Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 2, Juni 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TANDA


DAN GEJALA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI LAMPUNG

THE APPLICATION OF CLASSICAL MUSIC THERAPY TO


AND SYMPTOMS OF PATIENTS RISK OF VIOLENCE BEHAVIOR
IN THE JASMINE ROOM OF A PSYCHIATRIC HOSPITAL
LAMPUNG PROVINCE AREA

Dewi Natia1, Nury Lutfiyatil Fitri2, Uswatun Hasanah3


1,2,3
Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email : dewinatia@gmail.com

ABSTRAK
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku seseorang yang menunjukkan bahwa ia dapat
membahayakan diri sendiri. Risiko perilaku kekerasan yang tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar. Maka
penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Salah
satu intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan adalah terapi musik klasik.Tujuan penerapan ini adalah untuk mengetahui terapi musik
klasik terhadap perubahan tanda dan gejala pada pasien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung tahun 2022. Desain karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi
kasus. Subyek yang digunakan adalah 2 (dua) subyek. Analisis data dilakukan dengan melihat
perubahan tanda – gejala sebelum dan sesudah dilakukan terapi cara verbal. Hasil penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi cara verbal terjadi penurunan pada tanda
dan gejala risiko perilaku kekerasan.

Kata Kunci : cara verbal, risiko perilaku kekerasan, terapi musik klasik
Kepustakaan : 2011 – 2022

ABSTRACT

The risk of violent behavior is a person's behavior that shows that he can harm himself. The risk of
violent behavior that is not handled properly can cause harm to oneself, others and the surrounding
environment. So the handling of patients at risk of violent behavior needs to be done quickly and
precisely. One of the interventions that can be done to help reduce the signs and symptoms of risk
of violent behavior is classical music therapy. The purpose of this application is to find out classical
music therapy on changes in signs and symptoms in patients at risk of violent behavior at the
Regional Mental Hospital of Lampung Province in 2022. Design This scientific paper uses a case
study design. The subjects used are 2 (two) subjects. Data analysis was carried out by looking at
changes in signs before and after verbal therapy. The results of the application showed that after the
application of verbal therapy there was a decrease in signs and symptoms of the risk of violent
behavior.

Keywords: verbal method, risk of violent behavior, classical music therapy


Literature : 2011 – 2022

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 210


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

Pendahuluan gangguan psikologi. Tujuan dari terapi


Masalah gangguan jiwa mencapai 13% dari musik adalah memberikan relaksasi pada
penyakit secara keseluruhan dan tubuh dan pikiran penderita, sehingga
kemungkinan akan bertambah luas menjadi berpengaruh terhadap perkembangan diri
25% pada tahun 2030, gangguan jiwa dan menyembuhkan gangguan psikososial4.
berhubungan dengan bunuh diri, ada hampir
800.000 kematian akibat bunuh diri Hal ini sesuai dengan penelitian yang
diseluruh dunia akibat gangguan jiwa. dilakukan dengan hasil yang menunjukkan
Gangguan jiwa meliputi depresi, cacat bahwa terapi musik klasik berpengaruh dan
intelektual dan gangguan akibat dapat membantu dalam menurunkan tanda –
penyalahgunaan narkoba, gangguan gejala pada pasien risiko perilaku
termasuk autisme dan skizofrenia1. kekerasan5. Penelitian lain juga dilakukan
oleh Ismaya dan Asti, dengan hasil setelah
Salah satu gangguan jiwa yang biasa diberikan terapi musik klasik menunjukkan
ditemukan adalah risiko perilaku kekerasan. adanya penurunan tanda – gejala yang
Risiko Perilaku Kekerasan merupakan suatu signifikan pada pasien risiko perilaku
bentuk perilaku seseorang yang dapat kekerasan6.
membahayakan fisik, emosi, dan seksual
pada diri sendiri dan pada orang lain2. Risiko Berdasarkan uraian di atas maka penulis
perilaku kekerasan yang tidak ditangani tertarik untuk melakukan salah satu
dengan baik dapat menimbulkan kerugian intervensi yaitu terapi musik klasik dengan
baik pada diri sendiri, orang lain maupun mengangkat judul “Penerapan Terapi Musik
lingkungan sekitar. Maka penanganan Klasik Terhadap Tanda Dan Gejala Pada
pasien dengan risiko perilaku kekerasan Pasien Risiko Perilaku Kekerasan di Ruang
3
perlu dilakukan secara cepat dan tepat . Melati Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung”.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk
membantu menurunkan tanda dan gejala Metode
risiko perilaku kekerasan adalah terapi Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi kasus.
musik klasik. Terapi musik merupakan salah Subyek dalam penerapan berjumlah 2 pasien
satu bentuk dari teknik relaksasi untuk dengan kriteria pasien dengan masalah
memberikan rasa tenang, membantu keperawatan utama risiko perilaku
mengendalikan emosi serta menyembuhkan kekerasan, pasien bersedia menjadi subyek,

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 211


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

pasien tidak memiliki kecacatan dalam (1) jika ditemukan dan (0) jika tidak
berbicara dan mendengar. Penerapan ditemukan.
dilakukan di Ruang Melati Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung selama 4 Analisis data dilakukan dengan melihat
hari pada tanggal 18 – 21 Mei 2022. perubahan sebelum (pre) dan sesudah (post)
diberikan terapi komunikasi terapeutik cara
Teknik pengumpulan data yang digunakan verbal. Hasil yang didapat akan
adalah wawancara dan observasi didokumentasikan untuk disajikan dan
meggunakan 5 tahap yaitu pengkajian, kemudian dibahas bagaimana hasil
diagnosa, intervensi, implementasi, persentase sebelum dan sesudah dilakukan
6.
evaluasi Instrumen penerapan yang terapi musik klasik untuk mendapatkan
digunakan pada pengumpulan data Lembar perbandingan. Melakukan penilaian pada
evaluasi tanda dan gejala didapat oleh setiap point. Nilai dan seluruh point
penulis dari buku SDKI (2017), terdapat kemudian diubah menjadi persentase dengan
14 tanda dan gejala pada lembar rumus :

evaluasi. Tanda gejala yang ada pada Jumlah point


X100%
pasien diberi tanda yang ditandai ceklis Jumlah item

Hasil
Tabel 1
Gambaran Subyek I
Data Keterangan
Nama Ny.R
Usia 29 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan Terakhir SMP
Status Perkawinan Belum menikah
Pekerjaan Tidak bekerja
Tanggal Masuk RS 13 Mei 2022
Frekuensi Masuk RS 1x ditahun 2021
Faktor Predisposisi Ada riwayat Ny.R gagal menikah
Faktor Presipitasi Ny.R sempat putus obat selama masa pengobatan dan ada riwayat
masuk RS pada tahun 2021

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 212


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

Tabel 2
Gambaran Subyek II
Data Keterangan
Nama Ny.S
Usia 28 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan Terakhir SMA
Status Perkawinan Menikah
Pekerjaan Tidak bekerja
Tanggal Masuk RS 08 Mei 2022
Frekuensi Masuk RS 1x ditahun 2021
Faktor Predisposisi Ny.S ditinggal oleh suaminya yang berselingkuh dengan wanita
lain
Faktor Presipitasi Ada riwayat masuk RS kurang lebih 1 tahun yang lalu, dan
sempat putus obat kurang lebih 3 bulan

Tabel 3
Tanda Gejala Risiko Perilaku Kekerasan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi
Musik Klasik
Sebelum Sesudah
No Tanda Gejala
Ny.R Ny.S Ny.R Ny.S

Data subyektif :
1 Mengancam 1 1 0 0
2 Mengumpat dengan kata – kata 0 1 0 0
kasar
3 Suara keras 1 1 0 1
4 Bicara ketus 1 1 0 1
Data obyektif :
5 Menyerang orang lain 0 0 0 0
6 Melukai diri sendiri atau orang lain 0 0 0 0
7 Merusak lingkungan 1 0 0 0
8 Perilaku agresif/amuk 1 1 0 0
9 Melotot 1 1 0 0
10 Pandangan tajam 1 0 1 0
11 Tangan mengepal 0 1 0 0
12 Rahang mengatup 0 0 0 0
13 Wajah memerah 0 0 0 0
14 Postur tubuh kaku 1 1 1 1
Jumlah 8 8 2 3
Presentase 57,1% 57,1% 14,2% 21,4%
Rata – Rata 57,1% 17,8%
Selisih 39,3%

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 213


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Usia kedua subjek termasuk dalam
bahwa rata-rata tanda dan gejala pada kedua dewasa awal, dewasa awal adalah
subjek sebelum dilakukan intervensi adalah masa dimana seluruh potensi
57,1%, setelah dilakukan intervensi terjadi sebagai manusia berada pada
penurunan tanda dan gejala dengan rata-rata puncak perkembangan baik fisik
sebanyak 17,8%. Dapat disimpulkan selisih maupun psikis. Karakteristik usia
dari subyek I dan subyek II yaitu 39,3% berhubungan dengan perilaku
tanda dan gejala. Dari kedua subyek kekerasan, usia yang paling
mengalami penurunan tanda dan gejala yaitu banyak yaitu pada usia kurang dari
65,5%. 30 tahun7.

Pembahasan c) Pendidikan
1. Karakteristik Pasien Tingkat pendidikan berkaitan
a) Jenis Kelamin dengan terjadinya skizofrenia.
Jenis kelamin tidak mempengaruhi Pada kedua subyek ditemukan
masalah risiko perilaku kekerasan, bahwa pendidikan terakhir subyek
karena semua orang baik laki-laki I (Ny.R) adalah SMP dan subyek II
maupun perempuan mempunyai (Ny.S) adalah SMA. Hal ini sesuai
cara mengekspresikan kemarahan dengan teori yang ada yang
sebagai respon terhadap menyatakan bahwa terjadinya
kecemasan yang dirasakan sebagai skizofrenia dapat disebabkan
ancaman3. Data yang didapat yaitu karena pasien memiliki pendidikan
pada kedua pada subjek I dan yang rendah.
subyek II yaitu berjenis kelamin
perempuan. Dapat disimpulkan d) Pekerjaan
bahwa tidak ada masalah pada Tingkat sosial yang dapat
jenis kelamin subyek karena jenis menimbulkan masalah perilaku
kelamin tidak berkaitan dengan kekerasan pada kedua subyek
penyebab terjadinya risiko yaitu kedua subyek tidak mampu
perilaku kekerasan. memenuhi kebutuhan hidup dan
bahwa kedua subyek
b) Usia pengangguran atau tidak memiliki
pekerjaan7.

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 214


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

Data yang didapat pada subyek I


yaitu ada riwayat putus obat pada
masa pengobatan dan ada riwayat
e) Faktor Predisposisi masuk RS pada tahun 2021 dan
Didapatkan data bahwa subyek I pada subyek II didapatkan data
yaitu ada riwayat bahwa pasien bahwa pasien juga sempat putus
gagal menikah, sedangkan pada obat kurang lebih selama 3 bulan
subyek II yaitu pasien ditinggal pada masa pengobatan dan adanya
oleh suaminya yang berselingkuh riwayat masuk RS 1 tahun yang
dengan orang lain. Data yang lalu.
didapat pada kedua subyek sesuai
dengan teori yang ada, kedua Putus obat dapat menyebabkan
subyek mengalami masalah pada kekambuhan pada pasien. Pasien
faktor prediposisi yaitu faktor skizofrenia yang tidak teratur
psikologis. minum obat mengalami
kekambuhan sebesar 74%, di
Faktor psikologis merupakan salah antaranya dan memerlukan
satu faktor predisposisi atau rehospitalisasi sebasar 71%.
presipitasi dalam proses terjadinya Pasien yang mengalami ketidak
perilaku agresif atau kekerasan. patuhan minum obat dan kambuh
Yang termasuk faktor psikologis disebabkan karena adanya masalah
adalah kepribadian, pengalaman lingkungan dan dukungan
masa lalu, konsep diri dan keluarga dalam merawat pasien7.
pertahanan psikologi. Faktor
psikologis dapat diakibatkan oleh 2. Tanda dan gejala sebelum dan
toleransi terhadap frustasi rendah, sesudah diberikan terapi musik
koping individu yang tidak efektif, klasik
impulsive dan membayangkan Risiko perilaku kekerasan harus
atau secara nyata adanya ancaman menjadi fokus kita bersama. Karena
terhadap keberadaan dirinya, risiko perilaku kekerasan yang tidak
tubuh dan kehidupannya7. ditangani dengan baik dapat
menimbulkan kerugian baik pada diri
f) Faktor Presipitasi sendiri, orang lain maupun

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 215


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

lingkungan sekitar. Maka penanganan menciptakan ketenangan dan


pasien dengan risiko perilaku memperbaiki suasana hati pasien.
kekerasan perlu dilakukan secara Korteks prefrontal juga berperan
cepat dan tepat3. penting dalam menghambat perilaku
agresif. Area spesifik pada korteks
Terapi musik merupakan salah satu prefrontal adalaha region
bentuk dari teknik relaksasi untuk orbitofrontal. Stimulus pada area ini
memberikan rasa tenang, membantu dapat mencegah amarah dan agresif7.
mengendalikan emosi serta
menyembuhkan gangguan psikologi. Kesimpulan
Tujuan dari terapi musik adalah Terapi musik klasik dapat membantu pasien
memberikan relaksasi pada tubuh dan menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku
pikiran penderita, sehingga kekerasan sebesar 65,5%.
berpengaruh terhadap perkembangan
diri dan menyembuhkan gangguan Daftar Pustaka
psikososial4. 1. WHO (2019) Gangguan Jiwa, lembar
fakta. Di unduh pada tanggal 5 Maret
Pengaruh penyembuhan musik pada 2022 pukul 20.00 WIB, dari
tubuh adalah pada kemampuan saraf <https://www.who.int/mental_health/m
dalam menangkap efek akustik. anagement/en/ >.
Kemudian dilanjutkan dengan respon 2. Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2016).
tubuh terhadap gelombang musik Standar Diagnosa Keperawatan
yaitu dengan meneruskan gelombang Indonesia.
tersebut keseluruh sistem kerja tubuh. 3. Muhith, Abdul. (2015). Pendidikan
Efek terapi musik pada sistem limbik Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi.
dan saraf otonom adalah menciptakan Yogyakarta : CV. Penerbit Andi Offset
suasana rileks, aman dan 4. Aprina, Ketut Tuning., & Prasetya,
menyenangkan sehingga merangsang Anton Surya. (2018). Penerapan Terapi
pelepasan zat kimia Gamma Amino Musik Pada Pasien Di Ruang Melati
Butyc Acid (GABA), enkefallin dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
beta endorphin yang dapat Lampung. Di unduh pada tanggal 10
mengeliminasi neurotransmiter rasa Febuari 2022, dari
tertekan, cemas dan stress sehingga <http://ejournal.pancabhakti.ac.id/ind

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 216


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

ex.php/jkpbl/article/view/23>.
5. Chandra, Wayan., dkk. (2013). Terapi
Musik Klasik Terhadap
PerubahanGejala Agresif Pada Pasien
Skizofrenia. Di unduh pada tanggal 13
Febuari 2022,
dari<http://poltekkesdenpasar.ac.id/file
s/JURNAL%20GEMA%20KEPERAW
ATAN/JUNI%202014/I%20Wayan%20
Candra,%20dkk.pdf>.
6. Ismaya, Annisa., & Asti, Arnika Dwi.
(2019). Penerapan Terapi Musik Klasik
Untuk Menurunkan Tanda – Gejala
Pasien Risiko Perilaku Kekerasan Di
Rumah Singgah Dosaraso Kebumen. Di
unduh pada tanggal 10 Febuari 2022,
dari
<http://repository.urecol.org/index.ph
p/proceeding/article/view/584/570> .
7. Satrio, K. L., Rika, D., Ardinata.
(2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Bandar Lampung: LP2M Institusi
Agama Islam.

Natia, Penerapan erapi Musik Klasik 217

Anda mungkin juga menyukai