Kepada
Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Perdata No. 279/Pdt.G/2021/PA.JP
Pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat
di
JAKARTA
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Rahmat Tamsil bin Tan Pat Soe, Umur 52 tahun,
Agama Islam, Pendidikan SLTA, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Matraman dalam 2 No. 23,
RT.003, RW. 007, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, dan
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Saya bersumpah atas nama Allah swt yang Maha Adil.
Dengan ini memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terjadi dari tahun 2015 sampai saat
ini di dalam rumah tangga kami adalah sebagai berikut :
1. Perselingkuhan yang pertama .
Awal pertengkaran terjadi di bawah tahun 2015, sekitar tahun 2013-2014. Dimana Saya
sebagai Tergugat telah memukul Istri (Penggugat). mendapati dia (istri) berselingkuh
dengan supir taksi. Saya curiga ada kejanggalan dari dirinya. Sudah pulang ke rumah setelah itu
sorenya balik lagi ke rumah orang tersebut. Saya khilaf karena Dia sudah janjian dengan orang
tersebut. Dan Saya memukul pipinya padahal Dia sudah berjanji tidak akan berhubungan lagi.
Pada hari itu juga Saya didamaikan oleh seorang ustad dan Saya berjanji atas nama Allah swt.
Tidak akan memukul istri saya. Kehidupan pun berjalan seperti biasa karena Saya dan Istri sudah
saling memaafkan.
Pada poin ini Saya mendapatkan istri saya (penggugat ) selingkuh lagi yang ke 3 thn
2020 yang bernama : supandi
Awalnya Saya tidak percaya tapi kian hari banyak masuk tentang hubungan dengan orang
ke 3. Berita tersebut dr abang sepupu nya yang bernama Fauzi dan kakak tertua. Bahwa
itu sdh berlangsung cukup lama.mungkin dr tahun 2019.
Dari saksi yg dibawa oleh istri saya yaitu ibu Neni. Bahwa bu neni juga salah satu orang
yang ikut melancarkan perselingkuhan istri saya dengan mengantar ke rumah nya.dan bu
Neni juga lah yg suka mengajak istri saya keluar malam.
Dari saksi yg kedua yaitu ibu Nona. Bertempat tinggal di Cikarang dan dia sama sekali
tidak tahu keadaan rumah tangga saya. Awal tahun 2020 dia baru suka datang ke rumah
karena ada keperluan sembako.
Maka berdasarkan kejadian yang Saya uraikan dan saya buat dengan sebenar benarnya tanpa
maksud membela diri. Sudi kira nya Pengadilan Agama melihat dengan bijaksana hal-hal berikut
1. Meskipun sudah 3x istri Saya selingkuh Saya tetap mempertahankan rumah tangga.
2. Setiap panggilan sidang Saya berusaha hadir agar tidak terjadi perceraian.
3,. Jika istri Saya merasa terancam kenapa harus keluar rumah sendiri, kenapa dia tidak
Mengajak anak-anak keluar rumah juga,dan keluar rumah karena perselingkuhannya
Terbongkar.
4. Kalau Saya sudah berbuat lebih .saya yakin saudara2 istri saya akan turun tangan.
Tidak perlu membayar pengacara sampai 4 orang.
5. Saya Bersama-sama kakaknya, sepupu , kakak ipar, dan adik ipar berusaha mencegah
Perceraian ini.dan saya berusaha menyelamatkan rumah tangga ini demi anak-anak.
Tidaklah normal seorang ibu pergi keluar rumah tanpa memperdulikan anak anaknya
6. meskipun istri saya kluar rumah dan menuntut cerai, tapi saya masih memberikan
Sedikit uang jajan karena masih berstatus istri dan wajib saya berikan.
7. Saya hanya berharap pengadilan ini memutuskan dengan se adil adil nya ,dengan
Mengingat masih ada Pengadilan Allah yang Maha Adil.
8. Saya hanya manusia biasa dan bukan orang pinter, tapi Saya berusaha menjadi manusia
Benar di mata Allah Swt.
Demikianlah pertanyaan ini Saya sampaikan dengan harapan Majelis Hakim bisa memutuskan
dengan arif bijaksana dan sesuai dengan keputusan hukum Allah. Atas perhatiannya Saya
ucapkan terima kasih.
Termohon/tergugat
Rahmat Tamsil