Anda di halaman 1dari 40

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/369382640

Modul Pelaksanaan Program Tahfizh al-Quran

Book · March 2023

CITATIONS READS

0 1,647

1 author:

Ferki Ahmad Marlion


IAIN Batusangkar
10 PUBLICATIONS 10 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ferki Ahmad Marlion on 21 March 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillahirobbil „Aalamin, Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat


dan karunia yang Dia berikan, sehingga penyusunan buku Pedoman Pelaksanaan
Program Tahfizh Al-Qur`an UPT SDN 01 Limo Kaum ini dapat diselesaikan.
Selanjutnya shalawat dan salam buat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa
salam yang telah membawa perubahan kehidupan manusia dari alam jahiliyah ke
alam yang berilmu pengetahuan
Alhamdulillah, Akhirnya buku Pedoman Pelaksanaan Program Tahfizh ini
dapat diselesaikan pada waktunya. Dengan adanya buku ini maka pelaksanaan
program Tahfizh diharapkan dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
Buku pedoman pelaksanaan program Tahfizh ini merupakan acuan dan
pedoman dalam pelaksanaan program Tahfizh di UPT SDN 01 Limo Kaum, karena
didalam buku ini mencakup persoalan yang biasa ditemukan didalam pelaksanaan
program Tahfizh juga diberikan solusi terhadap persoalan yang beragam tersebut.
Selain itu, buku ini juga mencakup strategi dan metode yang bisa di aplikasikan
dalam pelaksanaan Tahfizh.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku pedoman ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena itu kritik dan saran perbaikan yang sifatnya membangun sangat
diharapkan guna penyempurnaannya. Kami juga menyadari bahwa selesainya buku
ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami
mengucapkan terimakasih.
Akhirnya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
menggunakannya, Aamiin Yaa Robbal „Aalamiin.

Penulis

Ferki Ahmad Marlion


Koordinator

1
KATA SAMBUTAN
Kepala Sekolah UPT SDN 01 Limo Kaum

Assalam mu’alaikum wr. wb.

Puji syukur rahmad dan karunia Allah SWT sehingga saya mampu menuliskan kata
sambutan Kepala sekolah dalam rangka penerbitan modul pelaksanaan program tahfiz
sebagai sarana untuk memajukan kegiatan sekolah dan pemerintah daerah yang menciptakan
satu rumah satu tahfiz .Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang mendukung lahirnya modul ini.

Menghafal Al-Quran, mengamalkan, dan membudayakan nilai-nilai Al-Qur‟an dalam


sikap hidup seharihari berbasis hunian, lingkungan, dan komunitas. Kegiatan Tahfizh di
sekolah adalah embrio dan gerbang membangun masyarakat dengan dakwah Al-Qur‟an untuk
mencapai terwujudnya masyarakat madani yang punya nilai-nilai keislaman dalam wujud
perilaku kehidupan, Kegiatan Tahfizh adalah agen perubahan masyarakat dan kegiatan
Tahfizh adalah sarana untuk membangun kemandirian masyarakat maka dari itu mari kita
bersama – sama membawa melaksanakan kegiatan Tahfizh ini untuk memunculkannya
kecintaan terhadap Al Qur‟an pada siswa dan masyarakat sekitar.

Akhirnya kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk modul


pelaksanaan Program Tahfizh al Quran ini agar kami terus belajar dan menciptakan hafiz dan
hafizah dari sekolah ini ,sehingga sekolah akan lebih di lirik lagi oleh masyarakat dan
pemerintah. Terima kasih atas kerjasamanya, maju terus untuk mencapai UPT SDN 01 yang
hafiz yang bermoral serta lebih cerdas dan terampil.

Wassalam mu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Sekolah
UPT SDN 01 Limo Kaum

Helni Paita. S.Pd. MM

2
KATA SAMBUTAN
Ketua Tim Pelaksana Program Tahfizh al Quran
UPT SDN 01 Limo Kaum

Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh

Segala puji kita persembahkan kepada Allah, shlawat dan salam untuk baginda nabi
Muhammad shallahu alaihi wa salam. Terlebih dahulu kami menyampaikan ungkapan rasa
syukur dan dan juga rasa terimakasih kepada Komite,Kepala UPT SDN 01 Limo Kaum serta
seluruh majelis guru SDN 01 Limo Kaum atas kepercayaan kepada seluruh tim pengajar
kegiatan tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum yang mana berkat kepercayaan tersebut kegiatan
Tahfizh kita ini sudah berjalan dengan baik dan lancar dan kita juga sudah melaksanakan 2
kali wisuda tahfizh yang mana pada gelombang pertama kita mewisuda sebanyak 26 siswa/i
sedangkan pada gelombang kedua kita bisa mewisuda sebanyak 76 orang siswa/i kita dengan
interval waktu dari wisuda pertama ke wisuda ke 2 hanya berjangka 1 semester.

Kemudian kesuksesan program tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum ini juga tidak
terlepas dari kesigapan serta ketelatenan Tim Penyusun Modul Pelaksanaan Kegiatan
sehingga tim pelaksana bisa melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk yang telah tertata
rapi dalam modul, untuk itu kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim
penyusun modul pelaksanaan kegiatan tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum karena kami yakin
tanpa adanya modul ini kegiatan tahfiz kita tentu tidak akan terarah dan tidak akan
mendapatkan hasil maksimal.

Akhirnya kami sampaikan mohon maaf atas kekurangan dan terimaksih atas segala
pengambdian kita bersama.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh


Ketua Tim Pelaksana
Program Tahfizh al Quran
UPT SDN 01 Limo Kaum

Yulfi Hendri
Ketua

3
BAB I

Pendahuluan

1. Dasar Pemikiran
Allah swt memberikan anugerah kapada para RasulNya dengan kemukjizatan
yang luar biasa. Mukjizat yang diterima oleh para rasul sesuai dengan kondisi
kaumnya yang bertujuan untuk mengukuhkan kedudukan mereka dan melemahkan
segala tipu daya yang dibuat untuk mencelakakan dirinya. Salah satu mukjizat luar
biasa yang Allah turunkan kepada rasulNya ialah pada Nabi Muhammad saw dengan
diturunkannya Al-Qur‟an
Al-Qur‟an adalah kitab suci bagi umat Islam yang dipenuhi kemu‟jizatan,
diantara bentuk kemukjizatan itu terlihat dalam keindahan bahasa dan sastranya,
pemberitaan terhadap umat yang terdahulu maupun peristiwa yang akan datang, serta
kandungan berbagai hikmah dibalik syariat dan ketentuan yang ditetapkan Allah Swt
(F. A. Marlion, 2017). Al-Qur‟an dengan ketinggian nilainya akan terus menanjak
tinggi, jauh diluar batas kemampuan manusia. Ketinggian Al-Qur‟an tidak akan
mampu disamai oleh karya manusia meskipun hanya membuat satu ayat saja.
Ketinggian nilai itu diataranya tercermin didalam kata-katanya, kalimatnya yang
tersusun rapi, kandungan hikmah terdapat didalamnya, serta iktibar yang tinggi untuk
dipelajari (F. A. Marlion & Dardiri, 2019).
Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna yang diturunkan melalui Nabi
Muhammad saw. Kitab ini dipenuhi dengan kemu‟jizatan dan salah satu
kemukjizatan Al-Qur‟an terletak pada susunan ayat-ayat perumpamaan yang
merupakan salah satu kerangka yang menampilkan kalimat dalam bentuk
perumpamaan yang indah, sehingga menancap kuat pada jiwa dan memudahkan
manusia dalam memahami serta menerimanya, sehingga terasa mudah dalam
mengaplikasikan maksud ayat dalam hidup keseharian. (F. A. dan T. Y. W. Marlion,
2019)
Al-Qur‟anul Karim diturunkan sebagai pedoman berisi terkait berbagai
pembahasan yang sangat bermanfaat sekaligus dibutuhkan oleh seluruh manusia
dalam berbagai kondisi dan waktu. (Murdiono, 2021)
Alquran pada masa awal turunnya banyak dihafalkan oleh para sahabat. Mereka
menghafal dengan motivasi utama menjaga kemurnian dan kelanggengan Alquran.
Karena jika Alquran tidak dihafal, dengan sendirinya Alquran akan hilang. Seiring

4
berjalannya waktu, semakin banyak umat Islam yang menghafal Alquran. (Fikrotin,
2019) Tentu tujuan utama bukanlah untuk menjaga kelanggengan Alquran, karena
sudah banyak teknologi canggih untuk menyimpan Alquran. Motivasi mereka kini
bermacam-macam.
Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup bagi manusia. Untuk itu, kegiatan
menghafal Al-Qur‟an menjadi penting dilakukan bagi kaum muslimin sebagai bekal
untuk kehidupan di masa kini dan mendatang.(F. A. Marlion et al., 2021) Karena itu,
perlu ditanamkan sejak dini bahwa kegiatan menghafal Al-Qur‟anmerupakan
perbuatan yang mulia, yaitu dengan cara mengajarkan dan membiasakan anakuntuk
menghafal baik di rumah maupun di sekolah. Salah satu Sekolah Dasar yang
memiliki program Tahfizh/ menghafal Al-Quran adalah UPTSDN 01 Limo Kaum
Taḥfidẓ al-Qur‟an terdiri dari dua suku kata, yaitu taḥfidẓ dan alqur’an, yang
mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. Pertama, kata taḥfidẓ yang berarti
menghafal, menghafal dari kata dasar hafal yang berasal dari bahasa arab ḥafidẓa –
yaḥfadẓu – ḥifdẓan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.
Taḥfiẓh atau menghafalkan Al-Qur‟an adalah suatu perbuatan yang sangat mulia
dan terpuji.Karena, orang yang menghafalkan al-Qur‟an merupakan salah satu hamba
yang ahlullah di muka bumi. Itulah sebabnya, dalam menghafalkan al-Qur‟an
diperlukan metode-metode menghafal al-Qur‟an guna memperlancar hafalan. Hifẓhul
Qur‟an digunakan sebagai pedoman hidup manusia (manhajul hayah) dikarenakan,
guna mengakrabkan orang-orang beriman dengan al Qur‟an, sehingga ia tidak
menjadi buta di dalam menjalani kehidupannya
Program Tahfizh adalah program menghafal Al-Qur‟an yang memungkinkan
pembentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara maksimal dalam
menghafal Al- Qur‟an. Program Tahfizh, diharapkan terbentuknya pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam menghafal Al-Qur‟an yang dibutuhkan melalui tatap
muka yang dilakukan selama 4 Hari setiap minggunhya.
Belajar dan menghafal al-Quran selama ini identik dengan aktifitas para siswa
yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren,
sementara para pelajar di sekolah dasar, menegah dan mahasiswa lebih sering
dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern. Mungkin
terbilang langka mahasiswa hafal al-Quran ataupun dosen hafal al-Quran. Padahal
kalau mau berkaca pada sejarah ilmuan-ilmuan muslim yang fenomenal dalam
bidang filsafat dan sains pada abad pertengahan Islam, kita pasti akan mendapatkan

5
segudang contoh orang-orang yang mumpuni di bidangnya, dan mereka rata-rata
hafal dan menguasai al-Quran. Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ar-Razi dll,
mereka adalah sosok ilmuan yang komplit, rumus-rumus fisika, kimia, astronomi
dikuasai, tafsir, hadis, fiqh juga dipahami secara mendalam. Ternyata memang saat
itu ada tradisi yang kuat bahwa hafal dan faham al-Quran itu merupakan “harga mati”
(tidak boleh ditawar) sebelum mereka beranjak untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya.
Hal ini tercermin dalam tulisan Imam An-Nawawi dalam kitabnya “Al-Majmu”:

ْ َ َْ َ َ ُ ْ
:‫م‬: ‫الح ْف ِظ َوال ِّتك َش ِاس َواملطال َع ِت ِباْل َه ِ ّم فاْل َه‬ ‫ي‬‫ف‬‫و‬َ :‫َو ٍَ ْن َبغ ْى َأ ْن ًَ ْب َذأ م ْن ُد ُس ْوسه َع َلى املَ َشاًخ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ
‫ف َال ٌَ ْعل ُم ْى َن‬ ُ َ َّ َ َ َ ْ ُ ُ : َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ ُ ْ
‫َو َّأو ُل َما ًَ ْب َت ِذ ُئ ِب ِه ِحفظ القش ِآن الع ِزٍ ِز فهى أهم العلى ِم وكان السل‬
ْ َ َ َّ َ ‫ْال َحذ ًْ َث‬
‫الف ْق َه إال ِمل ْن َح ِفظ ال ُق ْش َآن‬
ِ ‫و‬ ِ

“ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah
menghafal Al Quran, karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama
salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al
Quran. “Imam Nawawi, Al Majmu‟,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 )
Pernyataan diatas dapat memberikan kesan bahwa hal yang paling dini diberikan
kepada anak adalah Al-Qur‟an, baik tata cara membacanya, maupun menghafal dan
mengamalkannya.(Atabik, 2021) Banyak hal yang bias diperoleh jika memiliki peserta
didik yang hafal al-qur‟an diantaranya Rasulullah bersabda:
ْ َ َ َّ ‫َ ْ َ ْ ْ ُ َ ْ ُ َ ّ َ ْ َ َ َّ َ ُ َل‬
َ ‫ َق‬-‫َّللا –ملسو هيلع هللا ىلص‬
‫ال « َم ْن ق َشأ ال ُق ْش َآن َو َع ِم َل ِب َما‬ ِ ‫عن سه ِل ب ِن مع ٍار الج َِه ِى عن أ ِب ِيه أن سسى‬
ْ:
‫الذه َيا‬ ‫ىث‬ ُ
‫ي‬ ‫ب‬ُ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫س‬ ْ
‫م‬ َّ ‫ض ْىء‬
‫الش‬ َ ‫ض ْى ُؤ ُه َأ ْح َس ُن م ْن‬ َ ‫اجا ًَ ْى َم ْالق َي َامت‬
ً ‫ج‬
َ ُ َ َ َ ُْ
‫ِف ِيه أل ِبس و ِالذاه‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
)‫(سواه أبى داود‬
Barang siapa yang membaca al-Quran dan mengamalkan isinya maka pada hari
kiamat kedua orang tuanya akan diberi mahkota yang cahayanya lebih indah
daripada sinar matahari di dunia.

6
Pada Hadits yang lain Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

‫مثل الزي ًقشأ القشآن وهى حافظ له مع السفشة الكشام البرسة ومثل الزي ًقشأ وهى‬

.‫ًتعاهذه وهى عليه شذًذ فله أجشان‬


“Perumpamaan orang yang membaca Qur’an sementara dia telah menghafalkannya,
dia bersama para Malaikat yang mulia (Kirom) lagi baik hati (Baroroh). Dan
perumpamaan yang membaca dalam terbata-bata, dia mendapatkan dua
pahala.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Tidak hanya sampai disana, Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan,

‫لك ِع ْن َذ ِآخش آًت‬ ُ ‫ َو َسّج ْل َك َما ُك ْن َت ُج َشّجل ف ْي‬،‫صاحب ْال ُق ْشآن ا ْق َشأ َوا ْ َجق‬
َ ‫ َفإ َّن َم ْنز‬،‫الذ ْه َيا‬ ُ ‫ًُ َق‬
َ ‫ال ل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ِ
ُ َ
.‫ج ْق َشؤ َها‬
“Di akhirat nanti, dikatakan kepada para penghafal Al-Qur’an, “Bacalah dan
naiklah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya tartil saat di dunia.
Karena derajatmu di surga tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca. (HR.
Abu Dawud)
Sampai sebagian ulama, seperti Imam Al Khottobi rahimahullah menyimpulkan dari
hadis ini, bahwa derajat surga sejumlah ayat dalam Al-Qur‟an. Semakin banyak ayat Qur‟an
yang dibaca di hari Kiamat kelak, setinggi itu pula derajatnya di Surga. (Shohih at Targhib
wat Tarhib, 2/165)
Jika kita melihat kepada realita dan kondisi anak-anak sekarang. Banyaknya mereka
yang terlihat seperti mengabaikan moral dan tingkah laku yang baik, baik kepada orang tua,
guru maupun dengan teman sebayanya. Diantara penyebabnya adalah karena teknologi dan
tontonan yang kurang mendidik dan sudah mulai menghilangnya teladan ditengah-tengah
kehidupan. Hal ini dibuktikan dengan cara berbicara anak yang kurang sopan, terkikisnya
rasa saling menghormati, bahkan sudah mulai kecanduan dengan handphone dan tidak peka
dengan lingkungan sekitar. Dengan banyaknya “hadiah” yang akan disuguhkan kepada para
penghafal al-Quran, serta mereka disibukkan dengan hafalan dan Al quran yang mereka
hafal, setidaknya bisa sedikit meminimalisir tindakan dan prilaku yang tidak berguna yang
selama ini mereka biasakan. Sehingga Program Tahfizh bertujuan mengisi waktu siswa
dengan kegiatan dalam rangka pengembangan pengetahuan, perbaikian moral, pembentukan
keterampilan, dan peneguhan sikap siswa.

7
Hal ini menjadi tujuan dan moivasi UPT SDN 01 untuk menjadikan program Tahfizh
menjadi program unggulan, karena dengan program ini bisa meminimalisir tingkat moral
yang rendah serta prilaku yang menyimpang. Sehingga program Tahfizh ini memiliki motto
Tahfizh Berbasi Moral.

2. Dasar hukum

a) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

b) Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang standar kelulusan

c) Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang penumnbuhan budi pekerti

d) Permendikbud no 79 tahun 2014 tentang muatan local kurikulum 2013

3. Visi & Misi

a) Visi

Tahfizh berbasis moral

b) Misi

1) Menyelenggarakan bimbingan Keagamaan Berkualitas


berdasarkan al Quran untuk menghasilkan siswa yang
berkarakter Qur’ani

2) Menyelenggarakan bimbingan membaca al-Quran yang baik,


indah dan benar.
3) Menyelenggarakan kegiatan menghafal al-quran yang
berkelanjutan
4) Memberikan pemahaman terhadap ayat al quran yang dibaca dan
dihafal untuk diamalkan dalam kehidpan sehari hari
5) Memberikan bimbingan ibadah dan amalan harian yang sesuai
denga al-Quran dan Hadits Nabi
6) Pembentukan akhlak dan karakter qurani dengan pendekatan
qurani
7) Bekerja sama mewujudkan Visi dan Misi UPT SDN 01 Limo Kaum

8
4. Tujuan
Tujuan pelaksanaan Program Tafizh Al-Qur`an adalah:
a) Perbaikan akhlak dan moral siswa dalam kehidupan sehari hari
b) Meningkatkan kualitas kemampuan siswa dalam membaca dan menghafal Al-Qur`an
c) Meningkatkan kuantitas dan kualitas hafalan Al-Qur`an siswa yang dapat
digunakan untuk melaksanakan shalat lima waktu
d) Meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi siswa dengan Al-Qur`an, sehingga
diharapkan mampu memperkuat karakter Qurani siswa dalam aktifitas sehari
hari.

5. Manfaat

a) Siswa mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman dalam


menghafal Al- Qur‟an sesuai dengan Ilmu Tajwid
b) Siswa mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap
proses menghafal baca dan tulis Al-Qur‟an
c) Siswa memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk menghafal Al-Qur‟an
d) Siswa memiliki hafalan al-Quran yang mutqin dan sertifikan wisuda

6. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Tahfizh Al- Qur`an
adalah seluruh siswa UPT SDN 01 Limo Kaum, Tanah Datar.

7. Status program
Program Tahfizh al-Quran merupakan salah satu kegiatan ekstra kulikuler yang
ada di UPT SDN 01 Limo Kaum. Semua siswa diwajibkan ikut serta dalam program
ini.

9
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM

1. Tempat dan Waktu

Tempat pelaksanaan kegiatan program Tahfizh adalah di dalam kelas/lokal yang


tersedia di UPT SDN 01 Limo Kaum. Sedangkan waktu pelaksanaa dimulai pada jam 12.00
Wib sampai dengan jam 14.10 Wib setiap hari senen sampai dengan hari kamis.

2.Mekanisme Pelaksanaan
a) Persiapan
Sebelum peserta di bimbing untuk melaksanakan program Tahfizh ini, selurus siswa
di tes dan di uji tingkat kefashihan dalam membaca al Quran. Karena kelompok yang akan
bimbing akan dibagi sesuai dengan tingkat bacaan hafalan quran siswa
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan program dimulai dengan sholat zuhur berjama‟ah di aula dan mushalla
milik sekolah/ UPT SDN 01 Limo Kaum. Selesai malakukan sholat zuhur berjamaah
kegiatan dilanjutkan dengan membimbing siswa di kelas.
Siswa yang berada didalam kelas adalah siswa yang sudah dibagi berdasarkan
kempampuannya dalam membaca Al-qur‟an. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
menerapkan metode dan strategi d alam membimbing hafalan siswa.
Saat dikelas, siswa melakukan dua kegiatan sekaligus, pertama ziyadah yaitu
menambah hafalan dari ayat sebelumnya kepada ayat selanjutnya.dan kedua muraja‟ah
adalah mengulang dan memperlancar ayat yang sudah di hafal didepan pembimbing.
Selain Ziyadah dan Muraja‟ah, siswa mendapatkan bimbingan tentang tatacara ibadah
dan menerapkan akhlak yang baik kepada semua makhluk ciptaan Allah.
c) Evaluasi
Mekanisme tentang evalusi kegiatan Tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum akan
dijelaskan pada sub bab selanjutnya

3.Materi

Materi yang akan dihafal oleh sisswa adalah semua ayat dan juz yang ada didalam
Al-Qur‟an. Namun dimulai dari juz 30 kemudian baru berangsur ke juz 1 kemudian juz 2
dan seterusnya.

10
4. Metode dan Strategi Pelaksanaan Program Tahfizh

Dalam pelaksanaa program Tahfizh al Quran ini, UPT SDN 01 Limo Kaum
menerapkan 3 Metode dan 6 Strategi dalam pembelajarannya. Adapun Metode yang
diterapkan adalah :

1. Ziyadah

Metode ziyadah merupakan kegiatan menambah hafalan atau menghafal ayat baru.
Membaca hafalan lama dari ayat pertama hinga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini
supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan, kemudian memulai hafalan baru
dengan cara yang sama seperti ayat yang ketika menghafal ayatayat sebelumnya.

Adapun kelebihannya yaitu; menumbuhkan minat baca peserta didik dan lebih giat
dalam belajar mengajar, pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan tidak mudah hilang
karena sudah dihafalnya, serta peserta didik berkesempatan untuk memupuk perkembangan
dan keberanian, tanggung jawab dan mandiri

Sedangkan kekurangannya; menghafal yang sukar akan mempengaruhi ketenangan


mental dan kurang tepat atau membutuhkan perhatian yang lebih diberikan kepada peserta
didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda

Langkah-langkah yang ditempuh di UPT SDN 01 dalam menerapkan metode ziyadah


yaitu; memperbaiki bacaan dan gunakan metode menghafal yang tepat, dibaca dengan
berulangulang 10-20 kali pada tiap ayat, jika ayat tersebut sudah lancar maka boleh
melanjutkan ke ayat selanjutnya, memperbanyak mendengarkan murottal dan mengatur
waktu khusus untuk menghafal al-Qur‟an, dan istiqomah.

2. Takrir

Metode ini merupakan suatu metode untuk mengulangulang hafalan dan bertujuan
untuk menambah hafalan yang baru, jadi metode takrir ini sangat penting sekali diterapkan,
karena menghafalkan serta menjaga hafalan merupakan suatu kegiatan yang sulit dan
kadangkala terjadi kebosanan. Sangat dimungkinkan sekali suatu hafalan yang sudah baik
dan lancar menjadi tidak lancar atau bahkan menjadi hilang sama sekali.

Adapun kelebihan metode takrir yaitu, pelajarilah ilmu terus menerus karena ilmu
akan terasa hidup dengan dipelajari, alqur‟an sangat mudah lepas dari hati sehingga harus

11
senantiasa dijaga30. Jadi dengan mentakrir minimal dua kali dalam sehari, sekali membaca
di siang hari dan sekali membaca di malam hari akan membuat para pembaca al-Qur‟an
semakin lancar dalam membaca al-Qur‟an sehingga tidak mudah lupa.

Sedangkan kekurangannya; membutuhkan waktu yang lama dalam menghafal al-


Qur‟an serta belum lancar membaca alQur‟an sehingga sukar menghafal. Dalam metode
takrir ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Sangat perlu keistiqomahan
dan tekad yang kuat untuk menghafal al-Qur‟an.

Langkah-langkah yang ditempuh di UPT SDN 01 Limo Kaum dalam menerapkan


metode takrir yaitu: pertama, peserta didik harus betul-betul menyimak bacaan dari
gurunya kemudian mencoba ulang hingga bacaan tersebut sempurna. Kedua, peserta didik
cukup menyimak bacaan gurunya kecuali jika gurunya merasakan bahwa peserta didik
sukar mengikuti bacaannya, kemudian guru menghentikan bacaannya dan kembali
mengulang hingga peserta didik mampu mengikuti bacaan selanjutnya. Ketiga, peserta
didik mencoba membaca sendiri dan guru menyimak serta meluruskan kesalahannya.

3. Muraja’ah

Muroja‟ah merupakan proses mengulang-ulang hafalan lama yang sudah pernah


dihafal sebelumnya. Mereka terbiasa memuroja‟ah hafalan al-Qur‟an per surat atau ayat
yang sudah dihafal sebanyak beberapa kali. (6102 ,‫)معتصم‬

Metode muraja‟ah merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk selalu mengingat
hafalan kita atau melestarikan dan menjaga kelancaran hafalan AlQur‟an kita dengan
senantiasa megulang-ulang ayat atau surat yang telah dihafal.

Dalam pelaksanaa Muraja‟ah hafalan Al-Qur‟an ada 3 langkah yang dilakukan,


adapun langkah tersebut adalah

a) Persiapan (Isti’dad)

Kewajiban utama penghafal Al-Qur‟an adalah ia harus menghafalkan setiap


harinya minimal 3 ayat dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat
untuk menghafal seperti:

- Sebelum tidur malam lakukan persiapan terlebih dahulu


dengan membaca dan menghafal satu halaman secara santai.

12
Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan
hafalan yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi

- Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-


benar hafal diluar kepala.

Hal ini dilakukan dengan cara memberikan siswa tugas hafalan dirumah dan
mengontrol mereka melalui komunikasi dengan orang tua kemudia mencek dan
memperbaiki bacaan siswa ketika menyetor dan memurajaah di sekolah.

b) Pengesahan (Tashih/setor)

Setelah kuat hapalannya maka kemudian ditashihkan (setorkan) kepada guru


yang telah diberi tugas dan tanggung jawab masing-masing. Setiap kesalahan
yang telah ditunjukkan oleh guru, maka siswa melakukan hal-hal berikut:

- Memberi tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah


atau diatas huruf yang lupa).

- Mengulang kesalahan sampai dianggap benar oleh guru yang


membimbing/ mendampingi

- Guru Bersabar untuk tidak menambah materi dan hafalan


baru kecuali materi dan hafalan lama benar-benar sudah
dikuasai oleh siswa.

c) Pengulangan (Muraja’ah/Penjagaan)

Setelah hafalan disetor kepada guru dan pendamping, siswa tidak


diperkenankan meninggalkan tempat (majlis) atau local tempat belajar untuk
pulang sebelum hafalan yang telah disetorkan diulang beberapa kali terlebih
dahulu sampai guru benar-benar mengijinkannya atau setelah semua teman
temannya selesai menyetor hafalan juga. Ketiga tahapan sebagaimana yang telah
diuraikan di atas merupakan tahapan penerapan dalam pembelajaran Al-Qur‟an
dengan menggunakan metode muraja‟ah.

Muraja‟ah sebagaimana yang diuraikan di atas merupakan metode dalam


menghafal Al-Qur‟an dengan memperkuat hafalan melalui pengulangan kembali. (F. A.
Marlion, 2017) .

13
UPT SDN 01 Limo Kaum merincikan dalam implementasinya metode
muraja‟ah ada dua macam :

a) Muraja‟ah dengan melihat mushaf (bin nazhar).

Cara ini tidak memerlukan konsentrasi yang menguras kerja otak. Oleh karena
itu kompensasinya adalah harus siap membaca sebanyak-banyaknya. Keuntungan
muraja‟ah seperti ini dapat membuat otak kita merekam letakletak setiap ayat yang
kita baca. Ayat ini disebelah kanan halaman. Ayat yang itu terletak disebelah kiri
halaman, sehingga memudahkan dalam mengingat. Selain itu, juga bermanfaat
untuk membentuk keluwesan lidah dalam membaca, sehingga terbentuk suatu
kemampuan spontanitas pengucapan.

b) Muraja‟ah dengan tanpa melihat mushaf (bil ghaib).

Cara ini cukup menguras kerja otak, sehingga cepat lelah. Oleh karena itu,
guru Tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum hanya menerapkan sepekan sekali atau tiap
hari dengan jumlah hafalan yang sedikit. Jadi, keuntungan muraja’ah bilghoib ini
bagi calon hafizh/hafizhah di SDN 01 yaitu guna melatih kebiasaan pandangan
siswa, jika terus menerus kita melihat atau melirik, maka tidak ada gunanya susah
payah menghafal Al-Qur‟an. Muraja‟ah dengan tanpa melihat mushaf dapat
dilakukan secara mandiri atau juga dengan cara :

- Mengulang dalam shalat

Guru dan Pendamping menjelaskan kepada siswa untuk


menggunakan ayat-ayat yang sudah dihafalnya ketika melaksanakan
shalat, baik shalat lima waktu maupun shalat-shalat sunnah. Ayat-ayat Al-
Qur‟an yang dibaca waktu shalat hendaknya dibaca secara berurutan.
Mengulang hafalan dalam shalat sangatlah bermanfaat untuk menguatkan
hafalan, karena di dalam shalat tubuh manusia tidak dapat bergerak bebas.
Sehingga seluruh panca indera (mata, telinga, dan perasaan) berkonsentrasi
agar hafalan Al-Qur‟an tidak lupa. Oleh sebab itu, kemampuan membaca
ayat-ayat Al-Qur‟an dalam shalat merupakan salah satu ukuran kekuatan
hafalan.

- Mengulang bersama teman

14
Guru menekankan kepada siswa untuk bisa melakukan muraja‟ah
bersama dengan dua teman atau lebih. Dalam muraja‟ah ini setiap siswa
membaca materi takrir yang ditetapkan secara bergantian, dan ketika siswa
yang lain membaca maka yang lain mendengarkan. menyatakan
mengulang-ngulang hafalan ini sebaiknya dilakukan setelah mengoreksi
hafalan (tambahan) dan setelah membacanya di depan orang lain sehingga
tidak ada kesalahan yang tidak diketahui yang akhirnya menyulitkan diri
sendiri. Karena kesalahan yang terjadi sejak awal pertama kali menghafal
akan sulit untuk dirubah pada tahap selanjutnya karena sudah melekat dan
menjadi bawaan, maka sejak awal pula hal ini harus dihindari yaitu dengan
teliti ketika menghafal ataupun pada saat mengoreksi hafalan.

Muraja‟ah mengulang atau materi yang sudah dihafal ini biasanya


agak lama juga, walaupun kadang-kadang harus menghafal lagi materi-
materi ini tetapi tidak sesulit menghafal materi baru. Disamping itu, fungsi
dari mengulang-ulang hafalan yang sudah disetorkan kepada guru adalah
untuk menguatkan hafalan itu sendiri dalam hati penghafal, karena
semakin sering dan banyak penghafal mengulang hafalan, maka semakin
kuat hafalanhafalan para penghafal. Mengulang atau membaca hafalan
didepan orang lain ataupun guru, akan meninggalkan bekas hafalan dalam
hati yang jauh lebih baik melebihi membaca atau mengulang hafalan
sendirian lima kali lipat bahkan lebih.

Mengulang-ulang hafalan mempunyai fungsi sebagai proses


pembiasaan bagi indera yang lain yaitu lisan/bibir dan telinga, dan apabila
lisan/bibir sudah biasa membaca sebutan lafadz dan pada suatu saat
membaca lafadz yang tidak bisa diingat atau lupa maka bisa menggunakan
sistem reflek (langsung) yaitu dengan mengikuti gerak bibir dan lisan
sebagaimana kebiasaannya tanpa mengingat-ingat hafalan. Fungsi yang
paling besar dari mengulang-ulang hafalan adalah untuk menguatkan
hafalan itu sendiri dalam hati, karena semakin sering mengulang hafalan
maka semakin kuat hafalan tersebut.

Secara garis besar, menambah hafalan lebih mudah daripada


menjaganya karena orang yang menghafal terdorong semangatnya untuk

15
bisa, sedangkan menjaga atau mengulang hafalan selalu bersamaan dengan
sifat malas. Solusinya, para calon penghafal harus membuat jadwal khusus
secara harian untuk mengulang hafalannya. Hal ini memerlukan kesabaran
dan ketekunan. Muraja‟ah bergantung pada banyaknya hafalan yang
dimiliki seseorang dan bagus tidaknya hafalan. Orang yang mempunyai
hafalan bagus, dapat mengulang sebanyak seperdelapan dari hafalannya
sekali waktu dan tidak boleh melebihi itu. Bagi orang yang hafalannya
lemah cukup dengan mengulang satu halaman saja hingga benar-benar
bagus. Setelah itu, barulah ia boleh pindah kehalamanhalaman berikutnya.
Kemudian, apabila ingin mengulang dihadapan gurunya harus benar-benar
bagus hafalannya dulu.

Adapun strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

 Strategi Musyahafah (Face to Face)

Strategi ini bisa dilakukan dengan tiga cara:

a) Guru membaca kemudian siswa mendengarkan dan sebaliknya

b) Guru membaca dan siswa hanya mendengarkan

c) Siswa membaca dan guru mendengarkan

 Strategi Takrir

Siswa mengulang-ulang hafalan yang telah didapatkannya, kemudian membaca


hafalan tersebut di hadapan guru untuk dikoreksi. Dalam mengulang hafalan yang baik,
siswa mengulang yang sudah pernah dihafalkan atau sudah disetorkan kepada guru secara
terus-menerus dan istiqamah.

Tujuan dari takrir atau mengulang adalah supaya hafalan yang sudah dihafalkan siswa
UPT SDN 01 Limo Kaum tetap terjaga dengan baik, kuat, dan lancar. Mengulang hafalan
bisa dilakukan dengan sendiri atau didengarkan oleh guru atau teman. Maka hal ini
dilakukan dengan cara mengulang ayat per ayat atau langsung beberapa ayat dalam satu
halaman, baik dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas, bisa disesuaikan dengan
kemampuan masing-masing.

16
 Strategi Mudarasah

Dalam menerapkan strategi ini Siswa diarahkan untuk menghafal secara bergantian
dan berurutan. Sambil menunggu giliran, siswa yang lain dalam keadaan
mendengarkan/menyimak siswa yang sedang mendapat giliran. Dalam prakteknya, guru
Tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum mnggunakan tiga cara dalam penerapan strategi
mudarasah ini, yaitu sebagai berikut:

a) Mudarasah ayatan;

Cara ini menuntut seorang siswa membaca satu ayat kemudian diteruskan
oleh siswa lainnya.

b) Mudarasah perhalaman (pojokan);

Cara ini menuntut seorang siswa untuk membaca satu halaman kemudian
dilanjutkan oleh siswa lainnya.

c) Mudarasah perempatan (seperampat juz);

Cara ini menuntut seorang siswa untuk membaca seperempat juz atau
lima halaman, kemudian diteruskan oleh siswa lainnya. Apabila telah
dianggap lancar, cara ini dapat ditingkatkan pada mudarasah setengah juz dan
seterusnya.

 Strategi Mendengarkan (Tasmi’)

Maksudnya siswa mendengarkan murattal yang diputarkan oleh guru sambil


menghafal dan menirukan bacaan sehingga ayat yang didengarkan terekam di otak.
Strategi mendengarkan ini digunakan di UPT SDN 01 Limo Kaum dikarenakan Strategi ini
sangat cocok untuk anak usia dini dan yang menempuh sekolah dasar, Karena, daya
tangkap pendengaran mereka sangat cepat.

Sima‟an Al-Qur‟an atau tasmi’ (memperdengarkan hafalan kepada orang lain),


misalnya kepada sesama teman taḥfidẓ atau kepada senior yang lebih lancar merupakan hal
yang positif. (Rahmawati, 2019) Sebab, kegiatan tersebut merupakan salah satu metode
untuk tetap menjaga hafalan al-Qur‟an, serta agar bertambah lancar sekaligus mengetahui
letak ayat-ayat yang salah ketika proses hafalan. (Fathani, 2018) Dengan cara ini, orang
lain bisa membenarkannya jika terjadi kesalahan dalam bacaan. (Sari, 2020) Simaan al-

17
Qur‟an dapat dilakukan kapan saja, dan dianjurkan mempunyai pasangan simaan. Agar
dapat membantu dalamproses untuk memperlancar dan menguatkan hafalan alQur‟an

 Strategi Setoran

Strategi ini berupa interaksi lansung antara guru pembimbing dengan siswa, dimana
siswa Menyetorkan Hafalan kepada Guru. Setiap siswa yang menghafalkan al-Qur‟an wajib
menyetorkan hafalannya kepada seorang guru, pengurus atau pembimbing. Dengan tujuan,
agar bisa diketahui letak kesalahan ayat-ayat yang dihafalkan. Dengan menyetorkan kepada
sang guru, maka akan mengetahui letak kesalahan. Kesalahan tersebut misalnya berupa
bacaan makharijul huruf, mad (panjang), qashar (pendek), letak waqaf dalam ayat-ayat
panjang, dan lain sebagainya. Untuk itu, seorang siswa janganlah sembarangan memilih
guru atau pembimbing yang akan dijadikan untuk menyetorkan hafalannya. Hendaknya,
beliau seorang ḥaafidẓ atau ḥaafidẓah al-Qur‟an, terkenal agamanya, alim, serta pandai
menjaga dirinya dari perbuatan buruk dan maksiat.

 Penetapan target

Metode Membuat Target Halaman Siswa yang sedang dalam proses menghafal
alQur‟an, target tersebut diberikan berdasarkan tingkatan dan kemampuan siswa. Minimal
siswa harus menyetor hafalan sebanyak 3 ayat per hari untuk keelas rendah.

Target yang sudah dihafal tersebut disetorkan kepada sguru dan pembimbing yang
bertanggung jawab pada kelompoknya untuk di koreksi kesalahan bacaan dan hafalan
siswa.

5. Ujian

Penetapan ujian Tahfizh di UPT SDN 01 Limo Kaum berfungsi untuk menentukan
siswa yang layak diwisuda atau belum layak diwisuda. Pada ujian tersebut terdapat tim
penguji dan peserta ujian, tim penguji terdiri dari tiga orang setiap siswa. Dengan kriteria
penguji hafalan, penguji tajwid dan penguji adab fashah siswa.

Ujian tersebut dilaksanakan dengan dua cara. Pertama dengan cara penguji
membacakan beberapa potongan ayat yang sesuai dengan tinkatan hafalan kepada siswa
yang ujian kemudian, siswa tersebut menyambung ayat tersebut hingga disuruh berhenti
oleh tim penguji. Kemudian tim penguji melanjutkan kepada potongan ayat lainnya. Kedua
ujian tulisan. Ujian ini berupa siswa menulis beberapa potongan ayat yang telah dihafal

18
kemudia diberikan kepada guru atau pembimbing untuk dikoreksi dan di benarkan.

6. Wisuda

Wisuda dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun. Kriteria siswa yang layak
diwisuda adalah siswa yang lulus ujian dan ditetapkan lulus oleh tim penguji. Siswa
diwisuda sesuai dengan hafalan dan kelulusannya. Contoh, jika siswa memiliki hafalan 5
juz maka diuji oleh tim penguji dan tim penguji menentukan kelayakkan siswa tersebut
untuk diwisuda 5 juz.

7. Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan. Dalam evaluasi tersebut dibahas tentang
persoalan yang ditemukan saat mengajar dan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi
tersebut. Tidak hanya itu, pembahasan juga diselipi dengan persiapan persiapan yang akan
dilakuakan untuk wisuda dan perbaikan pelaksanaan selanjutnya.

19
BAB III

Pengelolaan Kegiatan

1. Penanggung Jawab

Penanggung jawab dalam program Tahfizh ini adalah kepala sekolah UPT SDN
01 Limo Kaum.

2. Pengelola

Pengelola Program Tahfizh di UPT SDN 01 Limo Kaum ini adalah seluruh
majelis guru, guru Ekstra Kulikuler serta dikoordinir lansung oleh kepala sekolah
UPT SDN 01 Limo Kaum.

3. Sumber dana

Sumber dana pelaksanaan program Tahfizh di UPT SDN 01 Limo Kaum berasal
dari swadaya orang tua atau wali murid dari siswa.

4. Pelaksana

Pelaksana kegiatan adalah guru dan pembimbing yang sudah di SK kan oleh
kepala sekolah UPT SDN 01 Limo Kaum untuk membimbing siswa disemua
tingkatan disemua kelas yang ada di UPT SDN 01 Limo Kaum. Guru dan
pembimbing Tahfizh UPT SDN 01 Limo Kaum juga berasal dari tim pelatih MTQ
Kabupaten Tanah datar serta para qari dan qariah, hafidz dan hafidzah yang sudah
lama berkecimpung didunia Al-Qur‟an dan MTQ. Selanjutnya, Pelaksana kegiatan
program Tahfizh di UPT SDN 01 Limo Kaum ini sudah dibentuk organisasi struktural
sebagai berikut:

Ketua : YULFI HENDRI

Sekretaris : FAUZIAH S.Pd.I

Anggota :

1. ASRI ADE PUTRA

20
2. MUHAMMAD FACHRI. S.H

3. YULHENDRI, S.Pd.Sd

4. MEILENI, S.Pd.SD

5. RATNAWILIS, S.Pd.SD

6. RUKMINI, S.Pd

7. TARUDDIN, S.Pd

8. MERY AFRIDA, S.Pd

9. ELI DELFITA, S.Ag

10. ERDAWANIS, S.Pd

11. EPRIENTI, S.Pd.SD

12. DESFA YUSRA, S.Si

13. SILVI SUSVITA, S.Pd

14. ELYA GUSMERI, S.Pd

15. FUJI OPRA DESVANERY, S.Pd

16. LAILATUL FAUZANA, S.Pd

17. YULIYA, S.Pd

18. SUSILAWITRI. A

19. HIKMA CINDIKIA ANWAR

20. ANNISA, S.Hum

21. FERKI AHMAD MARLION

22. RINALPI

23. HAFID

24. ANDRE FEBRIANSYAH

21
25. ARIFUL AKHMI

26. RISKA MEYSYI PUTRI

27. SISCA OKTAVIA

28. SYLVIA RIZKI

29. FITRI TURYANI

30. DESRA DAMAYANTI. S.Pd

5. Peserta

Peserta dalam program ini terdiri dari seluruh siswa UPT SDN 01 Limo Kaum mulai
dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

22
BAB IV

Penutup

Demikianlah modul ini dibuat, agar bisa dilaksanakan dan bermanfaat untuk
mebumikan al-Quran di tempat kita berada. Buku ini hanya berisi moduul dan tata laksana
program Tahfizh, belum berisi tentang modul pelaksanaan tahsin yang sebenarnya juga
berpengaruh terhadap kualitas hafalan siswa.

23
Daftar Pustaka

Atabik, A. (2021). The Discourse of Qurʹanic Metaphors : The Embryo of Theological Sects
Disputes in Comprehending the Holy Qurʹan. Esensia, 22(1), 45–61.

Fathani, M. (2018). Pembelajaran maharah istima. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam:
Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada, 1(1).

Fikrotin, V. dan A. A. (2019). Kemukjizatan Al Qur‟an Dari Segi Kebahasaan Dan


Keilmuan. Dinamika, 4(1), 75–92.

Marlion, F. A. (2017). Metode pendidikan dipelajari dari metode bijak dalam Al-Quran.
Universitas Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta.

Marlion, F. A. dan T. Y. W. (2019). Makna Ayat-ayat Perumpamaan Di Dalam Surat Ali


Imran. An-Nida’, 43(2), 1–19.

Marlion, F. A., & Dardiri, A. (2019). ‫ دراسﺔ تحليليﺔ بالغيﺔ‬:‫ أسلوب الحكيم في القرآن الكريم‬.
Lughawiyah: Journal of Arabic Education and Linguistics, 1(2), 62–89.

Marlion, F. A., Kamaluddin, & Rezeki, P. (2021). TASYBIH AT-TAMTSIL DALAM AL-
QUR΄AN: ANALISIS BALAGHAH PADA SURAH AL-KAHFI. Lughawiyah: Journal
of Arabic Education and Linguistics, 3(1), 33.
https://doi.org/10.31958/lughawiyah.v3i1.3210

Murdiono, N. H. dan H. N. T. (2021). Makna Lafazh Qaul Dan Kalam Di Dalam Al-Qur‟an
Menurut Perspektif Ilmu Balaghah. Arabi, 6(1), 68–78.

Rahmawati, N. (2019). Pengaruh media audio visual terhadap pemahaman maharoh istima‟
bahasa arab. IQ (Ilmu Quran). Jurnal Pendidikan Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Al Hidayah Tasikmalaya, 2(2).

Sari, R. (2020). Implementasi media audio visual dalam pembelajaran maharah istima‟.
Jurnal of arabic studies. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrohim Malang,
12(2).

. Journal of ‫ دراﺴﺔ تحليليﺔ ﻝﺴورﺓ اﻝكافرون ﺒﺈﺴتﺨداﻡ اﻷﺴاﻝيب اﻹحصاﺌيﺔ‬.)6102( .‫ رﺅﻱ معاويﺔ‬,‫معتصم‬
Science and Technology, 1(17).

24
Lampiran 1

25
Biodata Siswa

Nama : __________________________________________

Tempat, Tanggal lahir : __________________________________________

NISN : __________________________________________

Kelas : __________________________________________

Nama Ayah : __________________________________________

Nama Ibu : __________________________________________

Kontak HP Orang Tua : __________________________________________

Alamat : __________________________________________

26
Nama :
NISN :
Kelas :
Semester :

Setoran Hafalan Derajat Hafalan Murajaah/Pengulangan Paraf


No Hari/Tanggal
Surat Ayat Juz Tidak Lancar Kurang Lancar Lancar 1 2 3 Guru Orang Tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

27
Nama :
NISN :
Kelas :
Semester :

Setoran Hafalan Derajat Hafalan Murajaah/Pengulangan Paraf


No Hari/Tanggal
Surat Ayat Juz Tidak Lancar Kurang Lancar Lancar 1 2 3 Guru Orang Tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

28
Nama :
NISN :
Kelas :
Semester :

Setoran Hafalan Derajat Hafalan Murajaah/Pengulangan Paraf


No Hari/Tanggal
Surat Ayat Juz Tidak Lancar Kurang Lancar Lancar 1 2 3 Guru Orang Tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

29
30
Lampiran 2

Dokumentasi Kegiatan

31
32
33
34
Lampiran ke 3
Daftar Nama siswa yang diwisuda pada wisuda Ke III Tahun 2023

Golongan 1 Juz

NO Nama KLS
1 HARBIE SYAUQI 6A
2 ARIFIN WAHAB 6A
3 INTAN 6A
4 MUMTAZAH ULYA BYORI 6A
5 FATHIYA HASNA 6A
6 M. RAFA PRAWIRA 6A
7 MUHAMMAD ILHAM 6A
8 FADIL KARMAI 6A
9 AFAYEDH GHANY ATAMA 6A
10 RASYID AL KAUTSAR 6A
11 FAKHRI FAADHILLAH 6A
12 FAYZA HAURA ANAYA 6A
13 M. FAHRIZA ZULMI 6A
14 SYAFA RAMADHANI 6A
15 NUR RAHMA ASSYIFA 6A
16 SHAKIRA NAIRA PUTRI 6A
17 M. TRIWANDA WILLY 6A
18 M. NABIL ARISTA 6A
19 AHMAD DAHLAN 6A
20 ALFAREZEL BAHY AL GAFARY 6A
21 FAUZAN AL HABIB 6A
22 RAYHAN SYAHREZA 6A
23 NAZHIFA ARAFAH KORI 6A
24 BEBY FLO RAMADHANI 6A
25 PUTRI HARTIKA PRAPTAMA 6B
26 KHAISYA BILBINA 6B
27 FITRIA 6B
28 SALSABIL DANIA 6B
29 ARIKA ZAHWA 6B
30 SYAUQI MISBAHUL IHSAN 6B
31 AHMAD YAZID 6B
32 KEVIN PRATAMA 6B
33 VIKI ABDURRAHMAN 6B
34 M. RIVAL 6B

35
Golongan 1 Juz

NO Nama KLS
35 MEIZAN ZHOHIRI ANUGRAH 6B
36 INAYATUL HASANAH 6B
37 AFIF MUHAMMAD DAHLAN 6B
38 FATHAN FATHURRAHMAN 6B
39 MUHAMMAD FADHIL 6B
40 GEBRIEL 6B
41 RAHMA ASSYIFA 6B
42 FATIHATUL RIZKIA AMINI 6B
43 IQTI SODIAH 6B
44 SYAIFUL 6B
45 ATIKAH FARA SAKIA 6B
46 ZAHWA AKILA 6B
47 FATHUR ROYYAN 6B
48 ARYA PUTRA BUNGSU 6B
49 RIZKI HENDRIAN 6B
50 MELVIN PRATAMA DINATA 6B
51 RAHMADIANTI AZRA 6B
52 MUHAMMAD FAQIH PRATAMA 5A
53 RAKA AKENA SAVERIO 5A
54 NAJWA SALSABILA AZZALEA 5A
55 KIRANA ADIBA ZASKIA 5A
56 MUHAMMAD ZIO RAMADHAN 5A
57 HAURA BELIANSKI 5B
58 KENZIE SEPTA PRATAMA 5B
59 HAFIZHAH NAURA 5B
60 KANZAN MAKFIYAN 5B
61 M. LUTHFI AR RASYID 5B
62 FINA HIDAYAH SUCI 5B
63 M. FACHRY ALSYAFIQ 5B
64 FAJRI AKBAR AFIKA 5B
65 AINIYA FAIDA AZMI 5C
66 HANA FAZILA AMRI 5C
67 AKROM 5C
68 FANI HIDAYAH SUCI 5C
69 PRAMADIPTA KENZIE EVRADO 5C

36
Golongan 1 Juz

NO Nama KLS
70 HUSNA 4A
71 IKFAL RAJA ARVAN 4B
72 DANISH ALKHALIFY HADY 4B
73 KHAIRU AZZAM ROSYADI 4C
74 NADIFA FEBTISIDA 4C
75 NADIRA ARDILLA 4C
76 SHADIQA KHAIRUNI 4C
77 TALITA SALSABILA 4C
78 HANI 3A
79 M. FATHAN AL FARID 3A
80 AQILA KHAIRUNNISA 3A
81 HADY DWI AGUSTIN 3A
82 REYHAN SYAHPUTRA 3B
83 NAYAKA AZZAHRA 3B
84 RANSI ANDIKA MUHAMMAD 3B
85 ZILVIANA ZAIDAN 3B
86 DIYAUL HAJJ 3B

Golongan 2 Juz

NO Nama KLS
1 AFIFAH RAHADHATUL AISY 6A
2 RATU ZAHRA AMRA 6A
3 HAURA HAFIZA MARZUQA W 6A
4 M. GALANG ERLANGGA 6A
5 ASSYFA KASELLI 6B
6 AYRA PUTRI RAMADHANI 6B
7 FADHIL AZMI ARDIS 6B
8 AQEEF DAFA ALGHANY 6B
9 MONALISA PUTRI BURHANI 5A
10 QANITA HAFIZHAH AL FITRIAH 5B
11 AZZAHRA KHALILA YUFI 4B
12 AMMAD ALBIANO 4B

37
Golongan 3 Juz

NO Nama KLS
1 AMIRA KHANSA SAFIRA 6A
2 MUHAMMAD RIDHO 6A
3 ALVIN QODRI KHOYRI 6A
4 SALSABILA 5A
5 NAILATUL QODDRIYAH 5A
6 NATASYA PUTRI NOVRINDA 5B
7 RAJIV MICHALLE SAMMIL BASYEV 4C
8 ANWAR ALFANSHURI 4C

Golongan 4 Juz

NO Nama KLS
1 HAFIDZATUL ROHMA 6A

38

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai