OLEH KELOMPOK 2:
1. ANTONI BUATON
2. BELLA SINAGA
3. CHRISTIN SIMBOLON
4. FIRMA SIHOTANG
5. HERIANTO PANJAITAN
6. KASIDA SIMBOLON
BAB 1
PENDAHULUAN
I. JUDUL PERCOBAAN
Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada buku
Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah kematiannya.
Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun 1699, John
Woodward menerbitkan percobaan budidaya air dengan spearmint. Ia menemukan bahwa tanaman
dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman dengan air murni.
Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan
tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahun-
tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah.[2] Pertumbuhan tanaman
darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi
tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan masih banyak
digunakan saat ini. Sekarang, Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik tanpa media tanam
inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai
mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian. Pada mulanya menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di
Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahui aquaculture telah diterapkan
pada
budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang menjalar
setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral selain
tanah. Berdasarkan analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya perairan, γεωπονικά, ilmu
budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937 (meskipun ia menegaskan
bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of California) untuk budidaya
tanaman pada air (dari Yunani Kuno ὕδωρ, air ; dan πόνος, tenaga
Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan
memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak
universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme
orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk
membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah
kaca dan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitas penelitian yang sesuai. Sementara
akhirnya ia diberikan tempat untuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan Hoagland dan
Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun 1940, setelah meninggalkan jabatan
akademik di iklim yang tidak menguntungkan secara politik, dia menerbitkan buku berjudul
Complete Guide to Soil less Gardening.
Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat
Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus
diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis.
Manfaat Hidroponik:
Teknik hidroponik memberikan banyak sekali manfaat, baik bagi tanamannya maupun bagi orang
yang merawatnya. Dirangkum dari buku Hidroponik: Strategi Menanam di Lahan yang Sempit oleh
Devi Murti Prakastiwi, berikut ini adalah manfaat hidroponik:
1. Bebas Hama
Menanam di lahan yang luas memiliki kemungkinan akan terserang hama dan penyakit yang
berasal dari media tanah yang digunakan dalam menanam. Dengan menggunakan sistem
hidroponik, tentu kamu tidak perlu menggunakan tanah sehingga akan terbebas dari hama. Hal ini
tentu akan membuat proses pertumbuhan lebih optimal.
2. Memaksimalkan Ruang
Manfaat hidroponik yang selanjutnya adalah dengan memaksimalkan ruang karena tidak
membutuhkan ruang yang luas. Kamu bisa memanfaatkan beberapa tempat seperti teras rumah atau
balkon untuk melakukannya.
3. Hemat air
Cara ini juga akan membuat penggunaan air untuk perkembangan tanaman menjadi lebih sedikit.
Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara
menanam tradisional.at Air
Cara ini juga akan membuat penggunaan air untuk perkembangan tanaman menjadi lebih sedikit.
Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan cara
menanam tradisional.
Ketika menanam menggunakan metode hidroponik, kamu bisa mengatur panas, cahaya
matahari, dan hidrasi yang dibutuhkan tanaman. Metode ini juga membuat nutrisi lebih mudah
tersedia dan diserap oleh tanaman sehingga proses pertumbuhannya lebih cepat.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa metode ini akan menghindarkan tanaman dari hama
sehingga kamu bisa menghindari penggunaan pestisida. Dengan begitu, tanaman yang dihasilkan
pun lebih organik dan tentunya lebih sehat.
1. Aeroponic System
Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan melalui nosel langsung ke akar,
sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur serta oksigen. Secara
berkala akar akan selalu disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar
tanaman tetap basah.
Cara kerjanya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol kerja pompa air. Pada
saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi
diberikan perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau
semprotan kecil.
3. Nutrient Film Technique
Sistem ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan
timer untuk pompanya selama minimal 10 hingga 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir
melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air dan begitu
seterusnya.
Jenis hidroponik ini dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai
air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalampenampungan, begitu
seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikanke timer.
5. Wick System
Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada bagian-bagian yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam
media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel
atau bahan lainnya.
6. Water Culture
Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung di
atas cairan nutrisi. Dibantu pompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung
sebagai suplai oksigen tambahan ke akar-akar tanaman.
IV. ALAT DAN BAHAN
a. ALAT
ALAT JUMLAH
EMBER BEKAS 1 BUAH
AQUA GELAS BEKAS 5 BUAH
PAKU 1 BUAH
LILIN 1 BUAH
KAWAT 500 CM
TANG 1 BUAH
b. BAHAN
BAHAN JUMLAH
BATANG KANGKUNG 10 BATANG
ARANG SECUKUPNYA
AIR 1 EMBER
V. PROSEDUR KERJA
a.KESIMPULAN
DILAKUKAN b.SARAN
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/bali/berita/d-6412997/hidroponik-
adalah-manfaat-metode-jenis-tanaman-dan-cara-membuat/amp