Anda di halaman 1dari 7

Lamaran pekerjaan

Perkembangan zaman semakin maju. Berbagai macam pekerjaan kreatif makin sering
dijumpai. Untuk mendapatkan pekerjaan, Anda harus membuat surat lamaran pekerjaan.
Pada bab ini Anda akan mempelajari seluk-beluk surat lamaran pekerjaan. Banyak manfaat
yang akan Anda dapatkan dari materi ini. Manfaat mempelajari materi surat lamaran
pekerjaan, antara lain mengetahui karakteristik surat lamaran pekerjaan yang baik,
langkah-langkah pembuatan surat lamaran pekerjaan, serta cara pengaplikasiannya dalam
kehidupan sehari-hari: Oleh sebab itu, pahami dengan baik seluk-beluk materi surat lamaran
pekerjaan berikut.

A. Menentukan Isi, Sistematika, dan Aspek Penting Surat Lamaran


Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu bentuk surat resmi. Surat lamaran
pekerjaan dibuz sebagai surat permohonan pekerjaan kepada perusahaan atau instansi
tertentu. Surat lamaran pekerjaa berisi kualifikasi pelamar. Selain itu, dalam surat lamaran
pekerjaan disertai dokumen pendukung pelama sebagai bahan pertimbangan pihak
perusahaan.

Surat lamaran pekerjaan mengandung informasi penting. Informasi penting surat lamaran
berkaitan erat dengan bagian-bagian surat lamaran pekerjaan. Informasi penting dalam
surat lamaran pekerjaan dapat ditemukan dengan menganalisis sistematika surat lamaran
pekerjaan sebagai berikut.

1. Tempat atau tanggal pembuatan surat.


2. Hal dan lampiran surat (boleh ada boleh tidak)..
3. Nama dan alamat tujuan surat.
4. Salam pembuka atau pembuka surat.
5. Isi surat.
6. Kualifikasi atau identitas singkat pelamar pekerjaan,
7. Unsur-unsur penunjang yang dilampirkan.
8. Penutup surat.
9. Salam penutup, tanda tangan, dan nama terang

Selain mendalam surat lamaran pekerjaan, pelamar pekerjaan harus mengetahui


aspek-aspek penting yang (tesis) dan argumentasi aran pekerjaan. Aspek-aspek penting
tersebut terdiri atas perhatian.

1.Pernyataan umum (tesis) berfungsi sebagai informasi awal terkait dengan pekerjaan yang
akan
Contoh:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

namanama: Hamdan Nazarida Lubis;


tempat, tanggal lahir: Blitar, 20 Oktober 1997; jenis kelamin:laki-laki
agama:IsIam
pendidikan jurusan:S-1 Pendidikan Seni Rupa;
alamat:Jalan Durian 13, Medan; dan :
nomor telepon:081998766548.

Dengan ini menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu agar saya diterima bekerja
sebagal karyawan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.

2. Argumentasi berfungsi menguatkan pernyataan umum (tesis).

Contoh:

Di dalam surat lamaran pekerjaan terdapat argumentasi. Untuk menguatkan pernyataan


umum, pembuat surat lamaran harus memberikan argumentasi. Contoh argumentasi dalam
surat lamaran pekerjaan sebagai berikut

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan:


1. fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisasi
2. fotokopi transkrip nilai yang telah dilegalisasi
3. fotokopi KTP:
4. fotokopi surat keterangan catatan kepolisian yang dilegalisir
5. surat keterangan kesehatan; dan 6. pas foto ukuran 3x4 sebanyak dua lembar.

Demikian permohonan ini disampaikan, besar harapan saya kiranya Bapak/Ibu dapat
mempertimbangkan. Atas pertimbangan Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

B. Menyimpulkan Isi, Sistematika, dan Aspek Penting Surat


Lamaran Pekerjaan

Anda telah mempelajari sistematika dan unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaan. Pada
pembelajaran ini, Anda akan menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur surat lamaran
tersebut. Dalam menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur surat, Anda harus menggali
informasi dalam surat lamaran dengan benar. Informasi yang dapat Anda gali, seperti
tempat dan waktu pembuatan surat lamaran. identitas pelamar, isi surat lamaran, informasi
penguatan identitas pelamar, serta salam pembuka dan penutup.

Anda dapat pula menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur surat lamaran pekerjaan
berdasarkan letak dan fungsinya. Sebagai contoh, unsur tempat dan tanggal pembuatan
surat. Unsur ini terletak di sebelah pojok kanan atas surat lamaran pekerjaan. Unsur ini
berfungsi menyatakan tempat dan tanggal surat lamaran pekerjaan dibuat.

1. Cermati surat lamaran pekerjaan berikut!

C. Menelaah Aspek Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan termasuk jenis, surat resmi. Sebagai surat resmi, bahasa yang
digunakan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan tidak boleh sembarangan. Ada
beberapa aspek kebahasaan yang harus dipelajari dalam penulisan surat lamaran
pekerjaan.

1. Pemilihan Diksi yang Tepat

Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan.
Diksi baku digunakan dalam surat lamaran pekerjaan resmi. Artinya, kata yang digunakan
harus baku. dan efektif. Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan tidak boleh menggunakan
kata-kata gaul, sok akrab, dan kurang sopan.

Diksi dalam pembuatan surat harus menunjang isi surat lamaran pekerjaan. Diksi yang
digunakan harus mampu meyakinkan pihak perusahaan. Penggunaan bahasa yang
bertele-tele ataupun singkatan singkatan harus dihindari dalam pembuatan surat lamaran
pekerjaan.

2. Kebenaran dan Keefektifan Struktur Kalimat


Kalimat surat lamaran pekerjan harus efektit. Setidaknya, dalam sebuah kalimat surat
lamaran pekerjaan harus mengandung unsur subjek dan predikat. Selain itu, kalimat yang
digunakan tidak boleh bertele-tele. Penggunaan kalimat yang bertele-tele membuat isi surat
lamaran pekerjaan sulit dimengerti pihak penerima.

Keefektifan kalimat selain ditentukan oleh kebenaran strukturnya, ditentukan oleh beberapa
syarat sebagai berikut.
1. Kesepadanan isi dan bentuk kalimat. Artinya, banyaknya informasi yang disajikan
harus dinyatakan dengan kalimat sepadan atau kompleks.
2. Kesejajaran bentuk atau struktur unsur-unsurnya. Artinya, konstruksi-konstruksi
kebahasaan sejenis yang dikemukakan dalam suatu deretan harus dinyatakan dalam
bentuk sama atau mirip, Contohnya, dalam pernyataan sudah ditulis, ditandatangani,
dicap, dan dikirim, memiliki kesejajaran bentuk di dalam penggunaan kata atau
frasanya.
3. Penggunaan penekanan. Artinya, bagian-bagian kalimat yang penting perlu
mendapat penekanan. Di antaranya dengan cara meletakkan bagian yang
ditekankan pada bagian awal kalimat.
4. Kevariasian kalimat. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan sebaiknya bervariasi,
tidak dengan kalimat aktif semua, tidak dengan kalimat transitif semua, tidak dengan
kalimat susun normal semua, dan sebagainya.
5. Menjaga kehematan penggunaan unsur-unsurnya. Artinya, kalimat disusun secara
ekonomis. Apabila bisa dinyatakan dengan pendek, kalimat atau frasa tidak perlu
dikemukakan dengan panjang dan berbelit-belit. Sebagai contoh frasa memiliki
keinginan lebih baik dinyatakan dengan bentuk lebih singkat, yaitu kata berkeinginan,
frasa mengajukan lamaran lebih baik dinyatakan dengan kata melamar, dan
sebagainya.

3. Kepaduan Paragraf

Surat lamaran pekerjaan disusun dengan satu tujuan, yakni adanya ketertarikan penerima
terhadap isi surat yang dibuat. Oleh karena itu, kepaduan antarparagraf surat lamaran
pekerjaan sangat penting, Kepaduan paragraf membuat gagasan-gagasan penjelas yang
diungkapkan dapat diterima dengan mudah oleh penerima. Coba perhatikan kutipan surat
lamaran pekerjaan berikut!
________________________________________________________________________
Berdasarkan informasi yang saya terima melalui iklan yang dimuat di harian Suara Rakyat,
14 Februari 2022, mengenai penerimaan karyawan baru di CV Gema Persada, dengan ini
saya mengajukan permohonan untuk melamar pekerjaan, sesuai kebutuhan penerimaan
karyawan di CV Gema Persada
________________________________________________________________________
Bersama permohonan ini saya melampirkan berkas-berkas yang dipersyaratkan

Dalam kutipan surat lamaran pekerjaan tersebut dapat dijumpai kepaduan antarparagraf.
Kata permohonan pada awal paragraf kedua menjalin keterpautan dengan kata permohonan
pada akhir paragraf pertama. Kepaduan paragraf tersebut membuat isi surat lamaran
pekerjaan lebih mudah dipahami penerima.

4. Ketepatan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca.

Ejaan berkenaan dengan penulisan kata, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf
miring pemenggalan kata, dan penulisan unsur serapan. Tanda baca berkenaan dengan
berbagai tanda, seperti titik, koma, titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda
seru, tanda tanya, tanda kurung garis miring, tanda elipsis, tanda petik, dan tanda apostrof.
Dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. ejaan dan tanda bara itu harus dicermati
ketepatan penggunaannya. Agar Anda memiliki kompetensi yang memadai dalam
menggunakan ejaan dan tanda baca, Anda dapat mempelajari Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia

D. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan tidak boleh dibuat asal-asalan. Surat lamaran pekerjaan harus
dibuat secan benar dan menarik. Pelamar harus membuat surat lamaran pekerjaan dengan
sistematika dan aspek kebahasaan yang benar.

Surat lamaran pekerjaan berisi keinginan si pelamar untuk bekerja di suatu perusahaan atau
instansi. Oleh karena itu, pelamar harus dapat mempromosikan dirinya. Dengan demikian,
pihak perusahaan atau instansi akan tertarik dengan kemampuan yang dimiliki si pelamar.

Ada dua faktor penting yang harus Anda perhatikan berkaitan seni penulisan surat lamaran
pekerjaan. Pertama, surat lamaran pekerjaan Anda harus sesuai dengan aturan. Aturan ini
berkaitan dengan fisik, struktur, dan tampilan surat. Kedua, surat lamaran pekerjaan Anda
harus mempunyai kekuatan yang mampu menarik perhatian perusahaan. Faktor ini
berkaitan dengan cara penulisan, pilihan bahasa, dan maksud yang ingin Anda sampaikan.

Selain kedua faktor tersebut, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penulisan
surat lamaran pekerjaan.
1. Surat lamaran pekerjaan ditulis tangan di atas kertas bergaris ukuran folio. Tulisan
harus jelas, bersih, dan tidak ada coretan. Selain itu, surat lamaran pekerjaan dapat
dibuat menggunakan komputer.
2. Pelamar menyebutkan dirinya bukan dengan kata ganti kami, melainkan saya.
Pelamar harus menyebut pimpinan kantor, perusahaan, atau instansi dengan
Bapak/Ibu (jika sudah jelas pimpinannya). Apabila belum jelas pemimpinnya, Anda
dapat menyebutkan jabatannya.

Cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar sebagai berikut.

1. Gunakan bahasa yang baik dan benar. Pergunakan bahasa formal karena surat
lamaran pekerjaan termasuk surat resmi. Jangan menggunakan bahasa yang tidak
patut dalam pembuatan surat resmi.
2. Tulislah kalimat singkat, padat, dan jelas. Jangan bertele-tele dalam menulis surat
lamaran pekerjaan karena surat lamaran pekerjaan menampilkan jati diri seseorang,
Selain itu, sebuah kantor, perusahaan,atau instansi tidak menyukai surat lamaran
pekerjaan yang bertele-tele.
3. Tulislah secara manual menggunakan tangan. Penulisan surat lamaran pekerjaan
secara manual lebih disukai perusahaan. Melalui tulisan tangan kepribadian
seseorang dapat dinilai.
4. Perhatikan kebersihan surat lamaran pekerjaan.Jangan sampai ada coretan atau
bekas penghapus dalam surat lamaran pekerjaan. Jika Anda salah menulis,
sebaiknya tulis ulang pada kertas baru.
5. Isi secara jelas data diri dan informasi tentang diri Anda dan lampirkan
dokumen-dokumen pendukung.
6. Lampirkan sertifikat pendukung yang bisa menambah nilai lebih pada diri Anda.

Novel
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang menarik dibaca. Novel dibuat
berdasarkan kisah nyata ataupun imajinasi pengarang. Dengan demikian, isi sebuah novel
tidak dapat dilepaskan dari latar belakang pengarang. Pada bab ini, Anda akan belajar
menafsirkan pandangan pengarang dalam novel yang dibuatnya. Selain itu, Anda akan
menganalisis isi dan kebahasaan novel. Tujuan akhir pembelajaran ini, Anda dapat
merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan yang tepat.

A. Menafsirkan Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan dalam


Novel

Novel termasuk fiksi populer. Novel mempunyai arti karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel juga dapat diartikan sebagai cerminan
kehidupan yang diungkapkan dalam karya sastra.

Isi novel berkaitan erat dengan latar belakang pengarangnya. Pengarang sering
memasukkan pandangan dalam novel yang dibuatnya. Pandangan hidup pengarang
berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan, kegemaran, tradisi, dan wawasan
seninya.Anda dapat menafsirkan pandangan pengarang terhadap novel yang ditulisnya.
Menafsirkan pandangan penulis, berarti Anda harus mencari tahu latar belakang pengarang.
Setelah itu, Anda dapat mengaitkan latar belakang pengarang dengan isi novel yang
dibuatnya.
Adapun langkah-langkah menafsirkan pandangan pengarang terhadap novel yang ditulisnya
sebagai berikut.
1. Membaca keseluruhan isi novel
2. Memahami isi novel secara mendalam.
3. Mengetahui biografi atau kehidupan pengarang
4. Mengaitkan kehidupan pengarang dengan kehidupan dalam novel.

B. Menyajikan Interpretasi Pandangan Pengarang terhadap


Kehidupan Novel

Anda telah menafsirkan pandangan pengarang terhadap kehidupan novel. Anda dapa
menginterpretasi pandangan pengarang tersebut. Interpretasi merupakan hasil dari
penafsiran, kesa atau pendapat tentang sesuatu. Jadi, Anda dapat menanggapi pandangan
hidup pengarang yang dituangkan dalam karyanya.

Adapun langkah menyajikan interpretasi pandangan pengarang terhadap kehidupan novel


sebagai berikut.
1. Menyimpulkan pandangan pengarang terhadap kehidupan novel yang dibuatnya.
2. Memberikan kesan, tanggapan, atau penafsiran terhadap pandangan pengarang.
3. Menyajikan hasil interpretasi baik secara lisan maupun tulis dengan menarik

C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel

Novel mempunyai unsur pembangun. Unsur pembangun novel ada dua, yakni unsur intrinsik
dan ekstrinsik. Unsur intrinsik membangun kerangka novel dalam pengembangan ceritanya,
meliputi tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat. Sementara itu, unsur
ekstrinsik menjadi pelengkap cerita yang berkaitan dengan pengarang dan dunianya,
meliputi latar belakang pengarang, latar belakang masyarakat, dan nilai-nilai yang
terkandung dalam novel.

Novel juga disusun dengan ciri kebahasaan yang khas. Pengarang sering menggunakan
majas atau gaya bahasa dalam novel yang dibuatnya. Gaya bahasa yang sering digunakan
dalam novel, antara lain gaya bahasa perbandingan, perulangan, pertautan, pertentangan,
dan penegasan.

D. Merancang Novel atau Novelet

Anda dapat menyusun novel pribadi. Anda dapat membuat novel mengenai kehidupan
masyarakat sekitar dan budaya yang berkembang dalam masyarakat tersebut. Anda juga
dapat menuliskan pengalaman pribadi menjadi sebuah novel. Selain novel, Anda dapat
menyusun novelet. Pada umumnya novel sama dengan novelet. Hanya saja panjang
novelet tidak sepanjang novel.

Adapun langkah-langkah dalam membuat novel atau novelet sebagai berikut.


1. Menentukan tema yang menarik.
2. Mengumpulkan ide-ide berkaitan dengan tema yang dipilih.
3. Menyusun kerangka novel atau novelet.
4. Menentukan tokoh, latar, dan alur penceritaan.
5. Mengembangkan kerangka dengan teknik penceritaan yang menarik.
6. Memperhatikan keterkaitan isi dan kebahasaan dalam penyusunan cerita.
7. Memberi judul yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai