Anda di halaman 1dari 5

Urinalisis Dan Cairan Tubuh

“Transudat & Eksudat”


A. MAYA KESRIANTI, S.Si., M.Kes

Disusun oleh :
THOMAS KRISTIADI
B1D122163
Kelas D Angkatan 2022

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS


TEKNOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS MEGAREAZKY
MAKASSAR
2022/2023
TUGAS INDIVIDU

1. Jelaskan dan berikan contoh jenis transudate dibawah ini:


A. Hidrotoraks
B. Hidroperikardium
C. Hidroperitonium
D. Hidroarrosis

2.Apa yang dimaksud dengan demylinasi?

Jawab:
a. Hidrotoraks adalah efusi pleura jenis transudat yang
disebabkan oleh proses non-inflamasi. Hidrotoraks
tersumbat dalam transudat bila penyebabnya adalah
pembuluh darah akibat peningkatan tekanan hidrostatik pada
pleura. Pada hidrotoraks, cairan yang menumpuk di rongga
pleura bersifat transudat, yang berarti cairan tersebut berasal
dari darah dan memiliki kandungan protein yang lebih
rendah. Hidrotoraks dapat disebabkan oleh gagal jantung,
ginjal, atau hati. Kondisi ini dapat terjadi ketika tekanan
hidrostatik dalam pembuluh darah meningkat, sehingga
cairan dapat bocor ke dalam rongga pleura. Hidrotoraks juga
dapat terjadi akibat peningkatan tekanan vena pulmonalis,
yang dapat terjadi pada penyakit jantung kongestif.
Penanganan hidrotoraks tergantung pada penyebabnya. Jika
hidrotoraks disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya,
maka penanganan dilakukan dengan mengatasi penyakit
tersebut. Jika hidrotoraks menyebabkan kesulitan bernapas
atau gejala lainnya, maka dapat dilakukan tindakan
pengeluaran cairan dari rongga pleura.
Contoh jenis transudat hidrotoraks adalah hidrotoraks
yang disebabkan oleh gagal jantung, ginjal, atau hati. Pada
kondisi ini, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah
meningkat, sehingga cairan dapat bocor ke rongga pleura.
Selain itu, hidrotoraks juga dapat terjadi akibat peningkatan
tekanan vena pulmonalis, yang dapat terjadi pada penyakit
jantung kongestif. Cairan yang menumpuk di rongga pleura
pada hidrotoraks bersifat transudat, yang berarti cairan
tersebut berasal dari darah dan memiliki kandungan protein
yang lebih rendah. Penanganan hidrotoraks tergantung pada
penyebabnya. Jika hidrotoraks disebabkan oleh penyakit
yang mendasarinya, maka penanganan dilakukan dengan
mengatasi penyakit tersebut. Jika hidrotoraks menyebabkan
kesulitan bernapas atau gejala lainnya, maka dapat
dilakukan tindakan pengeluaran cairan dari rongga pleura.

b. Efusi perikardium adalah kondisi ketika terjadi suatu


cairan pada perikardium atau jaringan yang melapisi jantung.
Cairan yang menumpuk pada efusi perikardium dapat
berupa transudat atau eksudat. Hidroperikardium adalah
jenis efusi perikardium yang disebabkan oleh transudat, yaitu
cairan yang berasal dari darah dan memiliki kandungan
protein yang rendah. Hidroperikardium terjadi ketika terjadi
peningkatan tekanan hidrostatik pada pembuluh darah,
sehingga cairan dapat bocor ke rongga pericardium.
Contoh hidroperikardium adalah perluasan cairan di
antara lapisan perikardium yang disebabkan oleh kegagalan
jantung, ginjal, atau hati. Pada kondisi ini, terjadi
peningkatan tekanan hidrostatik pada pembuluh darah,
sehingga cairan dapat bocor ke rongga pericardium.
Penanganan hidroperikardium tergantung pada
penyebabnya. Jika hidroperikardium disebabkan oleh
penyakit yang mendasarinya, maka penanganan dilakukan
dengan mengatasi penyakit tersebut. Jika hidroperikardium
menyebabkan kesulitan bernafas atau gejala lainnya, maka
dapat dilakukan tindakan pengeluaran cairan dari rongga
perikardium, yaitu perikardiosentesis.
c. Hidroperitonium adalah jenis efusi peritoneum yang
disebabkan oleh transudat, yaitu cairan yang berasal dari
darah dan memiliki kandungan protein yang rendah. Cairan
yang menumpuk pada hidroperitonium dapat berupa 50 ml
hingga lebih dari 2 liter, yang mengandung elektrolit, protein,
dan cairan limfe. Penyebab hidroperitonium dapat bervariasi,
termasuk kegagalan jantung, ginjal, atau hati. Selain itu,
hidroperitonium juga dapat terjadi akibat peningkatan
tekanan vena pulmonalis, yang dapat terjadi pada penyakit
jantung kongestif.
Contoh hidroperitonium adalah masuknya cairan di
rongga peritoneum yang disebabkan oleh kegagalan hati
atau ginjal. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan tekanan
hidrostatik pada pembuluh darah, sehingga cairan dapat
bocor ke rongga peritoneum.

d. Hidroarrosis adalah jenis efusi yang terjadi pada sendi


dan disebabkan oleh transudat, yaitu cairan yang berasal
dari darah dan memiliki kandungan protein yang rendah.
Cairan yang menumpuk pada hidroarrosis dapat berupa
beberapa ml hingga lebih dari 100 ml. Penyebab hidroarrosis
dapat bervariasi, termasuk luka, infeksi, atau kondisi medis
seperti osteoartritis atau artritis rheumatoid. Selain itu,
hidroarrosis juga dapat terjadi akibat peningkatan tekanan
hidrostatik pada pembuluh darah.
Contohnya adalah seseorang yang menderita
osteoartritis pada lututnya dapat mengalami hidroarosis
ketika cairan transudat terkumpul di dalam rongga sendi
lutut.
2. Demielinasi adalah kondisi yang terjadi ketika lapisan pelindung
(selubung mielin) pada serat saraf rusak atau hilang, Selubung
mielin terdiri dari rangkaian lapisan yang fungsinya untuk
memfasilitasi transmisi pesan dari otak bergerak cepat dan lancar
melalui tubuh. Demielinasi dapat terjadi pada sistem saraf pusat
(SSP) atau sistem saraf perifer (SSP).
Penyebab demielinasi dapat bervariasi, termasuk infeksi, kondisi
autoimun, dan faktor lingkungan seperti paparan zat beracun.

Anda mungkin juga menyukai