Anda di halaman 1dari 5

Penyuluhan Kesehatan “Jajanan Sehat”

MI Terpadu Bhakti Ibu Kota Madiun

Bunga Mar'atus Sholikhah, Aan Herwina Astutik, Khusnul Khotimah Al Isthikhomah, Tri
Novitasari
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
Email : inulkhusnul17@gmail.com, bungamaratus9@gmail.com, ta181615@gmail.com,
aherwinastu@gmail.com, tebbypuri22@gmail.com

ABSTRAK
Jajanan sehat adalah panganan, kudapan, atau camilan yang memiliki nilai gizi serta tidak
menyebabkan orang yang mengonsumsi mengalami gangguan kesehatan. Memberikan
pemahaman kepada siswa kelas 2B MIT Bhakti Ibu mengenai jajanan sehat serta cara
memilih jajanan yang layak dikonsumsi. Dalam kegiatan ini kami mengambil metode
ceramah kepada siswa kelas 2B MI Bhakti Ibu. Dalam pelaksananya kami memberikan
pengertian akan perbedaan jajanan sehat dan tidak sehat untuk di konsumsi anak – anak.
Kata kunci : Jajanan, Bergizi, Sehat

ABSTARCT
Healthy snacks are meals, snacks or snacks that have nutritional value and do not cause the
person consuming them to experience health problems. Provide understanding to class 2B
MIT Bhakti Ibu students about healthy snacks and how to choose snacks that are suitable for
consumption. In this activity we took the lecture method to class 2B MI Bhakti Ibu students.
In practice, we provide an understanding of the differences between healthy and unhealthy
snacks for consumption by children.
Keywords: Snacks, Nutritious, Healthy

PENDAHULUAN
Jajanan yang sehat adalah makanan yang tidak menggunakan pewarna makanan yang tidak
mecolok, dan tidak menggunakan pemanis buatan ataupun bahan-bahan lainnya yang
dilarang dimasukkan kedalam makanan (Suci, 2009 dalam Nurbiyati 2014). Jajanan
membutuhkan perhatian bagi masyarakat karena ada beberapa jajanan yang tidak higienis dan
karena itu sangat rentan terhadap risiko kontaminasi mengganggu kesehatan anak-anak
sekolah dasar sangat berisiko. Masalah ini disebabkan karena anak belum paham cara
memilih jajanan sehat, sehingga dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan anak – anak.
Anak sekolah cenderung membeli jajanan, saat ini mereka ingat mereka mulai mandiri
sehingga mereka membelanjakan lebih banyak makanan di luar rumah. Jika mereka terbiasa
membeli jajanan ini, mereka jarang makan sarapan di rumah dan minta uang saku untuk
membeli makanan ringan. Hal ini mempengaruhi kebiasaan makan anak, terutama saat anak
lapar Mereka suka jajan dan membeli jajanan di sekolah hanya untuk mengisi perut. Data lain
menunjukkan bahwa hanya sebanyak 99% anak sekolah memiliki kebiasaan membeli jajanan
disekitar sekolah (BPOM, 2014). Rata- rata mereka membeli sebanyak 2 kali dalam sehari
ketika waktu istirahat sekolah (Putra, 2009).
Edukasi pada anak perlu dilakukan agar anak memiliki pengetahuan untuk membedakan
jajanan sehat dan jajanan tidak sehat. Karena kita ketahui bahwa pengetahuan dapat
mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Perilaku ditentukan oleh faktor pengetahuan
(Notoatmodjo 2014). Dengan mengetahui ciri-ciri jajanan yang tidak sehat,anak dapat
terhindar dari konsumsi zat adiktif yang berbahaya bagi tubuh.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini sasarannya adalah siswa/siswi MI Terpadu Bhakti Ibu Madiun. Tahap
awal kegiatan penyuluhan ini adalah tahap persiapan. Pada tahap ini tim melakukan
pendekatan sosial kepada Kepala sekolah dan Wali kelas 2B MI Terpadu Bhakti Ibu untuk
membangun kesepakatan tentang pelaksanaan penyuluhan tersebut. Setelah disepakati waktu
pelaksanaan,materi dan hal lainnya disiapkan dan baru dilaksanakan penyuluhan kesehatan.
Tahap pelaksanaan diawali dengan melakukan penyebaran lembaran pretes dibantu oleh
mahasiswa semester 3 (kelompok 2) STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun prodi Kesehatan
Masyarakat. Lembaran pretes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana para siswa dalam
memilih jajanan. Kemudian diberikan penyuluhan kesehatan tentang jajanan sehat dengan
metode ceramah dan diskusi serta menggunakan media seperti powerpoint dan poster.
Langkah terakhir dalam tahap pelaksanaan ini adalah melakukan postest untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan siswa setelah mendapatkan penyuluhan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada hari Senin, 9 Januari 2023 dari jam 08.30 – 10.30
WIB bertempat di MI Terpadu Bhakti Ibu Madiun. Materi penyuluhan adalah tentang jajanan
sehat dengan subtopik : memberikan pemahaman mengenai jajanan sehat serta makanan tidak
sehat bagi tubuh manusia.
Dengan demikian untuk dapat mengikuti semua proses penyuluhan dengan baik maka siswa
dan siswi harus memiliki kondisi tubuh yang sehat, yaitu dengan asupan makanan yang baik,
salah satunya adalah dengan memiliki pengetahuan dan kemampuan memilih jajanan yang
sehat.
Penyuluhan jajanan sehat di MI Terpadu Bhakti Ibu Madiun memiliki jumlah responden
sebanyak 25 siswa,dengan 60% responden berjenis kelamin laki-laki dan 40% responden
berjenis kelamin perempuan.
Kegiatan penyuluhan kepada siswa-siswi ini didukung oleh pihak sekolah dengan
memberikan waktu khusus untuk penyuluhan, pihak sekolah berharap dengan kegiatan ini
anak-anak didiknya akan lebih berhati-hati ketika memilih jajanan sehingga dapat terhindar
dari berbagai jajanan yang berbahaya. Penyuluhan dilakukan dengan cara ceramah interaktif
menggunakan media audiovisual berupa slide power point.
Selain itu siswa juga diberi pengetahuan tentang pentingnya memlih jajanan sehat bagi tubuh,
kemudian tentang ciri-ciri jajanan yang sehat dan ciri-ciri jajanan yang tidak sehat, serta
diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara memilih jajanan yang sehat.

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di MI Terpadu Bhakti Ibu Madiun
Tahun 2023
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Laki-laki 14 60%
Perempuan 11 40%
Total 25 100%
Sumber : Data Primer
Untuk mengetahui parameter pemahaman siswa/siswi kelas 2B MI Terpadu Bhakti
Ibu,diadakan pemberian soal pretest dan postest dengan 6 soal yang berkaitan dengan jajanan
sehat.
Tabel 2. Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pertanyaan di MI Terpadu Bhakti Ibu
Madiun Tahun 2023
Pre-test Post-test
Pertany Benar Salah Benar Salah
aan Jumlah presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1 25 100% 0 0 25 100% 0 0
2 25 100% 0 0 25 100% 0 0
3 23 92% 2 8% 24 96% 1 4%
4 10 10% 15 60% 14 56% 11 44%
5 25 100% 0 0 25 100% 0 0
6 25 100% 0 0 25 100% 0 0
Sumber: Data Primer
Dapat dilihat dari tabel 2, bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab benar pada pre-test
adalah pertanyaan nomor satu,dua,lima dan enam, sedangkan yang paling banyak dijawab
salah adalah soal nomor empat. Pada post-test pertanyaan yang paling banyak dijawab benar
adalah sama yaitu soal satu,dua,lima dan enam. Sedangkan soal yang dijawab salah yaitu
sama juga nomor 4 tetapi ada sedikit peningkatan tentang pengetahuan jajanan sehat pada
siswa siswi MIT bhakti Ibu.
Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Jajanan Sehat di MIT Bhakti Ibu Madiun
Tingkat Pengetahuan Pre-Test Post-Test
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Pengetahuan Tinggi 12 48% 14 56%
Pengetahuan Rendah 13 52% 11 44%
Total 25 100% 25 100%
Sumber: Data Primer
Dari Analisis pada tabel 3 diatas, Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
terdapat kenaikan, dari yang sebelum penyuluhan dengan pengetahuan tinggi 48% dan
pengetahuan rendah 52%, setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan tinggi menjadi 56%
dan pengetahuan rendah menjadi 44%.

Gambar1. 1 suasana sambutan dari wali kelas Gambar1. 2 suasana pada saat pengerjaan pre-test dan post-tes

Dalam penyuluhan tentang jajanan sehat tersebut disampaikan juga pentingnya memilih
jajanan yang sehat. Keseharian anak-anak tak lepas dengan snack kemasan,minuman botol,
dan berbagai jenis makanan instan. Pemilihan snack yang tepat sangatlah penting untuk
menjaga kesehatan anak-anak.

Gambar1. 3 suasana pemberian materi jajanan sehat

Dalam penyuluhan tersebut juga ada sesi mengerjakan soal pre-test dan post-tes,dimana pre-
test tersebut merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum
mengikuti pembelajaran. Sedangkan post-test merupakan tes yang dilakukan setelah siswa
mengikuti pembelajaran.
Gambar1. 4 pemberian gift kepada siswa yang aktif Gambar1. 5 pemberian buah tangan kepada wali kelas

Gambar1. 6 foto bersama guru dan siswa-siswi

KESIMPULAN
Penyuluhan tentang jajanan sehat berjalan dengan lancar dan peserta yang hadir sesuai
target. Penyuluhan yang dilakukan sangat efektif karena pengetahuan anak-anak meningkat
tentang jajanan sehat. Para siswa antusias dalam menyimak materi dari awal sampai akhir.
Adanya perubahan peningkatan pemahaman peserta mengenai jajanan sehat yang diukur
dengan hasil pre-test dan post-test, Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
terdapat kenaikan, dari yang sebelum penyuluhan dengan pengetahuan tinggi 48% dan
pengetahuan rendah 52%, setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan tinggi menjadi 56%
dan pengetahuan rendah menjadi 44%. Karena jajanan sehat merupakan salah satu indikator
perilaku hidup bersih sehat di sekolah, maka peningkatan pengetahuan tentang jajanan sehat
tersebut menjadi awal yang baik untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat di
sekolah. Upaya yang harus dilaksanakan oleh sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan
penyuluhan ini adalah bekerja sama dengan puskesmas untuk melaksanakan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai wahana pembentukan siswa yang memiliki kebiasaan
hidup bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai