Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Ketut Santa Wijaya

NIM : 2008561028
Program Studi : Teknik Informatika
Kelompok : ANDROMEDA X
Nama Ilmiah : Delfi

IMPLEMENTASI QUANTUM COMPUTER DALAM MEMBANTU


KEHIDUPAN MANUSIA
( Pengembangan Ilmu Komputer dalam Menghadapi Tantangan di Era Digital )

Perkembangan teknologi ilmu komputer saat ini sudah sangat pesat,


bayangkan kita dulu hanya memecahkan perhitungan super kompleks menggunakan
otak kita, tentunya ada batasan batasan tertentu ketika menggunakan otak seperti
human error atau lain sebagainya yang mengganggu perhitungan kita menjadi
tidaklah terlalu sempurna dan membutuhkan energi dan waktu yang sangat banyak,
tetapi dengan pemikiran dan tangan hebat seseorang bernama charles babbage yang
berhasil menciptakan sebuah perangkat mesin hitung otomatis (Difference Engine)
pertama pada abad ke-19. Kemudian kembali dipopulerkan oleh Alan Turing dengan
nama “Turing Machine” yang menjadi cikal bakal pemikiran komputer modern pada
saat itu.
Seiring berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, komputer pun terus
berinovasi, dari yang ukurannya cukup besar sehingga memenuhi ruangan dan
dibatasi kecepatannya dalam eksekusi program, kini telah menjadi kecil bahkan bisa
dibawa bawa ke mana saja (Laptop) dan memiliki kecepatan memproses yang luar
biasa sehingga memudahkan dalam pekerjaan apapun.
Lalu muncul sebuah gagasan sebuah komputer dengan kemampuan melebihi
komputer klasik sekarang kini bernama “Quantum Computer” walau masih dalam
tahap pengembangan lebih lanjut tetapi ada beberapa perusahaan swasta maupun
non-swasta seperti IBM, Google, dan NASA yang sudah mengembangkan dan
menginplementasikannya kepada model pekerjaan mereka.
Lalu bagaimana implementasinya kepada kehidupan manusia saat ini apakah
manusia perlu teknologi ini? Bagaimana teknologi ini menggantikan komputer klasik
yang kita kenal saat ini, Apakah teknologi ini benar benar bermanfaat atau malah
menyesatkan? Tentu kali ini penulis akan menjabarkan secara lengkap apa itu
Quantum Computer dan implementasinya di lingkungan masyarakat serta tantangan
kedepannya dalam menggunakan teknologi ini.

Kita mulai dari pengertian sederhana dari komputer itu sendiri, komputer
adalah sebuah alat perhitungan digital yang digunakan manusia untuk memproses
sebuah data menggunakan prosedur dan algoritma sehingga memudahkan dan
mempercepat pekerjaan manusia itu sendiri lalu bagaimana dengan quantum
computer itu sendiri? Kuantum komputer dari pengertian merupakan sebuah alat
perhitungan yang menggunakan prinsip fisika kuantum dan mekanika kuantum
seperti super-posisi (super-position) dan keterkaitan kuantum (Quantum
Entanglement), untuk mengetahui hal ini lebih lanjut mari kita terlebih dahulu
mengetahui sejarah awal mula teknologi ini ada.
Sejarah teknologi komputer kuantum ini dimulai ketika ada pencetusan atau
ide tentang komputer kuantum oleh para fisikawan dan ilmuwan komputer dari
Argonne National Laboratory sekitar 30 tahun lalu. Paul Benioff adalah orang
pertama yang menginplementasikan teori fisika kuantum pada dunia komputer di
tahun 1981. Dan ada Richard P. Fenyman dari California Institute of Technology
(Caltech) yang pada tahun 1982 merumuskan pertama kali sebuah gagasan atau dasar
teori bahwa sistem pada kuantum tersebut bisa juga digunakan untuk melakukan
perhitungan. Hingga pada tahun 1995, seseorang ilmuwan bernama Peter Shor
menciptakan sebuah algoritma kuantum komputer yang dikenal saat ini sebagai
Algoritma Shor yang bisa memungkinkan sebuah sistem komputer kuantum untuk
memecahkan masalah faktorisasi dalam teori bilangan, dan komputer kuantum ini
dibangun di Los Alamos National Laboratory yang menggunakan NMR atau Nuclear
Magnetic Resonnance.
Teknologi komputer kuantum ini tidak dapat lepas dari yang namanya
ketertarikan kuantum atau Quantum Entaglement yang merupakan fundamental dari
fisika kuantum itu sendiri. Pengertian Entaglement secara umum merupakan sebuah
efek dari mekanika kuantum yang merumuskan seberapa cepat dan kuatnya
keterhubungan antara partikel partikel di dunia kuantum fisika, jika kita
menganalogikan secara sederhana contohnya jika ada sebuah papan A depannya
berwarna merah dan belakangnya tersebut berwarna hijau dan sedangkan papan B
depannya berwarna hijau dan belakangnya juga berwarna merah, lalu andai kata kita
membalikan papan A dari warna merah ke warna hijau maka papan B yang
semulanya hijau akan berbalik ke warna merah, dan begitu sebaliknya secara waktu
yang bersamaan (real-time).
Didalam konsep komputer kuantum ada namanya “Qubits” atau Quantum
Bits. Lalu apa bedanya dengan Bits pada komputer klasik dengan Qubits pada
komputer kuantum, jika komputer klasik atau biasa berisi state biner 0 atau 1 yakni
dua kondisi bits yang dapat mengeksekusi/memproses banyak data dalam secara
bergantian, bisa kita analogikan dengan saklar lampu. Jika lampunya mati maka
maka state biner menunjukan angka 0 sebaliknya jika lampu hidup maka menunjukan
state 1 secara bergantian. Sedangkan Qubits juga memiliki state 0 dan 1 tetapi yang
membedakan adalah cara memprosesnya jikalau komputer klasik memproses state
biner 0 atau 1 secara bergantian, maka komputer kuantum memprosesnya secara
bersamaan dalam satu waktu antara 0 dan 1. Kita bisa analogikan dengan menekakan
sakelar lampu on dan off nya secara bersamaan, ini keadaan bisa lampunya mati dan
hidup dalam satu waktu. Fenomena fisika quantum aneh ini disebut “Superposition”
atau superposisi. Superposisi adalah salah satu konsep dalam mekanika kuantum
yang dimana sebuah partikel bisa ada dalam dua keadaan secara bersamaan dalam
satu waktu. Saat ini komputer quantum sudah mencapai 53 qubits milik google yaitu
sycamore yang masih dalam tahap uji coba dan pengembangan, cara kerja dan
implementasi Qubits terhadap komputer quantum ini adalah menyatakan sebuah
partikel dengan dua putaran yang menyatakan “Up” dan “Down” sehingga bisa
melakukan banyak kalkulasi data secara cepat dan tepat dalam satu waktu.
Selain itu tentunya sebuah komputer kuantum harus juga melakukan kalkulasi
menggunakan algoritma seperti halnya komputer konvensional,beberapa diantara ada
Algoritma Shor dan Algoritma Grover.
Lalu bagaimana implementasinya kepada pekerjaan manusia saat ini atau
dunia nyata? Kita dapat melihat implementasinya di sebuah Lab Armes Research
Center milik NASA. Mereka menggunakan komputer kuantum tersebut untuk
masalah pengoptimalan di berbagai bidang seperti Air traffic control, otonomi,
robotics, navigasi dan komunias, Perencanaan misi ke luar angkasa, simulasi fisika
super kompleks yang tidak bisa dilakukan oleh komputer konvesional. Lalu yang
terbaru akhir-akhir ini ada Google dengan Supremasi kuantumnya yaitu sebuah chip
kuantum prosessor bernama Sycamore. Implementasi selanjutnya ada pada Artificial
intelligence dimana ini juga melakukan optimasi dan diagosa penyakit dan penemuan
antivirus secara cepat. Walapun secara teknis ini masih dalam pengembangan tetapi
di masa depan komputer kuantum akan menjadi pengganti komputer
konvesionalyang kini penuh dengan keterbatasan dan jika teknologi ini digunakan
untuk mensimulasikan atam atom pada material sehingga kita dapat membuat sebuah
material yang kuat, tahan lama, dan efisien. Tentu ini akan menjadi sebuah kemajuan
tidak hanya pada ilmu komputer tetapi pada banyak bidang.

Pada dasarnya komputer kuantum ini menggunakan prinsip fisika kuantum dan
mekanika kuantum, dimana hal ini memungkinkan komputer ini bekerja lebih cepat
dari komputer konvesional yang banyak di pakai oleh banyak orang. Tentu
diharapkannya teknologi ini adalah guna meningkatkan efisiensi pekerjaan manusia
dan membantu manusia dalam menemukan hal hal baru yang tidak pernah
dibayangkan oleh manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKAD. G. Cory, A. F. Fahmy and T. F. Havel, Ensemble
quantum computing
by nuclear magnetic resonance spectroscopy, Proc. Nat. Acad. Sci. 94
(1997),
1634{1639.
Saputra, Herlambang. 2009. Kajian Tentang Komputer Kuantum Sebagai Pengganti
Komputer Konvensional Di Masa Depan. JURNAL GENERIC. Vol. 4(2): 1-4.
Ying, Mingsheng. 2010. Quantum computation, quantum theory and AI. Artificial
Inteligence. Vol.174(2): 163-175.
Wicaksono, wahyu. Adjie, dan Arya Wicaksana. 2019. Implementation of Shor’s
Quantum Factoring Algorithm using ProjectQ Framework. International Journal of
Engineering and Advanced Technology (IJEAT). Vol.8(6S3): 1-2.
Nielsen, M.A., Chuang I.L. (2000), Quantum Computation and Quantum
Information, Cambridge:Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai