Anda di halaman 1dari 28

STUDI PENERAPAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PADA KARYAWAN PT CITRA


SILIKA MALLAWA KECAMATAN LASUSUA
KABUPATEN KOLAKA UTARA PROVINSI
SULAWESI TENGGARA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

WIJAYANTO
09320180145

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Salam dan shalawat
penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan para
sahabatnya yang selalu istiqamah di jalan-Nya. Judul kerja praktek ini yaitu STUDI
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN PADA KARYAWAN PT
CITRA SILIKA MALLAWA KECAMATAN LASUSUA KABUPATEN
KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA, yang kemudian menjadi
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada:
1. Bapak Ir. Firman Nullah Yusuf, ST., MT., IPP. selaku Prodi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Bapak Ir. Firman Nullah Yusuf, ST., MT., IPP. selaku pembimbing Kerja
Praktek di Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknoologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.
3. Seluruh Staf Administrasi Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknoologi Industri Universitas Muslim Indonesia
4. Bapak Rustaman, S.T. selaku pembimbing lapangan di PT Citra Silika Mallawa.
5. Seluruh staf dan karyawan PT Citra Silika Mallawa, Khususnya staf dan karyawan
PT Citra Silika Mallawa.
6. Teman teman angkatan 2018 Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
yang selalu setia dalam suka maupun duka.
7. Terkhusus Orang tua dan keluarga yang membantu secara moril maupun materil
selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan, olehnya itu penulis mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif berupa
kritik dan saran yang bersifat korektif dan membangun dari pembaca, demi perbaikan
dan penyempurnaan Kerja Praktek ini.
Semoga Allah SWT memberikan hikmah atas amal ibadah dan bantuan yang
diberikan dengan ikhlas serta limpahan rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa
tercurahkan kepada kita.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 24 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek............................................................ 2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Kerja Praktek............................................................................... 2
1.5 Metode Kerja Praktek................................................................................ 2
1.6 Waktu, lokasi dan Kesampaian Daerah..................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan....................................................................................... 4
2.2 Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)..................................................... 5
2.3 Kecelakaan Kerja....................................................................................... 8

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tahap Pendahuluan.................................................................................... 10
3.2 Tahap Pengambilan Data........................................................................... 10
3.2 Tahap Penulisan......................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .......................................................................................................... 12
4.2 Pembahasan............................................................................................... 12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 16
5.2 Saran.......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Peta IUP Citra Silika Mallawa......................................................... 4
3.1 Bagan Alur Penelitian...................................................................... 11
4.1 Penerapan Safety di Lokasi Penambangan....................................... 13
4.2 Penarapan Safety di Area Workshop................................................ 13
4.3 Penerapan Safety di Area Tongkang................................................ 14
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
4.1 Resiko yang Mungkin Terjadi.......................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, kejadian kecelakaan kerja selama ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain sebagai berikut: kegagalan kostruksi, penggunaan metoda pelaksanaan
yang kurang tepat, lemahnya pengawasan pelaksanaan konstruksi dilapangan, belum
sepenuhnya melaksanakan ketentuan – ketentuan dan peraturan – peraturan yang
menyangkut K3 yang telah ada, lemahnya pengawasan penyelenggara K3, kurang
memadainya kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan pelindung diri (APD), dan
kurang disiplinnya tenaga kerja di dalam mematuhi ketentuan mengenai K3.
Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada industry pertambangan akhir-
akhir ini terus berkembang, Seiring dengan lajunya pembangunan yang pesat dan diikuti
dengan perkembangan semua sektor perekonomian yang melibatkakan
pertambangan.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sektor ini cukup banyak membutuhkan
tenaga kerja sebagai salah satu komponen produksinya. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3), merupakan hal yang penting dalam setiap proses dan operasional. Akan
tetapi masalah K3 sering diabaikan oleh banyak perusahaan. Hal ini dikarenakan
kesadaran akan keselamatan, baik pihak manajemen atau karyawan sendiri masih
rendah. (Buntarto, 2015).
Keselamatan kesehatan kerja sebagai upaya mengurangi kejadian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja di perusahaan. Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang
menimbulkan korban cacat atau meninggal sedangkan penyakit akibat kerja merupakan
kondisi kesehatan pekerja yang timbul dari proses kerja. Penyebab kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi karena faktor kondisi alat dan material yang
berbahaya, lingkungan kerja tidak aman serta adanya kegiatan manusia. Tingkat
keselamatan kerja Indonesia masih sangat kurang maka di pandang perlu peningkatan
pengaturan kesehatan dan keselamatan keja untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja para pekerja.
Peraturan K3 dibuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang selamat dan sehat
sehingga tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman, apabila melaksanakannya,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan sebagai teknisi ini merupakan
penyumbang angka kecelakaan yang cukup tinggi. Banyaknya kasus kecelakaan kerja
Dengan adanya K3 seperti yang telah dijelaskan, maka akan berdampak positif
seperti mengurangi resiko kerja yang didapatkan oleh suatu perusahaan, misalnya
kecelakaan kerja hingga kematian dalam menjalankan pekerjaan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk melakukan studi penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawan PT. citra silika mallawa
1.2.2 Tujuan
1. Mengetahui sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan di PT.
citra silika mallawa

2. mengetahui resiko apa yang mungkin terjadi pada karyawan


1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini hanya melakukan survei penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawan
1.4 Manfaat kerja praktek
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu;
1.4.1 Bagi mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang telah
dipelajari diperkuliahan dengan praktek di lapangan
2. Dapat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan yang akan memperluas bagi
pengembangan inovasi atau penemuan baru.
1.4.2 Bagi Universitas
Tercapainya dan terlaksananya salah satu program mata kuliah Kerja Praktek
pada jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia Makassar.
1.4.3 Bagi Perusahaan
Memberi masukan alternatif pemecahan masalah yang terjadi pada area
penelitian.
1.5 Metode Kerja Praktek
1.5.1 Daerah Dan Waktu Kerja Praktek
Adapun yang menjadi obyek kerja praktek ini adalah pada PT Citra Silika
Mallawa yang berlokasi di Desa Sulaho Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan waktu yang diperkirakan dalam pengambilan
data-data mulai dari tanggal 21 September hingga 21 November 2021.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai
berikut :
1. Observasi
Kerja Praktek ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan atau peninjauan
secara langsung pada area penambangan PT Citra Silika Mallawa untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan sehubungan dengan Kerja Praktek ini.
2. Interview
Kerja Praktek ini dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab secara
langsung dengan koordinator keselamatan dan kesehatan kerja dan sejumlah karyawan
yang ada hubungannya dengan pembahasan ini.
3. Studi Literatur
Untuk menunjang pengetahuan yang lebih luas dilakukan studi literatur dengan
membaca buku pendukung. Selanjutnya dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada
dilapangan.
1.5.3 Sumber Data
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, serta
wawancara dengan pembimbing sekaligus koordinator keselamatan dan kesehatan
kerja, dan karyawan yang berhubungan dengan masalah yang di bahas;
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan melalui dokumen-
dokumen dan laporan tertulis serta informasi lain yang ada hubungannya dengan
masalah ini.
1.6 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Kerja Praktek dilaksanakan selama  1 bulan. Secara admistratif terletak di


Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dan secara geografis terletak
120°55'30.E" Lintang Selatan dan 120°55'0"E Bujur Timur.
Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan jalur udara, darat dan laut.
Melalui jalur udara dapat dicapai dari Makassar-Kendari. Bila menggunakan jalur laut
dari Makassar, pertama melalui jalur darat menuju ke Pelabuhan Bajoe Kabupaten Bone
± 6 jam kemudian Naik Kapal Fery ke pelabuhan Kolaka kemudian dilanjutkan lagi
menggunakan jalur darat kurang lebih 2 jam menuju Kecamatan Lasusua. Keadaan
daerah sekitar PT. Citra Silika Mallawa umumnya adalah gunung, perbukitan dan Laut
yang menunjang kebutuhan warga seperti sumber air dan lainn

Gambar 1.1 Peta IUP Citra Silika Mallawa


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT Citra Silika Mallawa merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam


bidang pertambangan khsusnya pada tambang Nikel, pemilik saham terbesar dari
perusahaan ini yaitu H Tauphan Ansar Nur.
PT Citra Silika Mallawa memiliki luas lahan sebesar 475 Hektar yang telah
memiliki Izin Usaha PT Citra Silika Mallawa terletak di Desa Sulaho, kecamatan
Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


2.2.1 Definisi K3
mendefinisikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum merupakan
instrument yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkup hidup dan dan masyarakat
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja, sejalan dengan hal tersebut, secara khusus
mengartikan keselamatan dan keamanan kerja sebagai upaya perlindungan bagi tenaga
kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja.
2.2.2 Tujuan K3
Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau
kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Secara
singkat ruang lingkup kesehatan dan keamanan kerja adalah sebagai berikut:
a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat
b. Mencegah dan mengobati kecelakaan yang di sebabkan akibat pekerjaan sewaktu
bekerja
c. Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja
d. Memelihara moral, mencegah dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja
e. Menyesuaikan kemampuan dengan kerja
f. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
Keselamatan kerja mencakup pecegahan kecelakaan kerja dan perlindungan
terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari
kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat.
Syarat-syarat kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap
perencanaan, pembuatan , pengangkutan, peredaran perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis,
dan apparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan
kerja.
2.2.3 Manfaat K3

dalam buku Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memaparkan


beberapa manfaat yang diperoleh dalam penerapan K3 di lingkungan kerja, diantaranya;
1. Perlindungan karyawan
Tujuan inti sistem keselamatan dan kesehatan kerja adalah memberi
perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun pekerja adalah asset perusahaan yang
harus di pelihara dan dijaga kesehatan nya. Pengaruh positif terbesar yang dapat diraih
adalah mengurangi angka kecelakaan kerja. Kita tentu menyadari, karyawan yang
terjamin keselamatan dan kesehatannya akan bekerja lebih optimal di banding karyawan
yang terancam K3-nya. Dengan adanya keselamatan , keamanan dan kesehatan selama
bekerja, mereka tentu akan memberikan kepuasan dan meningkatkan loyalitas mereka
terhadap perusahaan.
2. Mengurangi biaya
Sistem manajemen K3 juga melakukan pencegahan terhadap ketidaksesuaian.
Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan , kerusakan
atau sakit akibat kerja. Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang
ditimbulkan akibat kejadian tersebut. Memang dalam jangka pendek kita akan
mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam menerapkan sebuas sistem manajemen K3.
Apalagi jika kita juga melakukan proses sertifikasi dimana setiap enam bulannya akan
dilakukan audit yang tentunya juga merupakan biaya yang harus di bayar. Akan tetapi
jika penerapan sistem manajemen K3 dilaksanakan secara efektif dan penuh komitmen,
nilai uang yang keluar tersebut jauh lebih kecil disbanding biaya yang di timbulkan
akibat kecelakaan kerja. Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem
manajemen K3 adalah biaya premi asuransi.
3. Membuat sistem manajemen yang efektif
Tujuan perusahaan beroperasi adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya. Hal ini akan dapat di capai dengan adanya sistem manajemen perusahaan
yang efektif. Banyak variable yang ikut membantu pencapaian sebuah sistem
manajemen yang efektif, disamping mutu, lingkungan ,keuangan, teknologi informasi
dan K3.
Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen
K3 adanya prosedur terdokumentasi.dengan adanya prosedur, maka segala aktivitas dan
kegiatan yang terjadi akan teroganisir,terarah dan berada didalam koridor yang teratur.
Rekaman-rekaman sebagai bukti penerapan sistem disimpan untuk mempermudah
pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidaksesuaian. Persyaratan perencanaan,
evaluasi dan tindak lanjut merupakan bentuk bagaimana sistem manajemen yang efektif.
Pengendalian dan pemantauan aspek penting menjadi penekanan dan ikut memberi nilai
tambah bagi organisasi.Penerapan sistem manajemen K3 akan mengurangi rapat-rapat
yang membahas ketidaksesuaian. Dengan adanya sistem maka hal itu dapat dicegah
sebelumnya disamping kompetensi personel yang semangkin meningkat dalam
mengetahui potensi ketidaksesuaian. Dengan demikian organisasi dapat berkonsentrasi
melakukan peningkatan terhadap sistem manajemennya dibandingkan melakukan
perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi.
4. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
Karyawan yang terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya akan bekerja lebih
optimal dan ini tentu akan berdampak pada produk yang dihasilkan. Pada giliranya ini
akan meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan ketimbang sebelum
melakukan penerapan. Di samping itu dengan adanya pengakuan penerapan sistem
manajemen K3, citra organisasi terhadap kinerjanya akan semangkin meningkat, dan
tentu ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
5. Memperlihatkan Kepatuhan Pada Peraturan dan Undang-Undang
Banyak organisasi yang telah mematuhi peraturan menunjukan eksistensinya
dalam beberapa tahun. Kita bisa saksikan bagaimana pengaruh buruk yang didapat bagi
perusahaan yang melakukan pembangkangan terhadap peraturan dan undang-undang ,
seperti citra yang buruk., tuntutan hukum dari badan pemerintah, seringnya menghadapi
permasalahan dengan tenaga kerjanya semuanya itu tentu akan mengakibatkan
kebangkrutan. Dengan menerapkan sistem manajemen K3, setidaknya sebuah
perusahaan telah menunjukan 14 itikad baiknya dalam mematuhi peraturan dan
perundang-undangan sehingga mereka dapat beroperasi normal tanpa menghadapi
kendala dari segi ketenagakerjaan.

2.3 Kecelakaan Kerja


2.3.1 Definisi kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan kerja
dimana memiliki imbas buruk bagi karyawan maupun perusahaan, termasuk penyakit
yang timbul yang sehubungan dengan pekerjaan, demikian pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan kerja dan dari tempat kerja
2.3.2 Jenis-jenis kecelakaan kerja

Menurut International Labour Organization (ILO) jenis kecelakaan akibat kerja


ini di klasifikasikan berdasarkan empat macam yaitu:
a. Menurut jenis kecelakaan, seperti terjatuh, tertimpa benda tertumbuk atau
terkena benda, listrik, dan sebagainya.
b. Menurut penyebab, seperti akibat dari mesin, bahan-bahan / zat-zat berbahaya
dan lingkungan kerja.
c. Menurut sifat luka atau Kelainan, seperti patah tulang dislokasi (keseleo), regang
otot (urat), memar dan luka dalam yang lain, amputasi, luka di permukaan, luka
bakar dan sebagainya.
d. Menurut letak kelainan atau luka di tubuh, misalnya kepala, leher, perut, dan
sebagainya.
2.3.3 Dampak kecelakan kerja

Burtarto (2015) juga menggolongkan beberapa dampak dari kecelakaan kerja,


diantaranya:
a. Meninggal dunia, merupakan akibat kecelakaan yang paling fatal yang
menyebabkan penderita meninggal dunia walaupun telah mendapatkan pertolongan
dan perawatan sebelumnya.
b. Cacat permanen total, yaitu cacat yang mengakibatkan penderita secara
permanen tidak mampu lagi melakukan pekerjaan produktif karena kehilangan atau
tidak berfungsinya lagi salah satu bagian-bagian tubuh, seperti kedua mata, satu
mata dan satu tangan atau satu lengan atau satu kaki.
c. Cacat permanen sebagian, yaiyu cacat yang mengakibatkan satu bagian tubuh
hilang atau terpaksa di amputasi atau sama sekali tidak berfungsi.
d. Tidak mampu bekerja sementara ketika dalam masa pengobatan maupun karena
harus beristirahat menunggu kesembuhan.
2.3.4 Faktor-Faktor Kecelakan Kerja

Menrut International Labour Organization atau ILO mengemukakan bahwa


kecelakaan akibat kerja pada dasarnya di sebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor manusia,
pekerjaan, faktor lingkungan di tempat kerja Triwibowo & Pusphandani,( 2013):
1. Faktor manusia
a. Umur
Umur mempunyai pengaruh yang penting terhadap kejadian kecelakan akibat
kerja.golongan umur tua mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami
kecelakaan akibat kerja di bandingkan dengan golongan umur muda karena umur muda
mempunyai reaksi dan kegesitan yang lebih tinggi. Namun umur muda pun sering pula
mengalami kasus kecelakaan akibat kerja, hal ini mungkin karena kecerobohan dan
sikap suka tergesa-gesa. Dari hasil penelitian di Amerika Serikat di ungkapkan bahwa
pekerja muda usia lebihbanyak mengalami kecelakaan dibandingkan dengan pekerja
yang lebih tua. Pekerja muda usia biasanya kurang pengalaman dengan pekerjanya.
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan seseorang berpengaruh dalam pola pikir seseorang dalam menghadapi
pekerjaan yang di percayakan padanya, selain itu pendidikan juga mempengaruhi
tingkat penyerapan terhadap pelatihan yang diberikan dalam rangka melaksanakan
pekerjaan dan keselamatan kerja. Hubungan tingkat Pendidikan dengan lapangan yang
tersedia bahwa pekerjaan dengan tingkat Pendidikan rendah, seperti Sekolah Dasar atau
bahkan tidak pernah bersekolah akan 18 bekerja di lapangan yang mengandalkan fisik.
Hal ini dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja karena beban fisik yang berat
dapat mengakibatkan kelelahan yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terjadinya kecelakaan akibat kerja.
c. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan berbagai penelitian dengan meningginya
pengalaman dan keterampilan akan disertai dengan penurunan angka kecelakaan akibat
kerja. Kewaspadaan terhadap kecelakaan akibat kerja bertambah baik sejalan dengan
pertambahan usia dan lamanya kerja di tempat kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja
baru biasanya belum mengetahui secara mendalam seluk-beluk pekerjaan nya.
Penelitian dengan studi restripektif di Hongkong dengan 383 kasus membuktikan bahwa
kecelakaan akibat kerja karena Mesin terutama terjadi pada buruh yang mempunyai
pengalaman kerja dibawah 1 tahun.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yaitu tahap pendahuluan, tahap pengambilan data dan tahap
penyusunan laporan.

3.1 Tahap Pendahuluan


Pada tahap ini persiapan awal yang dilakukan berupa kelengkapan administrasi
dan studi pustaka yang dilakukan Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

3.2 Tahap pengambilan data


Tahap pengambilan data merupakan tahap pelaksanaan pekerjaan dimana segala
data yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan penyusunan laporan nantinya. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dilapangan. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diambil secara tidak langsung tetapi masih berkaitan dengan laporan
ini.

3.3 Tahap Penulisan


Penyajian Data adalah tahapan akhir dari penelitian dimana hasil perhitungan
disajikan dalam bentuk laporan.
Tahap Pendahuluan
1. Tahap Administrasi
2. Persiapan Perlengkapan

Tahap Pengambilan Data

Penyusunan Laporan Kerja Praktek

Seminar Kerja Praktek

Selesai

Gambar 3.1 Bagan alur penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari beberapa pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di lapangan maka di
peroleh beberapa hasil yaitu:

1. Pengamatan karyawan di lapangan


Pengamatan karyawan di lapangan bertujuan untuk mengetahui para karyawan
yang menggunakan alat pelindung diri (APD) atau menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) agar menghindari kecelakaan kerja pada saat di lapangan.

2. Memberi alat pelindung diri pada karyawan


Alat pelindung diri yang diberikan oleh perusahaan guna untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja adalah berupa helmet, sepatu safety.
3. Mengetahui resiko yang terjadi pada karyawan
Adapun pengamatan yang dilakukan peneliti yaitu mengetahui resiko yang
terjadi pada karyawan guna untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja di lapangan.

.4.2 Pembahasan

4.2.1 Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


Penerapan K3 di PT. citra silika mallawa sudah menerapkan sistem K3 dengan
baik. Sebagaimana yang telah di tetapkan dalam undang-undang No 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja pasal 3.
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja ini selalu di sampaikan oleh
pemimpin perusahaan setiapharinya, hal ini dilakukan agar karyawan atau teknisi selalu
ingat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja harus diutamakan.
2. Memberi APD(Alat Pelindung Diri) Pada Tenaga Kerja.
Alat Pelindung Diri yang di berikan oleh perusahaan guna untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja adalah berupa, Helmet, sepatu safety,
Gambar 4.1 Penerapan Safety di lokasi penambangan
Gambar
4.2

Penerapan Safety di area workshop

Gambar 4.3 Penerapan Safety di area tongkang


3. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
Memelihara segala jenis bangunan sekitar pekerjaan merupakan hal yang sangat
penting, hal ini selalu di sampaikan oleh pemimpin perusahaan.
4.2.1 Resiko yang mungkin terjadi

Table 4.1 Resiko yang mungkin terjadi

NO JENIS BAHAYA RESIKO PENYEBAB

1. Mata Kemerah_merahan, iritasi Asap dan debu

2. Kepala Pusing, Sakit Kepala Kebisingan

3. Otak dan Sistem Saraf Ketegangan, tidak bia Kebisingan


Tidur, gangguan berbicara

4. Otot dan punggung Perih dan kaku Terlalu banyak


mengangkat dengan
cara yang salah dan
membungkuk

5. Telinga Kepekaan sementara tuli Bunyi dan getar

6. Hidung dan Bersin, batuk, radang Debu dan asap


tenggorokan kerongkongan, kangker
hidung

Beberapa hal yang harus di perhatikan oleh teknisi adalah pentingnya APD
dalam melakukan operasi pekerjaan di lapangan, mulai hilangnya pendengaran,
mengalami ganguan penglihatan, hingga sampai patah tulang,
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan kerja praktek yang telah penulis lakukan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Sistem K3 yang diterapkan PT. citra silika mallawa sudah memenuhi standar
pada umumnya dalam melaksanakan tugas dilapangan. Dan juga Peralatan APD
yang diberikan seperti, sepatu safety dan helmet. Hal ini sudah memenuhi apa
yang di terapkan oleh pemerintah di dalam undang-undang tentang keselamatan
dan kesehatan kerja.
2. Resiko yang mungkin di alami oleh karyawan sangatlah besar, hal ini di mulai
dari iritasi mata, kangker hidung, tuli, patah tulang hingga bisa menimbulkan
kematian.
5.2 Saran

Adapun saran-saran penulis dari hasil kegiatan kerja praktek ini, antara lain :
1. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan lagi keselamatan kerja para pekerja
dan lebih konsisten.
2. Lebih diperketat lagi pengawasan diperusahaan baik itu proses penambangan
ataupun pengawasan lainnya agar karyawan terhindar dari kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Buntarto. 2015. Panduan praktis Keselamatan dan kesehatan kerja untuk


industry.Yogyakarta. PT.Pustaka Baru.
Ervianto,A.U dan Joshua, M., 2005. Manajemen Proyek Konstruksi.Yogyakarta. Andi.
Gabby, E. 2014. “MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar)”.
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.4.
Putriandari, A. S. 2011. Analsis Pengaruh Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Loyalitas Pelanggan Pengguna Telkom Speedy di Semarang, diperoleh
pada tanggal 20 April 2018.
Suardi. 2005. Sistem Manajemen keselamatan & Kesehatan kerja. Cetakan Ke-1 Jakarta
Pusat. Argya Putra.
Tjiptono, Fandy. 2010. Manajemen Pemasaran : Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Triwibowo dan Pusphandani. 2013. Kesehatan lingkungan dan Keselamatan dan
kesehatan kerja.Yogyakarta.NUHA MEDIKA.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai