DOSEN PENGAMPU
Agusminarti., M.Pd
Kelompok 5:
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel dan sebagai bahan
penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Biologi Sel yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
APARATUS GOLGI i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Aparatus Golgi....................................................................3
B. Struktur Aparatus Golgi........................................................................4
C. Fungsi Aparatus Golgi..........................................................................9
.................................................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17
APARATUS GOLGI ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar struktural, fungsional, hereditas, genetika, dan reproduksi, yang
didalamnya membahas tentang struktur dan fungsi. Dimana yang tidak ada satu pun yang lebih
kecil dari pada sel.
Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golonga yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel Prokariotik, senyawa genetik terdapat dalam satu badan inti atau bedan
sebelumnya inti yang tidak dikelilingi membran. Sedangkan pada sel eukariotik yang terdapat
dalam semua sel hewan dan tumbuhan, inti sel yang amat kompleks dan telah jauh berkembang,
dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang
berdekatan. Kedua membrane menyatu disekitar pori - pori inti yang berdiameter sekitar 90nm
sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat berbagai organel antara
Retikulum Endoplasma RE, Mitokondria, lisosom, Ribosom dan Diktikosom Badan Golgi.
Masing - masing organel ini dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang khas
dalam jumlah bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam sitoplasma.
Dan pada makalah ini ini terutama akan membahas tentang salah satu organel sel yang
paling dekat dengan RE, yaitu Aparatus Golgi. Sebelum kita telah mempelajari tentang RE yang
kita ketahui bahwa organel ini menghasilkan enzim hormon, dan senyawa lainnya hasil sintesis
fosfolipid dan koleterol. Senyawa - senyawa tersebut disintesis dalam keadaan belum siap benar
untuk digunakan oleh sel maka harus ada organel melakukan tugas tersebut dan organel tersebut
adalah aparatus golgi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur pada Aparatus Golgi?
2. Bagaimana fungsi - fungsi Aparatus Golgi?
3. Bagaimana proses Transpor Protein dari RE ke AG?
APARATUS GOLGI 1
C. Tujuan dan Manfaat
Dari latar belakang tersebut dapat diambil tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Mengetahui struktur - struktur Aparatus Golgi
2. Memahami apa fungsi dan bagian - bagian dari Aparatus Golgi
3. Mengetahui dan memahami proses Transpor Protein dari RE ke AG
APARATUS GOLGI 2
BAB II
PEMBAHASAN
APARATUS GOLGI 3
Pada kompleks Golgi ditambahkan karbohidrat pada protein, membentuk kompleks
karbohidrat-protein. Kompleks ini dibentuk di dalam sisterna aparat Golgi. Mereka bergerak ke
tepi sisterna, memisahkan diri dari kompleks Golgi karena terkumpul dalam vakuol sekresi
bermembran. Membrane kompleks Golgi menjadi tempat melekatnya enzim yang berhubungan
dengan pembuatan karbohidrat. Lisosom dapat juga dihasilkan di kompleks Golgi.
Beberapa senyawa yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma disintesis dalam keadaan
belum siap benar untuk digunakan oleh sel (immature). Untuk menyiapkan sel tersebut terdapat
organela yang melakukan tugas tersebut, yaitu apparatus golgi atau badan golgi atau kompleks
golgi. Disebut apparatus, badan atau kompleks dikarenakan organela ini terdiri atas beberapa
bentukan. Diberi nama golgi karena organela ini pertama kali dilihat oleh Camillo Golgi seorang
saintis pada akhir tahun 1880. Pada tumbuhan, apparatus golgi oleh para ahli biologi sering
disebut dengan nama diktiosom (dictyosome, asal kata dari dicty = jala dan soma = badan)
karena pengamatan dengan mikrogaf elektron diktiosom ini tampak seperti anyaman benang-
benang berwarna hitam dan badan-badan kecil berbentuk bola. Apparatus golgi ini sering
dijumpai berdekatan dengan nukleus dan pada sel hewan seringkali berdekatan dengan
sentrosoma.
APARATUS GOLGI 4
Gambar 1.2 Struktur Molekuler Aparatus Golgi dan asosiasinya dengan REK
Aparatus Golgi (A. Golgi) terdiri dari setumpuk kantong pipih yang disebut dengan sisterna
(cisternae), tersusun dari membran serupa dengan membran sel. Tumpukan kantong pipih ini
disebut diktiosom. Berbeda dengan RE pada membran A. Golgi, ribosom tidak dijumpai di
ruangan antara dan di seputar membran, baik membran dalam maupun luar. Jadi semuanya
agranular.
Sisterna berbentuk pipih dengan sedikit menggembung pada pinggirnya. Di sekitar sisterna
terdapat vesikel - vesikel yang tersebar dengan berbagai ukuran, beberapa diantaranya bertunas
atau berfusi dengan bagian tepi sisterna. Kantong pipih dan vesikel - vesikel yang terdapat
disekitar A. Golgi pada umumnya mengandung senyawa dengan konsentrasi pekat dan padat.
Senyawa ini terdiri dari protein atau glikoprotein yang bergerak diantara sisterna-sisterna golgi
menuju membran sel lisosom atau vakuola pada sel tumbuhan.
Aparatus Golgi biasanya berasosiasi dengan REK, bukan menyatu utuh tetapi terpisah oleh
jarak yang sempit, dan vesikel - vesikel protein. Vesikel ini disebut dengan vesikel transisi atau
peralihan. Beberapa dari vesikel yang muncul dari RE tersebut bergabung dengan sisterna golgi
yang paling dekat, sehingga terjadi pengangkutan protein dengan vesikel transisi dari REK ke A.
Golgi. Sisi dari A. Golgi yang menghadap RE dikenal dengan nama cis atau daerah pembentukan
Sedangkan daerah yang berlawanan disebut trans atau daerah pemasakan. Di sini vesikel
muncul dan berfusi dengan vesikel yang lebih besar. Vesikel yang berisi senyawa - senyawa
imature yang berasal dari REK akan bergerak dari cis melalui sisterna - sisterna menuju ke
daerah trans untuk kemudian meninggalkan sisterna dalam keadaaan senyawa - senyawa yang
APARATUS GOLGI 5
dikandungnya dalam keadaan mature atau siap disekresikan senyawa tersebut akan disimpan di
dalam vesikel sekretori, lisosom atau tetap disimpan di dalam vesikel. Sepanjang perjalanan ini
senyawa - senyawa imatur ini akan di matangkan atau jika perlu disortir oleh enzim - enzim yang
terdapat di A.Golgi.
Aparatus golgi juga menerima protein yang berasal dari luar sel. Protein tersebut masuk
dengan cara endositosis selanjutnya akan masuk atau bersatu dengan sisterna A. Golgi.
Analisis kimia A. Golgi menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat di aparatus golgi
serupa dengan senyawa yang berada di membran sel maupun RE. Senyawa tersebut misalnya
fosfolipid dan lemak netral, protein yang terdiri dari glikoprotein, mucoprotein, dan enzim.
Transferase glikosil adalah enzim yang banyak terdapat di A. golgi.
Gambar 2.1 Lalu lintas vesikel menuju ke dan dari apparatus golgi. Vesikel transisi membawa
protein yang baru disintesis dan glikoprotein dari REK ke cis sisterna. Protein dan glikoprotein
kemudian akan bergerak sepanjang aparatus golgi dari cis menuju ke sisi trans dengan jalan
vesikel berfusi dengan sisterna. (Wolfe, 1996).
Dalam struktur A. Golgi ternyata jumlah dan keaktifan suatu senyawa berbeda - beda.
Dengan teknik sitokimia in situ, tampak bahwa di dalam lumen sisterna terdapat polisakarida
yang semakin ke arah trans kadarnya semakin tinggi. Demikian pula aktivitas enzim fosfat
APARATUS GOLGI 6
berbeda untuk setiap sisterna, makin ke arah trans menunjukkan aktivitas yang semakin giat.
Kajian histokimia menunjukkan bahwa setiap sisterna mengandung enzim yang berbeda – beda.
APARATUS GOLGI 7
Gambar 3.2 Proyeksi tiga dimensi badan golgi
Tumpukan sakulus (diktiosom) mempunyai dua permukan yaitu permukaan cis (= proksimal
= pembentukan) yang letaknya berdekatan dengan vesikel transisi dan permukaan trans (= distal
= pemasakan) yang berdekatan dengan vesikel sekretori. Permukaan trans berkembang
membentuk anyaman tubula yang disebut anyaman trans Golgi, dari anyaman ini akan dihasilkan
vesikel sekretori.
Hasil analisa kimiawi menunjukkan adanya persamaan beberapa protein pada membran AG
dan membran RE, kandungan protein pada membran AG dan RE lebih banyak dari pada
membran sel. Bila dilihat kandungan fosfolipida dan asam lemaknya, AG berada diantara
membran plasma dan membran RE.
Pada AG ditemukan banyak enzim transferase, yang dominan adalah glikolisil transferase
dan pirosfatase. Hampir 50% aktifitas enzim glikosil transferas terjadi di dalam AG, oleh karena
itu glikosil transferase dapat dipakai sebagai enzim tanda untuk AG. Selain itu juga terdapat
enzim asam fosfatase dan enzim - enzim untuk lisosom. Enzim pada AG terutama berperan
dalam proses glikosilasi yaitu penambahan molekul oligosakarida molekul protein dan sakarida.
Bahan baku untuk substrat glikosilase adalah nukleotida gula misalnya guanosin lima di
fosfat fukosa atau manosa, sedang adenosin tiga fosfat, lima fosfosulfat adalah substrat untuk
sulfatase. Bahan baku tersebut di sintesis di dalam sitosol, kemudian di bawa ke AG. Bahan -
bahan tersebut di hidrolisis dan nukleotidanya di bebaskan kembali ke sitosol.
APARATUS GOLGI 8
Setiap sisterna yang terdapat dalam apparatus golgi, mengandung enzim yang berbeda -
beda. Berikut ini merupakan tabel distribusi enzim di dalam sisterna apparatus golgi:
APARATUS GOLGI 9
Fungsi dari AG terutama berkaitan dengan sekresi. Oleh karena itu AG lebih dominan pada
sel - sel sekresi (sekreton). Pada beberapa sel sekretori pengeluaran sekretnya secara konstitutif
(ajeg), sekret langsung dikeluarkan dari sel segera setelah disintesis. Sekret dikemas dalam
vesikel transpor, bergerak menuju membran sel.
Sekresi konstitutif adalah proteoglikan dan protein lain untuk matriks ekstra sel sekresi
glikoprotein dari sel hati.
Pada sel sekretori lain, pengeluaran sekretnya secara regulatif (tidak ajeg). Sekret yang baru
disintesis ditimbun terlebih dahulu dalam vesikel sekretori, akan dikeluarkan apabila mendapat
stimulus dari luar. Sekret yang ditimbun dalam vesikel sekretori berupa granula dan dalam
bentuk yang belum aktif. Contoh pengeluaran sekret yang tidak ajeg ialah pengeluaran enzim
dan hormone.
Pada kedua macam sel sekretori tersebut, baik vesikel sekretori maupun vesikel transpor
dibentuk dari pertunasan jala trans golgi. Vesikel sekretori dibentuk dari bagian membran trans
Golgi yang mempunyai selubung klatrin. Selubung klatrin akan terlepas segera setelah vesikel
sekretori terlepas dari AG, dan kembali ke membran trans Golgi. Isi vesikel menjadi lebih padat
akibat proses pengasaman di dalam vesikel dengan cara menambahkan ion H yang di pompa
secara aktif kedalam vesikel. Pengeluaran sekresi dengan cara eksositosis. Pada eksositosis
terjadi fusi (peleburan) membran vesikel transpor atau vesikel sekretori dengan membran sel.
Dengan demikian protein transmembran dan lipida dari membran vesikel menjadi bagian
dari membran sel, sedang protein terlarut yang berada di dalam lumen dilepas luar sel. Dengan
adanya eksositosis berati selalu terjadi penambahan permukaan membran sel, tetapi hal tersebut
hanya terjadi sesaat karena pada saat yang hampir bersamaan selalu terjadi peristiwa endositosis.
APARATUS GOLGI 10
1. Pemulihan Membran Sel
Membran sel yang telah rusak akan dipulihkan kembali menggunakan vesikel - vesikel
pengangkut dari apparatus golgi yang dirangsang untuk melebur dengan membran sel setelah
meninggalkan apparatus golgi secara kontinyu. Protein transmembran dan lipid membran vesikel
ini akan menjadi protein dan lipid baru bagi membran sel, protein yang diangkut vesikula
disekresikan ke ruang antar sel.
Saat terjadi sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan akan terbentuk matriks berupa
kumpulan mikrotubula kutub di tengah bidang pembelahan yang memisahkan kedua inti yang
sudah terbentuk. Matriks tersebut memiliki banyak vesikel yang berisi bahan baku dinding sel
yaitu pektin, selulosa, hemiselulosa, dan sebagainya yang berasal dari A.Golgi atau yang biasa
disebut diktiosom untuk sel tumbuhan. Matriks dan senyawa tersebut akan melebur dan
membentuk sekat antara dua buah inti di daerah mikrotubula kutub untuk membentuk dinding sel
primer. Dinding sel primer yang telah terbentuk akan terus disuplai dengan bahan pembentuk
dinding sel yang dikemas dalam vesikuli yang akan tumbuh menjadi dinding sel sekunder.
Apparatus golgi berperan dalam pembentukan akrosom, yaitu tudung pada spermatozoon.
Tudung akrosom ini berasal dari fusi vesikel apparatus golgi yang berfungsi untuk melisiskan
membran.
4. Glikosilasi
Pada AG terdapat banyak enzim, hal ini menunjukkan bahwa AG bukan hanya sekedar alat
transpor materi keluar sel, tapi di dalamnya juga terjadi reaksi kimia. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa AG berperan dalam biosintesis glikoprotein dan glikolipida dengan
katalisator enzim glikosil transferase. Penambahan gugus karbohidrat (oligosakarida) pada
protein dan lipida selalu terjadi pada permukaan lumen membran AG, sehingga penyebaran
karbohidrat pada protein dan lipida membran tidak simetris. Jadi rantai oligosakarida pada
protein dan lipida membran intra sel berada pada sisi lumen, sedang oligosakarida pada membran
APARATUS GOLGI 11
sel berada pada permukaan luar. Proses glikosilasi sebelumnya sudah terjadi sejak di dalam
lumen RE, tetapi perpanjangan rantai oligosakarida terutama terjadi di dalam lumen AG.
Sakarida yang terikat pada protein (glikoprotein) dan lipid (glikolipid) pada umumnya
adalah D-galaktosa, D-manosa, D-fukosa, N-asetil-D-galaktosamin dan sebagainya. Glikoprotein
sendiri terbentuk akibat adanya ikatan N atau ikatan O antara oligosakarida dengan polipeptida.
Oligosakarida ada yang majemuk dan ada yang bermanosa banyak. Di apparatus golgi,
oligosakarida bermanosa banyak tidak memperoleh tambahan monosakarida baru yang berasal
dari sitosol, diangkut ke lumen golgi melewati transmembran.
Di dalam AG juga terjadi penambahan sulfat pada rantai karbohidrat dengan katalisator
enzim sulfat transferase. AG juga berperan dalam sintesis proteoglikan untuk matriks ekstra sel
satu untuk komponen membran sendiri.
Pada sel tumbuhan yang sedang membelah AG berperan dalam pembentukan dinding sel
baru. Bahan - bahan penyusun dinding sel (polisakarida) yang baru disintesis disimpan dalam
vesikel - vesikel AG. Apabila kedua anak inti sudah terbentuk maka diantara kedua anak inti
tersebut terbentuk sekat yang diawali dari bagian tengah sel, pembentukan sekat terjadi dengan
APARATUS GOLGI 12
cara peleburan (fusi) vesikel - vesikel AG yang berisi bahan - bahan pembentuk dinding sel yaitu
pektin dan hemiselulose. Dari bagian tengah sekat berjalan ke arah tepi sel.
Proses glikosilasi berlangsung dengan cara dan tempat yang bervariasi. Pengemasan protein
maupun lipid berkarbohidrat dapat terjadi di RE saja, diawali di RE untuk kemudian dilanjutkan
di golgi atau hanya terjadi di golgi saja. Sebagai contoh glikosilasi tiroglobulin oleh epithelium
tiroid, immunoglobulin oleh plasmosit, musin oleh sel goblet intestinal pengemasannya terjadi di
RE untuk kemudian dilanjutkan di apparatus golgi. Sedangkan glikosilasi protokolagen di
fibroblast, lipoprotein plasmatik oleh hepatosit, sintesis pektin dan hemiselulosa hanya terjadi di
apparatus golgi.
APARATUS GOLGI 13
Gambar 4.3 Sorting protein
Fosforilasi residu manosa terjadi oleh dua enzim golgi spesifik, yang pertama terletak di
kompartemen awal tumpukan golgi yang merupakan sebuah fosfotransferase yang
menambahkan GlcNAc-1-phosphate ke karbon atom 6 dari manosa. Yang kedua terletak di
pertengahan golgi kompartemen menghilangkan GlcNAc meninggalkan residu manosa-6-
phosphate.
Permukaan membran TGN memiliki reseptor mannose-6-phosphate yang mengikat ke residu
mannose-6-fosfat protein lisosom, dengan PH TGN 6,4 sehingga lebih kuat mengikat enzim
lisosomonal yang dapat larut dalam reseptor ini. PH lumen menurun menjadi sekitar 5,5,
menyebabkan enzim lisosom terikat untuk memisahkan dari mannose-6-fosfat. Ini mencegah
enzim kembali ke Golgi bersamaan dengan reseptor itu didaur ulang di vesikula yang kembali ke
TGN. Akhirnya, endosom akhir yang telah matang membentuk lisosom baru atau memberikan
isinya ke lisosom aktif.
Di daerah trans apparatus golgi ini protein akan disempurnakan sehingga siap untuk
diekskresikan misalnya dengan memperpendek rantai polipeptida, memotong rantai polipeptida
dengan enzim - enzim tertentu atau menambah dengan senyawa - senyawa tertentu. Setiap
macam protein atau glikoprotein tersebut ditunaskan dalam bentuk vesikuli sekretoris untuk
ditimbun sampai ada isyarat untuk disekresikan.
Proses ekskresi untuk sel - sel yang berfungsi sekretori harus menunggu isyarat dari luar.
Vesikel sekretoris berasal dari pertunasan pada sisterna golgi daerah trans, untuk
pembentukannya melibatkan selubung protein yang disebut klatrin. Klatrin akan terlepas di saat
vesikel telah masak (mature). Begitu ada isyarat untuk sekresi maka pensekresian senyawa -
senyawa yang terkandung di dalam vesikuli sekretoris akan dikeluarkan ke lingkungan ekstrasel
dengan cara eksositoris. Pada proses ini akan terjadi peleburan antara selaput vesikuli sekretoris
dengan membran sel. Sehingga senyawa - senyawa penyusun membran vesikuli sekretoris akan
menjadi komponen penyusun membran sel.
APARATUS GOLGI 14
Gambar 4.4 Klatrin
Selain terdapat klatrin, mantel protein yang terdapat dalam apparatus golgi adalah COP I dan
COP II (COP adalah kependekan dari protein mantel). Lapisan protein - protein tersebut
berperan dalam beberapa langkah pembentukan vesikula transportasi yang membantu dalam
pemilahan molekul yang memiliki tujuan berbeda tiap sel. Peran umum COP adalah termasuk
dalam pementukan vesikel bulat, pra-pelepasan premature dan mengatur interaksi antara vesikel
pemula dengan selaput di dekatnya.
Vesikel yang dilapisi COP I dapat ditemukan pada semua sel eukariotik termasuk mamalia,
serangga, dan tanaman. Mereka terlibat dalam transportasi dari kompleks golgi kembali ke RE
serta dua arah transportasi antara sisterna kompleks golgi. Sedangkan vesikel yang dilapisi COP
II pertama kali ditemukan pada ragi, dimana mereka berperan dalam transportasi dari RE menuju
ke komples golgi.
APARATUS GOLGI 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aparatus Golgi (A. Golgi) terdiri dari setumpuk kantong pipih yang disebut dengan sisterna
(cisternae), tersusun dari membran serupa dengan membran sel. Tumpukan kantong pipih ini
disebut diktiosom. Berbeda dengan RE pada membran A. Golgi, ribosom tidak dijumpai di
ruangan antara dan di seputar membran, baik membran dalam maupun luar. Jadi semuanya
agranular.
Fungsi dari AG terutama berkaitan dengan sekresi. Oleh karena itu AG lebih dominan pada
sel - sel sekresi (sekreton). Pada beberapa sel sekretori pengeluaran sekretnya secara konstitutif
(ajeg), sekret langsung dikeluarkan dari sel segera setelah disintesis. Sekret dikemas dalam
vesikel transpor, bergerak menuju membran sel.
APARATUS GOLGI 16
Proses glikosilasi yang terjadi di dalam RE dan AG berjalan dengan urutan yang tetap dan
teratur. Pada RE dan setiap sisterna AG terjadi peristiwa tertentu dengan katalisator enzim yang
terdapat pada RE dan masing - masing sisterna. Semua protein yang dihasilkan dari REK,
kecuali yang untuk membran RE sendiri, masuk ke lumen sisterna AG bagian cis, selanjutnya ke
bagian media dan akhirnya masuk bagian trans.
B. Saran
Dalam pembelajaran apparatus golgi tentulah perlu memahami secara keseluruhan karena
apparatus golgi merupakan salah satu komponen yang penting pada sel, banyak berbagai hal
yang dapat di pelajari untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kehidupan di dunia.
Dengan pengucapan Alhamdulillah, bab demi bab telah kami sampaikan. Namun dalam
penyusunannya makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan yang dikarenakan kurangnya
pengetahuan kami, akan tetapi besar harapan kami adanya kritikan yang sifatnya membangun,
supaya dalam menyelesaikan tugas selanjutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B. D. Bray, J. Lewis, M. Raff, K. Roberts,and J.D. Watson. 1994. Molecular Biology of
The Cell. Third Edition. New York. Garland Publishing Inc.
Reksoatmodjo, S.M.I. 1994. Biologi Sel. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu
Tenaga kependidikan.Ditjendikti – Depdikbud
Thorpe, N.O. 1984. Cell Biology. New York. John Wiley & Sons. Wolfe. S.L. 1996. Molecular
and Cellular Biology. Belmont California. Wadsworth Inc.
Sumadi dan Marianti, Aditya. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Istanti, Annie dkk. 1999. Biologi Sel. Malang: Universitas Malang.
Hardin, Jeff dkk. 2012. Becker’s The World of the Cell. New York: Pearson Education.
APARATUS GOLGI 17