Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

PERTEMUAN 6
PENENTUAN LETAK PERUSAHAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai Pemilihan Letak
Perusahaan. Melalui proses pembelajaran, mahasiswa mampu menjelaskan:
6.1 Letak perusahaan
6.2 Jenis-jenis letak perusahaan
6.3 Cara-cara menentukan letak perusahaan
6.4 Prosedur mendirikan PT, CV, Perusahaan Perseorangan

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 6.1:
Letak perusahaan

Letak Perusahaan

Tempat kediaman perusahaan, tempat perusahaan melaksanakan kegiatan


sehari-hari (TKP) Tempat kedudukan perusahaan adalah tempayt kantor pusat
perusahaan. Kesalahan pemilihan lokasi pereusahaan akan menyebabkan kerugian
bagi perusahaan yaitu akan relokasi perusahaan dan kesulitan ekspansi. Sehingga
dalam penentuan letak perusahaan tidak boleh dilakukan secara coba-coba.
Faktor-faktor ini menyebabkan harus ada fakta yang konkret dan lengkap
dalam pemilihan letak perusahaan
Wijoyo et al. (2021) menjelaskan bahwa Letak perusahaan adalah tempat
perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor
ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi
perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Wijoyo et al. (2021)
menambahjan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
a) Harga bahan mentah/bahan pembantu
b) Tingkat upah buruh
c) Tanah
d) Pajak

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 1


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

e) Tingkat bunga
f) Biaya alat produksi tahan lama; g. biaya atas jasa pihak ketiga

Suryani et al. (2021) menjelaskan bahwa penentuan lokasi usaha atau letak
perusahaan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis. Karena semakin
strategi lokasi usaha atau letak perusahaan, semakin besar pendapatan yang
diperoleh perusahaan. Dan begitupun sebaliknya, semakin tidak strategisnya
lokasi usaha atau letak perusahaan, maka akan memberikan dampak yang negatif
untuk perusahaan seperti menambahnya pengeluaran-pengeluaran perusahaan.
Apabila perusahaan tepat dalam menentukan lokasi atau letaknya, tentu hal
tersebut akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri seperti
meningkatnya pendapatan perusahaan, dan sebagainya. Namun, jika perusahaan
salah dalam menentukan lokasi atau letaknya, hal tersebut justru akan memberikan
dampak yang negatif seperti rendahnya daya jual perusahaan, menurunnya
pendapatan perusahaan, bahkan yang lebih parah perusahaan tersebut bisa
mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya
analisis dan perhatian perusahaan terhadap faktor-faktor yang ada disekitar
lingkungan lokasi usaha atau letak perusahaan tersebut. Rendahnya daya jual
dikarenakan kurangnya konsumen yang ada disekitar lokasi usaha atau letak
perusahaan tersebut, atau juga bisa disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat
disekitar lokasi usaha atau letak perusahaan untuk mengkonsumsi produk
perusahaan. Rendahnya daya jual ini pun dapat mengakibatkan penurunan dalam
pendapatan karena jumlah barang yang diproduksi lebih besar dari jumlah barang
yang dijual, bahkan jika terus dibiarkan, aktivitas produksi perusahaan bisa
dihentikan karena kurangnya modal yang dimiliki perusahaan. Hal ini pun dapat
mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan sehingga perusahaan dengan
kata lain akan ditutup.

Tujuan Pembelajaran 6.2:


Jenis-jenis letak perusahaan

Jenis- Jenis Letak Perusahaan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 2


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Jenis Letak perusahaan :


a) Letak perusahaan yang terikat pada alam.
Letak perusahaan yang terikat pada alam artinya perusahaan tersebut
tergantung pada kondisi alam yang tidak dapat ditentukan oleh manusia.
Contoh usaha/perusahaan yang terikat pada alam adalah :
- Pertanian
- Pertambangan
- perikanan

b) Letak perusahaan berdasarkan sejarah

Karena sejarah dilokasi tersebut, Misalnya adalah: kerajinan batik di


pekalongan,solo,jogja. Kerajinan furniture di pekalongan.

c) Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah


Pemerintah menentukan lokasi perusahaan misal pabrik senjata,pabrik obat
Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor-faktor ekonomi
Pertimbangan-pertimbangan ekonominya adalah :
- Dekat bahan baku
Misal untuk pabrik gula, semen
- Dekat pasar
Berusaha sedekat mungkin dengan pasar/konsumen. Misal
rumah makan,pabrik roti, bank dan asuransi.
- Dekat pemasok tenaga kerja (TK)
Hal ini dilakukan untuk perusahaan yang labour intensif (padat
tenaga kerja). Misal pabrik rokok,pakaian jadi,semen.
- Dekat sumber tenaga/energi.
Misal pabrik peleburan aluminium, besi, baja.
- Iklim
Dipengaruhi oleh iklim misal pabrik teh, jamur.
- Ongkos transport.
Misal pabrik mobil butuh lancar transportasi, kalau jalan baik,
maka ongkos transport jadi rendah.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 3


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

- Besarnya suplai modal


Butuh tempat yang penanaman modal cukup besar dengan
bunga rendah
Wijoyo et al. (2021) menjabarkan bahwa letak perusahaan dapat dibedakan
menjadi 4, antara lain :
1. Terikat Keadaan Alam
Margahana & Sari (2020) menjelaskan bahwa letak perusahaan tidak
dipengaruhi oleh manusia tetapi terikat atau ditetapkan oleh alam. Wijoyo
et al. (2021) menjelaskan bahwa letak perusahaan yang terikat pada alam
pada umum nya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku.
Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya
terletak di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah,
emas, minyak bumi, dan sebagainya. Sebagai contoh, perusahaan
pertambangan timah di Indonesia memilih letak perusahaannya di pulau
Bangka. Perusahaan pembibitan bunga memilih letak di Puncak karena
iklimnya mendukung dan sebagainya.
2. Terikat Sejarah
Margahana & Sari (2020) menjelaskan bahwa dalam melakukkan
kegiatan, perusahaan didarah tertentu hanya dapat dijelaskan berdasarkan
sejarah. Wijoyo et al. (2021) menjelaskan bahwa dalam hal ini perusahaan
menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan yang
hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Sebagai contoh, perusahaan
batik banyak didirikan di Yogya, karena pada mulanya batik dikerjakan
para wanita keraton untuk mengisi waktu senggangnya. Seni kerajinan ini
kemudian menyebar luas ke sekitarnya dan pada umumnya dikerjakan
masyarakat untuk mengisi waktu karena tidak ada perkerjaan di sawah.
Dalam perkembangannya, kegiatan ini diorganisir dalam perusahaan di
Yogyakarta dengan pertimbangan di daerah tersebut tersedia banyak
tenaga kerja andal di bidang pembatikan, disertai dengan dukungan budaya
yang kuat dari masyarakat sekitarnya.
3. Terikat Oleh Pemerintah

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 4


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Margahana & Sari (2020) menjelaskan bahwa letak perusahaan ditentukan


dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, seperti tersedianya
bahan mentah yang cukup, tenaga kerja, sarana pengangkatan dan lain-
lain. Wijoyo et al. (2021) menjelaskan bahwa dalam hal ini letak
perusahaan ditentukan pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan,
politik, kesehatan, dan sebagainya. sebagai contoh, letak perusahaan bahan
kimia yang berbahaya ditentukan lokasi yang agak terisolir dari
masyarakat sekitar dengan harapan limbah yang dihasilkan perusahaan
tersebut tidak mengganggu masyarakat, ataupun bilamana pada suatu saat
terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terhadap perusahaan tersebut,
dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.

4. Dipengaruhi Oleh Faktor-Faktor Ekonomi


Margahana & Sari (2020) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh penting dalam kaitannya dengan pemilihan letak perusahaan
yang bersifat industri adalah kedekatan bahan mentah dan ketersediaan
bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan tenaga kerja,
ketersediaan modal, kemudahan transportasi serta kedekatan pasar, dan
kesesuaian iklim.

Tujuan Pembelajaran 6.3:


Cara-cara menentukan letak perusahaan

Di dalam terminologi Marketing 4P, salah satu hal yang jadi pilar dasar dalam
marketing adalah mengenai “Place” yang merupaka lokasi usaha. Tempat atau
lokasi jadi salah satu rantai penting dalam meningkatkan omset penjualan produk
atau bisnis anda, semakin strategis suatu tempat, maka semakin baik untuk
kelangsungan usaha kita. Ada beberapa faktor yang harus anda pertimbangkan
untuk memilih lokasi yang strategis :
- Faktor Demografi Penduduk
Faktor demografi penduduk berkaitan secara langsung terhadap daya beli
dan interest orang terhadap produk kita. Cara mengobservasinya bisa

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 5


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

dengan melihat data kependudukan, bisa juga dengan melihat seberapa


berkembangnya daerah tersebut.
- Analisa Pesaing
Banyak atau tidaknya pesaing akan berpengaruh terhadap “sustainbility”
bisnis anda. Semakin banyak pesaing maka akan timbul banyak
persaingan. Tetapi terkadang hal ini juga bisa membuat lokasi anda
menjadi ramai karena adanya banyak pilihan. Hati2 pilihlah mana yang
menurut anda lebih sesuai.
- Akses jalan
Hal ini juga harus jadi salah satu pertimbangan dalam memilih lokasi
usaha, akses yang paling baik adalah searah dengan jalan pulang ( kerja).
Pertimbangkan juga lebar ruas jalan, sebaiknya sesuaikan dengan
kebutuhan parkir usaha anda.,
- Pusat Keramaian
Lokasi yang berada di dekat pusat keramainan biasanya lebih ramai karena
orang-orang yang datang cenderung mengeksplor tidak hanya lokasi
keramaian tersebut tapi juga lokasi lain yang ada di sekitarnya
- Pengembangan Bisnis
Hal ini penting karena bisnis anda harus berkembang. Pertimbangkan juga
jika nantinya kapasitas tempat anda kurang, atau anda ingin menambah
cabang baru. Berapa jarak ideal dari satu cabang ke cabang berikutnya dll
- Biaya
Hal ini merupakan pertimbangan yang harus ada dalam penentuan strategis
atau tidaknya lokasi usaha anda. Harga sewa tempat di lokasi yang
strategis cenderung lebih mahal dibanding dengan harga sewa di lokasi
yang kurang strategis. Namun jika dengan begitu anda bisa mendapatkan
traffic dan omset yang maksimal, tentunya pengeluaran sewa tadi bisa
anda masukkan ke dalam bentuk investasi.

Suryani et al. (2021) menjabarkan metode-metode yang umum digunakan


dalam menentukan lokasi bisnis untuk letak perusahaan, antara lain :
1. Metode Factor Rating

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 6


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Metode ini memberikan suatu landasan penentuan lokasi dengan cara


membubuhkan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selain faktor-faktor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan jarak dapat juga
dianalisis faktor-faktor kualitatif seperti sikap masyarakat. Faktor kualitatif
dikuantitatifkan untuk memudahkan penilaian. Akan tetapi bias nilai sering
terjadi dari masuknya subjektivitas. Keobyektifan mendasari pentingnya
penilaian dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya di rata-ratakan.
Metode nilai ideal. Hampir sama dengan faktor rating yang dibedakan hanya
bobot menunjukkan nilai ideal untuk setiap faktor. Sehingga, nilai
maksimum setiap faktor tidak lain sama dengan nilai idealnya.
2. Metode Ekonomi
Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara
bersama-sama untuk memperoleh penilaian yang lengkap. Pendekatan
kuantitatif dilakukan dengan cara membandingkan biaya total
masingmasing alternatif lokasi. Sedangkan pendekatan kualitatif untuk
membandingkan faktor-faktor ain yang tidak dapat diukur dengan rupiah
seperti tersedianya tenaga kerja, dan aktivitas serikat buruh.
3. Metode Volume Biaya
Metode penentuan lokasi usaha yang menekankan pada faktor biaya. Total
biaya produksi diperbandingkan antar alternatif yang ada dimana lokasi
berbiaya rendah dipilih. Analisis dalam prakteknya dapat dilakukan baik
secara numerikal maupun secara grafis.
4. Metode Pusat Gravity
Metode ini digunakan untuk memilih sebuah lokasi usaha yang mampu
meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada.
Mulanya di buat suatu peta berskala dari tempat-tempat yang akan di tuju
dengan memilih titik sembarang sebagai pusat koordinat. Jarak antar tempat
berasumsi garis lurus, dan biaya distribusi per unit produk per kilometer
adalah sama. Metode transportasi. Pada prinsipnya metode ini mencari nilai
optimal yang dapat diperoleh dengan mempertimbangkan pemenuhan
demand dan supply pada biaya transportasi yang terendah.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 7


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Suryani et al. (2021) juga menjabarkan secara garis besarnya terdapat 6


(enam) faktor ekonomi utama yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menentukan letak perusahaan,
diantaranya adalahi :
1. Ongkos Angkut
Ongkos angkut merupakan faktor atau variabel utama yang sangat penting
dalam pemilihan lokasi dari suatu kegiatan ekonomi. Alasannya adalah
karena ongkos angkut tersebut merupakan bagian yang cukup penting dalam
kalkulasi biaya produksi. Hal ini terutama sangat dirasakan pada kegiatan
industri pertanian maupun pertambangan yang umumnya, baik bahan baku
dan hasil produksinya kebanyakan merupakan barang yang cukup berat
sehingga pengangkutannya memerlukan biaya yang cukup besar. Walaupun
dewasa ini penggunaan komputer dalam kegiatan perdagangan (e-
commerce) sudah mulai berkembang dengan pesat, namun demikian hal
tersebut hanya dilakukan dalam kegiatan administrasinya. Termasuk ke
dalam ongkos angkut ini adalah biaya untuk membawa bahan baku ke
pabrik dan hasil produksi ke pasar serta biaya muat bongkar. Besar kecilnya
ongkos angkut tersebut akan mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi karena pengusaha akan cenderung memilih lokasi yang dapat
memberikan ongkos angkut minimum guna meningkatkan keuntungan
secara maksimum.
2. Perbedaan Upah Antar Wilayah
Sudah menjadi kenyataan umum bahwa upah buruh antar wilayah tidaklah
sama. Perbedaan ini dapat terjadi karena variasi dalam biaya hidup, tingkat
inflasi daerah dan komposisi kegiatan ekonomi wilayah. Bagi negara sedang
berkembang, dimana fasilitas angkuttasi masih belum tersedia keseluruh
pelosok daerah dan mobilitas barang dan faktor produksi antar wilayah
belum begitu lancar, maka perbedaan upah antar wilayah akan menjadi lebih
besar. Upah yang dimaksudkan dalam hal ini bukanlah upah nominal, tetapi
upah riil setelah diperhitungkan produktivitas tenaga kerja. Perbedaan upah
ini mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi karena tujuan utama
investor dan pengusaha adalah untuk mencari keuntungan secara maksimal.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 8


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Bila upah di satu wilayah lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain,
maka pengusaha akan cenderung memilih lokasi di wilayah tersebut karena
akan dapat menekan biaya produksi sehingga keuntungan menjadi lebih
besar. Sebaliknya, pengusaha akan cenderung tidak memilih lokasi pada
suatu wilayah bila upah buruhnya relatif lebih tinggi.
3. Keuntungan Anglomerasi
Faktor ke tiga yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah besar kecilnya Keuntungan Aglomerasi (Agglomeration Economies)
yang dapat diperoleh pada lokasi tertentu. Keuntungan Aglomerasi muncul
bila kegiatan ekonomi yang saling terkait satu sama lainnya terkonsentrasi
pada suatu tempat tertentu. Keterkaitan ini dapat berbentuk kaitan dengan
bahan baku (Backward Linckages) dan kaitan dengan pasar (Forward
Linckages). Bila keuntungan tersebut cukup besar, maka pengusaha akan
cenderung memilih lokasi kegiatan ekonomi terkonsentrasi dengan kegiatan
lainnya yang saling terkait. Pemilihan lokasi akan cenderung tersebar bila
keuntungan aglomerasi tersebut nilainya relatif kecil.
4. Konsentrasi Permintaan
Faktor keempat yang ikut menentukan pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah konsentrasi permintaan antar wilayah (Spatial Demand). Dalam hal
ini pemilihan lokasi akan cenderung menuju tempat dimana terdapat
konsentrasi permintaan yang cukup besar. Bila suatu perusahaan berlokasi
pada wilayah dimana terdapat konsentrasi permintaan yang cukup besar,
maka jumlah penjualan diharapkan akan dapat meningkat. Disamping itu,
biaya pemasaran yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi lebih kecil
karena pasar telah ada pada lokasi dimana perusahaan berada. Keadaan ini
selanjutnya akan dapat pula meningkatkan volume penjualan yang
selanjutnya akan dapat pula memperbesar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan bersangkutan.
5. Kompetisi Antar Wilayah
Faktor kelima yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan
ekonomi adalah tingkat persaingan antar wilayah (Spatial Competition)
yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 9


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Persaingan antar wilayah dimaksudkan disini adalah persaingan sesama


perusahaan dalam wilayah tertentu atau antar wilayah. Bila persaingan ini
sangat tajam, seperti pada Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Competition), maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung
terkonsentrasi dengan perusahaan lain yang menjual produk yang sama. Hal
ini dilakukan agar masing-masing perusahaan akan mendapatkan posisi
yang sama dalam menghadapi persaingan sehingga tidak ada yang dirugikan
karena pemilihan lokasi perusahaan yang kurang tepat. Sebaliknya,
bilamana persaingan tidak tajam atau tidak ada sama sekali seperti halnya
pada Pasar Monopoli, maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung
bebas, karena pembeli akan tetap datang dimana saja perusahaan berlokasi.
6. Harga dan Sewa Tanah
Faktor keenam yang mempengaruhi pemilihan lokasi kegiatan ekonomi
adalah tinggi rendahnya harga atau sewa tanah. Dalam rangka
memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan cenderung memilih lokasi
dimana harga atau sewa tanah lebih rendah. Hal ini terutama akan terjadi
pada perusahaan atau kegiatan pertanian yang memerlukan tanah relatif
banyak dibandingkan dengan perusahaan industri atau perdagangan.
Pemilihan lokasi dalam hal ini menjadi penting karena harga tanah biasanya
bervariasi antar tempat. Harga tanah akan tinggi bila terdapat fasilitas
angkuttasi yang memadai untuk angkutan orang atau barang

Tujuan Pembelajaran 6.4:


Prosedur mendirikan PT, CV, Perusahaan Perseorangan

Prosedur Mendirikan Perusahaan Komanditer (CV)


Harjadi & Fatmasari (2015) menjelaskan bahwa perusahaan komanditer
(CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang
yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh
dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan
tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 10


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Indra et al. (2020)


menjelaskan bahwa prosedur pendirian CV pasca diberlakukannya
Permenkumham Nomor 17 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Persekutuan
Komanditer, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Perdata serta dengan
diberlakukannya sistem Online Singe Submission (OSS), maka saat ini
Pendaftaran Akta Pendirian “CV” di Kementerian Hukum dan HAM. Untuk
melakukan pendaftaran di Kementerian Hukum dan HAM, maka langkah yang
dilakukan adalah:
a) Pengajuan Nama CV
b) Pendaftaran Akta Pendirian
c) Membuat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d) Kewajiban Memiliki “Surat Keterangan Mengenai Alamat Lengkap”
e) Kewajiban CV Mendaftar Ke Lembaga OSS (Online Single Submission)
Untuk Melaksanakan Kegiatan Usaha
Apabila SKT (Surat Keterangan Terdaftar) CV telah diterbitkan oleh Menteri
Hukum dan HAM, maka tahap selanjutnya adalah mendaftarkan Persekutuan
CVnya kepada Lembaga Online Single Submission (OSS), yaitu lembaga
pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang koordinasi penanaman modal. Adapun dasar hukum kewajiban CV
mendaftarkan badan usahanya tersebut kepada Lembaga OSS adalah PP No. 24
Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.
Adapun tujuan pendaftaran CV pada OSS tersebut adalah untuk Mendapatkan
“Nomor Induk Berusaha (NIB)”
Prosedur mendirikan PT, CV, Perusahaan Perseorangan dalam unsur yang
harus diperhatikan ketika akan membentuk sebuah perusahaan :
a) Organisasi
b) Tempat yang strategis
c) Faktor Produksi
d) Produk
e) Keuntungan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika mendirikan perusahaan;
a) Jenis usaha yang dilakukan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 11


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

b) Luas usaha dan tekhnik produksi


c) Lokasi yang dekat dengan faktor produksi
d) Sarana dan prasarana yang menunjang
e) Pasar yang dituju
f) Resiko yang akan ditanggung

Prosedur Mendirikan Perseroan Terbatas (PT)


Harjadi & Fatmasari (2015) menjelaskan bahwa Perseroan Terbatas (PT)
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal
usaha yang terbagi-bagi atas beberapa saham, dimana setiap pesero turut
mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Disini pemegang saham
bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal
yang disetorkan. Kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan pribadi
masingmasing pemegang saham. Rambing (2013) menjabarkan adapun syarat-
syarat sahnya pendirian suatu perseroan terbatas di Indonesia yang diatur dalam
UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, yaitu:
a) Akta Pendirian
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, prosedur
pendirian PT juga tidak banyak berubah dengan prosedur pendirian PT
yang ditentukan oleh UU No. 1 Tahun 1995. Prosedur pendirian PT di
dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT diatur di dalam Pasal 7 sampai
dengan Pasal 14 (delapan pasal). Menurut Pasal 7 ayat (1) UU No. 40
Tahun 2007 tentang PT, dikatakan bahwa “Perseroan didirikan minimal
oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia”. Akan tetapi, menurut Pasal 7 ayat (7) UU No. 40 Tahun 2007,
ketentuan pemegang saham minimal 2 (dua) orang atau lebih tidak berlaku
bagi :
b) Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh negara
c) Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
d) Pengesahan Oleh Menteri

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 12


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Dimaksud dengan Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung


jawabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia. Dalam mendirikan
perseroan terbatas tidak cukup dengan cara membuat akta pendirian yang
dilakukan dengan akta otentik. Akan tetapi harus diajukan pengesahan
kepada Menteri, guna memperoleh status badan hukum. Pengajuan
pengesahan dapat dilakukan oleh Direksi atau kuasanya. Jika dikuasakan
hanya boleh kepada seorang Notaris dengan hak substitusi. Agar Perseroan
diakui secara resmi sebagai badan hukum, akta pendirian dalam bentuk
akta notaris tersebut harus diajukan oleh para pendiri secara bersama-sama
melalui sebuah permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri
(Menteri Hukum dan HAM) mengenai pengesahan badan hukum
Perseroan.
e) Pendaftaran.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1995 tentang PT yang melakukan
pendaftaran setelah diperoleh pengesahan dibebankan kepada Direksi
Perseroan maka di dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT ini maka yang
menyelenggarakan daftar perseroan setelah diperoleh pengesahan adalah
Menteri yang memberikan pengesahan badan hukum dan memasukkan
data perseroan secara langsung. Daftar perseroan memuat data tentang
Perseroan yang meliputi :
a) Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta kegiatan
usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan
b) Alamat lengkap Perseroan
c) Nomor dan tanggal akta pendirian dan Keputusan Menteri
mengenai pengesahan badan hukum Perseroan
d) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan
e) Menteri
f) Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan tanggal
penerimaan pemberitahuan oleh Menteri
g) Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta pendirian
dan akta perubahan anggaran dasar

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 13


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

h) Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota Direksi dan


anggota Dewan Komisaris Perseroan
i) Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal
penetapan pengadilan tentang pembubaran Perseroan yang telah
diberitahukan kepada Menteri
j) Berakhirnya status badan hukum Perseroan
k) Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan
bagi Perseroan yang wajib diaudit.

Prosedur Mendirikan Perseroan Perseorangan


Harjadi & Fatmasari (2015) menjelaskan bahwa perseroan perseorangan
merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali digunakan di Indonesia. Bentuk
ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan
mengadakan kegiatan bisnis. Bisnis ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas
bisnis. Konsekuensi dari hal itu semua adalah bahwa pengusaha perseorangan harus
mau bekerja keras dan setiap saat. Kondisi ini mendorong pula mereka harus secara
terus menerus memonitor operasional bisnisnya. Dalam mendirikan Perseroan
Perorangan, pendiri harus mengikuti berbagai proses hingga usahanya dapat
berjalan dengan status Perseroan Perorangan. Adapun proses yang harus diikuti
adalah sebagai berikut :
a) Menentukan nama Perseroan Perorangan
b) Menentukan kode kegiatan usaha berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha (KBLI 2020)
c) Membuat surat Pernyataan Pendirian Perseroan Perorangan
d) Pendaftaran Perseroan Perorangan dilakukan secara elektronik melalui
Menteri Hukum dan HAM RI
e) Membuat NPWP Perseroan Perorangan
f) Membuat NIB Perseroan Perorangan dan perizinan usaha lainnya
g) Membuat rekening Bank Perseroan Perorangan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 14


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Adapun syarat-syarat mendirikan Perseroan Perseorangan sesuai dengan Undang-


Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, antara lain :
a) Didirikan oleh 1 orang sebagai Pemegang Saham sekaligus Direksi (tidak
ada Komisaris)
b) Memiliki kegiatan usaha mikro dan kecil.
c) WNI paling rendah berusia 17 tahun dan cakap secara hukum.

Membuat surat Pernyataan Pendirian Perseroan Perorangan yang didaftarkan secara


elektronik kepada Menteri dengan format isian sebagai berikut :
a) Nama Perseroan
b) Tempat kedudukan Perseroan
c) Alamat lengkap Perseroan
d) Jangka waktu berakhirnya Perseroan
e) Maksud dan tujuan Perseroan
f) Kegiatan usaha Perseroan
g) Jumlah modal, modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor
h) Nilai nominal dan jumlah saham.
i) Data pendiri yang mencangkup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
pekerjaan, tempat tinggal, nomor induk kependudukan, dan nomor pokok
wajib pajak dari pendiri Perseroan

Tata Cara Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan


Persyaratan administratif :
a) Copy Ijin Persetujuan Investasi dari BKPM untuk PMA/PMDN (asli
diperlihatkan)
b) Copy Akta Pendiran (asli diperlihatkan)
c) Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan
Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)
d) ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta
e) Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)
f) Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli
diperlihatkan)

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 15


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

g) Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris) atau Pasport jika Pengurus
adalah WNA
h) Copy KTP Pemegang Saham atau Pasport jika WNA atau NPWP dan SK
Menteri Kehakiman apabila Pemegang Saham adalah PT, Koperasi atau
Yayasan
i) Copy Pasport jika pengurus dan pemegang saham Warga Negara Asing
j) Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan

Prosedur permohonan :
a) Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA,
dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu
mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri
Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal
penerimaan laporan.
b) Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan
usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta
Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.
c) Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan
maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan
kepengadilan negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.
d) Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan
mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai
domisili perusahaan.

Dokumen Perusahaan
Memahami Arti Penting Dan Jenis Dokumen Perusahaan dan Pengelolaan
dokumen perusahaan merupakan salah satu unsur dari pengelolaan informasi
perusahaan. Dokumen perusahaan sebagai data, catatan, rekaman aktifitass
perusahaan dan pengelolaannya diatur dalam UU sebagai berikut :

a) UU No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan


b) PP No. 87 tahun 1999 tentang Tata Cara Pemusnahan Dokumen Perusahaan

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 16


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

c) PP No. 88 tahun 1999 tantang Pengalihan Dokumen Perusahaan ke dalam


Microfilm dan Legalisasi

Fungsi dokumen perusahaan

a) Menjamin kepastian hukum


b) Pengambilan keputusan
c) Memori perusahaan
d) Referensi sejarah perusahaan

Tujuan Pembelajaran 6.5:


RANGKUMAN MATERI

Letak Perusahaan Tempat kediaman perusahaan, tempat perusahaan


melaksanakan kegiatan sehari-hari (TKP) Tempat kedudukan perusahaan adalah
tempayt kantor pusat perusahaan.
Namun, jika perusahaan salah dalam menentukan lokasi atau letaknya, hal
tersebut justru akan memberikan dampak yang negatif seperti rendahnya daya jual
perusahaan, menurunnya pendapatan perusahaan, bahkan yang lebih parah
perusahaan tersebut bisa mengalami kegagalan dalam bisnisnya.
Rendahnya daya jual dikarenakan kurangnya konsumen yang ada disekitar
lokasi usaha atau letak perusahaan tersebut, atau juga bisa disebabkan kurangnya
kemampuan masyarakat disekitar lokasi usaha atau letak perusahaan untuk
mengkonsumsi produk perusahaan.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jika anda ingin mendirikan perusahaan, apa saja yang akan anda jadikan
pertimbangan untuk menentukan letak perusahaan?
2. Berikan analisa anda secara komprehensif mengenai apa hubungan antara
letak perusahaan dengan kelangsungan usaha?

D. DAFTAR PUSTAKA

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 17


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Harjadi, D., & Fatmasari, D. (2015). Pengantar Bisnis Teori Dan Konsep. In
UNIKU Press.
Indra, R., Fahamsyah, E., & Pratama, R. H. (2020). Kepastian Hukum Pendirian
Persekutuan Komanditer (CV) di Indonesia Menurut Permenkumham
No.17 Tahun 2018. Jurnal Panorama Hukum, 5(2), 169–181.
Margahana, H., & Sari, S. (2020). Bisnis Ekonomi. CV. Hira Tech.
Rambing, N. Y. M. (2013). Syarat-Syarat Sahnya Pendirian Perseroan Terbatas
(PT) Di Indonesia. Lex Privatum, 1(2), 72–78.
Suryani, N. K., Riswandi, P., Hasbi, I., Rochmi, A., Kairupan, D. J. I., Hasan, M.,
Setiorini, H., Sudirman, A., Muftiasa, A., Yanti, N. N. S. A., Yuniarti, R., Loppies,
Y., & Arta, I. P. S. (2021). Pengantar Manajemen dan Bisnis (Cetakan
Pertama).
Widina Bhakti Persada Bandung.
Wijoyo, H., Sunarsi, D., Cahyono, Y., & Ariyanto, A. (2021). Pengantar Bisnis:
Pengantar Bisnis (Cetakan Pertama). Insan Cendekia Mandiri.

PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS 18

Anda mungkin juga menyukai