Anda di halaman 1dari 3

TRADISI WELA WELA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan, semakin banyak masyarakat maka semakin besar pula
peluang terbentuknya kelompok masyarakat yang akan menghasilkan kebiasaan yang terbentuk
dari mereka. Seperti halnya Indonesia, Indonesia merupakan Negara yang memiliki populasi
penduduk yang cukup relatif banyak sehingga menjadi wajar jika memiliki banyak suku, ras,
tradisi, budaya, kelompok masyarakat yang merupakan unsur pemersatu bangsa. Dari setiap
suku, ras, kelompok masyrakat tentu memiliki tradisi, adat, dan budayanya masing-masing yang
menjadi ciri khas masyarakat tersebut. Tradisi adalah suatu fenomena umum bagi individu,
masyarakat dan bangsa. Setiap individu, masyarakat, dan bangsa di dunia memiliki tradisi
meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda di setiap individu, masyarakat dan bangsa.
Tradisi secara jelas menampakkan kesamaan kodrat manusia dari suku, bangsa dan rasnya.

Menurut E.B.Tylor (1832-1917), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan ,kepercyaan , kesenian, moral, keilmuan,hukum,adat istiadat,dan kemampuan yang
lain,serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat . R.Linton (1893-1953),
kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang di pelajari dan hasil tingkah laku
yang di pelajari, di mana unsur pembentuknys didukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat
lainnya. Sedangkan menurut Koenjaraningrat (1923-1999), kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, milik diri manusia dengan belajar.Menurut Soemardjan (1915-2003) dan Soelaeman
Soemardi kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.Herkovits (1985-1963),
kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.Di desa AirNanang
Kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki tradisi sendiri dalam
pelaksanaan perkawinan yang dimana tradisi ini dinamakan wela-welayakni Pele Pintu.Tradisi pele
pintu di Masyarakat Maluku merupakan tradisi yang umum dalam proses Perkawinan, walaupun
memiliki nama yang berbeda-beda. Tradisis pele pintu adalah tindakan menghalangi pengantin
laki-laki untuk masuk menemui pengantin perempuan.

Di Desa Air Nanang tradisi Wela-wela atau pele pintudilakukan sebanyak tiga kali. Hal ini berbeda
pelaksanaanya dari Negeri-negeri lainya di Maluku yang biasa dilakukan hanya satu kali disaat pengantin
laki-laki menjemput pengantin perempuan setelah ijab kabul. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan
antaratradisi pele pintudi Air Nanang dengan Negeri lain, ini yang menjadi daya tarik penulis untuk
melakukan penelitian.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penilitian
diatas adalah untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaan tradisi wela wela dan siapa saja yang
terlibat dalam pelaksanaan tradisi wela wela?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menabah pengetahuan dan wawasan tentang
pelaksanaan tradisi wela wela dalam masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai