Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

ISSN 0970-0153
RN 135/AL/84-NTI NAAS
SEJARAH DARIBIOLOGI PERINGKAT : 4.08

Jil. 36, No.2 (April 2020)


ISI

Artikel

Efek dariGarcinia manggisEkstrak Kadar ALT dan AST serta Struktur Hati
pada Tikus Diabetes yang diinduksi Streptozotocin
– Raden Joko Kuncoroningrat Susilo, Suhailah Hayaza, Arif Nur Muhammad
Ansori, Bilqis Inayatillah, Siti Istiqomah, Win Darmanto, Dwi Winarni, Ruey-An
Doong dan Saikhu Akhmad Husen . . . 149-153

Potensi Antioksidan Berbagai Fraksi Ekstrak Buah Okra untuk Memperbaiki Liver
Struktur dan Fungsi pada Tikus Diabetes
– Saikhu Akhmad Husen, Dwi Winarni, Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Arif Nur
Muhammad Ansori, Suhailah Hayaza, Raden Joko Kuncoroningrat Susilo, Ruey-
An Doong dan Win Darmanto . . . 154-158

Preferensi Konsumen terhadap Varietas Anggur Baru (Vitis vinifera) Paragraf 61


– Lizia Zamzami, Anis Andrini dan Emi Budiyati . . . 159-162

Aktivitas Sitotoksik dan Pengaruh Trisindoline 1 Terhadap Siklus Sel Payudara


Garis Sel Kanker T47D
– Awik Puji Dyah Nurhayati, Mardi Santoso dan Rizqi Ardhiarini . . . 163-167

Senyawa Alkaloid Molecular Docking (Trisindoline dan SA2014) menuju Mutasi


273 Residu p53 Protein
– Awik Puji Dyah Nurhayati, Arif Fadlan dan Chindy Melati Sukma . . . 168-172

Pengaruh Perendaman Umbi Porang Dalam Larutan Asam Terhadap Penurunan Kalsium Oksalat
Tingkat
– Ratih Kusuma Wardani dan Prasetyo Handrianto . . . 173-176

Pengaruh Sitokinin dan Auksin padasecara in vitroPerkecambahan Benih dariJeruk sinensisL.


– Kristanti Indah Purwani, Wirdhatul Muslihatin, Rizki Widyaningsih, Eka Setya
N. Sakinah, Raisa A. Prameswari, Diaz R. Kurnia dan Sumarni D. Rejeki
. . . 177-180

Analisis Genetik dan Filogeni Molekuler Wereng Hijau Padi,Nephottix


nigropictus(Stål) Berdasarkan Gen DNA COI Mitokondria
– B. Manurung, Ashar Hasairin dan Abdul Hakim Daulae . . . 181-185

Pengaruh Kimia Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Terhadap Pertumbuhan dan
Respon Fitokimia dariBaraVarietas Cabai (Capsicum frutescensvar.Bara)
– Wirdhatul Muslihatin dan Andriyani . . . 186-189

Pengaruh Folikulogenesis dariAllium sativum,Curcuma manggaDanAcorus calamusEkstrak


pada Tikus (Rattus norvegicus)
– Bayyinatul Muchtaromah, Rahmi Annisa, Alfiah Hayati dan Nuril Ainiyah El
Syahas . . . 190-195

Identifikasi Mycobacterium Tuberculosis Berdasarkan Ekstraksi Ciri Warna Menggunakan


Sistem pakar
– Aeri Rachmad, Nur Chamidah dan Riries Rulaningtyas . . . 196-202
Kadar MDA dan GSH dalam Plasma Darah Tikus Diabetik yang Diinduksi STZ Setelah Ikan Gabus
Ikan (Channa striata) Perawatan Ekstrak
– Nurlita Abdulgani, Win Darmanto, Dwi Winarni, Dewi Hidayati dan M. Zainul
Muttaqin . . . 203-208

Potensi Antioksidan Okra (Abelmoschus esculentusMoench) Pengawet Ekstrak Polong


Struktur Pulau Langerhans dan Sensitivitas Insulin pada Tikus Diabetes yang Diinduksi
Streptozotocin
– Saikhu Akhmad Husen, Muhamad Frendy Setyawan, Arif Nur Muhammad
Ansori, Suhailah Hayaza, Raden Joko Kuncoroningrat Susilo, Mochammad Amin
Alamsjah, Zulfa Nailul Ilmi, Pugar Arga Cristina Wulandari, Pratiwi Pudjiastuti,
Khalijah Awang, Dwi Winarni dan Win Darmanto
. . . 209-214

Pemodelan Kasus HIV dan AIDS di Indonesia Menggunakan Bi-response Negative Binomial
Pendekatan Regresi Berdasarkan Estimator Linier Lokal
– Amin Tohari, Nur Chamidah dan Fatmawati . . . 215-219

Efek dariCentella asiaticaEkstrak Sitokin Pro-inflamasi (TNF-α) pada Parah


Karies Anak Usia Dini dan Bebas Karies
– Priyawan Rachmadi, Muhammad Luthfi, Aqsa Sjuhada Oki, Mieke Sylvia Mar
dan Muhaimin Rifai . . . 220-226

Analisis Ekspresi Limfosit T (CD8+) pada Karies Anak Usia Dini yang Parah
– Muhammad Luthfi, Priyawan Rachmadi, Aqsa Sjuhada Oki dan Agung
Sosiawan . . . 227-231

Prospek Entomopatogenik Aslibasildari Taman Nasional Baluran sebagai Biologi


Pengendalian Vektor Demam Berdarah
– Salamun, Ni'matuzahroh, Fatimah, Vicky Findawati, Rizky Danang Susetyo,
Nadiah Al-Batati, Tri Nurhariyati dan Agus Supriyanto . . . 232-237

Pemanfaatan Makroalga dan Bakteri Simbionnya Sebagai Sumber Enzim Selulase


di Perairan Pesisir Tanjung Tiram, Sulawesi Tenggara, Indonesia
– Suhariningsih, Suryani D. Astuti, Herdiani N. Kusumawati, Putri A. Siswanto,
Amalia F. Mahmud, Wulan Purnamasari dan Fadli Ama . . . 238-244

Karakterisasi Tanaman Minyak Atsiri Sebagai Tempat Berkembang BiakAedes aegyptiDanAedes


albopictus
– Fita Fitriatul Wahidah, Hamidah dan Rosmanida . . . 245-247

Pengaruh Daun Wungu [Graptophyllum gambar(L.) Griff] Ekstrak Etanol pada Testis
Histologi Mencit Jantan yang Diinduksi Kadmium
– F. Wirapratama, L. Suhargo dan A. Hayati . . . 248-251

Imposeks diSpirata Babilonia(Moluska : Gastropoda) dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang


dan Perairan Delta Wulan, Demak, Indonesia
– RAT Nuraini, W. Widianingsih, R. Hartati, RT Mahendrajaya dan
A.Soegianto . . . 252-257

Penilaian Hubungan Genetik antarMerremiaspp. dengan Teknik RAPD


– Hamidah, Dian Rahmawati dan Arif Nur Muhammad Ansori . . . 258-262

Histopatologi Ikan Gambusia (Gambusia affinis) Insang Terkena Kadmium di


Uji Toksisitas Mematikan Akut
– Moh. Awaludin Adam, Ramli, Ach Khumaidi dan Agoes Soegianto . . . 263-266
Eksplorasi Bakteri Proteolitik dari Tanah Mangrove Center Tuban
– Fatimah, Zahrotul Jannah, Fatichatus Suroiyah, Azzah, Salamun, Tri
Nurhariyati dan Tini Surtiningsih . . . 267-271

Korelasi Ambang Pendengaran 4000 Hz dengan Post Level Serum HSP 70


Paparan Tembakan di Kalangan Siswa Polda Jatim
– Kihastanto, Nyilo Purnami dan Diar Mia Ardani . . . 272-275

Dampak Kebisingan Terhadap Gangguan Pendengaran pada Siswa SMK yang Menggunakan Mesin di
Indonesia
– Indra Zachreini, Jenny Bashiruddin, Damayanti Soetjipto dan Nyilo Purnami
. . . 276-280

Pengaruh Pengobatan Musik Monoaural Beats Sebagai Terapi Alternatif Meningkat


Konsentrasi Belajar pada Siswa Down Syndrome
– Mohamad Amin, Intan Ayu Idha Wulandari, Laila Nur Alfiah, Suryadi, Dina
Maulina, Rena Latifa, Ihya Fakhrurizal Amin, Kodama Yayoi, Yayuk Prihatnawati
dan Indriyani Rachman . . . 281-287

Penularan Penyakit White Syndrome pada Karang Foliose (Echinoporasp. Dan


Montiporasp.) di Perairan Cagar Alam Pulau Sempu Kabupaten Malang
– Oktiyas Muzaky Luthfi, Firly Yulianto, Muliawati Handayani dan Agoes
Soegianto . . . 288-292

Sintesis dan Karakterisasi Mekanik Membran Hidrogel Komposit


Fibril Alginat-Kolagen Teripang sebagai Kandidat Pembalut Luka yang Potensial

– Dyah Hikmawati, Prihartini Widiyanti, Sri Sumarsih dan Muhammad Hafidh


Kusyustyo . . . 293-298

Induksi Kalus dan Profil MetabolitnyaSonchus arvensisL. di bawah Suhu


Perlakuan
– Dwi Kusuma Wahyuni, Sri Lestari, Eko Prasetyo Kuncoro dan Hery
Purnobasuki . . . 299-303

Dinamika Populasi dan Potensi Kelestarian Tuna Ekor Panjang (Thunnus tonggol
Bleeker, 1851) Mendarat di Pelabuhan Perikanan Pekalongan, Indonesia
– R. Fitriani, R. Hartati, S. Sunaryo, I. Irwani, R. Ario dan A. Soegianto...304-310

Fitur Bahan Organik, Klorofil dan Ukuran Butir dari Sedimen dalam Kultur
Pena Laut dariHolothuria atra(Holothuroidea, Echinodermata)
– Retno Hartati, Muhammad Zainuri, Ambariyanto Ambariyanto, Widianingsih
Widianingsih, Edy Supriyo dan Agoes Soegianto . . . 311-316

Peningkatan Luas Mangrove Di Pantai Utara Jawa Tengah Dianalisis Menggunakan


Pendekatan Berbasis Geospasial
– Bambang Yulianto, Prayogi, Lilik Harnadi, Sunaryo, Adi Santosa, Ria Azizah Tri
Nuraini, Ocky Karna Radjasa dan Agoes Soegianto . . . 317-323

Optimasi Induksi Kalus dariPiper sirihL.var. Eksplan Nigra dengan Berbagai Macam
Konsentrasi Air Kelapa dan Penambahan 2,4-D dan BAP
– Junairiah, Ely Tri Wijayanti, Yosephine Sri Wulan Manuhara, Ni'matuzahroh
dan Lilis Sulistyorini . . . 324-328

Profil Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antimikroba N-heksana dan Etil Asetat
Ekstrak dariRetrofraktum PiperBuah
– Junairiah, Nuke Dwi Irmayanti, Tri Nurhariyati dan Ni'matuzahroh . . . 329-332
Kadar Spesies Oksigen Reaktif (ROS) dan Antioksidan padaLimnodrilus hoffmeisteri
Cacing Terkena Merkuri
– Irawati Mei Widiastuti, Achmad Rizal dan Agoes Soegianto . . . 333-336

Secara in vitroUji Streptomisin Antituberkulosis yang Dimuat dalam Pengganti Tulang Suntik
– Inten Firdhausi Wardhani, Dyah Hikmawati, Aminatun, Rofi Mega Rizki
Samudra dan Katherine . . . 337-341

Dinamika Ekspresi Gen Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Toleran pada


Terendam Air dalam Stres Berkala
– Hery Purnobasuki, Tutik Nurhidayati, Sucipto Hariyanto dan Nurul Jadid
. . . 342-345

Meningkatkan Toleransi Tanaman yang Ditumbuhkan di Tanah Salin: Peran Simbiosis Tripartit
– Yuni Sri Rahayu, Yuliani dan Intan Ayu Pratiwi . . . 346-353

Peranan Ukuran Pori Scaffold Komposit Hidroksiapatit-Kolagen Berbahan Dasar


Karang pada Diferensiasi Sel Osteoblas
– Siswanto, Umi Kulsum, Retna Apsari dan Aminatun . . . 354-357
Sejarah Biologi36(2) : 173-176, 2020

Pengaruh Perendaman Umbi Porang Dalam Larutan Asam Terhadap Penurunan


Kadar Kalsium Oksalat
RATIH KUSUMA WARDANI*DANPRASETYO HANDRIANTO**
Akademi Farmasi Surabaya, Indonesia
* (email : ratihkusumawardani19@gmail.com ; HP : +62 82233610419; ** prasetyohandrianto@gmail.com ; HP : +62
81248464051)

ABSTRAK

Umbi porang merupakan salah satu jenis umbi yang banyak mengandung glukomanan. Glukomanan banyak digunakan
dalam industri makanan sebagai pengental makanan. Di bidang kesehatan, glukomanan merupakan makanan yang baik jika
dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan diabetes. Pemanfaatan umbi porang sebagai pangan masih sangat sedikit. Hal ini
disebabkan kandungan kalsium oksalat yang tinggi. Kalsium oksalat dapat menyebabkan rasa gatal dan perih pada lidah
dan tenggorokan bila dikonsumsi serta dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi porang. Penurunan kadar kalsium oksalat dilakukan dengan cara merendam
umbi porang dalam bentuk keripik dengan larutan perasan jeruk nipis dan cuka dengan berbagai konsentrasi larutan.
Perendaman umbi porang dalam larutan perasan jeruk nipis 5% menunjukkan hasil yang optimal yaitu mampu menurunkan
kadar kalsium oksalat sebesar 58%. Penggunaan cuka 15% menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
perasan jeruk nipis 5%. Umbi porang yang direndam cuka 15% mengalami penurunan kadar kalsium oksalat sebesar 68%.
Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa perlakuan perendaman dengan larutan perasan jeruk nipis dan cuka efektif
menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi porang.

Kata kunci :Umbi-umbian, porang, oksalat, cuka, air jeruk nipis

PERKENALAN (Maulinadkk., 2012). Kandungan senyawa oksalat


atau kalsium oksalat yang terlalu tinggi pada suatu
Umbi porang merupakan salah satu jenis umbi- makanan dapat berdampak buruk bagi kesehatan
umbian yang banyak dibudidayakan di Indonesia. manusia karena dapat menyebabkan penyakit batu
Umbi porang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki ginjal. Kalsium oksalat aman di dalam tubuh jika tidak
oleh umbi lainnya yaitu mengandung glukomanan melebihi 1,25 g/hari selama enam minggu berturut-
sekitar 65% (Koswara, 2013). Glukomanan turut (Wardani dan Handrianto, 2019).
merupakan salah satu senyawa polisakarida yang Kandungan kalsium oksalat pada umbi-umbian
dapat dimanfaatkan sebagai sumber serat pangan. dapat dikurangi dengan cara mekanis dan kimia.
Glukomanan memiliki berat molekul tinggi, sangat Metode mekanis dapat dilakukan dengan metode
larut dalam air dan viskositas tinggi dalam larutan. ball mill dan stamp mill (Mawarni dan Widjanarko,
Glukomanan banyak digunakan di berbagai sektor. 2015). Cara kimia dapat dilakukan dengan
Di bidang pangan, glukomanan digunakan sebagai merendam umbi dalam larutan asam dan garam.
bahan tambahan yang aman digunakan sebagai Larutan garam yang umum digunakan adalah
bahan penstabil pangan, pengental dan pembentuk NaCl atau biasa disebut garam meja (Amalia dan
gel (Tester dan Al-Ghazzewi, 2017). Dalam bidang Yuliana, 2013; Chotimah dan Fajarini, 2013; Widari
kesehatan, glukomanan dapat meningkatkan profil dan Rasmito, 2018). Larutan asam yang dapat
lipid darah dan menurunkan konsentrasi glukosa digunakan untuk menurunkan kadar kalsium
dalam tubuh sehingga glukomanan sangat baik oksalat pada umbi antara lain larutan asam sitrat,
dikonsumsi oleh penderita diabetes tipe 2. air jeruk nipis, Belimbing wuluhjus dan cuka
Glukomanan juga dikonsumsi oleh penderita
obesitas karena glukomanan dapat menurunkan (Purwaningsih dan dan Kuswiyanto, 2016; Agustin
kolesterol darah dan kolesterol serum secara dkk.,2017).
signifikan (Tester dan Al-Ghazzewi, 2017). Selain A.bilimbiekstrak jus dengan konsentrasi
glukomanan yang tinggi, umbi porang juga 3, 5 dan 7% mampu menurunkan kadar kalsium
mengandung kalsium oksalat yang berbahaya bagi oksalat pada umbi porang. Semakin tinggi
tubuh. Kristal kalsium oksalat dapat menimbulkan konsentrasinyaA.bilimbijus maka semakin tinggi
rasa gatal pada lidah, mulut dan tenggorokan bila pula penurunan kadar kalsium oksalat pada umbi
dikonsumsi. Rasa gatal juga terasa pada telapak porang (Wardani dan Handrianto, 2019). Larutan
tangan saat mengupas umbi porang asam sitrat dan air jeruk nipis dengan konsentrasi
174 Wardani dan Handrianto

1, 5 dan 10% masing-masing digunakan untuk volume larutan asam cuka 60 dan 80 ml. Mula-
menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi mula umbi porang diiris menjadi keripik basah
talas. Larutan asam sitrat dan perasan jeruk nipis berukuran 2×2 cm dan tebal 0,5 cm. Keripik
5% merupakan konsentrasi yang optimal untuk porang basah sebanyak 50 g direndam dalam 250
menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi ml larutan perasan jeruk nipis dengan variasi
talas dibandingkan dengan konsentrasi 1 dan 10% konsentrasi 0, 3, 5 dan 7% v/v. Perendaman
(Purwaningsih dan dan Kuswiyanto, 2016). Umbi dilakukan selama 3×15 menit dan dicuci dengan
kimpul merupakan jenis umbi yang mengandung aquades. Setelah proses perendaman, keripik
kalsium oksalat. Kandungan kalsium oksalat pada porang basah dan tepung porang dikeringkan
umbi dapat dikurangi dengan cara merendamnya pada suhu 60°C selama 24 jam (Wardani dan
dalam larutan asam cuka dengan konsentrasi 10, Handrianto, 2019). Keripik tepung porang kering
15 dan 20%. Kadar kalsium oksalat pada umbi ditumbuk hingga halus. Prosedur yang sama juga
yang telah direndam larutan asam cuka dilakukan pada larutan cuka dengan konsentrasi
mengalami penurunan kurang lebih 50-66% 10, 15 dan 20%.
(Agustindkk., 2017).
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah Dua gram sampel (keripik porang yang telah
dilakukan mengenai penurunan kadar kalsium dihaluskan pada tahap sebelumnya) direaksikan
oksalat pada beberapa jenis umbi-umbian, peneliti dengan 200 ml larutan HCl 0,3 M dan dipanaskan
ingin melakukan penelitian mengenai penurunan dalam penangas air hingga mendidih selama 1 jam.
kadar kalsium oksalat pada umbi porang. Upaya Filtrat yang diperoleh kemudian ditambahkan
penurunan kadar kalsium oksalat dilakukan dengan air suling hingga volume 250 ml. Filtratnya
dengan cara merendam umbi porang dalam kemudian diencerkan sebanyak dua kali untuk
larutan perasan jeruk nipis (dengan konsentrasi 3, selanjutnya dianalisis kadar kalsium oksalatnya
5 dan 7%) dan larutan asam cuka (dengan dengan metode titrasi permanganometri (Wardani
konsentrasi 10, 15 dan 20%). Analisis kadar dan Handrianto, 2019).
kalsium oksalat menggunakan metode titrasi Pada saat titrasi, larutan sampel yang digunakan
permanganometri. sebanyak 50 ml. Larutan sampel ditambahkan 10
ml larutan H2SO4 2
4N4 dan dipanaskan hingga suhu
BAHAN DAN METODE larutan 70°C. Larutan tersebut kemudian dititrasi
dengan larutan KMnO 0,1N yang telah 4
Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara distandarisasi sebelumnya, hingga warna larutan
lain umbi porang, buah jeruk nipis, larutan asam berubah dari tidak berwarna menjadi merah muda
cuka 25%, asam oksalat, kalium permanganat, air yang tidak hilang dalam beberapa detik.
suling, asam klorida pekat (HCl) dan asam sulfat
pekat (H SO ). Buah jeruk nipis dan
2
larutan
4
asam
cuka 25% digunakan sebagai larutan marinade. HASIL DAN DISKUSI
Asam oksalat, kalium permanganat, air suling,
asam klorida pekat, dan asam sulfat pekat Senyawa oksalat pada tumbuhan disimpan dalam
digunakan dalam proses analisis kadar kalsium cairan sel tumbuhan dalam bentuk asam oksalat
oksalat. atau kalsium oksalat. Adanya senyawa oksalat
pada umbi-umbian ini menyebabkan rasa gatal
Konsentrasi larutan perasan jeruk nipis yang pada telapak tangan saat dikupas dan rasa gatal
digunakan pada penelitian ini adalah 3, 5 dan 7% v/v. pada mulut, lidah, dan tenggorokan saat
Larutan perasan jeruk nipis 3% dibuat dengan cara mengonsumsinya (Maulinadkk., 2012). Pasalnya,
mencampurkan 3 ml perasan jeruk nipis dengan air tusukan jarum kristal kalsium oksalat dibungkus
suling hingga volume total larutan menjadi 100 ml. dalam kapsul transparan berisi cairan. Kapsul
Larutan perasan jeruk nipis 5 dan 7% dibuat dengan transparan disebut rafid. Jika umbi dikupas atau
cara yang sama dengan volume perasan jeruk nipis dipotong dapat menyebabkan dinding rafid pecah
sebanyak 5 dan 7 ml. Konsentrasi larutan asam cuka dan kristal kalsium oksalat keluar dari rafid ke
yang digunakan pada penelitian ini adalah 10, 15 dan permukaan. Kristal kalsium oksalat yang keluar
20% v/v. Larutan asam cuka 10% dibuat dengan akan menusuk kulit dan menimbulkan rasa gatal
mengencerkan 40 ml larutan asam cuka 25% ke pada kulit tangan, mulut, lidah dan tenggorokan.
dalam 100 ml larutan. Lima belas dan 20% larutan
asam cuka dibuat dengan cara yang sama
Merendam umbi porang dalam larutan asam 175

Senyawa kalsium oksalat merupakan garam setara dengan jumlah mol kalsium oksalat
oksalat yang paling sulit larut dalam air. Kalsium sehingga kadar kalsium oksalat setara dengan
oksalat memiliki kelarutan dalam air sebesar kadar asam oksalat dalam filtrat.
0,0067 g/l pada suhu 13°C (Wardani dan
Handrianto, 2019). Pencucian dengan air hanya Analisis kadar asam oksalat sebenarnya dapat
dapat melarutkan senyawa asam oksalat tetapi dilakukan juga dengan metode alkalimetri namun
tidak dapat melarutkan senyawa kalsium oksalat. pada penelitian ini tidak dapat dilakukan. Hal ini
Kristal kalsium oksalat dapat dihilangkan dengan dikarenakan tahap pemanasan melibatkan larutan
pencucian dan perendaman yang benar beberapa HCl. Dikhawatirkan senyawa HCl masih
kali. Kalsium oksalat tidak larut dalam air tetapi terkandung dalam filtrat dan dapat bereaksi
larut dalam asam encer, sehingga sebaiknya umbi dengan NaOH, sebagai larutan standar sekunder
dicuci dan direndam dalam senyawa asam agar pada metode alkalimetri. Hal ini membuat kadar
senyawa kalsium oksalat dapat dihilangkan secara asam yang diukur tidak hanya kadar asam oksalat
maksimal. Air jeruk nipis mengandung asam tetapi juga kadar asam klorida.
organik seperti asam sitrat dan asam askorbat Kadar kalsium oksalat pada umbi porang setelah
(Purwaningsih dan dan Kuswiyanto, 2016). Kedua direndam dalam cuka (asam asetat) ditunjukkan pada
asam ini mampu mengubah kalsium oksalat yang Tabel 1. Larutan asam cuka 10, 15 dan 20% mampu
tidak larut dalam air menjadi asam oksalat yang menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi
larut dalam air sehingga terbuang bersama air porang sebesar 57, 66 dan 67%. Hasil tersebut sesuai
rendaman. dengan penelitian Agustin (2017) bahwa cuka (asam
asetat) 20% mampu menurunkan kadar kalsium
oksalat pada umbi sebesar 66%. Grafik penurunan
Tabel 1. Kadar kalsium oksalat pada umbi porang setelahnya kadar kalsium oksalat pada umbi porang setelah
direndam dalam cuka direndam dalam larutan asam cuka ditunjukkan pada
Larutan Kesimpulan Replikasi Asam oksalat Rata-rata Gambar 1.
(% b/b) (% b/b)

akuades - - 4.9254 4.9254


10% 1 2.1891 2.1356
2 2.1122
3 2.1054
Cuka 15% 1 1.5433 1.6839
2 1.7818
3 1.7266
20% 1 1.5537 1.6197
2 1.6377
3 1.6676

Analisis kadar kalsium oksalat pada umbi porang


menggunakan metode permanganometri. Sebelum
dianalisis, sampel disiapkan terlebih dahulu. Umbi Gambar 1. Grafik penurunan kadar kalsium oksalat
porang yang sudah direndam, dikeringkan terlebih setelah proses perendaman dalam cuka.
dahulu lalu ditumbuk menjadi tepung. Tepung Asam sitrat adalah asam organik lemah. Asam sitrat
porang kemudian direaksikan dengan larutan HCl 0,3 dapat bereaksi dengan kalsium oksalat membentuk
M dan dipanaskan hingga mendidih selama 1 jam. asam oksalat yang larut dalam air dan kalsium sitrat
Penggunaan larutan HCl bertujuan untuk melarutkan yang tidak larut dalam air. Kalsium oksalat yang
kalsium oksalat. Ion oksalat dari kalsium oksalat terkandung dalam umbi porang bila direndam dalam
bereaksi dengan H+ion dari HCl membentuk senyawa air jeruk nipis akan bereaksi dengan asam sitrat yang
asam oksalat yang dilarutkan dalam air menurut terkandung dalam air jeruk nipis. Asam oksalat dan
persamaan reaksi berikut : kalsium sitrat yang terbentuk dari reaksi tersebut
juga akan terbuang bersama air rendaman (Wardani
CaCO2 +4HCl→CaCl + HCO
2 22 4 dan Handrianto, 2019). Reaksi serupa juga terjadi
Hasil filtrasi dengan pemanasan mengandung antara asam askorbat pada sari jeruk nipis dan
senyawa asam oksalat dan senyawa tersebut kalsium oksalat pada umbi porang. Reaksi tersebut
dianalisis dengan metode permanganometri. Dari dibuktikan dengan menurunnya kadar kalsium
persamaan reaksi di atas terlihat jumlah mol asam oksalat pada umbi porang setelah direndam dengan
oksalat adalah perasan jeruk nipis. Dari Tabel 2, itu
176 Wardani dan Handrianto

terlihat bahwa perasan jeruk nipis 3, 5 dan 7% REFERENSI


mampu menurunkan kadar kalsium oksalat pada Agustin, R., Estiasih, T. dan Wardani, AK (2017).
umbi porang masing-masing sebesar 45, 58 dan 47%. Penurunan Oksalat Pada Proses Perendaman
Perasan jeruk nipis 5% mampu menurunkan kadar Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) di
kalsium oksalat secara optimal. Hasil tersebut sesuai Berbagai Konsentrat Asam Asetat.Jurnal
dengan penelitian (Purwaningsih dan dan Teknologi Pertanian18:191-200. Amalia, R. dan
Kuswiyanto, 2016) bahwa ekstrak air jeruk nipis 5% Yuliana, R. (2013). Studi Pengaruh
Proses Perendaman dan Perebusan Terhadap
paling optimal dalam menurunkan kadar kalsium
Kandungan Kalsium Oksalat Pada Umbi Senthe
oksalat pada umbi talas. Grafik penurunan kadar (Alocasia makrorhiza(L.) Schott).Jurnal
kalsium oksalat pada umbi porang setelah direndam Teknologi Kimia dan Industri 2:17-23.
dalam air jeruk nipis ditunjukkan pada Gambar 2.
Tabel 2. Kadar kalsium oksalat pada umbi porang setelahnya Chotimah, S. dan Fajarini, DT (2013). Reduksi
direndam dalam air jeruk nipis Kalsium Oksalat Dengan Perebusan
Menggunakan Larutan NaCl dan Penepungan
Larutan Kesimpulan Replikasi Asam oksalat Rata-rata Untuk Meningkatkan Kulitas Senthe (Alocasia
(% b/b) (% b/b)
Macrorrhiza) Sebagai Bahan Pangan.Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri2:76-83.
akuades - - 4.9254 4.9254
3% 1 2.7890 2.7026
2 2.5372 Koswara, S. (2013). Modul : Teknologi Pengolahan
3 2.7817 Umbi-umbian Bagian 2 : Pengolahan Umbi
Air Jeruk Nipis 5% 1 1.9201 2.0422 Porang. Bogor : Pusat Ilmu Pengetahuan dan
2 2.1350 Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara
3 2.0715 (SEAFAST), Institut Pertanian, Bogor.
7% 1 2.4715 2.5837
2 2.7012 Maulina, FDA, Lestari, IM dan Retnowati, D.
3 2.5783 S.(2012). Reduksi Kadar Kalsium Oksalat Pada
Umbi Talas Menggunakan NaHCO : Sebagai
Bahan Dasar
3
Tepung. Jurnal Teknologi Kimia
dan Industri1:277-283.

Mawarni, RT dan dan Widjanarko. SB (2015).


Penggilingan Metode Ball Mill Dengan
Pemurnian Kimia Terhadap Penurunan Oksalat
Tepung Porang.Jurnal Pangan dan Agroindustri
3:571-581. Purwaningsih, I. dan dan Kuswiyanto
(2016).
Perbandingan Perendaman Asam Sitrat dan
Jeruk Nipis Terhadap Penurunan Kadar Kalsium
Oksalat Pada Talas.Jurnal Vokasi Kesehatan2:
Gambar 2. Grafik penurunan kadar kalsium oksalat
89-93. Penguji, R. dan Al-Ghazzewi, F. (2017).
setelah proses perendaman dengan air jeruk nipis.

KESIMPULAN Glukomanan dan nutrisi.Hidrokoloid Makanan


Larutan asam dalam penelitian ini yaitu cuka dan 68:246-254.
perasan jeruk nipis berpengaruh terhadap Wardani, RK dan Handrianto, P. (2019). Pengaruh
penurunan kadar kalsium oksalat pada umbi porang. perendaman Umbi dan Tepung Porang Dalam
Asam cuka 20% mampu menurunkan kadar kalsium Sari Buah Belimbing Wuluh Terhadap Sifat Fisik
oksalat pada umbi porang sebesar 66% dan air jeruk dan Kadar Kalsium Oksalat.J. Farmasi dan Sains.
nipis 5% mampu menurunkan kadar kalsium oksalat 4:105-109. Wardani, RK dan Handrianto, P.
pada umbi porang sebesar 58%. (2019). Reduksi
Kalsium Oksalat Pada Umbi Porang Dengan
UCAPAN TERIMA KASIH Larutn Asam. Granit, Surabaya.
Wardani, RK dan Handrianto, P. (2019). Pengaruh
Terima kasih kami sampaikan kepada Lembaga Perendaman Umbi Porang Dalam Larutan Sari
Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VII Buah Belimbing Wuluh Terhadap Penurunan
dan Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Kadar Kalsium Oksalat. Prosiding SENAKI40:1-9.
Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset
dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi Widari, NS dan Rasmito, A. (2018). Penurunan
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang Kadar Kalsium Oksalat Pada Umbi Porang (
membiayai Penelitian Amorphopallus oncophillus).Jurnal Teknik Kimia
Dosen Pemula (PDP) pada tahun 2019. 13:1-4.

Anda mungkin juga menyukai