Abstrak
Wayang Semar, Tokoh wayang yang memiliki karakter fisik lucu, bahkan bisa dibilang cukup aneh.
Tapi, dalam cerita pewayangan, ternyata tokoh Semar ini mendapatkan posisi terhormat dalam
karakternya. Ia adalah seorang penasihat sekaligus pengasuh para ksatria. Selain itu, karakter
Semar ini merupakan tokoh dengan karakter yang sederhana, jujur, tulus, berpengetahuan, cerdas,
cerdik, juga memiliki mata batin yang begitu tajam.
Dilihat dari ciri fisiknya, ciri fisik Semar cukup Siapa yang tidak mengenal Semar? Setidaknya
unik. Namun keunikan fisik ini dimanfaatkan seperti yang diketahui banyak orang, Semar
oleh masyarakat Jawa sebagai simbol kehidupan adalah pemimpin dari empat sahabat
semacam ini. "Panakawan". Sekilas, karakter Therma sebatas
lucu-lucuan dan menghilangkan ketegangan
penonton di tengah malam. Namun menurut
Tubuh Therma berbentuk bulat, melambangkan Sobirin, Sang Hyang Wenang pertama kali
bahwa bumi itu bulat. Wajah yang selalu menciptakan Hantigo dalam bentuk telur.
tersenyum dan mata yang berkaca-kaca Cangkangnya adalah Togog, sedangkan yang
melambangkan suka dan duka yang menyelimuti putih menjadi Semar. Dan kuning menjadi Batara
hidup kita. Guru.
Citra Semar adalah abdi atau abdi dari tokoh Filosofi Kata Bijak Ki Semar
utama dalam cerita Sahadewa, tokoh keluarga
Pandawa. Tentu saja, Thurmal bukan hanya Di setiap pementasan wayang, Semar selalu
pengikut, tapi juga penghibur yang memecah menyampaikan kata-kata bijaknya yang sifatnya
ketegangan. lebi hke umum. Sehingga kata-kata bijak Semar
masih relevan dengan siapapun dan kapanpun.
Pada masa berikutnya, ketika kerajaan-kerajaan Berikut ini adalah beberapa kata bijak Semar.
Islam mulai berkembang di Jawa, wayang mulai
digunakan sebagai media dakwah. Salah satunya
Urip iku Urup
adalah kisah Mahabharata yang masuk ke dalam
benak orang Jawa. Salah satu ulama yang
menggunakan wayang sebagai media dakwah Yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah
adalah Sunan Kalijaga. Dalam dakwahnya, Hidup itu Menghidupi. Hidup itu harus bisa
Semar tetap hadir, bahkan lebih dominan dari memberikan manfaat pada semua orang di
kisah Sudamala. sekitar kita. Di sinilah kenapa hidup itu
menghidupi. Agar hidup kita lebih bermakna,
maka kita harus bermanfaat bagi setiap orang di
Kemudian, pada masa berikutnya, pangkat Semar sekitar kita.
dinaikkan, dan pujangga Jawa mulai
menceritakan bahwa Semar bukan hanya rakyat
jelata, melainkan juga titisan Batara Ismaya, Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing
kakak kandung Batara Guru, alias Raja Para Dening Pangastuti
Dewa.
Jika di-Indonesiakan, maka artinya semua sifat
picik, keras hati, dan angkara murka di dalam
Ada banyak versi tentang asal usul Semar.
diri kita hanya bisa dikalahkan dengan sikap
Namun kebanyakan orang mengatakan Sima
bijaksana, sabar, dan lembut hati. Ibarat api tidak
adalah titisan Tuhan.
bisa dipadamkan dengan api. Perlu air untuk
memadamkannya. Begitu juga dengan sifat jelek
Sebagaimana tertulis dalam naskah Serat Kanda, kita, harus kita redam dengan sifat baik kita,
penguasa kerajaan surga adalah Sang Hyang yaitu dengan kebijaksanaan, rendah hati, dan
Nurrasa, yang memiliki dua putra bernama sabar.
Sanghyang Tunggal dan Sang Hyang Wenang.
Karena Sangxiang Dongga jelek, tahta
Datan Sering Lamun Ketaman,
diwariskan kepada Sangxiang Wenang.
Kemudian, tahta diwariskan lagi kepada putranya Datang Susah Lamun Kelangan
Bhataraguru, dan dengan demikian Sangxiang
Dongga menjadi pengasuh ksatria keturunan Kata bijak therma artinya jangan bersedih saat
Bhatharaguru, bernama Sema. menghadapi musibah, dan jangan bersedih saat
kehilangan barang. Karena semuanya akan
kembali padanya. Ini adalah sifat kehidupan.
Siapa yang tidak mengenal Semar? Tokoh yang
selalu muncul dalam setiap cerita pewayangan,
apapun judul dan kondisinya. Dia selalu ada. Jadi Demikian beberapa kata bijak dari Semar yang
siapa Semar? Dalam masyarakat Jawa, tokoh sering diucapkan pada malam pementasan
wayang Semar terbukti tidak hanya sebagai fakta wayang. Seringkali di bagian akhir, kata-kata itu
muncul sebagai referensi tentang makna hidup Hyang Wisesa yang mana memiliki anugerah
dan bagaimana kita menjalani hidup kita yang Mustika Manik Astagina dan delapan daya.
sebenarnya.
• Filosofi Kata Bijak Ki Semar
Kesaktian Semar: Senjata Kentut
Di setiap pementasan wayang, Semar selalu
Walaupun Sema menyampaikan kata-kata bijaknya yang
hanyalah warga biasa, sifatnya lebi hke umum.
Punakhavan yang
menjadi ksatria dan raja, • Urip iku Urup
Sema memiliki kesaktian
yang melebihi raja para Yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah
dewa, Bhataraguru. Di
Hidup itu Menghidupi.
bawah asuhan Semar,
Semar selalu mampu
mengatasi kesaktian
• Sura Dira Jaya Jayaningrat, Leburing
Batara Guru yang selalu Dening Pangastuti
mengganggu Pandawa
Lima. Jika di-Indonesiakan, maka artinya semua
sifat picik, keras hati, dan angkara murka di
Therma juga memiliki dalam diri kita hanya bisa dikalahkan dengan
salah satu senjata paling ampuh yaitu "kentut". sikap bijaksana, sabar, dan lembut hati.
Kentut berasal dari Therma, jadi senjata ini
adalah kepribadian Therma, bukan alat buatan 3. REFERENSI
manusia. Senjata ini bukan untuk membunuh,
tapi untuk kebangkitan. Penulisan artikel ini mengacu pada referensi
https://jagad.id/wayang-semar/
Dalam satu cerita, Semar menggunakan senjata
"kentut" untuk melawan Resi Pandawa Lima
yang tak terkalahkan. Pada akhirnya, tidak ada
yang kalah, tidak ada yang menang, dan semua
orang kembali seperti semula. Senjata "kentut"
ini digunakan oleh Semar sendiri ketika dia tidak
bisa lagi mengatasi masalah senjata lain.
2. KESIMPULAN