Siregar sebesar Rp1.150.000.000,00
(satu milyar seratus lima puluh juta rupiah) dan Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) lagi kerekening anak Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN, selanjutnya disetujui dan disepakati akan dibuatkan Kwitansi
Pembelian lahan sebesar Rp1.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus lima puluh
juta rupiah) oleh para Pihak yaitu saudara H. Gindo Muda Siregar selaku Pihak
Penjual dan Penggugat selaku Pihak Pembeli yang dalam hal ini diwakili serta
telah dipercayakan kepada anak kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN setelah anak kandung penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN menyerahkan uang sebesar Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) tersebut kepada H. Gindo Muda Siregar;
c. Sebagaimana pada poin a dan b diatas, Penggugat telah mentransfer uang dari
Buku Tabungan Bank Mandiri miliknya atas nama GERHARD NAINGGOLAN
dengan Nomor rekening: 107-00-0209743-6 sebesar Rp1.150.000.000,00 (satu
milyar seratus lima puluh juta rupiah) ke Bank Mandiri dengan Nomor rekening:
108-00-0447736-1 atas nama H. Gindo Muda Siregar pada Tanggal 14 Juli 2004
Pukul 1 : 34 : 11 PM dan ke Bank Mandiri dengan Nomor rekening: 108-
009504101-9 atas nama IMBALO MAROJAHAN pada Tanggal 14 Juli 2004
Pukul 1 : 29 : 56 PM sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
d. Untuk pengurusan hal-hal yang menyangkut dengan administrasi jual beli lahan
tersebut Penggugat diwakili oleh anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN yang selanjutnya saudara H. Gindo Muda
Siregar setuju dan berkenan serta tidak keberatan;

10. Bahwa secara jelas dan terang jual beli lahan berikut tanaman sawit diatasnya milik H.
Gindo Muda Siregar selaku Pihak Penjual dengan objek seluas kurang lebih 100 Ha yang
berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini berada
di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi
Riau) diperbuat dan dilakukan pada Hari Rabu Tanggal 14 Juli 2004 dihadapan Turut
Tergugat yaitu Notaris/PPAT TAJIB RAHARDJO, SH yang berkedudukan di Pekanbaru
Jalan Jendral Sudirman Nomor 267 Pekanbaru – Riau dengan Akta Nomor: 40;

11. Bahwa pada suatu waktu dibulan Agustus tahun 2004 anak kandung Penggugat IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN datang dan menemui Penggugat di kediaman Penggugat
yang selanjutnya melaporkan dan menerangkan hasil dan perkembangan dari telah
terlaksananya peristiwa Jual beli lahan milik saudara H. Gindo Muda Siregar seluas kurang
lebih 100 Ha yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi
Riau (saat ini berada di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan
Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau) diperbuat dan dilakukan pada Hari Rabu Tanggal 14
Juli 2004 dihadapan Turut Tergugat yaitu Notaris/PPAT TAJIB RAHARDJO, SH yang
berkedudukan di Pekanbaru Jalan Jendral Sudirman Nomor. 267 Pekanbaru – Riau dengan
Akta Nomor: 40;

12. Bahwa secara jelas dan terang anak Kandung Penggugat memperlihatkan dan
menyerahkan seluruh dokumen yang terkait dengan pelaksanaan jula beli lahan sebagimana
diterangkan pada poin 11 diatas, yang selanjutnya Penggugat keberatan dan mempertanyakan
kedudukan dan dasar Tergugat hadir dan nama Tergugat tercantum dan dicatatkan pada Akta
Nomor: 40 dan pada Kwitansi Pembelihan lahan tanggal 14 Juli 2004. Oleh anak Kandung
Penggugat IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN menjelaskan dan menerangkan kepada
Penggugat, Tergugat hadir pada proses jual beli tersebut karena permintaan Tergugat kepada
anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN, selanjutnya
Tergugat Juga meminta kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN agar nama Tergugat tercantum dan dicatatkan pada Akta Nomor: 40 dan
pada Kwitansi Pembelian lahan tanggal 14 Juli 2004 juga nama Tergugat tercantum dan
dicatatkan yang selanjutnya tujuan Tergugat meminta hal tersebut kepada anak Kandung
Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN, agar dicantumkan namanya
pada Akta Nomor: 40 dan pada Kwitansi Pembelian lahan tanggal 14 Juli 2004 adalah
sebagai bentuk dan bukti keseriusan Cinta anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN kepada Tergugat;

13. Bahwa secara jelas dan terang sejak tahun 2004 lahan sebagaimana diuraikan pada poin
11 diatas dikelola dan dirawat oleh anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN hingga sebelum pertengahan tahun 2016, oleh anak Kandung Penggugat
yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selalu memberitahu dan melaporkan kepada
Pengggugat bagaimana perkembangan dan hasil dari lahan berikut tanaman sawit diatasnya
milik Penggugat tersebut;

14. Bahwa secara jelas dan terang Penggugat mengakui dan membenarkan anak Kandung
Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN telah menikah dengan Tergugat
pada Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perkawinan Nomor 684/AP/TP/2010;

15. Bahwa secara jelas dan terang Penggugat mengakui dan membenarkan MANRIO
GERYAN NAINGGOLAN adalah anak IMBALO MAROJAHAN dengan Tergugat;

16. Bahwa secara jelas dan terang pada Bulan Maret tahun 2016 anak Kandung Penggugat yaitu
IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat jatuh sakit sehingga harus
dibawa berobat ke RS. Awal Bross Pekanbaru – Riau;

17. Bahwa sejak Bulan Maret 2016 kondisi kesehatan anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat hingga sebelum meninggal dunia tidak
mengalami perkembangan kesehatan yang lebih baik;

18. Bahwa sejak Kondisi kesehatan anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat kurang baik, Penggugat lebih fokus mengurus kebun
Kelapa sawit milik Penggugat dari pada berbuat dan memperlakukanya sebagaimana layaknya
perlakuan seorang istri kepada suaminya yang dalam keadaan sakit hal ini dibuktikan Bapak
IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN lebih sering menelepon dan berkonsultasi bagaimana
situasi dan penanganan penyakit yang dideritanya kepada Penggugat,Istri Penggugat dan adek-adek
Suami Tergugat lainnya.

19. Bahwa pada suatu waktu dibulan Mei 2017 anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat mendatangi dan menemui Penggugat di
kediaman Penggugat Jl. Bina Raga No.11, Rantau Prapat Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten
labuhan Batu – Provinsi Sumatera Utara tanpa didampingi oleh Tergugat dan/atau Tergugat tidak ikut
bersama anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN;

20. Bahwa tujuan kedatangan anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat adalah meminta pendapat dan saran serta menceritakan
bagaimana perlakukan Tergugat yang kurang patut dan dibenarkan hukum terhadapnya yaitu:

a. Bahwa anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku suami
Tergugat menerangkan dan menyatakan kepada Penggugat, Istri Penggugat dan adek-adek Suami
Tergugat lainnya bahwa kondisi rumah tangganya sedang tidak baik dan tidak harmonis;

b. Bahwa anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku suami
Tergugat menerangkan dan menyatakan kepada Penggugat, Istri Penggugat dan adekadek Suami
Tergugat lainnya bahwa Tergugat sudah tidak mengurus dan memperdulikannya lagi sebagai
suaminya, yang selanjutnya Tergugat lebih sering keluar rumah bahkan tidak pulang beberapa hari
sehingga oleh beberapa kawan dan bekas karyawan kebunnya menceritakan kalau Tergugat diduga
kuat memiliki Laki-laki simpanan bahkan telah pacaran dan berhubungan badan dengan lebih dari
satu laki-laki;

c. Bahwa Terguggat tidak memperdulikan keadaan kesehatannya yang kurang baik serta tidak berbuat
dan bertindak bagaimana upaya yang harus diperbuat agar anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN yang juga suami Tergugat dapat lekas sembuh dan sehat;

d. Bahwa Tergugat lebih sibuk mengurus kebun Kelapa Sawit Milik Penggugat seluas kurang lebih
100 Ha yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau. yang
selanjutnya sejak tidak diurus oleh anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN karena kondisi kesehatan yang kurang baik, oleh Tergugat tanpa konsultasi dan
memberitahu kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
maupun kepada Penggugat, Tergugat mengambil alih pengurusan kebun kelapa sawit tersebut dan
memecat dan/atau memberhentikan secara tidak patut dan tanpa hak seluruh pekerja yang ditunjuk
dan dipercayai oleh anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN dan
secara sepihak menggantinya, hal ini dilakukan tanpa konsultasi dan memberitahu serta meminta izin
terlebih dahulu kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
maupun kepada Penggugat selaku pemilik;

e. Bahwa terhadap kebun kelapa sawit Milik Penggugat di urus dan dikuasai oleh Tergugat, terhadap
hasil dan keadaan kebun Kelapa sawit milik Penggugat, Tergugat tidak pernah melaporkan dan
memberitahu lagi kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
maupun kepada Penggugat, secara jelas dan tegas Tergugatlah yang menikmati hasil dan semua hal-
hal yang menyangkut dengan pengelolaan serta pemanfaatan hasil dari kebun kelapa sawit tersebut
didasari atas keputusan Tergugat semata secara tidak patut dan tanpa hak;
f. Bahwa anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN meminta dan
memohon kepada Penggugat, Istri Penggugat dan adek-adek Suami Tergugat lainnya agar segera
berbuat dan bertindak supaya Tergugat tidak sesuka hatinya menguasai dan mengambil alih
kepemilikan serta hasil dari kebun Kelapa Sawit Milik Penggugat seluas kurang lebih 100 Ha yang
berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini berada di
RT.04/RK. 01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau),
selanjutnya Penggugat, Istri Penggugat dan adekadek Suami Tergugat lainnya menyarankan kepada
anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku suami Tergugat
untuk tidak memikirkan hal itu dulu, akan tetapi lebih fokus pada upaya perobatan yang sedang
dijalani agar anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN dapat lekas
sehat dan sembuh, setelah anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN
benar-benar sehat barulah kebun tersebut di urus dan direbut kembali dari Tergugat.

21. Bahwa pada Bulan Mei 2017 anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN selaku suami Tergugat menghubungi Anak Penggugat yang juga merupakan adek
kandung IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN yaitu MYINDO PLUSTINA NAINGGOLAN
dan menyatakan kondisi kesehatannya kurang baik dan meminta agar adeknya MYINDO PLUSTINA
NAINGGOLAN dan saudara–saudara yang lainnya berkenan membawanya berobat karena Tergugat
selaku istrinya tidak memperdulikannya lagi, selanjutnya anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN dibawa berobat RS. Adventist Penang – Malaysia;

22. Bahwa sejak anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN dirawat
di RS. Adventist Penang – Malaysia kurang lebih selama 4 hari, Penggugat, dan Istri Penggugat serta
anak-anak Penggugatlah yang berbuat dan bertindak baik dibidang pendampingan maupun
pembiayaan, sedangkan Tergugat tidak memperdulikannya tanpa dasar dan alasan yang patut serta
dibenarkan oleh hukum;

23. Bahwa pada tanggal 08 Juni 2017 suami Tergugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN membuat Laporan Terhadap Tergugat selaku Terlapor pada Kantor Kepolisian
Resort Siak Kabupaten Siak – Provinsi Riau dimana dalam laporan tersebut anak Kandung Penggugat
yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN menerangkan dan menyatakan yaitu:

a. Bahwa Seluruh hasil panen kebun kelapa sawit seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi di Desa
Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau, selama kurang lebih 1 Tahun 3 Bulan
dikuasai dan dinikmati sendiri secara tidak patut dan tanpa hak oleh Tergugat, selanjutnya seluruh
biaya perobatan dan kebutuhan anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN tidak ditanggulangi dan dibayarkan oleh Tergugat, sehingga semua kebutuhan dan
semua biaya Perobatan sejak dirinya sakit dibayarkan dan ditanggung oleh Penggugat bersama Istri
Penggugat serta anak-anak Penggugat secara patungan;

b. Bahwa Tergugat telah melakukan pemecatan dan mengganti Seluruh pekerja yang mengelola dan
melakukan pemanenan atas lahan kebun Kelapa sawit Milik Penggugat tersebut secara tidak patut dan
tanpa hak serta tidak memberitahu kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN selaku yang pengelola yang diserahi tugas oleh Penggugat, yang selanjutnya
Tergugat secara tidak patut tanpa hak menguasai dan mengambil serta menikmati hasil kebun sawit
tersebut selanjutnya menggunakannya untuk berfoya-foya;

24. Bahwa atas Laporan dari anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN dengan terlapor adalah Tergugat, oleh Penyidik pada Kantor Kepolisian Resort Siak
menindaklanjutinya yang selanjutnya Penyidik pada Kepolisian Resort Siak mendatangi dan
menjumpai Tergugat dan menyerahkan surat panggilan kepada Tergugat selaku terlapor untuk datang
dan hadir untuk memberi keterangan di Kantor Kepolisian Resort Siak, atas hal ini Tergugat langsung
menanggapinya dan berkata kepada Penyidik tersebut dengan kalimat “Mudah-mudahan Bapak
IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN cepat mati aja biar aku dapat menguasai seluruh hartanya
dan juga kebun sawit Bapaknya”

25. Bahwa sekitar Bulan Agustus tahun 2017 anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku suami Tergugat menghubungi Anak Penggugat yang juga
merupakan adek kandung IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN yaitu MYINDO PLUSTINA
NAINGGOLAN dan menyatakan kondisi kesehatannya kurang baik dan meminta agar MYINDO
PLUSTINA NAINGGOLAN dan saudara-saudara yang lainnya agar berkenan membawanya berobat
karena Tergugat selaku istrinya tidak memperdulikan kesehatannya dan Tergugat marah kepadanya
karena Tergugat dilapokan ke Polres Siak, tegasnya yang bersangkutan yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN dujemput dan dibawa ke Medan untuk selanjutnya dirawat di
Rumah Sakit Colombia Asia Medan, setelah dirawat kurang lebih 3 hari anak Kandung Penggugat
yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN menghembuskan napas terakhir dan meninggal
dunia di Rumah Sakit Colombia Asia Medan pada Tanggal 29 Agustus 2017;

26. Bahwa secara jelas dan terang ketika anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN secara medis dinyatakan meninggal dunia, yang selanjutnya Penggugat bersama Istri
Penggugat serta anak-anak Penggugat yang melakukan pengurusan baik administrasi maupun
pembiayaan selama di Rumah sakit Colombia Asia Medan serta mempersiapkan hal-hal yang
menyangkut dengan pelaksanaan pemakaman, sedangkan Tergugat tidak berada di Rumah sakit
Colombia Asia Medan melainkan berada di kediamannya di Perumahan Arengka Indah Jl. Selada
No.87 RT.03/RW.08 Kel.Delima Kec.Tampan, Kota Pekanbaru – Provinsi Riau tanpa alasan yang
patut dan dibenarkan oleh hukum;

27. Bahwa secara jelas dan terang uang sejumlah dan/atau sebesar Rp1.250.000.000,00 (satu milyar
dua ratus lima puluh juta rupiah) berasal dan merupakan milik Penggugat yang diperuntukkan untuk
membeli lahan milik H. Gindo Muda Siregar seluas kurang lebih 100 Ha yang berlokasi di Desa
Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau;

28. Bahwa secara jelas dan terang lahan berikut tanaman sawit diatasnya seluas kurang lebih 100 Ha
yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau merupakan milik
dan kepunyaan Penggugat, kedudukan anak kandung Penggugat IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN terhadap lahan tersebut adalah sebagai Pengelola dan yang merawat serta
berkewajiban melaporkan selanjutnya memberitahukan kepada Penggugat semua hal-hal yang
berhubungan dengan Pengelolaan serta hasil dari lahan sawit tersebut;

29. Bahwa secara jelas dan terang sebagaimana diuraikan pada Poin 06 diatas tindakan Penggugat
yang menyerahkan pengelolaan dan perwatan lahan berikut tanaman sawit diatasnya seluas kurang
lebih 100 Ha yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak – Provinsi Riau
kepada IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN selaku anak kandung Penggugat merupakan
tindakan yang sah dan dibenarkan oleh hukum serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku;

30. Bahwa tindakan Tergugat yang tanpa berkonsultasi dan memberitahu kepada anak Kandung
Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN maupun kepada Penggugat, Tergugat
mengambil alih pengurusan lahan berikut tanaman kelapa sawit diatasnya seluas kurang lebih 100 Ha
yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau (saat ini berada di
RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,Kabupaten Siak – Provinsi Riau) dan
memecat dan/atau memberhentikan secara tidak patut dan tanpa hak kepada seluruh pekerja yang
ditunjuk dan dipercayai oleh anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN dan secara sepihak menggantinya, hal ini dilakukan tanpa konsultasi dan
memberitahu serta meminta izin terlebuh dahulu kepada anak Kandung Penggugat yaitu IMBALO
MAROJAHAN NAINGGOLAN maupun kepada Penggugat selaku pemilik, dikualifikasikan sebagai
Perbuatan Melawan Hukum (PMH) sebagaimana ketentuan pada Pasal 1365 KUH Perdata, seseorang
yang karena salahnya dan/atau kelalaiannya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain
dikualifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum (Onrechmatige Daad);

B. ANALISIS KODE ETIK YANG DILANGGAR

Bahwa Tindakan Tergugat yaitu TIOMINAR Br. TAMBUNAN yang meminta kepada anak
kandung Penggugat yaitu IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN untuk dibolehkan dan diikut
sertakan hadir dan tindakan Tergugat yang meminta agar namanya dicantumkan dan dicatatkan pada
Akta Nomor: 40 dan pada Kwitansi Pembelian lahan yang dilakukan pada tanggal 14 Juli 2004
tersebut dinilai telah bertentangan dengan tata cara dan ketentuan seseorang Notaris/PPAT dalam
membuat dan mendudukan seseorang sebagai Pihak dalam sebuah Akta Pengikatan Jual Beli. Hal ini
sebagaimana dengan kewajiban Notaris dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN maka notaris dalam
melakukan tugasnya harus amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga
kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Pelaksanaan asas kecermatan wajib
dilakukan dalam pembuatan akta dengan:

a. Melakukan pengenalan terhadap penghadap berdasarkan identitasnya yang diperlihatkan kepada


notaris.

b. menanyakan, kemudian mendengarkan dan mencermati keinginan atau kehendak para pihak
tersebut.

c. Memeriksa bukti surat yang berkaitan dengan keinginan atau kehendak para pihak tersebut.

d. memberikan saran dan membuat kerangka akta untuk memenuhi keinginan atau kehendak para
pihak tersebut.

Dalam kasus ini juga merupakan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) sebagaimana disebutkan
dan diatur didalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata. Berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata
menegaskan bahwa “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan
kerugian tersebut”.

 Jadi dengan adanya kasus ini kerugian materiil yang dialami Penggugat sebagai akibat dari
tindakan Tergugat dalam menguasai, menikmati lahan berikut tanaman sawit seluas 100 Ha
milik Penggugat yang berlokasi di Desa Belutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak –
Provinsi Riau (saat ini berada di RT.04/RK.01 Dusun Garut Desa Belutu Kecamatan Kandis,
Kabupaten Siak – Provinsi Riau) kepunyaan Penggugat tersebut secara tanpa izin, tanpa
sepengatahuan serta tanpa hak. Jadi kerugian Penggugat selama 19 Bulan adalah sebesar:
Rp2.660.000.000,00 (dua miliar enam ratus enam puluh juta rupiah). Maka yang harus
dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp2.660.000.000,00 (dua miliar enam
ratus enam puluh juta rupiah).
 Sedangkan kerugian immateriil yang dialami Penggugat sebagai akibat dari tindakan
Tergugat yaitu berupa kehilangan waktu dan terkurasnya tenaga dan fikiran dalam mengurus
permasalahannya dan pemulihan kembali hak Penggugat atas tanah dimaksud, dan hal ini
memang sulit dinilai dengan uang, akan tetapi dapat diperhitungkan secara sepantasnya yaitu
sebesar Rp500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah) secara sekaligus dan seketika.

C. HASIL PUTUSAN HAKIM


 Pertimbangan terhadap notaris (turut tergugat)

Menimbang, bahwa Turut Tergugat didalilkan oleh Penggugat di dalam gugatannya telah
melakukan perbuatan melawan hukum, karena tindakan Turut Tergugat yang telah
mencantumkan dan mencatatkan nama Tergugat di dalam Akta Nomor: 40 dan di dalam
Kwitansi Pembelian Lahan yang dilakukan pada tanggal 14 Juli 2004 tersebut yang dinilai
telah bertentangan dengan tata cara dan ketentuan seorang Notaris/PPAT dalam membuat dan
mendudukan seseorang sebagai Pihak dalam sebuah Akta Pengikatan Jual Beli.

Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat tersebut, oleh
karena Turut Tergugat tidak pernah datang menghadap ke persidangan dan tidak pula
menyuruh kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, maka Turut
Tergugat tersebut dianggap telah melepaskan haknya untuk menanggapi dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat tersebut.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-6 berupa Akta Pengikatan Jual Beli Nomor: 40 yang
dibuat di depan Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah TAJIB RAHARDJO, S.H., tertanggal
14 Juli 2004, bukti T-7 berupa Kwitansi Pembayaran dari IMBALO MARJOHAN
NAINGGOLAN dan TIOMAR TAMBUNAN kepada H. GINDO MUDA SIREGAR sebesar
Rp1.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah), dan bukti T-8 berupa
Akta Kuasa Menjual Nomor: 41 yang dibuat didepan Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah
TAJIB RAHARDJO, S.H., tertanggal 14 Juli 2004, maka diketahui bahwa yang beratas nama
di dalam jual beli lahan objek sengketa beserta tanaman sawit yang ada di atasnya tersebut
adalah tercantum dan tercatat nama Tergugat dan nama IMBALO
MAROJAHAN.NAINGGOLAN.

Menimbang, bahwa pengertian “Perbuatan” sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1365
Kitab Undang-undang Hukum Perdata tersebut, adalah termaksud dalam pengertian
“Kelalaian” (Nalatigheid) dan “Kurang hati-hati” (Onvoorzichtigheid) yang dapat
dipertanggung jawabkan terhadap setiap kerugian yang ditimbulkan sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dengan perkataan lain, sikap
“Tidak melakukan sesuatu
perbuatan” ataupun “Sikap membiarkan sesuatu” termasuk yang atau dapat diartikan sebagai
perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian (Vide buku “Deverbinjtenij Uit De
Wet” Assers Handeling De Boeefening Van Het Nederlands Burgerlijk Recht, Penerbit
TjeeNk. Willink Zwolle, tahun 1983, halaman 114-115, sebagaimana dikutip dalam Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Juli 1994 Nomor 387/Pdt.G/1993/PN.Jak.Sel.).

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dipertimbangkan dalam petitum sebelumnya


yang pada pokoknya bahwa lahan objek sengketa berikut tanaman sawit yang ada diatasnya
tersebut adalah milik dan kepunyaan Penggugat, dan bukanlah milik Tergugat maupun milik
IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN, dan sehubungan dengan hal tersebut telah
dipertimbangkan pula

bahwa tindakan Tergugat yang meminta kepada IMBALO MAROJAHAN NAINGGOLAN


agar dirinya dibolehkan hadir dan diikut sertakan dan juga ikut dicantumkan dan dicatatkan
namanya di dalam Kwitansi Pembelian Lahan pada tanggal 14 Juli 2004 (vide bukti T-7) dan
Akta Notaris Nomor: 40 (vide bukti T-6) tersebut dinilai sebagai Perbuatan Melawan Hukum,
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tindakan Turut Tergugat selaku Notaris/PPAT yang
telah
mencantumkan dan mencatatkan nama Tergugat dan juga nama IMBALO MAROJAHAN
NAINGGOLAN yang telah terbukti bukan sebagai Pemilik dari lahan objek sengketa berikut
tanaman sawit yang ada di atasnya tersebut, sebagaimana di dalam Kwitansi Pembelian
Lahan tanggal 14 Juli 2004 (vide bukti T-7) dan di dalam Akta Nomor: 40 (vide bukti T-6),
dinilai sebagai tindakan yang bertentangan dengan tata cara dan ketentuan seorang
Notaris/PPAT dalam
membuat dan mendudukkan seseorang sebagai pihak dalam suatu produk Notaris/PPAT,
karena Turut Tergugat selaku Notaris/PPAT dalam hal ini semestinya tidak mencantumkan
dan mencatatkan nama pihak lain, selain Penggugat selaku Pemilik dari lahan objek sengketa
berikut tanaman sawit yang ada diatasnya tersebut.

Menimbang, bahwa tindakan Turut Tergugat yang bertentangan dengan tata cara dan
ketentuan seorang Notaris/PPAT dalam membuat dan mendudukkan seseorang sebagai pihak
dalam suatu produk Notaris/PPAT tersebut, telah ternyata sebagai perbuatan Turut Tergugat
yang bertentangan
dengan kewajiban hukumnya sendiri, dan menurut hemat Majelis Hakim, hal tersebut juga
dinilai menimbulkan sejumlah kerugian materiil maupun immaterial bagi Penggugat.

Menimbang, bahwa oleh karena tindakan Turut Tergugat tersebut dinilaitelah bertentangan
dengan kewajiban hukumnya sendiri, dan hal tersebut dinilai menimbulkan sejumlah
kerugian materiil maupun immateril bagi Penggugat, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa tindakan Turut Tergugat tersebut adalah termasuk Perbuatan Melawan
Hukum.

 Hasil putusan untuk notaris (turut tergugat) :


Menyatakan Tindakan Turut Tergugat yang mencatatkan dan mencantumkan nama Tergugat
pada Akta Nomor: 40 dan pada Kwitansi Pembelihan lahan tanggal 14 Juli 2004 adalah
tindakan yang bertentangan dengan tata cara dan ketentuan seorang Notaris/PPAT dalam
membuat dan mendudukkan seseorang sebagai Pihak pada suatu Produk Notaris/PPAT yang
dalam hal ini
adalah Akta Pengikatan Jual Beli, yang selanjutnya tindakan Turut Tergugat tersebut
merupakan Perbuatan Melawan Hukum.

Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan ini

Anda mungkin juga menyukai