Anda di halaman 1dari 1

Ajaran-ajaran pokok agama Baha’i adalah dasar-dasar keyakinan yang dipegang oleh

pengikut agama Baha’i. Bahá’u’lláh mengajarkan prinsip dan konsep “kesatuan dalam
keanekaragaman” yang diperlukan umat manusia agar perdamaian dunia yang diidamkan
dapat tercapai. Untuk itu dia meletakkan tiga pilar utama antara lain :
1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Esa: Baha’i mengimani adanya satu Tuhan yang Esa
dan transenden yang menciptakan alam semesta dan mengendalikan segala sesuatu.
Mereka percaya bahwa semua agama monotheis sebelumnya adalah bagian dari
wahyu ilahi yang sama. Oleh karena itu, semua agama yang bersumber dari satu
Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik
antara satu dengan yang lain.
2. Penyatuan Agama secara Universal: Baha’i berpendapat bahwa Tuhan bersifat tidak
terbatas, tak terhingga dan Maha Kuasa. Hakikat Tuhan tidak dapat dipahami, dan
manusia tidak bisa memahami realita Keilahian-Nya. Oleh karena itu, Tuhan telah
memilih untuk membuat Diri-Nya dikenal manusia melalui para Utusan Tuhan,
diantaranya: Ibrahim, Musa, Krishna, Zoroaster, Budha, Isa, Muhammad, dan Sang
Báb atau Bahá’u’lláh. Para Utusan Tuhan yang suci ini bagaikan cermin yang
memantulkan sifat-sifat dan kesempurnaan Tuhan yang satu dan semua agama
sebelumnya sebagai bagian dari satu rangkaian wahyu ilahi yang sama.
3. Kesatuan Umat Manusia: Baha’i menyatakan bahwa semua manusia adalah satu dan
setara dihadapan Tuhan dan mereka harus diperlakukan dengan baik, harus saling
menghargai dan menghormati. Mereka mengedepankan keadilan sosial, kebebasan
individu, dan hak asasi manusia. Mereka juga mengajarkan pentingnya berkontribusi
pada kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama dan pemberdayaan dan menolak
keras segala tindakan diskriminasi rasial, etnis, dan sosial. Mereka menekankan
pentingnya persatuan antar manusia sebagai landasan untuk perdamaian dunia.

Anda mungkin juga menyukai