Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kepariwisataan | P-ISSN 1412-5498 | E-ISSN 2581-1053

Vol. 3 No. 1 – April 2020


DOI:
Publisher: P3M Politeknik Pariwisata Bali
Available online: https://ejournal.ppb.ac.id/index.php/jpar

POLITEKNIK PARIWISATA BALI: GREEN CAMPUS PARIWISATA DI


BALI
Dewa Ayu Made Lily Dianasari

Manajemen Kepariwisataan, Politekinik Pariwisata Bali

lily.dianasari@gmail.com

Received: Month, Year Accepted: Month, Year Published: Month, Year

Abstract
College is an optional final stage of formal education. The Bali Tourism Polytechnic is a
tourism university under the Ministry of Tourism and Creative Economy/Creative Economy
Agency of the Republic of Indonesia. The survey was conducted on 100 students regarding
the implementation of a green campus at the Bali Tourism Polytechnic. The sampling
technique was purposive sampling and quota sampling then analyzed by qualitative
descriptive method. Students stated that they strongly agreed that the Bali Tourism
Polytechnic would become a green campus in terms of the use of electrical energy, water,
waste and waste treatment, management of biodiversity and ecosystems, internet connection
and transportation. Bali Tourism Polytechnic students want some improvements, are: 22%
for offices and classrooms, 21% for waste and sewage treatment, 15% each for green open
land and electrical energy, 12% for IT, 6% for water resources, 5% for transportation and
4% for laboratory repairs.
Keywords: education, green campus, tourism polytechnic

Abstrak

Perguruan tinggi adalah tahap akhir opsional pada pendidikan formal. Politeknik
Pariwisata Bali merupakan perguruan tinggi negeri pariwisata yang berada di bawah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Survey dilakukan terhadap 100 mahasiswa tentang penerapan green campus di Politeknik
Pariwisata Bali. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan kuota
sampling dan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif. Mahasiswa menyatakan sangat
setuju bahwa Politeknik Pariwisata Bali menjadi green campus yang ditinjau dari aspek
pengguanaan energy listrik, air, pengolahan limbah dan sampah, pengelolaan
keaneragaman hayati dan ekosistem, koneksi internet dan transportasi. Mahasiswa
Poltekpar Bali menginginkan beberapa perbaikan yaitu : 22% untuk kantor dan ruang
kelas, 21% untuk pengolahan sampah dan limbah, 15% masing-masing untuk lahan
terbuka hijau dan energy listrik, 12% untuk IT, 6% untuk sumberdaya air, 5% untuk
transportasi dan 4% untuk perbaikan laboratorium.

Kata Kunci: pendidikan, green campus, politeknik pariwisata

1
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
1. PENDAHULUAN
Pada era perkembangan revolusi kampus hijau untuk meningkatkan
industry 4.0 memberikan tantangan kepada pengaruhnya terhadap peningkatan
perguruan tinggi untuk mengembangkan masyarakat (Tezel et al., 2018).
strategi transformasi industry dan Pembangunan berkelanjutan
memperhatikan sumberdaya manusia yang didefinisikan sebagai "pembangunan yang
memiliki kompetensi di bidangnya. Menurut memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan mengurangi kemampuan generasi
Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mendatang untuk memenuhi kebutuhan
menyampaikan bahwa tantangan revolusi mereka sendiri" (PBB 1987) dan mengacu
industri 4.0 harus direspon secara cepat dan pada jaminan keseimbangan kondisi
tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di ekonomi, sosial dan lingkungan saat
lingkungan Kemenristekdikti agar mampu membuat setiap pengembangan
meningkatkan daya saing bangsa Indonesia (Tiyarattanachai & Hollmann, 2016).
di tengah persaingan. Untuk itu Pendidikan Lembaga-lembaga pendidikan tinggi
Tinggi wajib merumuskan kebijakan strategis ditangani sebagai kontributor paling penting
dalam berbagai aspek mulai dari dari pembangunan berkelanjutan dan
kelembagaan, bidang studi, kurikulum, diharapkan untuk melanjutkan kegiatan
sumber daya, serta pengembangan cyber pendidikan mereka di kampus-kampus hijau
university, dan risbang hingga inovasi. untuk meningkatkan pengaruhnya terhadap
Salah satu langkah utama yang harus peningkatan masyarakat (Geng et al., 2013),
dilakukan oleh perguruan tinggi adalah (Leal Filho et al., 2015). Rencana strategis
memperbaiki pengelolaan data kampus dan menjadi alat yang ampuh untuk pelacakan
Informasi yang harus tersampaikan dengan mandiri, penetapan tujuan, dan promosi
baik untuk kalangan pendidik maupun yang praktik yang dapat dialihkan menuju
dididik. Dengan adanya Sistem Informasi pencapaian kampus dan komunitas
yang handal akan meningkatkan daya saing universitas yang benar-benar berkelanjutan
terhadap kompetitor dan daya tarik bagi (Sonetti et al., 2016).
calon mahasiswa (https://sevima.com). Berdasarkan UI Green Metric World
Tidak ada satupun kampus yang University Ranking tahun 2019 ada 10
sepenuhnya merangkul setiap aspek kampus di Indonesia yang dikategorikan
keberlanjutan, tetapi banyak institusi sebagai kampus hijau (Green Campus) yaitu:
perguruan tinggi adalah pemimpin yang kuat Universitas Indonesia, Institut Teknologi
di berbagai bidang. Sebagai pemimpin dunia Sepuluh November, Institut Pertanian Bogor,
dalam penelitian, inovasi, dan pendidikan, Universitas Diponegoro, Unversitas Sebelas
universitas dan perguruan tinggi adalah Maret, Unversitas Negeri Semarang,
tempat utama untuk mengatasi masalah Universitas Brawijaya, Institut Teknologi
global ini dan mendorong tindakan progresif Bandung, Universitas Andalas dan Telkom
dalam generasi sekarang dan mendatang. University (www.idntimes.com).
Pendekatan eco-campus merupakan peluang Politeknik Pariwisata Bali merupakan
untuk memulai perubahan paradigma salah satu dari 6 perguruan tinggi negeri
budaya, di mana universitas dan perguruan yang berada di bawah Kementerian
tinggi menjadi pemimpin global dalam Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan
keberlanjutan (Finlay & Massey, 2012). Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Implementasi green campus yang Perkembangan kampus Poltekpar Bali tidak
lebih efisien melalui pemusatan pada terlepas dari media promosi yang dilakukan
pandangan mahasiswa tentang keberlanjutan oleh pihak manajemen serta promosi dari
dan gerakan kampus hijau. Selain itu, civitas akademika termasuk diantaranya
institusi pendidikan tinggi dianggap sebagai adalah mahasiswa. Secara fisik kampus
kontributor terpenting dari pembangunan Poltekpar Bali memiliki lahan, bangunan
berkelanjutan dan diharapkan untuk serta lahan terbuka yang cukup baik.
melanjutkan kegiatan pendidikan mereka di Penataan bangunan serta taman sudah

2
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
mencerminkan adanya penerapan green keluhan dari mahasiswa yaitu tentang
kampus namun terdapat beberapa pengelolaan limbah serta pengelolaan
permasalahan yang sering mendapatkan sumberdaya energi.

2. METODE PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel yang Wawancara dilaksanakan kepada para kepala
digunakan adalah purpossive sampling. laboratorium dan manajemen Poltekpar Bali.
Teknik ini digunakan jika populasi berada Teknik analisis yang digunakan adalah
dalam kelompok berbeda dan jumlahnya deskriptif kualitatif yaitu dengan
proporsional dengan asumsi setiap kelompok memaparkan data-data yang ditemukan di
mempunyai karakteristik yang homogen lapangan dalam bentuk table, gambar dan
(Sangadji dan Sopiah 2010:188). Kuesioner tulisan (Miles dan Huberman, 2014).
disebarkan kepada mahasiswa Poltekpar Bali Uji validitas dan realibilitas dilakukan
semester 5 keatas di setiap program studi terhadap 16 indikator dimana seluruh
yaitu sebanyak 10 prodi dan dengan quota indikator dinyatakan valid karena nilai r
sampling dimana masing-masing program hitung > r table yaitu diatas 0,361 dan nilai
studi 10 mahasiswa. Penyebaran angket Alpha Cronbach diatas 0,60 sehingga seluruh
dengan menggunakan google form. indikator dalam variable dinyatakan reabel.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Deskripsi Data
Persepsi mahasiswa tentang Pariwisata di Bali adalah sebagai
Poltekpar Bali sebagai Green Campus berikut :

Tabel 1. Persepsi Mahasiswa terhadap Poltekpar Bali

Persentase
No Indikator
SS S CS TS STS
1 Konservasi energi listrik baik di ruangan (kelas dan 52 40 7 1 -
kantor) maupun di areal terbuka
2 Efisiensi listrik baik diruangan maupun di areal 60 31 8 1 -
terbuka
3 Energy yang terbarukan dan energy alternative 44 29 21 5 1
4 Konservasi terhadap air 54 39 6 1 -
5 Efisiensi terhadap penggunaan air untuk segala 46 46 8 - -
keperluan
6 Melaksanakan reuse dan recycle terhadap air 40 37 19 4 -
7 Memiliki aturan tentang pengelolaan sampah dan 53 35 11 1 -
limbah
8 Memiliki pengelolaan sampah dan limbah 52 36 9 4 -
9 Memiliki program dan melaksanakan komposting 48 42 7 2 1
untuk kegiatan lahan
10 Memiliki aturan, design dan pengembangan 47 41 9 3 -
terhadap biodiversity dan ekosistem
11 Melaksanakan pengelolaan dan perawatan terhadap 49 45 2 3 1
biodiversity dan ekosistem
12 Melaksanakan prinsip-prinsip green office 54 34 8 4 -
13 Memiliki Green Laboratorium 42 42 12 4 -
14 Melaksanakan prinsip-prinsip Green laboratorium 36 50 13 1 -
15 Memiliki Green IT (koneksi, pengelolaan dan 43 46 11 - -
pemeliharaan)
16 Memiliki system transportasi yang memadai baik di 48 42 5 3 2

3
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
dalam kampus maupun di luar kampus
SS: Sangat Setuju; S: Setuju; CS: Cukup Setuju; TS: Tidak Setuju; STS: Sangat Tidak Setuju
Sumber : hasil penelitian, 2021

3.2 Pembahasan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa karena keterbatasan teknologi dan
persepsi mahasiswa tentang Politeknik sumberdaya manusia dalam pengolahan air
Pariwisata telah menerapkan prinsip-prinsip limbah. Poltekpar Bali pernah melakukan
dari green campus dimana rata-rata recycle terhadap air yang terdapat di
menyatakan sangat setuju 48%, setuju 40%, Laboratorium Praktek Mahasiswa Prorgam
cukup setuju 10% dan tidak setuju 2%. Studi Manajemen Tata Boga yaitu
Konservasi energi listrik telah dilakukan oleh pengolahan air limbah kitchen yang
manajemen Poltekpar Bali dengan cara kemudian dimanfaatkan menjadi air irigas
melakukan kontrol manual terhadap lampu menyiram tanaman. Namun saat ini alat yang
di taman, pengumuman atau himbauan ada sudah mengalami kerusakan sehingga
dengan seluruh civitas akademika untuk kegiatan recycle air limbah kitchen tidak
penggunaan AC dan listrik/lampu sesuai dapat dilakukan kembali.
keperluan, beberapa ruangan masih Poltekpar Bali belum memiliki pengelolaan
menggunakan pencahayaan alami dan AC sampah dan limbah sesuai dengan aturan
hidup mulai pukul 10.00 pagi. Hal ini juga tentang pengolahan sampah dan limbah.
diperkuat dengan masukan mahasiswa yang Sampah yang ada hanya ditimbun atau
menyatakan bahwa “sebaiknya konservasi dikumpulkan disuatu tempat dan terkadang
energi seperti penggunaan listrik serta hanya di bakar saja tanpa ada pengolahan
fasilitas seperti AC, dan energi lainnya lebih lebih lanjut. Sampah tidak dilakukan
ditingkatkan, dengan menghimbau dan pemilahan secara organik maupun anorganik
menetapkan peraturan kepada seluruh baik di dalam ruangan kantor, kelas bahkan
mahasiswa untuk menghemat penggunaan di areal terbuka.
fasilitas seperti AC dan peralatan Poltekpar Bali belum dapat dikatakan sesuai
lainnya ,apabila tidak terdapat kegiatan dengan Green Laboratorium karena kondisi
belajar mengajar di dalam kelas”. laboratorium yang dimiliki oleh Poltekpar
Poltekpar Bali belum memiliki energy Bali terutama Laboratorium praktek yaitu
alternative seperti solar panel untuk seluruh dapur praktek kondisinya masih kurang
areal terbuka, kemungkinan energy alternatif bersih. Untuk laboratorium yang lainnya
akan digunakan pada bangunan hotel yang dapat dikatakan sudah bagus bahkan
baru. Mahasiswa sangat mengharapkan memiliki teknologi yang cukup memadai.
adanya energy alternatif atau mengganti Laboratorium Prodi Manajemen Tata Boga
lampu kamar mandi dengan lampu sensor bahwa di Laboratorium dapur praktek sangat
untuk menghemat energi dan juga dengan banyak jenis peralatan yang ada, sehingga
mengganti keran air dengan yg automatic perlu ada perawatan yang rutin dari teknisi
agar menghemat juga tetapi mungkin biaya yang kompeten, mungkin salah satunya
yang akan menjadi kendala selain dengan melakukan kontrak dengan pihak ke
menggunakan lampi sensor di kamar mandi tiga untuk perawatan alat alat dimaksud.
mungkin bisa juga digunakan ditempat lain. Koneksi internet di Poltekpar Bali sangat
Penggunaan sumberdaya air di Poltekpar baik, lancar dan stabil karena jumlah
Bali, mahasiswa sangat mengharapkan bandwith yang tersedia mencukupi
adanya penyediaan air di toilet bagi para kebutuhan, baik untuk operasional kantor
mahasiswa belum sepenuhnya distribusikan maupun untuk fasilitas untuk mahasiswa;
dengan baik. Hal ini dikarenakan masih Bandwith managable artinya bisa diatur
banyak bilik toilet ataupun wastafel yang besarannya untuk ruang-ruang tertentu pada
tidak dapat difungsikan akibat air yg kondisi tertentu. Unit TI juga memiliki SOP
terhambat. Diharapkan lebih memperhatikan yang sangat jelas baik dalam pengelolaan dan
fasilitas terutama kebersihan dan pemeliharaan barang-barang yang rusak
ketersedian air di toilet. seperti pada Gambar 1.
Poltekpar Bali belum mampu melaksanakan
reuse dan recycle terhadap penggunaan air

4
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
Gambar 1. SOP Pengelolaan Tim IT Poltekpar Bali
Sumber : Tim IT Poltekpar Bali, 2021

Poltekpar Bali telah banyak penyemprotan disinfektan secara rutin


melaksanakan inovasi-inovasi baik secara sebulan sekali. Apabila kegiatan yang
psikis maupun fisik demi mewujudkan mendatangkan mahasiswa untuk kegiatan
kampus yang ramah terhadap lingkungan. praktek, manajemen Poltekpar Bali tetap
Inovasi-inovasi yang dilakukan adalah melaksanakan penyemprotan disinfektan
berupa perbaikan-perbaikan pada bangunan secara rutin setiap ada kegiatan praktek.
fisik, penghijauan di areal terbuka, Manajemen Poltekparbali juga telah
penambahan fasilitas-fasilitas untuk menghimbau kepada seluruh civitas
menunjang kegiatan praktek mahasiswa. akademika untuk selalu menjaga jarak dan
Dukungan inisiatif green campus lebih baik masing-masing unit menerapkan jadwal
diterima di kampus oleh mahasiswa yang kerja untuk menghindari kerumunan di
mengakui saling ketergantungan mereka kampus.
dengan lingkungan, ditandai dengan
komitmen yang tinggi terhadap lingkungan
alam (Coy et al., 2013). 4. KESIMPULAN
Poltekpar Bali juga telah meraih medali 1. Mahasiswa mempersepsikan sangat
Emerald yang ketiga dari Yayasan Tri Hita setuju Kampus Poltekpar Bali
Karana Awards and Accreditation pada Tahun sebagai Green Campus Pariwisata
2019. Medali ini menunjukkan bahwa yang ada di Bali yang di lihat dari
Poltekpar Bali dapat dikatakan sebagai aspek energi listrik, air, pengolahan
kampus yang menerapkan prinsip-prinsip limbah dan sampah, pengelolaan
ramah lingkungan (green campus). Sejak keaneragaman hayati dan ekosistem,
adanya pandemic covid 19 perkuliahan di koneksi internet dan transportasi.
kampus Poltekpar Bali dilaksanakan secara Walaupun ada beberapa aspek yang
daring (online) dan tidak dilaksanakan tatap dinilai kurang yaitu akrena
muka. Selama pandemic kampus Poltekpar Poltekpar Bali tidak memiliki
Bali juga telah menerapkan protocol pengolahan sampah terpadu dan
kesehatan yang telah ditetapkan oleh tidak adanya komposting.
pemerintah yaitu dengan menyediakan 2. Poltekpar Bali telah banyak
tempat cuci tangan di beberapa areal melaksanakan inovasi-inovasi baik
terbuka, hand sanitizer di setiap ruang secara psikis maupun fisik demi
kantor dan gedung, melaksanakan mewujudkan kampus yang ramah

5
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
terhadap lingkungan. Inovasi-inovasi yaitu : 22% untuk kantor dan ruang
yang dilakukan adalah berupa kelas, 21% untuk pengolahan
perbaikan-perbaikan pada bangunan sampah dan limbah, 15% masing-
fisik, penghijauan di areal terbuka, masing untuk lahan terbuka hijau
penambahan fasilitas-fasilitas untuk dan energy listrik, 12% untuk IT, 6%
menunjang kegiatan praktek untuk sumberdaya air, 5% untuk
mahasiswa. transportasi dan 4% untuk
3. Mahasiswa Poltekpar Bali perbaikan laboratorium.
menginginkan beberapa perbaikan

PERNYATAAN PENGHARGAAN
Penulis menyampaikan ucapan terima Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali yang
kasih atau penghargaan pada Manajemen dengan sabar telah membantu penulis baik
Politeknik Pariwisata Bali yang telah dalam hal penyiapan administrasi dan
mendanai penelitian ini, para narasumber pelaporan sehingga penelitian dapat
yang dengan ikhlas meluangkan waktunya diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga
untuk dapat diwawancarai selama penelitian hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
berlangsung, mahasiswa/mahasiswi Lembaga Politeknik Pariwisata Bali sebagai
Politeknik Pariwisata Bali sebagai responden, bahan perbaikan di masa yang akan datang.
serta tim Penelitian dan Pengabdian kepada

DAFTAR PUSTAKA

Artikel Jurnal

Betts, K. S. (2001). Greening the campus. Sustainability in Higher


Environmental Science & Education, 13(2), 150–165.
Technology, 198A-202A. Cavas, B., https://doi.org/10.1108/146763712
Ertepinar, H., & Teksoz, G. (2014). 11211836
Sustainability in schools of
education in Turkey: In the Geng, Y., Liu, K., Xue, B., & Fujita, T.
words of lecturers. Journal of
(2013). Creating a “green
Baltic Science Education, 13(4),
469-482.
university” in China: A case of
Shenyang University. Journal of
Coy, A. E., Farrell, A. K., Gilson, K. P., Cleaner Production,
Davis, J. L., & Le, B. (2013). 61(December), 13–19.
Commitment to the environment https://doi.org/10.1016/j.jclepro.20
and student support for “green” 12.07.013
campus initiatives. Journal of
Environmental Studies and Leal Filho, W., Shiel, C., do Paço, A.,
Sciences, 3(1), 49–55. & Brandli, L. (2015). Putting
https://doi.org/10.1007/s13412- sustainable development in
012-0100-1 practice: Campus greening as a
tool for institutional sustainability
Finlay, J., & Massey, J. (2012). Eco- efforts. Sustainability in Higher
campus: Applying the ecocity Education, 1–19.
model to develop green university https://doi.org/10.1016/B978-0-08-
and college campuses. 100367-1.00001-9
International Journal of

6
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1
Sonetti, G., Lombardi, P., & Chelleri, L.
(2016). True green and sustainable Miles, M.,B., Huberman, A.M., and
university campuses? Toward a Saldana, Jhony. 2014. Qualitative
clusters approach. Sustainability Data Analysis. A Method
(Switzerland), 8(1), 1–23. Sourcebook. Arizona State
https://doi.org/10.3390/su8010083 University: Sage Publication. Third
Edition.
Tezel, E., Ugural, M., & Giritli, H. Artikel Dari Internet
(2018). Towards Green Campuses:
Students’ Perceptions and Prabahandari, K.A., (2017). 10 Kampus
Expectations. 5th International Terhijau di Indonesia yang Bikin
Project and Construction Kuliahmu Asik & Adem. Retrieved
Management Conference (IPCMC from
2018), November, 859–866. https://www.idntimes.com/life/e
ducation/ahmad-edi-darmawan/in
Tiyarattanachai, R., & Hollmann, N. M. ikampusku-10-kampus-terhijau-di-
(2016). Green Campus initiative indonesia-yang-bikin-kuliahmu-
and its impacts on quality of life of mengasikkan-c1c2/10
stakeholders in Green and Non-
Green Campus universities. Sevina. (2020). Tantangan Perguruan
SpringerPlus, 5(1), 1–17. Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0
https://doi.org/10.1186/s40064- Retrieved from
016-1697-4 https://sevima.com/tantangan-
perguruan-tinggi-di-era-revolusi-
industri-4-0/.
Buku

7
Jurnal Kepariwisataan Vol. 10. No. 1

Anda mungkin juga menyukai