A. Refleksi Pribadi : Setelah membaca dan mempelajari materi Kegiatan belajar (KB.3) di modul
ini yang membahas tentang perkembangan Islam di nusantara. Masuknya Islam ke Indonesia dengan
berbagai teorimerupajkan suatu karunia yang patut kita syukuri. Hal ini tidak terlepas dari jasa para
ulama pada waktu itu yang selalu berda’wah dengan kearifan local sehingga mudah diterima
penduduk sekitar. Dalam perjalannya agama Islam di Nusantara terus mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Dan menjadi keyakinan mayoritas di negeri ini. Hal ini tidak terlepas dari jasa
para ulama nusantara.
PETA KONSEP KB 3
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
d. Sunan Ampel
Raden Rahmat (Sunan Ampel) menganut fikih mahzab
Hanafi. Namun, pada para santrinya, hanya memberikan
pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah
dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah "MoLimo" (moh
main, moh ngombe, moh maling,moh madat, moh madon). Yakni
seruan untuk "tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak
mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina."
e. Sunan Drajat
Syarifuddin (Sunan Drajat) mendapat tugas pertama kali
dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia
kemudian terdampar di Dusun Jelog-pesisir Banjarwati atau
Lamongan sekarang.
f. Sunan Muria
Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga
sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni
adalah lagu Sinom dan Kinanti. Banyak kisah tak masuk akal
yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati.
g. Sunan Gunung Djati
Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati) adalah satu-
satunya "wali songo" yang memimpin pemerintahan. Sunan
Gunung DJati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja
Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke
pedalaman Pasundan atau Priangan.
h. Sunan Kudus
Ja’far Sadiq (Sunan Kudus) banyak berguru pada Sunan
Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di
Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara
berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat
toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan
lebih halus.
Strategi dakwah yang digunakan Walisongo adalah
penerapan strategi yang dikembangkan para sufi Sunni dalam
menanamkan ajaran Islam melaluiketeladanan yang baik. Setelah
penduduk tertarik, mereka diajak membaca syahadat, diajari
wudhu’, shalat, dan sebagainya. Sunan Kalijaga adalah salah satu
Walisongo yang tekenal dengan minatnya dalam berdakwah
melalui budaya dan kesenian lokal. Dalam hal ini
menyebarluaskan Islam melalui bahasa- bahasa simbol, media,
dan budaya merupakan salah satu bentuk perjuangan yang cukup
efektif.
4. Pemikiran Tokoh-tokoh Islam Nusantara
Modern
a. Hasyim Asyari
KH. Muhammad Hasyim Asy’ari adalah pendiri pesantren
Tebu Ireng, tokoh ulama pendiri organisasi NU.Kiai Asy’ari
adalah menantu Kiai Utsman, pengasuh pesantren Gedang. Dari
jalur ayah, nasab kiai Hasyim bersambung kepada Maulana Ishak
hingga Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir.
b. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di desa
Kauman, kota Yogyakarta dan meninggal 23 Februari tahun
1923. Beliau merupakan pendiri organisasi islam Muhamadiyah.
c. Nurcholis Madjid
Nurchoilsh Madjid dilahirkan tepat pada tanggal 17 Maret
1939 M (26 Muharram 1358 H). Di sudut kampung kecil Desa
Mojoanyar, Jombang, Jawa Timur.
d. Abdurrahman Wahid
Kyai Haji Abdurrahman Wahid adalah sosok tokoh nasional
yang berpengaruh.Ia pun menjadi cucu dari pendiri organisasi
Islam terbesar di Indonesia Nahdhatul Ulama bernama K.H Hasyim
Asy’ari . Ia menjabat Presiden RI dari 20 Oktober 1999 hingga
Sidang Istimewa MPR 2001. Ia lahir dengan nama Abdurrahman
ad-Dakhil atau “Sang Penakluk”.
1. Hubungan antara timur tengah dengan nusantara terbagi dalam
beberapa fase. Pada fase pertama, sejak akhir abad ke-8 sampai
abad ke-12 hubungan Timur Tengah dengan Nusantara yaitu
berkenaan dengan perdagangan. Kemudian fase berikutnya
sampai akhir abad ke-15 hubungan antara keduanya terlihat lebih
Daftar materi bidang luas. Barulah sejak abad ke-16 sampai abad ke-17 hubungan
2 studi yang sulit Timur Tengah dengan Nusantara terjalin lebih bersifat politik di
dipahami pada modul samping kegiatan keagamaan.
2. Banyaknya unsur kebudayaan China dalam beberapa unsur
kebudayaan Islam di Indonesia perlu mempertimbangkan peran
orang-orang China dalam Islamisasi di Nusantara, karenanya
”teori China” dalam Islamisasi tidak bisa diabaikan