PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
(S1) Administrasi Bisnis
Disusun oleh:
Utamirohmahsari
152180058
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.5.1.2 Pemasaran..................................................................................19
1.5.1.3.1 Pengertian...............................................................................24
i
1.5.1.5.1 Pengertian Produk Pariwisata.................................................29
1.5.1.7 Produk........................................................................................34
1.5.1.9.1 Trust........................................................................................36
1.5.1.10.1 Memori..................................................................................38
ii
1.5.1.12 Perilaku Pascapembelian...........................................................43
1.8 Hipotesis..............................................................................................96
1.10.4.2 Sampel......................................................................................114
iii
1.10.9 Uji Validitas dan Reliabilitas........................................................119
1.10.9.1 Uji Validitas.............................................................................119
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................130
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
geografis yang strategis yaitu terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik serta Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia memiliki luas
keseluruhan sebesar 5.193.250 km2 , dengan luas daratan sebesar 1.919.440 km2,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia).
Indonesia. Pada masa yang akan datang, sektor pariwisata dianggap sebagai sektor
variasi produk yang berbasis sumber daya alam dengan prinsip pelestarian
1
2
memiliki potensi alam dan kebudayaan yang cukup besar yang bisa dijadikan
cara mengemas sumber daya alam yang ada menjadi sesuatu hal unik yang dapat
merawat atribut destinasi wisata juga dapat dilakukan untuk menarik wisatawan
untuk berkunjung.
yang lebih baik dibandingkan pesaing dan pada sisi permintaan, kuncinya adalah
adanya kerjasama antara pengelola destinasi wisata dan pemerintah yang ikut
sebuah objek wisata yang dapat memengaruhi keputusan mereka saat akan
penafsiran terhadap destinasi wisata secara rasional dan emosional sesuai dengan
kembali destinasi wisata yang sama di masa yang akan datang dan melakukan
Revisit intention menurut Weng, Ha, Wang dan Tsai dalam Ratten, Braga
kunjungan ke suatu tujuan. Niat untuk berkunjung kembali merupakan sesuatu hal
yang penting untuk menjaga dan meningkatkan jumlah kunjungan bagi suatu
(2019:37) adalah pengalaman wisata yang diingat secara positif dan akan
dikenang setelah peristiwa itu terjadi. Pengalaman wisata yang berkesan sangat
Gannon dan Kesign, 2019 dan Sánchez, 2021) dan Destination Atribute (Mahdzar,
Perceived Trust menurut Wu, Zeng dan Xie (2017:7) merupakan perasaan
subjetktif atau sikap yang berdasarkan pandangan atau perasaan pribadi yang
4
mengacu pada perasaan dapat dipercaya dan aman. Kepercayaan yang dirasakan
oleh pelanggan merupakan suatu hal yang penting karena berhubungan dengan
harapan positif dari pelanggan tentang niat atau perilaku (Chang, 2012). Perceived
Soliman, 2020).
adalah kombinasi produk inti, produk aktual dan produk bahan yang muncul atau
dengan yang lain (pesaing). Atribut destinasi sangat penting bagi suatu destinasi
wisata karena dapat menarik wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu destinas
(Mahdzar, et.,al, 2015). Atribut suatu destinasi merupakan salah satu yang
dibutuhkan oleh pemasaran karena persepsi pasar atau konsumen dalam memilih
sebuah destinasi dapat dilihat berdasarkan atribut dari sebuah destinasi (Cahyanti,
et.al. 2020).
adalah sesuatu yang dibicarakan, dinilai secara kritis dan seuatu yang membuat
mengenai kualitas suatu produk atau layanan yang diberikan oleh sebuah
destinasi, reputasi yang berbentuk informasi yang telah divalidasi oleh konsumen
(Chang, 2012). Reputasi destinasi terbentuk oleh beberapa dimensi yaitu: produk
memorable tourism experience dan revisit intention antara lain Ahsanah dan
Artanti (2021), Zhang, et.al. (2017), serta Rismawati dan Sitepu (2021). Temuan
yang kontradiktif dinyatakan oleh Rismawati dan Sitepu (2021) yang menyatakan
tourism experience dan revisit intention maka dipandang perlu untuk dilakukan
Zhang, et.al, 2017 dan Rismawati dan Sitepu, 2021), perceived trust (Hassan dan
Soliman, 2020 dan ), destination attribute (Rosid, et.al. 2020 Mahdzar, et.al. 2015
dan Cahyanti, et.al. 2020), destination reputation (Widjaja, et.al. 2019 dan
Hassan dan Soliman, 2020). Hubungan antar variabel ini selanjutnya membentuk
model baru yang akan diteliti. Selain itu, berdasarkan penelitian terdahulu belum
tourism experiene. Model penelitian dan kajian pengaruh tidak langsung inilah
objek penelitian. Pantai Parangtritis merupakan salah satu objek wisata alam yang
menjadi salah satu ikon pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijadikan
pemandangan alam dan berbagai atribut wisata seperti fasilitas dan atraksi wisata
ulasan negatif yang di sampaikan oleh wisatawan yang ditemukan oleh peneliti
makan dan menu yg segar dan khas pantai. Sayang pantai, pasir, view yg
sudah begitu indah kalau tdk didukung dgn fasilitas penunjang yg lebih
Herianto)
2. Pantai yang luas namun kotor, tidak leluasa menikmati suara debu ombak
berisik suara motor trail, jeep dan atv. Tidak aman pantai bercampur dengan
- Akses ke pantai ini sangat macet, terlalu banyak lampu merah dan
persimpangan. Macet selama 5 jam lebih, sungguh tidak worth it dengan apa
7
yang didapat. Lebih baik jangan ke sini, bayak pantai di Jogja yang lebih
worth untuk dikunjungi, meskipun tempatnya agak jauh. Tapi tidak untuk
tempat ini.
- Airnya sangat kotor karena bercampur poop kuda, sampah, dan sebagainya.
saya pun merasa ini pantai memang tidak layak dikunjungi. Kita yang
niatnya berwisata benar-benar tidak dapat santai dan refreshing yang ada
seperti di Bali. Yang ada di pantai parangtritis ini pinggir pantai penuh
orang bermain Atv dan kereta kuda/ delman. Mau foto-foto pun susah
karena terlalu banyak kereta kuda. Bikin pusing! Tainya pun berserakan
dimana aja dan baunya jangan ditanya. Udah bau sampah, bau limbah
- Toiletnya pun tidak ada yang bersih. Gelap, becek, dan sulit air (bahkan
waktu saya datang tidak ada air bersih, bilasnya mesti beli mineral water).
- Susah cari tempat makan. Banyakan jual mie rebus dan kopi saja.
*Saran:
Sebaiknya tempat kereta kuda dan atv itu dipisah, jauhkan dari tepi pantai
agar tidak mengganggu pengunjung yang mau main air, pasir, berfoto-foto,
4. Terlalu banyak polusi suara dari motorcross dan jeep, saya tidak ingin
8
5. Kotor banget pantainya, banyak sampah plastik. Sulit nyari tempat sampah.
atribut yang tersedia di objek wisata dan memberikan ulasan bahwa tidak
bahwa objek wisata tersebut memiliki reputasi negatif yang akan membuat
perceived trust?
tourism experience?
intention?
intention?
intention?
revisit intention?
tourism experience.
experience.
12
pariwisata.
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
konsumen.
3. Faktor Pribadi
merk, dealer, jumlah pembelian dan saat yang tepat untuk melakukan
pembayaran.
15
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
produk.
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
1.5.1.2 Pemasaran
yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller, 2016:27). Tujuan
baik sehingga produk atau layanan cocok untuk dijual (Kotler dan
Keller, 2016:27).
yaitu :
kebutuhan yaitu :
b. Kebutuhan nyata,
e. Kebutuhan rahasia.
inginkan.
target.
4. Saluran Pemasaran
berbagai media yang sudah dikenal seperti iklan, situs web, dan
sebagainya.
langsung.
yaitu:
merek yang terdiri dari TV, majalah dan display iklan, dan
sponshorship.
8. Rantai Pasokan
pembeli.
9. Kompetisi
kebutuhan.
1.5.1.3.1 Pengertian
mengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan
24
2017:136).
(Utama, 2017:25).
1. Produk
apresiasi yang tinggi dan bermakna pada suatu tempat atau layanan
2. Harga
atau eksklusif.
3. Distribusi
4. Promosi
pemberi jasa.
6. Bukti Fisik
7. Proses
adalah suatu bentuk produk nyata dan tidak nyata yang dikemas dalam
dari sebuah destinasi yang berkaitan dengan apa yang dilihat dan
Firmansyah (2019:45).
bahan yang muncul atau tampil sehingga memiliki pesan kunci dalam
berikut:
sumber daya yang tepat sebagai daya tarik wisata, berupa iklim dan
dapat diakses.
destinasi wisata.
sebagai berikut :
tujuan
tersebut.
wisatawan.
Organization (DMO)
1.5.1.7 Produk
Green dan Keegan (2020:325) adalah barang, jasa dan ide dengan atribut
berwujud dan tidak berwujud secara kolektif dapat menciptakan nilai bagi
fisik, seperti berat, dimensi, atau bahan yang digunakan oleh sebuah
atau jasa yang ditawarkan terbagi menjadi produk dan jasa, harga,
hasil proses informasi yang berasal karena dipengaruhi oleh isyarat dari
sesuatu yang dibicarakan, dinilai secara kritis dan seuatu yang membuat
2. Tradition, yaitu hal yang mengubah narasi dan cerita dari sebuah
lingkungan di sekitarnya.
dengan wisata.
maupun negatif.
1.5.1.9.1 Trust
yang aman yang relatif, bahkan akan berfikir konsekuensi negatif yang
karakteristik suatu objek agar orang lain bisa percaya bahwa apa yang
berikut:
memberikan kepercayaan.
untuk memahami apa yang terjadi di benak konsumen antara saat mereka
akhir (Kotler dan Keller, 2016:187). Empat proses psikologi utama yang
1.5.1.10.1 Memori
pengalaman yang kita temui saat menjalani hidup bisa berakhir dan
tertanam pada memori jangka panjang kita (Kotler dan Keller, 2016:193).
Model dari struktur memori jangka panjang yang diterima secara luas
abstrak, dan konstektual (Kotler dan Keller, 2016:193). Dalam hal ini,
dari penyimpanan atau memori (Kotler dan Keller, 2016:194). Tiga fakta
benar.
39
Jauhari (2017:23) yaitu: kenikmatan indrawi atau fisik yang berasal dari
berada di sekitar.
3. Complexity
4. Surprise
luar biasa dan berbeda dari biasanya. Sesuatu yang unik dan belum
rasakan.
3. Local Culture, masyarakat lokal yang ramah dan budaya lokal yang
penting.
wisatawan.
terlupakan.
suatu produk yang telah mereka beli dan konsumsi yang kemudian
mereka mungkin akan mendengar tentang atribut positif dari produk lain
akan lebih mungkin untuk membeli produk yang sama dan akan
membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Niat untuk
akan kembali.
untuk penelitian ini adalah Skala Likert. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis jalur. Hasil dari penelitian ini adalah city
400 responden dengan kriteria pernah ke Kota Medan, usia >17 thn
trust and fear arousal”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
48
kuesioner diukur dengan skala tipe Likert lima poin. Proses analisis
perceived value.
revisit intention.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyanti, et.al. (2020) dengan judul
11. Penelitian yang dilakukan oleh Sharma, et.al. (2022) dengan judul
memilih tiga tujuan wisata yang berbeda yaitu, wisata warisan, ski dan
value pada wom, satisfaction pada loyalty dan wom, perceived value
12. Penelitian yang dilakukan oleh Chang (2012) dengan judul “How
Tabel 1.1
Pemetaan Kajian Empirik
hasil penelitian dari Chang (2012) dan Hassan dan Soliman (2020).
Experince
sukai dan dapat memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan apa yang
dengan apa yang terjadi pada saat melakukan kunjungan maka akan
penelitian dari Widjaja et.al (2019) dan Hassan dan Soliman (2020)
dibuktikan oleh hasil penelitian dari Hassan dan Soliman (2020) dan
dibuktikan oleh hasil penelitian dari Ahsanah dan Artanti (2021), Zhang
Pengenalan Masalah:
Wisatawan akan mengenali masalah atau kebutuhan mereka untuk
berwisata
Pencarian Informasi:
Wisatawan akan melakukan pencarian informasi mengenai reputasi
suatu destinasi wisata (destination reputation)
Keputusan Pembelian:
Wisatawan akan membuat keputusan untuk berkunjung atau tidak
setelah melakukan evaluasi terhadap destinasi wisata
suatu destinasi wisata mengenai daya tarik objek wisata maupun adanya
destinasi wisata yang akan mereka kunjungi seperti lokasi, harga tiket
masuk, daya tarik wisata, review dari wisatawan lain, dan lain sebagainya.
Selain itu, wisatawan juga akan mencari informasi mengenai reputasi suatu
destinasi wisata. Informasi tersebut bisa dicari melalui sosial media, web
perjalanan wisata mereka di masa lalu. Informasi yang dicari dan diperoleh
dimiliki oleh suatu destinasi wisata seperti wisata yang unik dan menarik
serta adanya atribut yang disediakan oleh destinasi yang dapat memberikan
wisata yang akan mereka kunjungi. Selain itu, pengalaman wisata yang
telah dilalui wisatawan juga menjadi salah satu evaluasi alternative pilihan
merasakan kesan dari destinasi tersebut, kesan yang dirasakan dapat berupa
kembali mengunjungi destinasi wisata yang sama di masa yang akan datang.
sebagai berikut :
berikut:
Corporate Perceived
Reputation Trust
Gambar 1. 4
Model Penelitian Chang (2012)
Hasil dari penelitian ini adalah corporate reputation
sebagai berikut :
Destination
Reputation
Revisit
Intention
Perceived
Trust
Gambar 1.5
Model Penelitian Hassan dan Soliman (2020)
Hasil dari penelitian ini adalah destination reputation memiliki
sebagai berikut :
Destination
Attributes
Revisit
Intention
Memorable
tourism
experience
Gambar 1.6
Model Penelitian Mahdzar, et.al. (2015)
Hasil dari penelitian ini adalah destination attributes
intention.
berikut :
92
Destination Memorable
Attribute Tourism
Experience
Gambar 1.7
Model Penelitian Sharma, et.al. (2022)
Hasil dari penelitian ini adalah destination attribute yang
experience.
berikut :
Memorable
Perceived
Tourism
trust
Experience
Gambar 1.8
Model Penelitian Taheri, et.al. (2019)
Hasil dari penelitian ini adalah perceived trust secara positif
berikut:
Memorable
Perceived
Tourism
trust
Experience
Gambar 1.9
Model Penelitian Sánchez (2021)
Hasil dari penelitian ini adalah Wisatawan umumnya menilai
berikut :
Destination Revisit
Reputation Intention
Gambar 1.10
Model Penelitian Widjaja, et.al. (2019)
Hasil dari penelitian ini adalah destination reputation
berikut :
Destination Revisit
Attributes Intention
Gambar 1.11
Model Penelitian Rosid, et.al. (2020)
Hasil dari penelitian ini adalah destination attributes
sebagai berikut:
.
Destination Revisit
Attributes Intention
Gambar 1. 12
Model Penelitian Cahyanti, et.al. (2020)
Hasil dari penelitian ini adalah destination attribute berpengaruh
10. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahsanah dan Artanti (2021),
sebagai berikut :
Memorable Revisit
Tourism Intention
Experience
Gambar 1.13
Model Penelitian Ahsanah dan Artanti (2021)
Hasil dari penelitian ini adalah memorable tourist experience
11. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zhang, et.al. (2017), sebagai
berikut :
Memorable
Tourism Revisit
Experience Intention
Gambar 1. 14
Model Penelitian Zhang, et.al. (2017)
Hasil dari penelitian ini adalah memorable tourism experience
12. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rismawati dan Sitepu (2021),
sebagai berikut :
Memorable Revisit
Experience Intention
Gambar 1.15
Model Penelitian Rismawati dan Sitepu (2021)
95
Revisit
Intention (Y)
Destination Memorable
Attribute (X2) Tourism
Experience (Z2)
1.8 Hipotesis
sebagai berikut :
trust.
tourism experience.
experience.
intention.
revisit intention.
Revisit
H3
Intention (Y)
H5
Destination Memorable
Attribute (X2) Tourism
Experience (Z2)
97
H2 H7
Keterangan :
H8 = X1 Z1 Y
H9 = X2 Z2 Y
H10 = Z1 Z2 Y
et.al. (2020).
H6 Perceived trust berpengaruh signifikan Konsep: Pertiwi (2021:4)
terhadap revisit intention Empiris: Hassan dan Soliman (2020)
Lanjutan Tabel 1.2
H7 Memorable tourism experience Konsep : Parreno, Calvet dan Prat
berpengaruh signifikan terhadap revisit (2020:163)
intention Empiris : Ahsanah dan Artanti (2021),
Zhang, et,al. (2017) dan Rismawati
dan Sitepu (2021).
Sumber : Data sekunder diolah oleh peneliti, 2022
a. Destination Reputation
sesuatu yang dibicarakan, dinilai secara kritis dan seuatu yang membuat
b. Destination Attribute
(2015:130) adalah kombinasi produk inti, produk aktual dan produk bahan
c. Perceived Trust
(2019:37) adalah pengalaman wisata yang diingat secara positif dan akan
e. Revisit Intention
suatu tujuan.
a. Destination Reputation
secara kritis dan sesuatu yang membuat Pantai Parangtritis berbeda dengan
Variabel Konsep
menurut
Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
Morgan,
Widjaja et al. (2019) diteliti
et.al.
(2011:12)
Indikator Indikator Item Indikator
Destination Place tone Product Destination Pantai Parangtritis
Reputation and offers menawarkan produk dan
service quality pelayanan yang berkualitas.
tourism
100
products
and service
Destination Pantai Parangtritis
offers a menawarkan lingkungan
Lanjutan Tabel 1.3
Variabel Konsep Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
menurut Widjaja et al. (2019) diteliti
Morgan,
et.al.
(2011:12)
Indikator Indikator Item Indikator
pleasant yang menyenangkan
environment
Destination Pantai Parangtritis memiliki
features infrastruktur yang memadai
adequate bagi wisatawan
infrastructu
re for
tourist
Destination Pantai Parangtritis
offers a safe menawarkan lingkungan
environment yang aman
Destination Saya merasa Pantai
offers Parangtritis menawarkan
product and produk dan layanan yang
services bernilai untuk uang yang
that are telah saya keluarkan
good value
for the
money
101
their
visitors/resi
dents
Lanjutan Tabel 1.3
Variabel Konsep Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
menurut Widjaja, et.al. (2019) diteliti
Morgan
et.al.
(2011:12)
Indikator Indikator Item Indikator
Destination Pantai Parangtritis
offers menawaran budaya dan
interesting tradisi lokal yang menarik
local
culture and
traditions
Destination Pantai Parangtritis memiliki
has penduduk sekitar yang
hospitable ramah
residents
Talent Governanc Destination Pantai Parangtritis bekerja
e tourism sama dan berinteraksi
industry dengan industri dan
and organisasi pariwisata
organizatio
ns
cooperates
and
interacts
between
them
103
environment
Lanjutan Tabel 1.3
Variabel Konsep Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
menurut Widjaja, et.al. (2019) diteliti
Morgan
et.al.
(2011:12)
Indikator Indikator Item Indikator
Destination Pantai Parangtritis
supports mendukung inisiatif
ecological teknologi
initiatives
Testimonies
b. Destination Attribute
inti, produk aktual dan produk tambahan yang ada pada destinasi Pantai
Variabel Konsep
menurut Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
Morrisons Mahdzar, et.al. (2015) diteliti
(2019:26-27)
Indikator Indikator Item Indikator
Destination Awareness Hospitality The local Penduduk lokal yang ada
Attribute people of di sekitar Pantai
Mulu were Parangtritis merupakan
friendly penduduk yang ramah
The local Saya mendapatkan
people of informasi mengenai
Mulu were destinasi Pantai
willing to Parangtritis dari
share masyarakat sekitar.
information
about MNP
Attractiveness Value MNP is a Pantai Parangtritis
value for merupakan salah satu
money tujuan yang bernilai untuk
destination uang yang telah
dikeluarkan
It is worth Saya mendapatkan
spending manfaat dari
the amount mengeluarkan uang untuk
of money destinasi yang unik seperti
for unique Pantai Parangtritis.
products
available in
MNP
Lanjutan Tabel 1.4
106
Variabel Konsep
menurut Penelitian terdahulu Penelitian yang akan
Morrisons Mahdzar, et.al. (2015) diteliti
(2019:26-27)
Indikator Indikator Item Indikator
Availability Activities MNP has Pantai Parangtritis
many menawarkan atraksi wisata
attractions yang bisa saya lakukan
that i have dan nikmati
been
interested in
doing
MNP offers Pantai Parangtritis
different menawarkan berbagai
kinds of aktivitas wisata.
recreational
activities
Access
Appearance
Activities
Assurance
Appreciation
Action
Accountability
Sumber : Data sekunder yang diolah peneliti, 2022
c. Perceived Trust
e. Revisit Intention
111
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini merupakan salah satu ikon wisata
yang indah dan berbagai macam atribut wisata yang dapat dinikmati oleh
ini memiliki reputasi negatif yang akan membuat tidak adanya rasa
Hal ini berdasarkan ulasan dari google review wisatawan yang pernah
1.10.4.1 Populasi
1.10.4.2 Sampel
N = Ukuran sampel
signifikan
Z = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan alpha yang
ditentukan.
Z = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan beta yang
ditentukan.
Machin, et.al. (2009:154) menyarankan nilai ρ dari 0,1, 0,3, dan 0,5.
= 1-0,95 = 0,05
Perhitungan Literasi 1
U´p = 0,1394978719
n = (1,978+1,64)/ (0,1394978719) 2
n = (3,618) / (0,0194596563) + 3
115
n = 185,92311931 + 3
Perhitungan Literasi 2
U’P = 0,1398666397
n = 3,618 / 0,0195626769
n = 184,94401449 + 3
Perhitungan Literasi 3
U’P = 0,1398685711
n = 3,618 / 0,0195632172 + 3
n = 184,93890667 + 3
adalah 188.
membagikan link kuesioner melalui grup yang ada di whatsapp dan line.
antara lain :
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data
118
keterangan :
N = jumlah responden
Y = skor total
dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilan data yang
sama, atau sekelompo data bila dipecah menjadi dua menunjukan data
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
Keterangan :
besar dari taraf signifikan 60 % atau 0,6, dan tidak reliabel jika hasil
koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60 % atau 0,6 ( Juliandi,
dua variabel yang diasumsikan tidak terletak pada metode analisis yang
Struktural
Diusulkan
AMOS akan diubah terlebih dahulu oleh AMOS menjadi matrik kovarian
a. Ukuran Sampel
123
interpretasi hasil SEM, hal ini karena ukuran sampel memberikan dasar
b. Estimasi Model
digunakan karena tidak sensitif terhadap data yang tidak normal, namun
seperti adanya nilai standar error yang lebih besar untuk satu atau lebih
nilai estimasi yang tidak mungkin seperti error variance yang negative,
dan adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0.90) antar koefisien estimasi.
Hal yang harus dilihat ketika ada problem identifikasi, yaitu: (1)
dalam menetapkan nilai tetap (fix) pada skala konstruk. Hal yang dapat
harus diuji dahulu ada tidaknya data outlier dan distribusi data harus
selanjutnya setelah yakin bahwa tidak ada lagi offending estimate dalam
prediksi dari model yang diajukan (proposed model). GOF memiliki tiga
jenis ukuran, yaitu absolute fit measure, incremental fit measures dan
proposed model dengan model lain yang dispesifikasi oleh peneliti, dan
yang berbeda.
126
yang sama dengan atau lebih > 3.84 menunjukkan telah terjadi
telah dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan Uji Sobel
(Sobel test) Ghozali (2017: 97). Uji sobel dilakukan dengan cara
error pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah sab yang dihitung
Jika nilai t hitung > nilai t table maka dapat disimpulkan terjadi
Ahsanah, Ulya; and Artanti, Yessy. 2021. The Role of Memorable Tourism
Experiences in the Relation between City Image and Visitor Engagement
Toward Re-Visit Intention to Yogyakarta City. Jurnal Manajemen Bisnis,
12(1), 56–70.
Ayman, Umut; and Kaya, Anil Kemal. 2020. Promotion and Marketing
Communications. London: IntechOpen.
Bergmann, Markus. 2018. To Trust or Not to Trust. Is Reputation the Currency of
the Future?: The Influence of Social Media and Reputation Plateforms on
The Trustworthiness. Germany: GmbH.
Bernardes, Oscar; Amorim, Vanessa; and Moreira, Antonio Carrizo. 2022.
Handbook of Research on Cross-Disciplinary Uses of Gamification in
Organizations. Portugal: IGI Global.
Cahyanti, Sonia Dwi; Sudarmiatin; and Siswanto, Ely. 2020. The Effect of
Service Quality and Destination Attribute on Revisit Intention Through
Visitor Satisfaction At Hawai Waterpark Malang. South East Asia Journal of
Contemporary Business, Economics and Law, 23(1), 76-85.
Carroll, Craig. E. 2013. The Handbook of Communication and Corporate
Reputation. UK: Premedia Limited.
Chalil, Rifyal Dahlawy; Sari, Juli Dwina Puspita; Ulya, Zikriatul; dan Hamid,
Abdul. 2020. Brand, Islamic Branding & Rebranding: Peran Strategi Merek
dalam Menciptakan Daya Saing Industri dan Bisnis Global. Depok: PT.
Rajagrafindo Persada.
Chang, Kuo-Chien. 2012. How Reputation Creates Loyalty in The Restaurant
Sector. International Journal of Contemporary Hospitality Management,
25(4), 536–557.
Costa, Rui Augusto; Brandao, Filipa; Breda, Zelia; and Costa, Carlos. 2021.
Planning and Managing the Experience Economy in Tourism. Portugal: IGI
Global.
Costante, Elisa; Hartog, Jerry Den; and Petkovic, Milan. 2014. Understanding
Perceived Trust to Reduce Regret. Computational Intelligence, 31(2), 327-
347.
Damiati; Masdarini, Luh; Suriani, Made; Adnyawati, Ni Desak Made Sri; Marsiti,
Cok Istri Raka; Widiartini, Ketut; dan Angendari, Made Diah. 2017. Perilaku
129
130
Publishing.
Juliandi, Azuar; Irfan; dan Manurung, Saprinal. 2014. Metodologi Penelitian
Bisnis. Medan: Umsu Press.
Kotler, Philip; and Keller, Kevin Lane. 2016. Marketing Management, Edisi 16.
USA: Pearson Education.
Kozak, Metin; and Kozak, Nazmi. 2013. Aspect of Tourist Behavior. UK:
Cambridge Pearson Publishing.
Machin, David; Campbell, Michael J; Tan, Say Beng; and Tan, Sze Huey. 2009.
Sample Size Tables for Clinical Studies, Third Edition. Chichester: Wiley
Blackwell.
Mahdzar, Mazlina; Shuib, Ahmad; Sridar, Ramachandran and Afandi, Syamsul
Herman Mohammad. 2015. The Role of Destination Attributes and
Memorable Tourism Experience in Understanding Tourist Revisit Intentions.
American-Euras. J. Agric. & Environ. Sci., 15 (Tourism & Environment,
Social and Management Sciences), Vol.15. 32-39.
Majumdar, Ramanuj. 2010. Consumer Behavior: Insight from Indian Market.
New Delhi: PHI Learning Private Limited.
Morgan, Nigel; Pritchard, Annette; and Pride, Roger. 2011. Destination Brands:
Maganing Place Reputation. Edisi 3. UK: Elsevier.
Morrison, Alastair. M. 2019. Marketing and Managing Tourism Destination..
New York: Routledge.
Ngugi, Isaac K; O’Sulivan, Helen; and Osman, Hanaa. 2020. Consumer
Behaviour in Food and Healthy Lifestyles: A Global Perspective. UK: CAB
Internasional.
Nunkoo, R; and Smith, S. L. J. 2015. Trust, Tourism Development, and Planning.
New York: Routledge.
Parreño, J. M; Calvet, R. G; amd Prat, J. M. 2020. Proceedings of the 3rd
International Conference on Tourism Research. UK: Academic Conferences
and Publishing International Limited.
Pertiwi, R. D. 2021. Pemasaran Jasa Pariwisata. Yogyakarta: Deepublish.
Prebensen, Nina K; Chen, Joshep S; and Uysal, Muzzafer S. 2018. Creating
Experience Value in Tourism. UK : CAB Internasional.
Radzi, Salleh Mohd; Sumarjan, Norzuwana; Chik, Chemah Tamby; Salehuddin,
Mohd; Zahari, Mohd; Mohi, Zurinawati; Bakhtiar, Mohd Faeez Saiful; and
Anuar, Faiz Izwan. 2015. Theory and Practice in Hospitality and Tourism
132