ِ ِ ِ ِ ُ الَ َّتَ ز
ََّْح ِّق َّال
َ َّعلَى َّال
َ ين َ ال َّطَائ َفةٌ َّم ْن َّأُمتي َّظَاه ِر َ
َّوم
َ َّحتى َّتَ ُق
َ َّخالََف ُه ْم
َ َّم ْن
َ ََّو َّال
َ َّخ َذلَ ُه ْم
َ َّم ْن
َ ض ُّرُه ْم
ُ َي
ُاع َّة
َ الس
“Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang
yang menampakkan di atas al haq (kebenaran),
tidak memudharatkan mereka orang-orang
yang mencerca mereka dan tidak pula orang-
orang yang menyelisihi mereka sampai hari
kiamat.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad,
Abu Dawud dan yang lainnya, dari shahabat
Tsauban radhiyallahu ‘anhu)
Al-Imam Abdullah bin Al-Mubarak
rahimahullah (wafat tahun 181 H) berkata,
“Menurutku mereka adalah ulama ahlul hadits.”
(Atsar Shahih, Al-Khothib Al-Baghdadi,
Syarafu Ashabil Hadits, 62)
Al-Imam Ali bin Al-Madini rahimahullah
(wafat tahun 234 H) berkata, “Mereka itu adalah
ulama ahlul hadits.” (Atsar Shahih, At-
Tirmidzi, As-Sunan, 4/485)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah
(wafat tahun 241 H) berkata, “Jika golongan
yang mendapat pertolongan itu bukan ulama
ahlul hadits, maka aku tidak tahu lagi siapa
mereka itu” (maksudnya tidak mungkin yang
lain lagi, pen). (Atsar Shahih, Al-Hakim,
Ma’rifah Ulumul Hadits, 3)
Al-Imam Ahmad bin Sinan rahimahullah
(wafat tahun 256 H) berkata, “Mereka adalah
ahlul ilmu dan ulama atsar.” (Atsar Shahih, Abu
Hatim, Qiwamus Sunnah fil Hujjah, 1/246)
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah (wafat
tahun 256 H) berkata, “Yakni (mereka tersebut,
pen) ulama ahlul hadits.” (Atsar Shahih, Al-
Khothib Al-Baghdadi, Syarafu Ashabil Hadits,
62)