Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shofiah Nur Hasanah

Nim : 20422108
Teknologi Pendidikan B
Rancangan progam Embun Pagi di Sukoharjo
Permasalahan pendidikan agama islam yang terdapat pada lingkungan sekitar
saya adalah tentang fiqih ibadah, adab dan juga fiqih muamalah. Dimana kebanyakan
masyarakat masih minim tentang tatacara beribadah serta sehari -hari karena juga
kurangnya motifasi dan arahan dari tokoh-tokoh masyarakat, salah satu penyebabnya
karena rendahnya sosialisasi antar warga.
Progam yang saya tawarkan adalah membuat sebuah mentoring dan buku
pedoman. Membuat buku pedoman disini adalah merangkum dari berbagai materi
fiqih ibadah dan fiqih muamalah serta adab dalam keseharian menjadi beberapa bab
dalam 1 buku. Buku tersebut saya beri judul “Embun Pagi” saya akan mengisi materi
dalam buku itu merujuk dari hadist, kisah nabi dan dalil dalam Al-Qur’an harapannya
semoga masyarakat bisa menerima progam tersebut dan mengamalkannya dalah
aktifitas sehari hari. Saya mengambil judul Embun Pagi karena menurut saya Embun
itu sejuk, suasananya disukai banyak orang sehingga akan nyaman bila berada di
dalamnya dan kata pagi karena hanya Embun lah yang ada di waktu pagi hari.
Akan sangat minim hasilnya apabila buku itu dicetak kemudian di bagikan
satu per satu kepada masyarakat tanpa ada penjelasan yang lebih rinci dan prakteknya,
maka dari itu saya buat progam mentoring di setiap hari ahad pagi pada jam 06.00
sampai 07:30 dengan tujuan membahas isi buku pedoman Embun Pagi itu satu demi
satu bab kemudian mendeskrisikan dengan detail dan rinci yang disertai praktek yang
jelas sehingga bisa diterapkan dan mudah di ingat. (gambaran detailnya : setiap hari
ahad pagi akan ada acara embun pagi di gedung Fajar Group)
Saya mengambil waktu ahad pagi karena mayoritas masyarakat akan
longgar/libur bekerja di wakt itu, kalaupun ada yang bekerja setidaknya di jam
tersebut mayoritas tidak acara/kegiatan. Saya mengambil tempat di gedung “Fajar
Group” karena di desa kami hanya ada 1 gedung dan kebetulan gedung itu cukup luas
sehingga bisa menampung warga untuk mendengarkan ceramah embun pagi.
Untuk pemateri mentoringnya akan di acak sesuai keterbukaan waktu dari
pemateri. Saya berharap progam ini bukan hanya sekedar tulisan tetapi juga jawaban
untuk permasalahan yang ada di daerah saya. Saya akan mengajak pemuda dan
pemudi untuk menemui tokoh-tokoh masyarakat guna meminta izin serta meminta
masukan dan nasehat dari niat baik ini. Ketika semua tokoh masyarakat sudah
menyetujui kemudian saya akan membentuk “Millenial Embun Pagi” itu adalah nama
yang saya inginkan untuk tim panitia yang menyelenggarakan Embun Pagi. Tentunya
akan sangat banyak persiapan yang harus di matangkan guna usaha ini terwujudkan
oleh karena itu sebagai salah satu persiapan adalah kita juga akan mensosialisasikan
di beberapa takmir masjid guna menginformasikan kepada warga dan membuat
kuesioner guna mengetahui seberapa persen masyarakat yang setuju dengan progam
itu.
Untuk intronya ketika sudah selesai bermusyawarah penyetujuan kegiatan
embun pagi, maka saya dan tim akan membuat rangkuman dari beberapa sumber
islam untuk dijadikan bab dari buku “Embun Pagi” di sana kami akan mengisi dari
mulai fiqih tiharoh, ibadah, muamalah dan adab keseharian karena pada dasarnya
aktifitas sehari-hari harus sesuai dengan syariat dan dalil yang jelas supaya
mendapatkan keridhoan Alloh SWT. Setelah buku itu selesai kami tidak akan
langsung mencetak dan membagikannya kepada masyarakat tetapi kami akan
meminta persetujuan dari berbagai tokoh masyarakat dan pemuka islam seperti
Ustadz, Kiay guna untuk merevisi bila dibutuhkan perbaikan dan meminta do’a agar
buku itu benar-benar bermanfaat. Kami juga akan mencangkupkan para penerbit kitab
seperti kitab bulughul marom, mabadiul fiqiah dan lain-lain yang mana materinya
kami jadikan satu dalam buku Embun Pagi serta berharap berkah ilmu dari para
penerbit. Dalam tim yang membuat buku kami akan mengajak setidaknya 3
ustadz/tokoh islam untuk mendampingi pembuatan materi Embun Pagi. Setelah buku
itu selesai maka akan kami sosialisasikan kepada rt dan rw guna mengesahkan
pedoman buku embun pagi.
Untuk mentoring kami akan mencari pemuka islam seperti ustdaz, tokoh islam
dan beberapa tokoh yang mungkin mempunyai ilmu ibadah lebih tinggi sehingga
berkenan membagikan ilmunya dan mempraktekkan cara ibadah kepada kami. Untuk
menghubungi pemateri kami akan jadwalkan 2 minggu sebelum acara tujuannya agar
pemateri juga mempunyai persiapan dan kami juga akan mencarikan cadangan
apabila dalam hari acaranya terjadi kendala sehingga tanpa membuat kecoh maka
sudah otomatis ada badal untuk pemateri sehingga warga yang hadir tidak menunggu
informasi dalam jangka waktu yang lumayan lama. Untuk pemateri kami akan
mempersiapkan list dalam satu bulan untuk 4 minggu dan 2 cadanga untuk menjadi
badal pemateri. Setiap acara selesai maka tim akan mencari pemateri untuk minggu ke
5 dan menghubungi pematri di minggu ke 2 guna kejelasan informasi untuk acar
minggu depan. Pemateri juga akan kami berikan judul bab yang tepat sesuai ilmu
pemateri sehingga untuk praktek diharapkan benar-benar sempurna dan juga bsa
dipahami.
Apabila buku pedoman dan pemateri sudah siap semua maka tim akan
memusyawarahkan terkait teknis pelaksanaan Embun Pagi di gedung fajar Group.
Untuk minggu pertama kami akan menyerahkan judul bab yang ringan (niat niat
sholat/niat wudhu) untuk waktu yang tersisa akan di isi motifasi supaya minggu ke 2
lebih banyak warga yang hadir dan suasananya benar-benar khusu’.
Sangat memungkinkan bagi kami untuk permasalahan teknis administrasi
karena kami juga akan mengalokasikannya untuk konsumsi dan bisyaroh pemateri
sebagai ujroh atas tenaga yang digunakan untuk membagikan ilmu kepada kami.
Maka dari itu saya ingin meminta izin kepada masyarak guna untuk keikhlasan
infaqnya untuk embun pagi (alokasinya untuk konsumsi dan bisyaroh pemateri serta
uang sewa gedung) untuk modal utama tim kami akan iuran sesuai dana yang di
butuhkan.
Saya akan membuat setidaknya 5 tim (bisa lebih sesuai kebutuhan mendatang)
 Tim 1 untuk pembuatan dan pembagian buku (setiap buku harganya
10.000/sesuai keihklasan individu, membuat channel youtube dan
dokumentasi pelaksanaan (jadi setiap kegiatan di vedeo kemudian dimasukan
kedalam youtube sehingga masyarakat yang ingin mengulang kejian bisa
membuka link youtubenya))
 Tim 2 mencari dan menghubungi pemateri
 Tim 3 terkait teknis ketika acara berlangsung (menata tikar, parkir + tanggung
jawab terhadap gedung yang di sewa)
 Tim 4 konsumsi (snak, menyambut warga yang datang di depan pintu,
membagikan kotak infaq, membagikan ek list warga yang datang)
 Tim 5 sekertaris, bendahara dan keamanan.
Tentunya saya yang akan membentuk ketua dan akan saya tunjuk wakil ketua
dalam progam yang saya buat, saya juga akan menunjuk penasehat an divisi lainnya
(akan disusun ketika sudah jalan satu demi satu progam yang dirancang)
Bayangan saya, ketika progam ini sudah berlangsung setidaknya 5 bulan saya
akan menawarkan pembuatan seragam embun pagi daerah saya (itu juga dengan
kesepakatak berapa persen dari kuesioner yang di isi, jadi ada musyawarah antar tim
dan antar masyarakat). Buku pedoman embun pagi itu kami rancang dalam jangka
waktu kurang lebih 2 tahun, apabila sudah selesai maka akan kami buatkan embun
pagi II untuk tahun 3 dan 4 sesuai materi yang dibutuhkan masyarakat. Semoga
kegiatan di daerah saya nanti juga menajdi motifasi untuk daerah lain sehingga kita
bersama-sama bisa saling bersinergi dalam kebikan dakwah fi sabilillah.
Itu adalah gambaran progam yang akan saya rancang ketika saya sudah selesai
S1 sembari saya akan berbisik-bisik kepada rekan-rekan pemuda saya di rumah untuk
memberikan bayangan di 2 tahun mendatang.
Untuk teori yang saya ambil adalah teorinya Imam Ghozali
Menurut saya : Pendidikan agama telah terbukti mampu menjadi sarana filtrasi
hegemoni budaya. Hanya saja pendidikan agama masih dianggap sebatas pendidikan
formal karena berangkat dari kewajiban sebagai warga negara bahwa negara
Indonesia adalah negara berketuhanan. Hal ini memunculkan agama sebatas
kewajiban akademik yang muaranya hanya kecerdasan kognitif. Seharusnya tuntutan
masyarakat akan kebutuhan pendidikan agama Islam membuat pendidikan terus
berkembang sejalan dengan perkembangan global. Pendidikan agama idealnya
berorientasi kepada keterlibatan sosial, mempersiapkan diri untuk hidup berinteraksi
dengan masyarakat dan bertanggung jawab. Adanya kesenjangan antara realitas
dengan teori keagamaan, banyak faktor yang memungkinkan hal itu terjadi, di
antaranya faktor kesalahan dalam menafsirkan teks terkait pendidikan, kekeliruan
dalam mengimplementasikan ajaran-ajaran, termasuk tidak diterapkannya konsep dan
teori pendidikan yang secara empirik telah terbukti memberikan hasil yang baik.
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pendidikan secara umum adalah
membentuk manusia yang baik. Namun tujuan pendidikan itu akan sulit tercapai
apabila tidak memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dalam pendidikan.
Lahirnya konsep dan teori belajar dalam dunia pendidikan karena berangkat dari
kebutuhan generasi masa depan dalam rangka mencetak kader berkualitas sesuai
bidang yang digeluti. Dari uraian singkat di atas, ada beberapa masalah yang
dikemukakan guna mencari solusi dalam mengembangkan pendidikan khususnya
pendidikan agama Islam di intitusi formal. Dan juga menurut saya pendidikan agama
islam di jenjang intansi/lembaga sekolah saja tidak cukup maka dari itu saya
menawarkan pendidikan agama islam di tengah kemasyarakatan guna memper’erat
silaturahmi dan sosialisai terkait materi yag dibutuhkan dalam ibadah sehari-hari.
Di antaranya adalah bagaimana konsep pendidikan Islam, dalam hal ini khusus
merujuk pada konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Imam al-Ghozali? dan
berikutnya adalah bagaimana landasan teori pendidikan Islam itu?
Menurut Al-Ghozali, agar pendidikan bisa melahirkan keindahan watak manusia,
maka harus memperbaiki tiga unsur yang ada pada diri manusia secara seimbang dan
serasi. Tiga unsur tersebut yaitu:
a. Kekuatan Ilmu. Ilmu merupakan pondasi amaliyah karena di dalamnya
terdapat berbagai informasi pengetahuan, sehingga wajar salah satu ciri ilmu
adalah adanya pengetahuan yang mendalam terdahadap sesuatu. sementara
sifat pengetahuan yang baik dan kuat ialah yang dapat membedakan antara
pernyataan yang benar dengan yang salah, antara kepercayaan yang benar
dengan yang keliru, dan antara perbuatan yang baik dengan yang buruk.
Melalui cara kerja pengetahuan yang demikian, maka kebijakan atau hikmah
akan timbul dalam jiwa. Hikmah ini menjadi inti dari akhlak terpuji,
sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surah al-baqarah ayat 269. Dengan
adanya potensi ilmu yang berangkat dari keingintahuan manusia secara naluri,
maka lembaga pendidikan harus berusaha untuk mengarahkan potensi
keingintahuan itu sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat.
b. Kekuatan “ghodbah”. Ghodbah secara teks memiliki pengertian kemarahan
atau emosi. Ghodbah, kalaupun pengertiannya dipahami secara tekstual, ketika
dilihat dari sudut pandang yang positif, maka akan berpengaruh terhadap
perilaku positif. Pada dasarnya kemarahan merupakan anugrah illahi yang
positif, hanya saja perlu penempatan secara proporsional. Marah jika
dikendalikan dengan baik akan melahirkan keberanian (syuja’ah). Keberanian
adalah kekuatan emosi dalam mentaati akal pada saat nekad atau menahan
diri. Sebaliknya, tersenyum itu baik, namun ketika tersenyum tidak pada
porsinya, maka ia tidak menjadi kebaikan. Maka kemarahan yang terkendali
atau kekuatan marah yang dimaksud adalah keahlian seseorang dalam
mengendalikan marah sehingga melahirkan wibawa dan sikap tegas dalam
mengambil keputusan.
c. Keadilan. Sesungguhnya kerusakan rakyat disebabkan oleh kerusakan para
penguasanya dan kerusakan penguasa disebabkan ketidak adilan mereka.
Rakyat yang damai karena pemimpin yang bisa menegakkan keadilan.
Pendidikan sebagai institusi kader generasi masa depan, keadilan harus
diperkenalkan dengan perilaku nyata dalam bentuk keteladanan disamping
kreteria-kreteria adil yang dikenalkan melalui pembelajaran.
Konsep pendidikan agama Islam dibangun berdasarkan al-Qur’an dan sunnah
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap generasi umat Islam agar
menjadi manusia yang memiliki pandangan hidup luas dan disaat bersamaan tetap
dalam wadah perilaku baik. Teori pendidikan Islam merupakan sebuah sistem yang
dapat diuji kebenaranya oleh siapa pun dan terbuka untuk dikaji ulang dalam
perspektif yang sama, dan mungkin dapat digantikan dengan teori baru yang tetap
mangacu pada sumber asli yakni al-Qur’an dan sunnah dengan pemahamannya
melalui hasil kajian para ulama.
Adanya semangat ingin tahu yang tinggi, dari semangat ingin tahu itu diolah
melalui pendidikan dan pembelajaran serta keteladanan, sehingga melahirkan
pengetahuan. Dan dari pengetahuan tersebut diharapkan mampu menempatkan
kehidupan beragama secara proporsional berdasarkan pemahaman keberagamaan
yang diajarkan melalui pendidikan agama Islam. Hal ini sesungguhnya sudah menjadi
kebutuhan setiap manusia, karena fitroh dasar manusia adalah hidup nyaman dan
sukses. Dan untuk mewujudkan cita-cita itu, perlu kiranya pemahaman teori serta
konsep dasar pendidikan Islam sebagai acuan dasar dalam aktifitas sehari-hari. Saya
atas dasar teori dari Imam Al-Ghozali ini bisa diserasikan dengan progam Embun
Pagi karen pada tujuannya pendidikan agama islam itu sangat dibutuhkan dalam
keseharian, jadi perlu ilmu untuk bisa beribadah secara efektif dan sungguh-sungguh.
Saya harap tugas saya mendapatkan koreksi dan saran sehingga benar-benar bisa saya
kembangkan di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai