Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMPLEKS GOLGI, LISOSOM, PEROKSISOM DAN


GLIOKSISOM

DISUSUN OLEH
VERA LASPITA PASARIBU (21507016)
WINDY PASAMBUNA (21507020)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan pengetahuan sehingga makalah ini selesai
tepat pada waktunya. Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan. Namun
terlepas dari itu, memahami bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik.

i
DAFTAR ISI

SAMPUL........................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
a. Latar belakang.................................................................................1
b. Rumus masalah................................................................................1
c. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
a. Kompleks golgi.................................................................................2
b. Struktur badan golgi.......................................................................3
c. Lisosom.............................................................................................5
d. Macam-macam lisosom...................................................................6
e. Fungsi lisosom..................................................................................7
f. Pembentukan lisosom......................................................................8
g. Peroksisom........................................................................................8
h. Oksidasi substrat..............................................................................9
i. Oksidasi asam lemak.......................................................................9
j. Fotorespirasi.....................................................................................9
k. Siklus glikolat...................................................................................9
l. Glioksisom........................................................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................11


a. Kesimpulan.......................................................................................11
b. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom)
adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian
lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran
tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul.
Peroksisom ditemukan hampir di semua sel eukariotik. Didalamnya
mengandung enzim oksidatif seperti katalase,flavin oksidase dan urate oksidase,
pada konsentrasi yang ting Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan misalnya
pada lapisan aleuron biji padi padian.
Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecambah pada tumbuhan.

B. Rumus masalah
a. Apa itu Kompleks Golgi ?
b. Apa itu Lisosom ?
c. Apa itu Peroksisom ?
d. Apa itu Glioksisom ?

C. Tujuan
a. Menjelaskan tentang Kompleks Golgi
b. Menjelaskan tentang Lisosom
c. Menjelaskan Peroksisom
d. Menjelaskan Glioksisom

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompleks Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau


diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel
ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ
tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga
ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan
dan hewan. Pada sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi
tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam
sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk
struktur kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.
Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di
depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke
Golgi. Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk
glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah
maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori.
Kompleks (aparat) Golgi telah diketahui ahli mikroskop jauh sebelum
penemuan mikroskop electron. Pada sajian mikroskop cahaya yang di dalam
dengan garam perak, terlihat aparat Golgi sebagai bangunan kecil berbentuk
tidak teratur biasanya dekat inti. Dengan mikroskop electron terlihat aparat ini
terdiri atas membrane serupa yang terdapat pada reticulum endoplasma lain.
Membrane-membran itu membentuk dinding sejumlah kantung gepeng yang
bertumpuk. Di bagian tepi kantung ini menyatu dengan vesikel-vesikel bulat
kecil.
Kompleks Golgi berkaitan erat dengan pembentukan beberapa produk
sekresi, terutama yang mengandung karbohidrat. Unsure protein produk ini
dibuat di reticulum endoplasma kasar. Pada kompleks Golgi ditambahkan
karbohidrat pada protein, membentuk kompleks karbohidrat-protein. Komleks
ini dibentuk di dalam sisterna aparat Golgi. Mereka bergerak ke tepi sisterna,
memisahkan diri dari kompleks Golgi karena terkumpul dalam vakuol sekresi
bermembran.
Membrane kompleks Golgi menjadi tempat melekatnya enzim yang
berhubungan dengan pembuatan karbohidrat. Lisosom dapat juga dihasilkan di
kompleks Golgi.

2
B. Struktur Badan Golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang
bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena
hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh
mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut
ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan
dinding sel. Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan
juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-
bahan yang diperlukan seperti enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan
Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis
ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian,
yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel [vesicle]
yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini
akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel
tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain
sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju
bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan
dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel
yang lain atau ke luar sel.
Aparat Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan.
Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat
penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang
disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam aparat Golgi. Di sini karbohidrat
tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Bagaimanapun protein-protein itu
terkumpul di dalam saku-saku tadi sampai penuh dengan protein. Saku-saku
tersebut dapat berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian
luar. Saku-saku berprotein yang lain pada aparat Golgi dapat disimpan di dalam
sel sebagai lisosom.
Aparat Golgi juga merupakan situs sintesis polisakarida, misalny pada
mucus. Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding
sel sintesis pada aparat Golgi.

1) Morfologi Badan Golgi


Aparat golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda (pleomorfik)
pada beberapa sel bentuknya kompak dan terbatas sedang pada macam sel
lain bentuknya berupa jalinan dan tersebar. Namun pada dasarnya badan
golgi berupa kumpulan rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok,
dikelilingi oleh vesikel-vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi
inti, ditepi atau tersebar .Jjumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap
sel. Dengan mikroskop electron badan golgi dapat dilihat strukturnya
merupakan membrane khusus yang mempunyai bentuk

3
bervariasi. Telah terbukti,bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua
jenis sel hewan dan tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen :

a. Cisternae
Merupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri apparatus golgi Terdiri
Dari sekitar 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala tiap
cisterna berupa kantung gepeng tertekuk.Bagian tepi tiap cisterna biasanya
menggembung dan berlobang-lobang .dibagian tepi itu ada pembuluh yang
menghubungkan semua cisternae sesamanya.daerah tepi itu juga memiliki
tonjolan-tonjolan yang akan cepat membentuk vasikula-vasikula atau
mungkin juga bakal membentuk cisterna baru.
b. Vesikula
Bagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae
yang terdiri dari banyak gelembung serta memiliki warna yang
terang.vesikula tumbuhdari reticulum endoplasma. Mungkin dekat kebagian
cisternae vesikula tergabung membentuk cisterna baru.
c. Vakuola
Bagian ini berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari banyak
gelembung.vakuola berisi bahan sekresi (getahan) cisterna bagian atas akan
pecah dan membentuk vakuola. Bahan sekresi dalam vakuola disekresi
dengan cara exocytosis.
2) Kekutuban Badan Golgi
Badan golgi dibedakan juga atas kekutubannya. Kutub bawah, yang
dekat dengan inti / RE disebut forming face, sedang kutub atas, yang cekung
kepermukaan dalam disebut maturing face. Disebut forming face, karena
dibagian ini bahan yangakan disekresi diproses, dibentuk atau dirakit. Yang
tergolong daerah forming face ini ialah semua bagian vesikula dan cisternae
terbawah.
Disebut maturing face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi
mengalami pematangan,dipadatkan, kemudian dibungkus didalam
gelembung atau vakuola . Vakuola bagian atas sel itu disebut juga secretory
vesicle (vesikula sekresi). Nanti vesikula atau vakuola ini bergabung dengan
membrane sel, kemudian bahan sekresi didalamnya dikeluarkan dari sel.
Untuk menetapkan kekutuban badan golgi , yang mana forming face yang
mana pula maturing face, maka Moore dkk (1977) melakukan pengukuran
pada tebal unit membrane sejak dari kedalaman sel sampai kepermukaan sel
lewat badan golgi. Ternyata tebalmembran pada kutub forming face sama
dengan tebal RE . tebal kutub maturing face sama dengan tebal membran
vakuola sekresi.
Selama sekresi materiyang dibentuk diretikulum endoplasma bergerak
melalui badan golgi dari permukaan luar kepermukaan dalam dan kemudian

4
kegelembung-gelembung sekresi lalu menuju membran plasma untuk
dikeluarkan dari sel. Tentu saja aliran sekresi ini bukan mengalir seperti zat
cair tetapi selalu melalui system membran yang caranya masih berupa
pertanyaan besar.
3) Enzim-enzim dan Lipid pada Badan Golgi
Pada badan golgi banyak ditemukan enzim yang heterogen .
Enzim-enzim pada badan golgi dapat digolongkan pada:
-Glikosiltransferasa untuk biosintesis glikoprotein
-Sulfo dan gliosiltransferasa untuk biosintesis glikolipida
-Oksidoreduktase
-Fosfatasa
-Kenasa
-Mamnosidasa
-Transferasa untuk sintesis fosfolisida
-Fosfolifasa
Para ahli mencoba menemukan enzim tanda pada badan golgi,dengan
cara melihat aktivitas enzim-enzim pada organel-organel dan
membandingkannya. Dari hasil pwenelitian ternyata glikosiltransferasa
merupakan enzim tanda pada badan golgi. Enzim ini sebagai katalisator
transfer glukosa dari carier UDP ke protein yang sesuai.para peneliti
menemukan bahwa setengah dari seluruh aktifitas glikosil transferesa pada
sel terjadi pada badan golgi. Adanya enzim tanda pada badan golgi dapat
dipakai untuk membedakan badan golgi dari organel-organel lain.
Selain memiliki enzim tanda, badan golgi juga memiliki perbedaan
komposisi pada lipidanya . Komposisi lemak pada badan golgi memiliki sifat
intermediate. Sehingga dapat disimpulkan bahwa badan golgi merupakan
organel transisi diantara dua organel lain, yaitu reticulum endoplasma dan
membrane plasma.

C. LISOSOM
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian
lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran
tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Sebenarnya banyak
pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen
intrasel.
b. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-
enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian
menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan,
seperti bakteri yang masuk ke dalam sel.

5
c. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel,
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada
proses pencernaan intrasel terbatas.
d. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan, dan lain-lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik
suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan
berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak uniform antara satu sama
lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang dicerna oleh lisosom
tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk yang hampir bulat,
dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2 μm. Rata-rata sebuah sel
memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
Secara struktur lisosom terdiri dari :
a. Membran lisosom
Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom
mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP.
Membran lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-
associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi
LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai reseptor
penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
b. Enzim lisosom
Di dalam lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai fungsi untuk
menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA, RNA, protein dan
lipid. Enzim tersebut disebut lisozim. Enzim-enzim tersebut antara lain :
1. Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
2. Protease berfungsi menghidrolisis protein
3. Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
4. Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
5. Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat
polisakarida serta oligo sakalida.
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa kira-kira ada 50 jenis enzim pada
lisosom yang mana enzim-enzim tersebut tidak ditemukan dalam sebuah
lisosom ataupun dalam sebuah sel tertentu melainkan enzim-enzim tersebut
diperoleh dari berbagai macam jaringan. Enzim pada lisosom bekerja
optimal dalam keadaan asam.

D. Macam – Macam Lisosom


Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan
ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat
diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari segi
fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primer dan lisosom

6
sekunder. Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai saat ini, yaitu lisosom
primer dan lisosom sekunder. Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer
merupakan lisosom yang belum digunakan untuk pencernaan/hirolisis,
sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom primer yang telah bekerja
dan menyatu dengan membran fagosom. Lisosom primer hanya berisi
enzim – enzim hidrolase sedangkan lisosom sekunder yang selain berisi
enzim hidrolase juga terdapat substrat yang sedang dicerna terdapat 4
macam yaitu :
(1) Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan
fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan
autosom,
(3) Badan Residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak
tercerna.
E. Fugsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang
dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu
sendiri. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim,
hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan
berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka
enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu
sendiri,selain itu perombakan organel sel yang telah tua ,proses
metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena
dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom..pemulihan ukuran uterus
setelah kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang
dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna
zona pelusida pada sel telur .
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
a. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke
dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-
materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang
disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama
kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi
pematangan dan membentuk lisosom.
b. Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian
sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula,
bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan

7
membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada
sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
c. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar
dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,
membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).

F. Proes Pembentukan Lisosom


Proses pembentukan lisosom ada dua macam yaitu :
a. Dibentuk langsung oleh RE (retikulum endoplasma)
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan
kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam
membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
b. Dibentuk oleh badan golgi.
Lisosom berasal dari pembentukan tunas sisterna A golgi pada sisi trans
lisosom primer pada umunya adalah vesikuli yang bersalutkan protein
yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas dengan begitu vesikuli akan
terlepas.

G. Peroksisom
Peroksisom ditemukan hampir di semua sel eukariotik. Didalamnya
mengandung enzim oksidatif seperti katalase,flavin oksidase dan urate oksidase,
pada konsentrasi yang tinggi. Beberapa fungsi peroksisom antara lain :

H. Oksidasi Substrat
Peroksisom terdiri dari satu atau lebih enzim yang menggunakan oksigen
molekuler untuk mengubah atom hidrogen pada subtrat organik yang spesifik
pada reaksi oksidasi yang menghasilkan hidrogen peroksida sebagai hasil
samping.
Reaksi :
RH2 + O2 → R + H2O2
Katalase dengan enzim lain pada organel menggunakan H2O2 untuk
mengoksidasi macam-macam subtrat lain termasuk fenol, asam formil,
formaldehid, dan alkohol dengan reaksi perokdatif. Tipe reaksi oksidasi ini
secara khusus terdapat pada sel hati dan ginjal,

8
peroksisom akan menetralkan molekul toksik yang akan masuk ke
dalam aliran darah. Bila kita meminum ethanol seperti alkohol maka ini
akan dioksidasi menjadi asetaldehid. Ketika terdapat kelebihan
akumulasi H2O2 dalam sel, maka katalase akan mengubahnya menjadi
H2O ( 2H2O2 → 2H2O + O2).

I. Oksidasi asam lemak


Fungsi penting dari reaksi oksidasi yang berlangsung di
peroksisom adalah memecah molekul asam lemak. Pada proses yang
disebut beta oksidasi, ikatan alkil asam lemak dipendekkan menjadi 2
atom karbon yang kemudian akan diubah menjadi asetil Ko-A dan
diekspor dari peroksisom menuju sitosol untuk digunakan kembali pada
reaksi biosintesis. Beta oksidasi dalam sel mamalia terjadi pada
mitokondria dan peroksisom. Peroksisom merupakan organel yang
tidak biasa dan pada sel yang berbeda dari satu organisme dapat terdiri
dari enzim-enzim yang berbeda. Mereka dapat beradaptasi terhadap
perubahan kondisi. Sel jamur yang berkembang pada gula memiliki
peroksisom yang kecil. Tetapi ketika jamur berkembang pada methanol,
mereka memiliki peroksisom yang besar yang mengoksidasi methanol,
dan ketika jamur berkembang pada asam lemak maka mereka memiliki
peroksisom yang besar untuk memecah asam lemak menjadi asetil Ko-
A.

J. Fotorespirasi
Peroksisom juga memiliki peran yang penting pada tanaman.
Peroksisom yang berada di daun dimana ini mengkatalisis oksidasi
produk samping dari reaksi yang krusial yang menambahkan CO 2 di
karbohidrat. Proses ini disebut dengan fotorespirasi karena ini mengikat
oksigen dan membebaskan karbondioksida.

K. Siklus Glikolat
Tipe lain dari peroksisom yaitu yang berada di bibit perkecambahan,
dimana ini memainkan peran penting untuk mengubah asam lemak
pada lipid menjadi gula yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
muda. Karena pengubahan ini melalui siklus glikolat, maka peroksisom
ini juga disebut dengan glioksisom. Pada siklus glikolat 2 molekul asetil
Ko-A yang diproduksi oleh asam lemak dipecah di dalam peroksisom
yang akhirnya digunakan untuk membuat asam suksinat. Selanjutnya,
asam suksinat akan meninggalkan peroksisom dan diubah menjadi gula.
Siklus glikolat ini tidak terjadi pada sel hewan dan hewan tidak dapat
mengubah asam lemak menjadi karbohidrat.

9
L. Glioksisom

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan misalnya pada lapisan aleuron
biji padi padian. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari
biji yang berkecambah pada tumbuhan.
Glioksisom adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan, berfungsi
mengubah lemak menjadi gula yang sangat diperlukan untuk perkencambahan.
Glioksisom merupakan badan mikro dari peroksisom yang memiliki struktur
hampir sama dengan lisosom. Glioksisom merupakan bentuk sinergis dari cara
kerja peroksisom yang membantu proses metabolsime dalam tubuh hewan atau
tumbuhan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai