Anda di halaman 1dari 9

FORMAT PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

A. Cover berwarna pink (HVS)


B. Kertas ukuran F4
C. Margin atas: 2 cm
D. Margin bawah: 2 cm
E. Margin kiri: 3 cm
F. Margin kanan: 2 cm
G. Spasi paragraph : 1,5
H. Paragraf : rata kanan kiri (Justify)
I. Font : Times New Roman
 Judul (14)
 Sub Judul (12)

A. JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dengan benar berbagai jenis alat dan peralatan yang
digunakan dalam praktikum geologi dasar.
2. Mahasiswa dapat mempraktekkan dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan aman
dan mengikuti prosedur keamanan yang benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum tentang berbagai jenis alat dan
peralatan yang digunakan dalam praktikum geologi dasar, termasuk nama, fungsi, dan
deskripsi singkat masing-masing alat.
4. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah teknis untuk mengoperasikan setiap alat
secara efisien dan efektif.
5. Mahasiswa dapat mengaitkan penggunaan alat-alat ini dengan konsep-konsep geologi
dasar yang diajarkan dalam mata kuliah.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
- Palu Geologi - Gelas Ukur
- Tiruan Kristal
- Komparator Batuan - Tiruan Fosil
- Larutan HCL
- Loupe Mineral - Pipet
- Timbangan Analitik Digital - Laptop
- Mikroskop - Pulpen
- Peta Geologi - Printer
- Kompas Geologi

Bahan

- Lembar Instrumen
- Kuota
- Hvs

D. DASAR TEORI

a. Pengertian Geologi
Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, termasuk asal-usul,
struktur, komposisi, dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Ini mencakup
pemahaman tentang sejarah bumi, batuan, mineral, gunung berapi, tektonika
lempeng, gempa bumi, dan sejumlah fenomena geologis lainnya.
Sedangkan menurut para ahli:
1. James Hutton (1726-1797):
James Hutton dikenal sebagai "Bapak Geologi Modern" dan memiliki pandangan
bahwa bumi telah mengalami proses geologis yang lambat dan berkelanjutan selama
jutaan tahun. Dia menyatakan bahwa prinsip-prinsip geologi harus diterapkan untuk
memahami sejarah bumi dan menyumbang pemahaman tentang geologi sebagai ilmu.
2. Charles Lyell (1797-1875):
Charles Lyell adalah seorang geolog Inggris yang terkenal karena bukunya yang
berjudul "Prinsip-prinsip Geologi." Dia mengembangkan konsep bahwa proses-proses
geologis yang teramati saat ini juga terjadi di masa lalu dengan tingkat intensitas yang
serupa. Prinsip ini dikenal sebagai "Prinsip Kini" atau "Uniformitarianisme."
3. Abraham Gottlob Werner (1749-1817):
Werner adalah seorang ahli geologi Jerman yang memiliki pandangan berbeda
dengan Hutton. Dia mengemukakan teori "Neptunisme," yang menganggap bahwa
semua batuan terbentuk dari endapan air laut yang mengering. Meskipun teorinya
sekarang dianggap salah, kontribusinya pada perkembangan awal geologi penting.

b. Cabang Ilmu Geologi


1. Geologi Struktural: Mempelajari struktur internal bumi, termasuk lipatan, patahan,
dan retakan, serta bagaimana mereka terbentuk dan bagaimana mereka memengaruhi
lapisan batuan di dalam kerak bumi.
2. Geologi Sedimen: Memahami pembentukan, komposisi, dan distribusi endapan
sedimen seperti pasir, lumpur, dan kerikil. Ini melibatkan pemahaman tentang
bagaimana batuan sedimen dan fosil terbentuk.
3. Geologi Vulkanologi: Mengkaji gunung berapi, aktivitas vulkanik, dan erupsi
gunung berapi. Ini termasuk pemahaman tentang jenis-jenis lava, aliran piroklastik,
dan dampak letusan gunung berapi.
4. Geologi Gunung Berapi: Khusus mempelajari gunung berapi, termasuk
pembentukannya, aktivitas vulkanik, dan pemantauannya untuk mengantisipasi
bahaya letusan.
5. Geologi Tektonik Lempeng: Menyelidiki pergerakan lempeng tektonik di
permukaan bumi, teori tektonik lempeng, dan konsekuensi seperti gempa bumi dan
pembentukan pegunungan.
6. Geologi Hidrogeologi: Fokus pada air bawah tanah, termasuk pembentukan
akuifer, pergerakan air bawah tanah, dan pengelolaan sumber daya air bawah tanah.
7. Geologi Lingkungan: Menyelidiki dampak aktivitas manusia pada lingkungan
geologi, seperti pencemaran tanah dan air, perubahan iklim, dan konservasi sumber
daya alam.
8. Geologi Mineralogi: Mempelajari mineral dan pembentukannya, termasuk
pengeksplorasian dan ekstraksi sumber daya mineral.
9. Geologi Petrolia: Mengkaji pembentukan, distribusi, dan eksploitasi sumber daya
minyak dan gas bumi.
10. Geologi Paleontologi: Memeriksa fosil-fosil dan sejarah kehidupan di bumi, serta
peran fosil dalam memahami evolusi.
11. Geologi Geokimia: Mempelajari komposisi kimia batuan dan proses-proses
geokimia yang terjadi dalam kerak bumi.
12. Geologi Planet: Meneliti geologi planet lain di tata surya, seperti Mars, Venus,
dan bulan-bulan planet.
13. Geologi Bencana Alam: Melibatkan pemahaman, mitigasi, dan manajemen
bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tanah longsor.
14. Geologi Kelautan: Mempelajari geologi dasar laut, termasuk bentuk bawah laut,
dan pengaruh proses geologis di dasar laut terhadap lingkungan laut.
15. Geologi Glasiologi: Menyelidiki pengaruh es dan gletser terhadap bentang alam
dan perubahan iklim.

c. Sejarah Alat Praktikum Geologi


1. Palu Geologi:
Palu geologi adalah alat yang sangat penting dalam pengumpulan sampel batuan dan
pemahaman struktur geologi. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18.
Awalnya, palu ini digunakan oleh penambang untuk memecahkan batuan. Namun,
seiring perkembangan ilmu geologi, palu geologi berkembang menjadi alat yang
dirancang khusus untuk keperluan geologis, termasuk ujung tumpul untuk
menghindari kerusakan pada sampel.
2. Kompas Geologi:
Kompass geologi adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kemiringan
lapisan batuan. Penggunaan kompas dalam geologi dimulai sejak abad ke-19. Alat ini
memungkinkan geolog membuat pemetaan struktural yang akurat dan memahami
hubungan antara berbagai lapisan batuan.
3. Komparator Batuan:
Komparator batuan adalah alat yang digunakan untuk membandingkan dan
mengidentifikasi batuan berdasarkan sifat-sifat fisiknya seperti warna, tekstur, dan
komposisi mineral. Seiring perkembangan geologi sebagai ilmu, komparator batuan
menjadi alat yang esensial dalam penelitian dan pengajaran geologi untuk memahami
berbagai jenis batuan.
4. Loupe Mineral:
Loupe mineral, juga dikenal sebagai kaca pembesar tangan, telah digunakan dalam
geologi sejak abad ke-19. Alat ini membantu geolog dalam pengamatan mineral dan
struktur mikroskopis dalam batuan dan mineral. Penggunaan kaca pembesar
memungkinkan geolog untuk mengidentifikasi mineral dengan lebih baik.
5. Timbangan Analitik Digital:
Timbangan analitik digital adalah alat modern yang digunakan dalam laboratorium
geologi untuk mengukur massa dengan presisi tinggi. Penggunaan timbangan ini telah
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi pengukuran dan analisis kimia dalam
geologi modern.
6. Mikroskop:
Penggunaan mikroskop dalam geologi sangat penting untuk memeriksa struktur
mineral dan mikroskopis, serta mengidentifikasi fosil mikroskopis. Sejarah
mikroskop dalam geologi dimulai pada abad ke-17, dan teknologi mikroskop terus
berkembang sejak saat itu.
7. Peta Geologi:
Peta geologi adalah alat yang digunakan untuk merepresentasikan dan memetakan
struktur geologi dan jenis batuan di suatu wilayah. Sejarah pemetaan geologi dimulai
pada abad ke-19 dengan kontribusi para pionir geologi seperti Charles Lyell.
8. Kompas Geologi:
Kompas geologi adalah alat yang membantu geolog dalam mengukur arah dan
kemiringan lapisan batuan. Penggunaan kompas dalam geologi telah dimulai sejak
abad ke-19 dan telah menjadi alat standar untuk pemetaan geologi lapangan.
9. Gelas Ukur:
Gelas ukur digunakan dalam laboratorium geologi untuk mengukur volume cairan.
Penggunaan gelas ukur dalam laboratorium umumnya terkait dengan pengujian dan
analisis kimia pada berbagai jenis sampel geologi.
10. Tiruan Kristal:
Tiruan kristal digunakan untuk mempelajari struktur kristal mineral. Penggunaan
tiruan kristal dalam geologi membantu geolog untuk memahami sifat-sifat optik dan
kimia mineral tertentu.
11. Tiruan Fosil:
Tiruan fosil adalah replika dari fosil-fosil yang dapat digunakan untuk tujuan
pendidikan dan penelitian. Penggunaan tiruan fosil membantu geolog dalam
mempelajari fosil tanpa merusak fosil asli yang berharga.
12. Larutan HCL (Asam Klorida):
Larutan HCL digunakan dalam geologi untuk mengidentifikasi mineral dengan
mengamati reaksi kimianya terhadap asam klorida. Penggunaan asam klorida dalam
identifikasi mineral telah lama digunakan oleh geolog.
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum memasuki ruangan
2. Mahasiswa dan asisten praktikum duduk ditempat yang telah disediakan
3. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan.
4. Mahasiswa memahami tugas atau instruksi yang diberikan oleh asisten praktikum
terkait dengan penggunaan alat-alat praktikum geologi dasar.
5. Mahasiswa mengenali dan mengidentifikasi masing-masing alat geologi dasar yang
akan digunakan dalam praktikum.
6. Mahasiswa Melakukan dokumentasi setiap alat untuk pengisian Lembar Instrumen.
7. Mahasiswa Menggambar dan Mengidentifikasi setiap alat mulai nama alat, bagian alat,
fungsi alat dan cara kerja alat dalam Lembar Instrumen yang telah ada.
8. Mahasiswa bertanya kepada asisten praktikum apabila ada yang kurang jelas.
9. Mahasiswa dan asisten praktikum merapikan kembali alat praktikum.
10. Mahasiswa membuat laporan berisi judul dan tujuan pengenalan alat-alat praktikum
geologi dasar.
F. PEMBAHASAN
⮚ Hasil Pengamatan
(Terlampir)
G. KESIMPULAN
Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi, termasuk asal-usul,
struktur, komposisi, dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Ini mencakup
pemahaman tentang sejarah bumi, batuan, mineral, gunung berapi, tektonika lempeng,
gempa bumi, dan sejumlah fenomena geologis lainnya. Pengenalan alat-alat praktikum
geologi dasar merupakan awalan yang penting dan sebagai dasar untuk memahami
geologi lebih mendalam. Mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang berbagai alat geologi yang digunakan dalam penelitian. Melalui pengenalan alat-
alat ini, mahasiswa dapat mengetahui fungsi masing-masing alat dan memahami cara
menggunakan alat dengan benar, serta mengenali langkah-langkah keselamatan yang
penting dalam pekerjaan geologi. Dengan demikian, praktikum pengenalan alat-alat
geologi dasar membekali mahasiswa untuk belajar mata kuliah geologi lebih lanjut dan
mempersiapkan mereka untuk eksplorasi ilmu bumi yang lebih mendalam. Selain itu,
pengenalan alat-alat praktikum geologi dasar juga memungkinkan mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan praktis dalam mengamati praktikum dan memahami
pentingnya alat-alat tersebut dalam penelitian geologi serta meningkatkan keterampilan
praktis mereka. Ini adalah langkah awal yang krusial dalam perjalanan memahami
geologi sebagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan di lapangan. Dengan pemahaman yang mereka peroleh
selama praktikum ini, mahasiswa siap untuk mengejar studi geologi lebih lanjut dan
berkontribusi dalam memahami dan menjaga keberlanjutan bumi kita.
DAFTAR PUSTAKA

Antonim "Asal Mula Palu Geologi"


http://kk.sttbandung.ac.id/id3/2-3042-2940/Palu_24908_kk-sttbandung.html (diakses
pada 24 September 2023 pukul 10.03)

Butler, John M. 2006. Introduction to Geological Methods. Dubuque: Kendall Hunt


Publishing

Freeman, Tom. 2017. Geology Field Methods. Hoboken: Wiley

Luqman Hadi Subroto dan Triindiawati "Asal Mula Kompas Azimut"


http://geologi.ft.unmul.ac.id/index.php/2017/05/05/peta-geologi-dari-sabang-panjang-
merauke (diakses pada 24 September 2023 pukul 11.55 )

Sarah Brown dan David White. 2003. "Using Geological Tools for Enviromental Site
Assessments". Jurnal Enviromental Geosciences Vol. 10. Hal 45-54

Susan Smith dan Robert Jones. 2019. "A Practical Introduction to Geological Mapping"
Jurnal Geological Society of America Bulletin Vol. 131. Hal 456-469

Anda mungkin juga menyukai