ABSTRAK
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang yang menunjukkan bahwa ia dapat
membahayakan diri sendiri. Risiko perilaku kekerasan yang tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar. Maka
penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Salah
satu intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan adalah terapi musik klasik.Tujuan penerapan ini adalah untuk mengetahui terapi musik
klasik terhadap perubahan tanda dan gejala pada pasien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung tahun 2022. Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus. Subyek yang digunakan adalah 2 (dua) subyek. Analisis data dilakukan dengan melihat
perubahan tanda – gejala sebelum dan sesudah dilakukan terapi cara verbal. Hasil penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi cara verbal terjadi penurunan pada tanda
dan gejala risiko perilaku kekerasan.
Kata Kunci : cara verbal, risiko perilaku kekerasan, terapi musik klasik
Kepustakaan : 2011 – 2022
ABSTRACT
The risk of violent behavior is a person's behavior that shows that he can harm himself. The risk of
violent behavior that is not handled properly can cause harm to oneself, others and the surrounding
environment. So the handling of patients at risk of violent behavior needs to be done quickly and
precisely. One of the interventions that can be done to help reduce the signs and symptoms of risk
of violent behavior is classical music therapy. The purpose of this application is to find out classical
music therapy on changes in signs and symptoms in patients at risk of violent behavior at the
Regional Mental Hospital of Lampung Province in 2022. Design This scientific paper uses a case
study design. The subjects used are 2 (two) subjects. Data analysis was carried out by looking at
changes in signs before and after verbal therapy. The results of the application showed that after the
application of verbal therapy there was a decrease in signs and symptoms of the risk of violent
behavior.
pasien tidak memiliki kecacatan dalam (1) jika ditemukan dan (0) jika tidak
berbicara dan mendengar. Penerapan ditemukan.
dilakukan di Ruang Melati Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung selama 4 Analisis data dilakukan dengan melihat
hari pada tanggal 18 – 21 Mei 2022. perubahan sebelum (pre) dan sesudah (post)
diberikan terapi komunikasi terapeutik cara
Teknik pengumpulan data yang digunakan verbal. Hasil yang didapat akan
adalah wawancara dan observasi didokumentasikan untuk disajikan dan
meggunakan 5 tahap yaitu pengkajian, kemudian dibahas bagaimana hasil
diagnosa, intervensi, implementasi, persentase sebelum dan sesudah dilakukan
6.
evaluasi Instrumen penerapan yang terapi musik klasik untuk mendapatkan
digunakan pada pengumpulan data Lembar perbandingan. Melakukan penilaian pada
evaluasi tanda dan gejala didapat oleh setiap point. Nilai dan seluruh point
penulis dari buku SDKI (2017), terdapat kemudian diubah menjadi persentase dengan
14 tanda dan gejala pada lembar rumus :
Hasil
Tabel 1
Gambaran Subyek I
Data Keterangan
Nama Ny.R
Usia 29 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan Terakhir SMP
Status Perkawinan Belum menikah
Pekerjaan Tidak bekerja
Tanggal Masuk RS 13 Mei 2022
Frekuensi Masuk RS 1x ditahun 2021
Faktor Predisposisi Ada riwayat Ny.R gagal menikah
Faktor Presipitasi Ny.R sempat putus obat selama masa pengobatan dan ada riwayat
masuk RS pada tahun 2021
Tabel 2
Gambaran Subyek II
Data Keterangan
Nama Ny.S
Usia 28 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan Terakhir SMA
Status Perkawinan Menikah
Pekerjaan Tidak bekerja
Tanggal Masuk RS 08 Mei 2022
Frekuensi Masuk RS 1x ditahun 2021
Faktor Predisposisi Ny.S ditinggal oleh suaminya yang berselingkuh dengan wanita
lain
Faktor Presipitasi Ada riwayat masuk RS kurang lebih 1 tahun yang lalu, dan
sempat putus obat kurang lebih 3 bulan
Tabel 3
Tanda Gejala Risiko Perilaku Kekerasan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi
Musik Klasik
Sebelum Sesudah
No Tanda Gejala
Ny.R Ny.S Ny.R Ny.S
Data subyektif :
1 Mengancam 1 1 0 0
2 Mengumpat dengan kata – kata 0 1 0 0
kasar
3 Suara keras 1 1 0 1
4 Bicara ketus 1 1 0 1
Data obyektif :
5 Menyerang orang lain 0 0 0 0
6 Melukai diri sendiri atau orang lain 0 0 0 0
7 Merusak lingkungan 1 0 0 0
8 Perilaku agresif/amuk 1 1 0 0
9 Melotot 1 1 0 0
10 Pandangan tajam 1 0 1 0
11 Tangan mengepal 0 1 0 0
12 Rahang mengatup 0 0 0 0
13 Wajah memerah 0 0 0 0
14 Postur tubuh kaku 1 1 1 1
Jumlah 8 8 2 3
Presentase 57,1% 57,1% 14,2% 21,4%
Rata – Rata 57,1% 17,8%
Selisih 39,3%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Usia kedua subjek termasuk dalam
bahwa rata-rata tanda dan gejala pada kedua dewasa awal, dewasa awal adalah
subjek sebelum dilakukan intervensi adalah masa dimana seluruh potensi
57,1%, setelah dilakukan intervensi terjadi sebagai manusia berada pada
penurunan tanda dan gejala dengan rata-rata puncak perkembangan baik fisik
sebanyak 17,8%. Dapat disimpulkan selisih maupun psikis. Karakteristik usia
dari subyek I dan subyek II yaitu 39,3% berhubungan dengan perilaku
tanda dan gejala. Dari kedua subyek kekerasan, usia yang paling
mengalami penurunan tanda dan gejala yaitu banyak yaitu pada usia kurang dari
65,5%. 30 tahun7.
Pembahasan c) Pendidikan
1. Karakteristik Pasien Tingkat pendidikan berkaitan
a) Jenis Kelamin dengan terjadinya skizofrenia.
Jenis kelamin tidak mempengaruhi Pada kedua subyek ditemukan
masalah risiko perilaku kekerasan, bahwa pendidikan terakhir subyek
karena semua orang baik laki-laki I (Ny.R) adalah SMP dan subyek II
maupun perempuan mempunyai (Ny.S) adalah SMA. Hal ini sesuai
cara mengekspresikan kemarahan dengan teori yang ada yang
sebagai respon terhadap menyatakan bahwa terjadinya
kecemasan yang dirasakan sebagai skizofrenia dapat disebabkan
ancaman3. Data yang didapat yaitu karena pasien memiliki pendidikan
pada kedua pada subjek I dan yang rendah.
subyek II yaitu berjenis kelamin
perempuan. Dapat disimpulkan d) Pekerjaan
bahwa tidak ada masalah pada Tingkat sosial yang dapat
jenis kelamin subyek karena jenis menimbulkan masalah perilaku
kelamin tidak berkaitan dengan kekerasan pada kedua subyek
penyebab terjadinya risiko yaitu kedua subyek tidak mampu
perilaku kekerasan. memenuhi kebutuhan hidup dan
bahwa kedua subyek
b) Usia pengangguran atau tidak memiliki
pekerjaan7.
ex.php/jkpbl/article/view/23>.
5. Chandra, Wayan., dkk. (2013). Terapi
Musik Klasik Terhadap
PerubahanGejala Agresif Pada Pasien
Skizofrenia. Di unduh pada tanggal 13
Febuari 2022,
dari<http://poltekkesdenpasar.ac.id/file
s/JURNAL%20GEMA%20KEPERAW
ATAN/JUNI%202014/I%20Wayan%20
Candra,%20dkk.pdf>.
6. Ismaya, Annisa., & Asti, Arnika Dwi.
(2019). Penerapan Terapi Musik Klasik
Untuk Menurunkan Tanda – Gejala
Pasien Risiko Perilaku Kekerasan Di
Rumah Singgah Dosaraso Kebumen. Di
unduh pada tanggal 10 Febuari 2022,
dari
<http://repository.urecol.org/index.ph
p/proceeding/article/view/584/570> .
7. Satrio, K. L., Rika, D., Ardinata.
(2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Bandar Lampung: LP2M Institusi
Agama Islam.