Anda di halaman 1dari 7

10 TOKOH PEWAYANGAN JAWA

1. Nakula

Datang dari keluarga Pandawa, Nakula sendiri merupakan sosok dalam pewayangan
yang kembar dengan Sadewa. Ia merupakan adik dari Sadewa yang dikenal mempunyai
kesantunan terhadap sesama. Tanpa memandang darimana orang lain berasal.

Nakula sendiri mengandung makna “saya” akan tetapi lebih sopan dan rendah hati jika
diterjemahkan dalam Bahasa Jawa.

Hal ini menggambarkan bahwa hendaklah sebagai manusia, semua orang dapat
mengalahkan keakuan serta keegoisannya di hadapan banyak orang.

2. Werkudara
Kondang dengan sapaan Bima, tokoh pewayangan ini tenar dengan pesonanya yang luar
biasa. Namun tak cukup sampai disitu, Bima juga mempunyai watak yang mampu
menahan nafsu, serta mengendalikan segala sesuatu yang membawa pengaruh buruk
dalam kehidupannya.

Dalam Bahasa Jawa kuno, Werku sendiri diartikan mengatur atau pengendali nafas.
Dimana Werkudara kemudian dikenal luar sebagai pengendali hidup alias nafas.

Tingkatan ini sangat sulit diraih oleh manusia hanya orang-orang tertentu yang
mempunyai sifat seperti Werkudaralah yang bisa berada di posisi ini.

3. Sembadra

Selanjutnya tokoh yang cukup berpengaruh dari deretan macam-macam wayang kulit di
Indonesia. Yaitu Sembadra. Julukan badra sendiri dapat dimaknai halus.

Deskripsi ini merupakan refleksi dari manusia. dimana saat manusia tertimpa musibah,
sebaiknya mampu mengambil segala hikmah-hikmah yang baik dari setiap kejadian.

Tindakan seperti ini sangat berguna untuk meningkatkan kualitas batin agar mampu
menerima takdir dengan sabar, rela, dan ikhlas mengenai takdir yang sudah diberikan
oleh Tuhan.
4. Sadewa

Kembaran dari arjuna ini dapat dikatakan sebagai anak Pandawa yang paling kecil.
Namun bukan berarti Sadewa tidak mempunyai filosofi yang bagus bagi kehidupan
manusia. Sadewa mengandung makna dewa.

Potret ini menggambarkan manusia yang acapkali menjadi pribadi congkak. Merasa di
atas, paling unggul, hingga seakan-akan menjadi manusia yang dapat dihormati melebihi
sesamanya.

Tak pelak, dari sifat inilah muncul kesombongan, kecongkakan, dan sifat sejenis yang
intinya sangat merugikan diri sendiri.

5. Arjuna
Diantara macam-macam wayang kulit di Indonesia, pesona Arjuna dapat dikatakan
sebagai ksatria luar biasa. Aura tampannya tak tergantikan.

Seakan dalam diri kakak Nakula ini terpancar kegagahan laki-laki yang sulit sekali
membuat mata perempuan berkedip.

Nama Arjuna sendiri diambil dari Her yang berarti air bening, wening, atau wingit. Dan
Jun yang berarti tempat, sehingga dapat disimpulkan Arjuna adalah perlambang dari
sebuah tempat dimana batin manusia sudah bisa menjadi tenang, hening dan berlaku
bijaksana.

6. Puntadewa

Kakak tertua yang berasal dari keluarga Pandawa ini juga menempati urutan tertinggi
yang dapat dijamah manusia sebagai insan Tuhan.

Manusia pada posisi ini dapat dikatakan sukses menunjukkan keberadaannya sebagai
makhluk yang sempurna. Sehingga ditunjuk oleh Tuhan sebagai pemimpin untuk
memelihara alam ini.

Punta berarti tali dan Dewa adalah simbol ketuhanan. Jadi, Puntadewa secara harfiah
adalah perlambangan wakil Tuhan, orang yang dekat dengan Tuhan.
7. Anoman

Siapa yang tak familiar dengan sosok “pengabdi” yang setia diantara macam-macam
wayang kulit di Indonesia ini?. Anom atau sinom dalam bahasa Jawa artinya muda. Jadi
Anoman adalah kepemudaan.

Sosok pewayangan ini mempunyai kekuatan hebat yang tiada tandingannya, yaitu
mampu menghancurkan gunung Sumawarna.

Su adalah nafsu, ma yaitu maksiat, wa penggalan dari hawa, dan na yaitu hina. Dari hal
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa anoman mewakili sifat manusia yang harusnya
mampu berpegang teguh pada dua kalimat sahadat (kalimasada). Dengan begitu,
kehebatannya dalam memerangi hawa nafsu bukan merupakan khayalan semata.

8. Petruk
Nama lain dari Petruk adalah Kanthong Bolong, artinya suka berdema, serta Doblajaya
yang berarti pintar.

Diantara kedua saudaranya yaitu gareng dan bagong, Petruk-lah yang dibekali dengan
kemampuan intelektual yang tinggi. Sosok pewayangan ini pun tergolong pintar dan
pandai bicara.

Petruk bermukim di Pecuk Pecukilan. Mempunyai satu anak bernama Bambang


Lengkung Kusuma yang sangat tampan.

9. Gareng

Dalam macam-macam wayang kulit di Indonesia, Gareng dapat disebut sebagai anak
gandarwa sebangsa jin yang diambil anak angkat pertama oleh Semar.

Nama lain gareng adalah Pancal Pamor yang berarti ahli menolak godaan duniawi,
Pagatwaja yang tak lain merupakan tipe dengan kewaspadaan yang tinggi terhadap
makanan yang enak, memboroskan dan mengandung penyakit.

Sementara itu, beberapa diantara Kamu mungkin sering mendengar sebutan Nala
Gareng. Julukan ini ditujukan pada orang dengan kondisi hati yang kering dari
kemakmuran sehingga ia senantiasa didekati oleh keinginan yang tidak baik bagi
kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya.
10. Semar

Punakawan yang satu ini juga mendulang eksistensi luar biasa diantara tokoh dan
macam-macam wayang kulit di Indonesia.

Semar adalah perlambang kesempurnaan hamba, manusia yang sakti namun


mengutamakan keikhlasan tanpa peduli dengan balasan yang ia terima.

Semar juga dikenal sebagai pelayan Pandawa. Bahkan yang membantu para
momongannya untuk merampungkan permasalahan yang terjadi.

Sifat rendah hati, suka menolong, dan melakukan sesuatu tanpa pamrih inilah yang
terpampang dari kepribadian sang “pawongan tunggul payung” Semar.

Anda mungkin juga menyukai