GCA FEB 2018 (Irwan Septayuda)
GCA FEB 2018 (Irwan Septayuda)
PENGARUH TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR
TERHADAP IHSG
Herlina dan Gagan Ganjar Resmi .................................................................................. 303
Abstract
This research was carried out in the Pathology of Biology Micro Clinics in Palembang Mohammad
Hosein Hospital. This study consists of independent variables namely work discipline and occupational
health safety, the dependent variable was Job Performance. In determining the sample used non-
probability sampling technique is saturated sampling, so obtained 52 respondents The results of the
research showed that partially occupational health safety had a significant effect on employee
performance indicated by a significant value of t of 3.736 which wa
<2.009). The results of the partial test of work discipline had an effect on employee performance had a
significant value t of 3.822 which wa 09 (3.822 <2.009). Whereas occupational
health safety and work discipline had a significant effect on Job Performance simultaneously with sig
values. F of 0,000 wa
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia angka kecelakaan kerja terbilang cukup tinggi. Menurut Menteri Ketenaga kerjaan
Hanif Dhakiri, angka kecelakaan kerja secara nasional yaitu 103.000 pertahun. Dari jumlah tersebut
2.400 kasus di antaranya menyebabkan meninggal dunia, jika di rata-rata per hari nya ada 8 orang
meninggal akibat kecelakaan kerja.
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengingatkan bahwa keselamatan dalam bekerja adalah hal
yang paling utama. Masyarakat harus memahami arti penting K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
dalam bekerja. Ini menjadi instrumen penting dalam sektor kerja. Beliau juga mengimbau kepada
perusahaan atau pabrik segera melakukan program kesehatan kerja (kompas.com). Laboratorium
Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang merupakan salah satu rumah
sakit umum yang lebih bayak pasien diberbagai daerah. Dengan itu resiko kecelakaan kerja nya yang
tinggi, Laboratorium Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang
membutuhkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga mampu
mencetak hasil pelayanan berkualitas dan mampu mendukung pencapaian tujuan secara optimal.
Mengingat semakin meningkatnya jumlah karyawan yang mengalami kecelakaan akibat kerja maka
dalam melakukan pencegahan kecelakaan kerja Laboratorium Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP
Mohammad Hosein Palembang telah menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang
dilaksanakan sesuai dengan tingkat resiko pada masing-masing jenis usaha. Laboratorium Patologi
Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang telah menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hal ini telah sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan
No.13 Tahun 2003, Pasal 86 ayat 1 yang berisi bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas Keselamatan dan kesehatan kerja, Moral dan kesusilaan, serta Perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai- nilai agama.
2. KAJIAN LITERATUR
2.1 Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah ketekunan, ketaatan, kegiatan, sikap yang sangat hormat yang nampak
sesuai dengan tata aturan yang telah disepakati bersama antara organisasi dan pegawainya.
2. Kuantitas kerja
Dapat dilihat dari volume keluaran (output), target kerja dalam kuantitas dan kontribusi lain
seperti menyelesaikan pekerjaan tambahan berupa penambahan jam kerja (lembur).
3. Hubungan kerja
Merupakan penilaian berdasarkan sikap terhadap sesama karyawan maupun terhadap atasannya,
serta kesediaan menerima perubahan-perubahan dalam bekerja.
4. Kepemimpinan
Merupakan cara atau gaya pemimpin dalam memimpin perusahaan.
5. Kehati-hatian
Menyangkut bagaimana perhatian karyawan terhadap keselamatan kerja, baik bagi dirinya
sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini termasuk sikapnya terhadap keselamatan kerja.
6. Pengetahuan
Kemampuan karyawan ditinjau dari pengetahuannya mengenai suatu hal yang berhubungan
dengan tugas dan prosedur kerja.
7. Kerajinan
Ditinjau dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas diluar pekerjaannya maupun
adanya tugas baru, disamping itu kecakapan berpikir dan bertindak sebelum bekerja serta tingkat
disiplin dalam menjalankan tugas dan kemampuan dalam mengeluarkan inisiatif.
8. Kesetiaan
Kesetiaan karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari masa kerja karyawan.
9. Keandalan kerja
Pengukuran dari segi keandalan seseorang atau keandalan dalam melaksanakan tugas.
10.Inisiatif
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan hal-hal baru atau dalam mengerjakannya.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan bagian intalasi laboratorium patologi klinik dan mikro biologi RSUP. Mohammad
Hosein palembang, dan populasi berjumlah 52 karyawan
Y = a + b1X1+b2X2
Keterangan :
Y : Keputusan Pembeliaan
A : Konstanta
b1- b2 : Koefisiensi regresi
X1 : Promosi
X2 : Harga
Analisis koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013) analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui
keeratan pengaruh Promosi dan Harga terhadap Keputusan pembeliaan
Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 1
Koefisein Korelasi
Koefisien Tingkat
Hubungan
0.00-0,199 Sangat Lemah
0.20-0,399 Lemah
0.40-0,599 Cukup
0.60-0,799 Kuat
0.80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012)
8) Uji Hipotesis
Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali : 2011). Pada uji
F jika tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen
secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (untuk tingkat signifikasi =
5%), maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara
serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali : 2011). Dasar pengambilan
keputusan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Jika angka probabilitas signifikansi > 0,5 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti
bahwa variabel bebas (promosi dan Harga) secara individual tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
2. Jika angka probabilitas signifikansi < 0,5 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
bahwa variabel bebas (promosi dan Harga) secara individual memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
Pengolahan data variabel disiplin kerja (X1) Menggunakan bantuan SPSS Versi 16,0 For Windows,
menunjukkan bahwa seluruh Pearson Correlation memiliki nilai lebih besar dari rtabel, artinya seluruh
pertanyaan tersebut bersifat valid. Seluruh pertanyaan tersebut dapat dijadikan alat ukur yang valid
dalam analisis berikutnya.
Tabel 2. Pearson Correlation (X1)
Pearson
rtabel Hasil
No Keterangan Correlation
( ) Validitas
(rhitung)
1. X1.1 0,309 0,2732 Valid
2. X1.2 0,604 0,2732 Valid
3. X1.3 0,384 0,2732 Valid
4. X1.4 0,428 0,2732 Valid
5. X1.5 0,410 0,2732 Valid
6. X1.6 0,332 0,2732 Valid
7. X1.7 0,528 0,2732 Valid
8. X1.8 0,405 0,2732 Valid
9. X1.9 0,494 0,2732 Valid
10. X1.10 0,386 0,2732 Valid
11. X1.11 0,526 0,2732 Valid
12. X1.12 0,465 0,2732 Valid
13. X1.13 0,403 0,2732 Valid
14. X1.14 0,385 0,2732 Valid
15. X1.15 0,646 0,2732 Valid
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukuran mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Indikator dikatakan valid apabila pearson correlation lebih dari
0,2732. Berikut pengujian validitas pada variabel keselamatan kesehatan kerja (X 2). Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3. Pearson Correlation (X2)
Pearson rtabel
Hasil
No Keterangan Correlation (
Validitas
(rhitung) )
1. X2.1 0,300 0,2732 Valid
2. X2.2 0,470 0,2732 Valid
3. X2.3 0,535 0,2732 Valid
4. X2.4 0,456 0,2732 Valid
5. X2.5 0,472 0,2732 Valid
6. X2.6 0,519 0,2732 Valid
7. X2.7 0,384 0,2732 Valid
8. X2.8 0,324 0,2732 Valid
9. X2.9 0,314 0,2732 Valid
10. X2.10 0,477 0,2732 Valid
11. X2.11 0,432 0,2732 Valid
12. X2.12 0,497 0,2732 Valid
Pearson rtabel
Hasil
No Keterangan Correlation (
Validitas
(rhitung) )
1 Y1 0,364 0,2732 Valid
2 Y2 0,551 0,2732 Valid
3 Y3 0,318 0,2732 Valid
4 Y4 0,450 0,2732 Valid
5 Y5 0,513 0,2732 Valid
6 Y6 0,512 0,2732 Valid
7 Y7 0,391 0,2732 Valid
8 Y8 0,343 0,2732 Valid
4.3 Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dalam alat ukur dalam mengukur gejala yang
sama dilain kesempatan. Dimana Kuisioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari >0,60 sedangkan apabila nilai Cronbach Alpha ( ) < 0,60 maka indikator yang digunakan oleh
variabel tersebut tidak reliabel. Hasil uji Reliabilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbac
Nilai Hasil
No Variabel h Alpha
Alpha Realibilitas
( )
Disiplin kerja 0,793
1 0,60 Reliabel
(X1)
Keselamatan 0,732
2 kesehatan kerja 0,60 Reliabel
(X2)
3 Prestasi kerja 0,694 0,60 Reliabel
(Y)
Dari hasil perhitungan nilai koefisien reliabilitas variabel Kualitas Produk terlihat bahwa nilai
(0.927) > r tabel 0,231 maka hasil data di atas memiliki tingkat reliabilitas yang
reliabel. Dengan demikian instrumen pada variabel Kualitas Produk dinyatakan reliabel.
Bilangan Konstanta mempunyai nilai sebesar 2,893 (positif) menyatakan bahwa jika
mengabaikan disiplin kerja (X1) dan keselamatan kesehatan kerja (X2) maka skor prestasi kerja (Y)
adalah 2,893. Artinya masih tetap ada prestasi kerja walaupun nilai X1 dan X2 terhadap Y bernilai nol
(0).
Koefisien regresi X1 sebesar 0,623 bernilai (positif) menyatakan bahwa setiap penambahan satu
satuan skor disiplin kerja akan meningkatkan skor prestasi kerja sebesar 0,623 dengan menjaga skor
keselamatan kesehatan kerja (X2) tetap/konstan.
Koefisien regresi X2 sebesar 0,497 bernilai (positif) menyatakan bahwa setiap penambahan satu
satuan skor keselamatan kesehatan kerja akan meningkatkan skor prestasi kerja sebesar 0,497 dengan
menjaga skor disiplin kerja (X1) tetap/konstan.
5. SIMPULAN
Pengaruh Disiplin Kerja dan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Intalasi Laboratorium Patologi
Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang
1. Variabel disiplin kerja (X1) dan keselamatan kesehatan kerja (X2) secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja (Y). Besaran pengaruh disiplin
kerja dan keselamatan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja yang di lihat pada uji F
dengan nilai F hitung sebesar 28,101 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Sehingga semakin
baik disiplin kerja dan keselamatan kesehatan kerja pada Intalasi Laboratorium Patologi
Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang maka akan semakin tinggi
semangat kerja karyawan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian hipotesis pertama (H1)
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Berpengaruh
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Intalasi Laboratorium Patologi Klinik dan Mikro
Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang
2. Variabel disiplin kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja (Y).
Besaran pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja yang di lihat pada uji T dengan nilai
T hitung sebesar 3,822 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Sehingga semakin baik disiplin
kerja pada Intalasi Laboratorium Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad
Hosein Palembang maka akan semakin tinggi semangat kerja karyawan terhadap prestasi
kerja. Dengan demikian hipotesis kedua (H2
Berpengaruh Terhadap Prestasi Kerja Pada Intalasi Laboratorium Patologi Klinik dan
Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang bukti.
3. Variabel keselamatan kesehatan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja (Y). Besaran pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja
yang di lihat pada uji T dengan nilai T hitung sebesar 3,736 dan nilai signifikan sebesar
0,000. Sehingga semakin baik keselamatan kesehatan kerja pada Intalasi Laboratorium
Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP Mohammad Hosein Palembang maka akan
semakin tinggi semangat kerja karyawan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian hipotesis
ketiga (H3
Prestasi Kerja Pada Intalasi Laboratorium Patologi Klinik dan Mikro Biologi RSUP
Mohammad Hosein Palembang
6. REFRENSI
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Tetap Bagian Produksi PR.
Sejahtera Abadi Malang)
Pengaruh Motivasi kerja dan Disiplin kerja terhadap Kinerja PNS (Studi
kasus : BAPPEDA Kota Malang)
Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja, Disiplin Kerja,
Dan Kompensasi Dengan Kinerja Pegawai
Daya, Vol. 12, No. 1, 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21
Consulting, Jakarta.2011.
Dessler, Gary. Edisi Kesembilan, Jilid Dua, Indeks,
Jakarta, 2005.
Ghozali, Imam, , Badan Penerbit
Undip, Semarang. 2013.
Pengaruh Kepribadian dan Disiplin kerja terhadap Kinerja
karyawan Dinas Luar Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Dieng
Malang JIBEKA, Vol. 8, No. 2, 2014.
Pengaruh Pelatihan,
Pengalaman dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun
Wenang Beverages Company Manado
L. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10
Salemba Empat, Jakarta.2009