Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komputasi (TIN1214)

Nur Hikmah (F3401211119)


Salsabila Khalishah Indaryanto (F3401211105)

Kemajuan dan perkembangan teknologi khususnya pada bidang teknologi


informasi terjadi sangat cepat. Teknologi dari masa lalu secara perlahan mulai
tergantikan oleh teknologi-teknologi baru yang tentunya memiliki kinerja yang
lebih baik dan canggih dibandingkan dengan yang terdahulu. Salah satu contoh
teknologi yang mengalami kemajuan yakni komputer. Komputer yang ada saat ini
telah mengalami banyak perubahan, dimulai dari bentuk, ukuran, hingga mesin dari
komputer itu sendiri pun sudah berbeda.
Komputer digital atau komputer yang biasa digunakan sehari-hari termasuk
dalam komputer konvensional. Komputer konvensional memiliki sistem memori
yang masih menggunakan sistem binary atau sistem angka basis 2 yang diwakili
angka 0 atau 1. Hal tersebut lebih dikenal dengan sebutan ‘BIT’ yakni singkatan
dari binary digit (Saputra 2009). Selain itu, komputer konvensional juga
menjalankan sistem Blockchain security yang merupakan catatan keamanan digital
yang datanya diurus oleh banyak pengguna di seluruh dunia serta bergantung pada
fungsi matematik satu arah. Komputer konvensional memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan fungsi tersebut, namun kesulitan apabila diminta menyelesaikan
secara berkebalikan. Misalnya, untuk mengalikan dua bilangan besar prima dapat
dilakukan komputer konvensional dengan mudah. Namun untuk mencari faktor
prima dari angka tersebut cukup sulit bagi komputer konvensional sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh jawaban tersebut (Fedorov
et al. 2018).
Komputer konvensional beroperasi dengan bantuan microprocessor yang
juga dikenal sebagai Central Processing Unit (CPU), yakni chip kecil yang tersusun
dari banyak transistor. Unit microprocessor yang pertama kali diperkenalkan
adalah Intel 4004 pada tahun 1971 (Saputra 2009). Komputer konvensional
memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah hambatan komunikasi yang
membuat kinerjanya semakin terbatas, permasalahan pada bandwidth dan chip
memori, interkoneksi yang terbatas, dan masih banyak lagi (Huang 1983). Dengan
banyaknya kekurangan tersebut maka dibuatlah komputer yang berada di level
lebih tinggi, yakni komputer yang mampu bekerja lebih baik serta mampu
mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada komputer konvensional. Invensi
tersebut menghasilkan suatu barang baru yang dikenal sebagai komputer kuantum.
Komputer kuantum merupakan teknologi komputasi yang dalam operasinya
menggunakan proses ‘QUBITS’ (Quantum Bits) serta mampu melakukan
perhitungan secara bersamaan. Hal tersebut membuat komputer kuantum jauh lebih
unggul dibandingkan komputer konvensional. Komputer kuantum menerapkan
konsep Quantum computing yang memanfaatkan fenomena superposisi fisika dan
keterkaitan kuantum (Saputra 2009). Keduanya berpengaruh pada kecepatan proses
perhitungan pada komputer kuantum khususnya untuk beberapa permasalahan
tertentu seperti mencari kunci kriptografi, simulasi dunia fisik serta machine
learning. Meskipun begitu, kemampuan komputer kuantum belum terbukti bisa
digunakan untuk mengatasi permasalahan skala besar di dunia nyata. Selain itu
implementasi komputer kuantum tergolong sangat sulit karena memerlukan
eksperimen fisika pada level kuantum dimana operator (manusia) tidak bisa terlibat
langsung selama proses komputasinya. Sehingga keberadaan komputer kuantum
tidak akan menggantikan komputer konvensional karena tidak semua masalah
komputasi bisa diatasi oleh komputer kuantum.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
perbedaan antara komputer konvensional dan komputer kuantum. Pada komputer
konvensional menggunakan bit 0 dan 1, sedangkan komputer kuantum
menggunakan qubit 0, 1, dan superposisi 0 dan 1. Perbedaan paling jelas terdapat
pada kecepatan kinerjanya. Komputer kuantum lebih cepat dibandingkan komputer
konvensional karena komputer kuantum melakukan proses perhitungan secara
simultan, tidak secara linear seperti komputer konvensional.

Daftar Pustaka
Fedorov AK, Kiktenko EO, Lvovsky. 2018. Quantum computers put blockchain
security at risk. Nature. 563(1): 465–467.
Huang A. 1983. Parallel algorithms for optical digital computers. Proceedings 10th
Intl Optical Computing Conference. 422: 13–17.
Saputra H. Kajian tentang komputer kuantum sebagai pengganti komputer
konvensional di masa depan. Generic; Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi. 4(2): 15–18.

Anda mungkin juga menyukai