Anda di halaman 1dari 4

MISLA KHUSNIKMA

933 100 317


STUDI AGAMA-AGAMA (SEMESTER 5)

IAIN KEDIRI
HUBUNGAN ANTAR AGAMA
LIMAS DODI

PLURALISME DAN TTIK TEMU AGAMA-AGAMA

Abstrak

Pluralisme tidak dapat dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat kita majemuk,
beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dan agama, yang justru hanya menggambarkan kesan
fragmentasi, bukan pluralisme. Demikian pula, pluralisme tidak boleh dipahami sekadar sebagai
“kebaikan negatif” (negative good), hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan
fanatisisme. Tetapi, pluralisme harus dipahami sebagai “pertalian sejati kebinekaan dalam
ikatan-ikatan keadaban”. Bahkan, pluralisme adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat
manusia, antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang dihasilkannya.
Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk melihat, bagaimana agama bisa berfungsi pada
masyarakat yang pluralistis dan tidak saling berbenturan. Masalahnya, tentu bukan karena agama
itu datang built-in dengan konflik dan tampil a-sosial, tetapi karena sering kita lihat bahwa para
pemeluknya telah mengekspresikan kebenaran agamanya secara monolitik dan eksklusif, dalam
artian bahwa subyektivitas kebenaran yang diyakininya seringkali menafikan kebenaran yang
diyakini pihak lain.1

Kata Kunci:
Agama, Plural, Eksklusif, Inklusif

Makna pluralisme dalam agama ,dalam buku yang berjudul Argumen Islam untuk
Pluralisme(2010), Budhy muna war-Rachman menyebutkan bahwa pluralisme atau kemajemukan

1 http://uinsgd.ac.id
agama merupakan tantangan bagi semua agama, khususnya bagi agama-agama monoteis (yahudi
,Kristen ,dan islam).ketiga agama ini selama ratusan tahun berkembang dengan klaim kebenaran
hanya ada pada agama mereka. 2

Suatu suku dengan kekuatan keyakinan atau kebenaran yang unggulakan lebih diikuti oleh
orang lain dengan alasan banyak pengikut serta lebih unggul dalam segala hal. Tetapi dengan
kemunculan reformasi ,manusia menjadi korban perang keagamaan.

Masalah pluralisme saat ini telah menjadi bagian integral dari pembaruan pemikiran teologi
Kristen ,bahkan perang salib adalah puncak dari pertengkaran agama islam dan Kristen.

Motifasi dalam perang salib itu sendiri adalah Darussalam direbut oleh Kristen yang dinamaka
dengan Akses Mundi bagi mereka umat kritiani. Sedangkan bagian islam adalah kiblat ke 3. 3

Pluralisme dan titik temu antara dua hal tersebut kadang memang sulit ditemukan , tetapi
hal yang dibutuhkan adalah pada titik temu tersebut untuk menjaga keberagaman tetaplah
harmonis , fungsi agama sendiri dalam masyarakat yang pluralistis dan tidak saling berbenturan
,pluralisme muncul dalam masyarakat dan memgikuti perkembangan masyarakat yang semakin
cerdas dan tidak ingin dibatasi oleh sekat. 4

Agama adalah kepercayaan ,perilaku ,system social ,realitas social ,komitmen terhadap
perilaku ,perubahan social. Sedangkan fungsi agama itu sendiri adalah memelihara dan
menumbuhkan sikap solidaritas diantara sesama individu atau kelompok ,solidaritas bagian dari
kehidupan social keagamaan yang terjadi ditengah masyarakat beragama. Sedangkan Durhaim
berkata bahwa fungsi social agama adalah mendukung dan melestarikan masyarakat yang sudah
ada. Agama bersifat fungsionalis terhadap persatuan dan solidaritasnya.

Tetapi, pluralisme harus dipahami sebagai “pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-
ikatan keadaban”. Bahkan, pluralisme adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat
manusia, antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang dihasilkannya.
Makna pluralisme seperti itu, terungkap dalam Kitab Suci Alquran (S.2:251) : “Seandainya Allah

2 , Pfof Fauzan Saleh . Mengenali keberadaan Tuhan ,Memaknai Pluralisme Agama . nadi pustaka Yogjakarta 2015
hal 261
3 Ibid 262
4 Hanik ,U Pluralisme Agama di Indonesia : Jurnal pemikiran keislaman ,vol. 25, no 1 2014.
tidak mengimbangi segolongan manusia dengan segolongan yang lain, maka pastilah bumi
hancur; namun Allah mempunyai kemurahan yang melimpah kepada seluruh alam”. Suatu
penegasan, bahwa Allah menciptakan mekanisme pengawasan dan pengimbangan antara sesama
manusia guna memelihara keutuhan bumi, dan merupakan salah satu wujud kemurahan Tuhan
yang melimpah kepada umat manusia.
Pada situsi dewasa ini, diperlukan kesadaran akan sipat dan hakekat “pluralistik” dan “lintas
budaya”. Disebut pluralistik, karena tidak ada lagi satu budaya, ideologi, maupun agama yang
dapat mengklaim sebagai satu-satunya sistem yang unik dan bahkan terbaik dalam pengertian
absolut. Di sebut lintas budaya, karena komunitas manusia tidak lagi hidup dalam sekat-sekat,
sehingga setiap persoalan manusia saat ini yang tidak dilihat dalam parameter kemajemukan
budaya adalah persoalan yang secara metodologis salah letak. 5

Semua agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan,kedamaian ,dan cinta kasih. Tapi
kadang dalam sejarah agama dipakai sebagai alat untuk melakukan terror dan kekerasan.
Terorisme atas nama agama dan tuhan pun muncul diberbagai tempat.klaim keabsolutan ajaran
agama dan watak para pemeluknay yang merasa paling benarlah yang member ruang bagi
munculnya terorisme dan kekerasan.

Agama yang dipeluk oleh milyaran umat manusia diberbagai belahan bumi sudah
seharusnya menjadi enegi cinta kasih yang melimpah atau rahmat bagi semesta alam. Adanya
dialog dan kerjasama antar umat beragama akan menumbuhkan sikap saling menghormati satu
sama lain.6

Dalam aspek teologi , doktrin, dan ajaran mungkin ada persamaan (atau titik temu) dan
mungkin juga ada perbedaan antar pemeluk agama.tetapi ada satu hal yang lebih penting dan
kaum beragama dapat bertemu ,yaitu bekerja sama untuk mengatasi persoalan social
kemanuasiaan.dalam hal ini semua pemeluk agama bisa dipastikan bisa bertemu atau yang
menjadi titik temu dari semua agama-agama.7

5 Surat Al Baqoroh
6 www.satuharapan.com
7 http://nasiomalsindo.com
Secara fungsional agama merupakan sebuah tatanan atau ajaran yang mengatur dan
mengantarkan pola hidup manusia kearah perilaku yang benar untuk memperoleh kebahagiaan
dan kesejahteraan lahir bati. 8

Manusia butuh penyatuan dengan diri sendiri dan masyarakat agar adanya pengalama
keagaan dan sebagai awal dari sikat toleransi ,upaya menuju tuhan ini dapat ditempuh dengan
pendekatan filsafat perennial ,berisi tentang penyatuan diri dengan Tuhan yang dihubungkan
oleh pengetahuan sejati dan gelora cinta. 9

DAFTAR PUSTAKA

Dhavamony ,Mariasusai. Fenomenologi Agama .Yogyakarta :Kanisius ,1995.

Majid, Nurcholis .Islam ,Doktrin dan peradaban .Jakarta :Pramadina , 1992

Saleh, prof.Fauzan , Mengenali Keberadaan Tuhan , Memaknai Pluralisme Agama . Yogyakarta


: nadi pustaka 2015

Hanik ,U Pluralisme Agama di Indonesia : Jurnal pemikiran keislaman ,vol. 25, no 1 2014.
Surat Al Baqoroh

www.satuharapan.com

http://nasiomalsindo.com

http://uinsg.ac.id

8 Pemahaman agama secara structural sebagai penyerahan total kepada alloh , tugan pencipta ala mini ,menurut
Nurcholis Majid dalam pengertian generic disebut islam.
9 Lihat Mariasusai Dhavamony ,Fenomenologi agama (Yogyakarta : Kanisius ,1995)21-43

Anda mungkin juga menyukai