Anda di halaman 1dari 2

Madzhab Ahlussunnah Waljama’ah Rabu, 9 Mei 2007 | 04:41 WIB Ahlussunnah Waljama’ah merupakan

akumulasi pemikiran keagamaan dalam berbagai bidang yang dihasilkan para ulama untuk menjawab
persoalan yang muncul pada zaman tertentu. Karenanya, proses terbentuknya Ahlussunnah Waljama’ah
sebagai suatu faham atau madzhab membutuhkan jangka waktu yang panjang. Seperti diketahui, pemikiran
keagamaan dalam berbagai bidang, seperti ilmu Tauhid, Fiqih, atau Tasawuf terbentuk tidak dalam satu masa,
tetapi muncul bertahap dan dalam waktu yang berbeda.    ADVERTISEMENT Madzhab adalah metode
memahami ajaran agama. Di dalam Islam ada berbagai macam madzhab, di antaranya; madzhab politik, seperti
Khawarij, Syi’ah dan Ahlus Sunnah; madzhab kalam, contoh terpentingnya Mu’tazilah, Asy’ariyah dan
Maturidiyah; dan madzhab fiqh, misal yang utama adalah Malikiyah, Syafi’iyah, Hanafiyah dan Hanbaliyah, bisa
juga ditambah dengan Syi’ah, Dhahiriyah dan Ibadiyah (al-Mausu’ah al-‘Arabiyah al-Muyassaraah, 1965: 97). <>
Istilah Ahlussunah wal jama’ah terdiri dari tiga kata, "ahlun", "as-sunah" dan "al-jama’ah". Ketiga-tiganya
merupakan satu kesatuan, bukan sesuatu yang tak terpisah-pisah. a. Ahlun Dalam kitab Al-Munjid fil-Lughah
wal-A’alam, kata "ahl" mengandung dua makna, yakni selain bermakna keluarga dan kerabat, "ahl" juga dapat
berarti pemeluk aliran atau pengikut madzhab, jika dikaitkan dengan aliran atau madzhab sebagaimana
tercantum pada Al-Qamus al-Muhith. Adapun dalam Al-Qur’an sendiri, sekurangnya ada tiga makna "ahl":
pertama, "ahl" berarti keluarga, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 45 : ْ‫َربِّ اِنَّ ا ْبنِى مِن‬
45 :‫“ َأهْ لِى (الهود‬Ya Allah sesungguhnya anakku adalah dari keluargaku”. Juga dalam surat Thoha ayat 132: ْ‫َوْأمُر‬
132 :‫صلَو ِة (طه‬َّ ‫ك ِبال‬ َ َ‫“ َأهْ ل‬Suruhlah keluargamu untuk mengerjakan sholat” Kedua, "ahl" berarti penduduk, seperti
dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 96. ADVERTISEMENT ‫َولَ ْواَنَّ َأهْ َل ْالقُ َرى َء ا َم ُن ْوا َوا َّت َق ْوا لَ َف َتحْ َنا َعلَي ِْه ْم‬
96:‫ت م َِن ال َّس َما ِء َو ْالَآلرْ ض (اآلعراف‬ ٍ ‫“ َب َرك‬Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa, maka
kami bukakan atas mereka keberkahan dari langit dan bumi.” Ketiga, ahl berarti orang yang memiliki sesuatu
disiplin ilmu; (Ahli Sejarah, Ahli Kimia). Dalam Al-Qur’an Allah berfirman surat An-Nahl ayat 43. ْ‫َفسْ َئ لُ ْواَأهْ َل ال ِذ ْك ِراِن‬
43 :‫“ ُك ْن ُت ْم الَ َتعْ لَم ُْو َن (النحل‬Bertanyalah kamu sekalian kepada orang yang memiliki pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui”. b. As-Sunnah Menurut Abul Baqa’ dalam kitab Kulliyyat secara bahasa, "as-sunnah" berarti jalan,
sekalipun jalan itu tidak disukai. Arti lainnya, ath-thariqah, al-hadits, as-sirah, at-tabi’ah dan asy-syari’ah. Yakni,
jalan atau sistem atau cara atau tradisi. Menurut istilah syara’, as-Sunnah ialah sebutan bagi jalan yang disukai
dan dijalani dalam agama, sebagaimana dipraktekkan Rasulullah SAW, baik perkataan, perbuatan ataupun
persetujuan Nabi SAW. ADVERTISEMENT Maka dalam hal ini As-sunnah dibagi menjadi 3 macam. Pertama, As-
sunnah al-Qauliyah yaitu sunnah Nabi yang berupa perkataan atau ucapan yang keluar dari lisan Rasulullah
SAW Kedua, As-Sunnah Al-Fi’liyyah yakni sunnah Nabi yang berupa perbuatan dan pekerjaan yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga, As-Sunnah at-Taqririyah yakni segala perkataan dan perbuatan shahabat
yang didengar dan diketahui Nabi Muhammad SAW kemudian beliau diam tanda menyetujuinya. Lebih jauh
lagi, as-sunnah juga memasukkan perbuatan, fatwa dan tradisi para Sahabat (atsarus sahabah).  c. Arti Kata Al-
Jama’ah Menurut Al-Munjid, kata "al-jama’ah" berarti segala sesuatu yang terdiri dari tiga atau lebih. Dalam Al-
Mu’jam al-Wasith, al-jama’ah adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan. Adapun pengertian "al-jama’ah"
secara syara’ ialah kelompok mayoritas dalam golongan Islam.   Dari pengertian etimologis di atas, maka makna
Ahlussunnah wal jama’ah dalam sejarah Islam adalah golongan terbesar ummat Islam yang mengikuti sistem
pemahaman Islam, baik dalam tauhid dan fiqih dengan mengutamakan dalil Al-Qur’an dan Hadits dari pada
dalil akal. Hal itu, sebagaimana tercantum dalam sunnah Rasulullah SAW dan sunnah Khulafaurrasyidin RA.
Istilah Ahlussunnah Waljama’ah dalam banyak hal serupa dengan istilah Ahlussunnah Waljama’ah Wal-atsar,
Ahlulhadits Wassunnah, Ahlussunnah Wal-ashab al-Hadits, Ahlussunnah Wal-istiqamah, dan Ahlulhaqq
Wassunnah. Untuk menguatkan hal-hal di atas terdapat beberapa hadits yang dapat dikemukakan misalnya,
dalam kitab Faidlul Qadir juz II, lalu kitab Sunan Abi Daud juz. IV, kitab Sunan Tirmidzy juz V, kitab Sunan Ibnu
Majah juz. II dan dalam kitab Al-Milal wan Nihal juz. I. Secara berurutan, teks dalam kitab-kitab tersebut,
sebagai berikut: ‫اخ ِتالَ ًفا َف َعلَ ْي ُك ْم ِبالس ََّوا ِد ْاَألعْ َظ ِم‬ ْ ‫ َفا ِء َذا َرَأ ْي ُت ْم‬,ٍ‫ضالَ لَة‬
َ ‫لى‬َ ‫تج ْت َمعُِ َع‬َ َ‫ اِنَّ ا ُ َّمتِى ال‬:‫س‬ ٍ ‫ َعنْ َأ َن‬ “Dari Anas: sesungguhnya
umatku tidak akan bersepakat atas kesesatan, maka apabila kamu melihat perbedaan pendapat maka kamu
ikuti golongan yang terbanyak.” ‫تى َو ُس َّن ِة ْال ُخلَ َفا ِء ْال َم ْهد ِِبي َْن الرَّ اشِ ِدي َْن‬ ِ ‫ َف َعلَ ْي ُك ْم ِب ُس َّن‬,‫اخ ِتالَ ًفا َك ِثيْرً ا‬ ْ ‫َفا ِء َّن ُه َمنْ َيعِشْ ِم ْن ُك ْم َبعْ دِى َف َس َي َرى‬
‫ (رواه ابو داود‬.ِ‫“ َت َم َّس ُك ْو ِاب َها َو َعض ُّْوا َعلَ ْي َه ِابال َّن َوا ِجذ‬Sesungguhnya barang siapa yang hidup diantara kamu setelah wafatku
maka ia akan melihat perselisihan-perselisihan yang banyak, maka hendaknya kamu berpegangan dengan
sunnahku dan sunnah Khufaur-rasyidin yang mendapat hidayat, peganglah sunnahku dan sunnah Khulafaur-
‫ُأ‬
rasyidin dengan kuat dan gigitlsh dengan geraham.”   ‫ث َو َس ْب ِعي َْن‬ ٍ َ‫َّتى َع َل َثال‬ ِ ‫ْن َو َس ْب ِعي َْن ِملَّ ًة َو َت ْف َت ِر ُق م‬ِ ‫ت ِث ْن َني‬ ْ ‫اِنَّ َبنِى اِسْ َراِئ ْي َل َت َفرَّ َق‬
‫ َمااَ َنا َعلَ ْي ِه َوَأصْ َح ِابى (رواه الترمذى‬:‫ َقا َل‬.ِ‫ِى َيا َرس ُْو ُل هللا‬ َ ‫ َو َمنْ ه‬:‫ َقالُ ْوا‬,‫ار ِاَّأل ِملَّ ًة َواحِدَ ًة‬ ِ ‫ ُكلُّ ُه ْم فىِال َّن‬,‫ ِملَّ ًة‬ “Sesungguhnya Bani Israil
pecah menjadi 72 golongan dan ummatku akan pecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka, kecuali
satu golongan, mereka bertanya: siapakah yang satu golongan itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab; mereka
itu yang bersama aku dan sahabat-sahabatku.” ‫ َوالَّذِى‬:‫صلىَّ هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫ْن َمالِكٍ َرضِ ىاهللُ َع ْن ُه َقا َل َقا َل َرس ُْو ُل‬
َ ‫هللا‬ ِ ‫َعنْ َع ْوفٍ اب‬
‫اع ُة‬ َ :‫ َمنْ ُه ْم ؟ َقا َل‬.ِ‫ارس ُْو َل هللا‬
َ ‫الج َم‬ َ ‫ قِ ْي َل َي‬,‫ار‬ِ ‫ان َو َس ْبع ُْو َن فِىال َّن‬ِ ‫لج ّنا ِة َو ِث ْف َت‬ ً
َ ْ‫ث َو َس ْب ِعي َْن فِرْ َقة َواحِدَ ٍة فِىا‬ ٍ َ‫ َن ْفسُ م َُح َّم ٍد ِب َي ِد ِه لَ َت ْف َت ِر َقنَّ ا ُ َّمتِى َعلَى َثال‬. “Dari
Shahabat Auf r.a. berkata; Rasulullah bersabda; Demi yang jiwa saya ditangan-Nya, benar-benar akan pecah
ummatku menjadi 73 golongan, satu masuk surga dan 72 golongan masuk neraka, ditanya siapa yang di surga
Rasulullah? Beliau menjawab; golongan mayoritas (jama’ah). Dan yang dimaksud dengan golongan mayoritas
mereka yang sesuai dengan sunnah para shahabat.” ‫ ال َّنا ِج َي ُة‬,‫ث َو َس ْب ِعي َْن فِرْ َق ًة‬ َ ‫َأ ْخ َب َرال َّن ِبىُّ صلىاهللُ عليه وسلم َس َت ْف َت ِر ُق ا ُ َّمتِى َع‬
ٍ َ‫لى َثال‬
‫اع ُة‬ َ ‫ َما اَ َنا َعلَ ْي ِه َواَصْ َح ِابى ْا‬:‫اع ِة ؟ َقا َل‬
َ ‫لج َم‬ َ ‫ َو َمنْ َأهْ ُل ال ُّس َّن ِة َو ْا‬:‫ قِ ْي َل‬,ِ‫اعة‬
َ ‫لج َم‬ َ ‫لح َم‬َ ‫ اَهْ ُل ال ُّس َّن ِة َو ْا‬:‫ َو َم ِن ال َّنا ِج َب ُة ؟ َقا َل‬:‫ قِ ْي َل‬,‫ َو ْال َباقُ ْو َن َه ْل َكى‬,ٌ‫ِم ْن َها َواحِدَ ة‬
‫ رواه ابى ماجة‬.ِ‫ِلج َما َع ِة الص ََّحا َبة‬ َ ‫ ْالم َُوفِقُ ْو َن‬. “Menyampaikan Rasulullah SAW akan pecah ummatku menjadi 73 golongan,
yang selamat satu golongan, dan sisanya hancur, ditanya siapakah yang selamat Rasulullah? Beliau menjawab
Ahlussunnah wal Jama’ah, beliau ditanya lagi apa maksud dari Ahlussunnah wal Jama’ah? Beliau menjawab;
golongan yang mengikuti sunnahku dan sunnah shahabatku”. KH Nuril Huda

Sumber: https://islam.nu.or.id/ubudiyah/madzhab-ahlussunnah-waljamaamp8217ah-irh2v

Anda mungkin juga menyukai