Anda di halaman 1dari 14

KISI KISI UJIAN SEKOLAH

BASA JAWA
(Semangatt n semoga lancar!)

1. Watak tembang Pangkur Serat Wedhatama


Watak tembang pangkur adalah bernuansa pitutur (nasihat), pertemanan, cinta, gagal, bergairah,
bersemangat, ketulusan hati yang besar dan kuat perkasa, dan keyakinan dalam mengajak
seseorang mempersiapkan masa depan.

2. Isi pada tembang pangkur yang telah ditentukan.


 Sekar Pangkur kang Winarna : berisi tentang Adat istiadat itu hendaknya dilaksanakan juga
yang berupa tata krama setiap hari.
 Mingkar-mingkuring angkara: Agar jangan miskin budi pekerti meskipun tua dan pikun dan
agama sbg pedoman

3. Piwulang yang terkandung di dalam crita cekak tersebut.


Cerita pendek (cerpen) dalam sastra Jawa modern disebut dengan istilah cerita cekak (cerkak). Jd
nentuin pelajaran dr cerita itu, menalar y shay

4. Pokok-pokok isi di dalam pawarta


Pawarta itu berita/pemberitauan akan hal yang terjadi. Jadi kek no 3, nganalisis pokok isinya dgn
membaca teks.

5. Nilai-nilai yang terkandung di dalam teks deskripsi tentang rumah adat Jawa
Sprti biasa, baca teks

6. Sandhangan mandaswara pada paragraph aksara jawa


Sandhangan mandaswara merupakan aksara Jawa yang digunakan untuk
membentuk gugus konsonan. Penanda gugus konsonan memiliki beberapa jenis
antara lain: cakra (ra), keret (re), péngkal (ya), panjingan wa (wa), dan panjingan
la (la) yang memiliki kaidah khusus dalam penulisannya

7. Keteladanan Panembahan Senapati (amanat pupuh Sinom pada pertama)


Pada 1: Contohlah perbuatan yang sangat baik, bagi penduduk di tanah Jawa, dari seorang tokoh
besar Mataram, Panembahan Senopati, berusaha dengan kesungguhan hatinya, mengendapkan
hawa nafsu, dengan melakukan olah samadi, baik siang dan malam, mewujudkan perasaan senang
hatinya bagi sesama insan hidup.

8. Unsur-unsur intrinsik dalam crita wayang Bima Bungkus. (tergantung teks)


 Tema: lahirnya Bima dalam bungkus dan usaha untuk mengeluarkannya.
 Latar: hutan Krendawahana.
 Tokoh: Bima, Gajah Sena, Pandu, Kunti, dan Batara Guru.
 Penokohan: Batara Guru adalah sosok yang bijak, sementara Bima dan Gajah Sena memiliki
watak tangguh dan pantang menyerah.
 Alur cerita: maju.
 Amanat: setiap kesulitan dan tantangan dalam hidup pasti memiliki tujuan untuk membangun
diri menjadi lebih baik selama kita tidak mudah menyerah.
9. Arti basa rinengga yang terdapat dalam teks pranatacara
Pranatacara yaitu pembawa acara berita/presenter. Basa rinengga adalah bahasa yang mengandung
unsur keindahan.

10. Tembung saroja


Tembung saroja yaiku tembung loro kang padha tegese padha digawe bebarengan dadi siji.
Tembung saroja berfungsi untuk menguatkan atau menegaskan. Sederhananya untuk memberi
kesan ‘sangat’.
Contoh tembung Saroja dalam Bahasa Jawa :
 Ajur mumur : ajur banget artinya sangat hancur.
 Ayem tentrem : ayem banget artinya sangat tentram.
 Abang branang : abang banget artinya sangat merah.

11. Aksara angka

12. Isi pada pupuh pocung yang memuat nilai nilai pengendalian hawa nafsu
Angkara gung Nafsu angkara yang besar
Neng angga anggung gumulung ada di dalam diri, kuat menggumpal,
Gegolonganira menjangkau hingga tiga zaman, jika dibiarkan
Triloka lekeri kongsi berkembang akan
Yen den umbar ambabar dadi rubeda. berubah menjadi gangguan.

13. Menentukan watak tokoh pada teks novel


 Ambekdarma = Suka menolong orang lain
 Alim = Pintar dan pendiam
 Andhap asor = Rendah hati
 Anteng = Pendiam, tidak banyak bicara
 Bares = Tidak memiliki niat buruk

14. Purwaka basa sesorah merupakan bagian pembuka yang berisi salam pembuka. Biasanya berisi
harapan supaya penerima surat dalam keadaan sehat atau pengirim surat memberikan kabar
keselamatan.

15. Sinduran
Sinduran memiliki makna yakni menyerahkan seorang gadis pada
suaminya, atau dalam kata lain, gadis tersebut sudah lepas dari
tangan ayahnya. Pengantin wanita kemudian akan menjalani hidup
baru yang dibimbing oleh suaminya, sebagai nahkoda dari rumah
tangga yang baru dibina.
16. Sinandi kacar kucur
Prosesi ini dimulai dengan mempelai pria yang akan mengucurkan
sebuah kantong. Kantong tersebut biasanya berisi biji-bijian, uang
receh dan beras kuning ke pangkuan wanita. Makna yang
terkandung di dalam prosesi ini adalah bahwa tugas suami adalah
mencari nafkah, sedangkan istri yang mengelolaya. Karenanya,
prosesi ini melambangkan kesejahteraan dalam rumah tangga.

17. Aksara rekan

18. Pupuh gambuh rumpang, menentukan 3 suku kata yang tepat.


https://www.synaoo.com/pupuh-gambuh-serat-wedhatama-tembang/

19. Menentukan pitutur luhur dalam crita rakyat


20. Teks iklan berbahasa Jawa, siswa mampu menemukan isi yang terkandung didalamnya
21. Jenis pertunjukan jawa
 Ketoprak : Ketoprak yang merupakan pentas sandiwara dari Kota Surakarta.Sumber cerita
Ketoprak didapat dari sejarah maupun cerita rakyat yang terkadang diselingi juga dengan
komedi. Pemain yang tampil menggunakan baju adat dan diiringi dengan alunan instrumen
alat musik khas Jawa Tengah.
 Wayang kulit: Tokoh-tokoh yang dilakoni Wayang Kulit adalah tokoh dari cerita sejarah
agama Hindu, yang ceritanya berasal dari kitab Mahabharata dan Ramayana.
 Wayang Jemblung dikenal sejak dulu sebagai ritual untuk memohon keselamatan atas
kelahiran seorang bayi yang baru lahir. Kini, Wayang Jemblung dipertunjukkan sebagai
kesenian tradisional Jawa Tengah untuk sarana hiburan yang terus dilestarikan.
 Pertunjukan Begalan dilakukan sebagai salah satu tradisi di prosesi pernikahan. Yakni saat
pengantin pria datang ke rumah sang pengantin wanita atau di tempat digelarnya
pernikahan tersebut. Penampil Begalan biasanya merupakan pria paruh baya yang memikul
beberapa peralatan dapur tradisional. Seperti tampah
 Ebeg sebagai salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Ebeg mirip dengan
kesenian Kuda Lumping, yang menampilkan penari yang berlakon seperti prajurit dengan
boneka kuda.
 Macapat merupakan tembang atau puisi tradisional yang sudah ada sejak peralihan masa
kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa perjalanan Wali Songo.
 Wayang wong adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh
dalam cerita wayang tersebut.

23. Aksara Murda


24. Paugeran Tembang Kinanthi
 Guru Gatra :6
 Guru Wilangan : 8,8,8,8,8,8
 Guru Wilangan : u,i,a,i,a,i
25. Tembung Angel
26. Kinanthi Pada 5 (87)

Amanat : aja lena ing ati, waspadakna tetembunganmu, ing kono temtu rinasa, dudu ucape
pribadi, mula kowe kudu tanggungjawab ing sedyamu, eling marang mula bukane
27. Mengartikan Tembung Sulit Dalam Geguritan
28. Menentukan Tema Geguritan
29, 30, 31 Pakaian Adat Jawa
 Ageman Priya
 Ageman Wanita

32,33, Essai 4 Gamelan Jawa


34. Aksara Swara
35. Keteladanan Patih Suwanda
 Pinter, wasis, kawruh
 Sugih, kecukupan
 Wani, kendel, saguh
36. Keteladanan Basukarna
Nduweni Rasa matur nuwun marang wong liya sing wis nulungi uripe
37. Keteladanan Kumbakarna
 Jujur
 Pemberani
 Suka memberi masukan yang baik.
38. Gugon Tuhon
Jenis gugon tuhon:
 Gugon Tuhon Salugu
Contoh :
 Aja mangan brutu mundhak gunemane mencla-mencle.
 Aja mangan koredan mundhak ing tembe entuk jodho randha (bisa suwalike:
dhudha)
 Aja mangan gedhang dhempet, mundhak tembene nduwe anak kembar utawa
dhampit.
 Aja mangan tlampik, mundhak ditampik dening wanita
 Gugon Tuhon Sinandi
Contoh :
 Aja kudhungan kukusan, mundhak dicaplok baya.
 Aja lungguh ing ngarep lawang, mundhak wong sing nglamar mbalik.
 Aja ngidoni sumur, mundhak lambene guwing.
 Aja lungguh ana ing bantal, mundhak wudunen.
 Wewaler
Contoh :
 Wong ing Kendal ora kena nggawe omah gedhong.
 Putra wayahe Panembahan Senapati yen mangsah yuda ora kena nitih titihan
batilan.
 Wong ing Banyumas ora kena lelungan ing dina Setu Pahing.
 Wong ing Bagelan ora kena nganggo iket utawa jarit.
39. Wewaler
 Ora ilok lungguh nang bantal, mengko wudunen (Duduk di bantal tidak sopan,
karena bantal dipakai untuk sandaran kepala.
 Ora ilok ngewehi banjur njaluk bali, mengko gulune godhoken (Memberi sesuatu
harus ikhlas, tidak boleh meminta timbal balik.)
 Aja ngetoki kuku wengi-wengi (Memotong kuku dalam keadaan yang gelap bisa
menimbulkan luka.)
 Ora ilok singsot wengi-wengi, sebab bisa ngundang setan (Bersiul di malam hari
dapat mengganggu anggota keluarga atau tetangga yang sedang istirahat.)
 Yen madhang ora usah karo ngombe, mundhak kekarepane ora kagayu (Makan dan
minum tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan secara bersamaan.)
 Ora ilok dolanan beras, mengko tangane kithing (Beras merupakan bahan makanan,
tidak baik kalau dipakai bermain. Tangan yang kotor dapat menyebarkan kuman dan
bakteri ke beras.)
 Aja nganggo klambi ijo utawa biru nalika marang pantai (Baju warna biru dan hijau
memiliki kemiripan dengan warna air laut. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan
seperti terseret ombak, dikhawatirkan tim SAR akan kesulitan menemukannya.)
 Yen maem kudu dientekake, yen ora mundhak pitik ing kendang mati (Menyia-
nyiakan makanan adalah perbuatan mubadzir. Perbuatan mubadzir merupakan salah
satu tindakan tercela dan tidak menghargai makanan.)
40, Essai 5 Aksara Jawa

 Aksara Rekan

 Aksara Angka
 Aksara Murda

 Sandhangan Mandhaswara
Essay
1. Nilai-nilai yang terkandung di dalam teks deskripsi tentang makanan tradisional Jawa.
Nilai yang terkandung: Nilai kearifan lokal dan nilai budaya.

2. Surasa sesorah dengan tema Lingkungan Sekolah


Adapun struktur sesorah terdiri atas purwaka basa (pembuka), surasa basa (isi), dudutan
(kesimpulan), lan wasana basa (penutup).

Assalamualaikum wr.wb
Dumateng bapak ibu guru ingkang kulo hormati ugi lan dumateng rencang-rencang sedoyo
ingkang kulo tresnani. Monggo kito tansah ngaturaken raos puji syukur wonten ngarsanipun
Allah SWT, ingkang sampun maringi kito pinten-pinten kanikmatan, rahmat, taufiq hidayah
soho inyahipun. Sholawat ma’a salam mugi-mugi kunjuk dumateng Nabi agung Muhammad
Rosulillah SAW. Ingkang mbeto umatipun saking zaman jahiliyah tumuju zaman Islamiyah
shinggo saget kita raosaken sak meniko.

Dumateng rencang-rencang ingkang kulo tresnani.


Lingkungan niku panggenan kito urip. Niku kedhah kito sadari sedoyo. Amargi sakmenika,
kita sedaya kedhah njagi lingkungan sae-sae supados bumi menika ngasilaken keuntungan
kangge kita sedaya, sanes kerugian utawi bencana. Salah setunggalipun cara kangge
lingkungan mboten maringi bencana dateng kito, nggeh menika njagi kebersihan lingkungan.
Tegesipun lingkungan resik ingkang layak kangge dipanggeni manungsa, lan paring kesehatan
kangge manungsa.

Saestu, lingkungan ingkang resik paring urip ingkang layak lan sejahtera. Njagi kebersihan
lingkungan menika cara ingkang becik kangge nyegah penyakit nopo kemawon. Njagi
kebersihan saged diwiwiti saking reresik sekolah menika ingkang kita tresnani. Sakterose,
reresik lingkungan dados kebiasaan ingkang saged dilakoke teng pundi-pundi.

Cekap semanten atur kawulo, mbok bilih wonten klenta-klentunipun kulo nyuwun
pangapunten ingkang sak katah-katahipun.

Wassalamu'alaikum wr wb.

3. Memparafrasekan geguritan

Anda mungkin juga menyukai