Anda di halaman 1dari 4

SDG untuk Anak-Anak di Indonesia

Profil singkat provinsi: Sulawesi Barat


512.000 anak
Pendahuluan
Profil singkat provinsi ini menyajikan indikator-indikator prioritas dari seluruh
40% penduduk
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang terkait anak,
berdasarkan survei nasional berbasis rumah tangga dan sumber
data lainnya. Profil ini melengkapi Laporan Baseline SDG tentang
Anak-Anak di Indonesia yang disusun oleh BAPPENAS dan UNICEF,
untuk mendukung pemantauan dan penyusunan kebijakan berbasis
bukti.
Provinsi Sulawesi Barat termasuk provinsi dengan jumlah penduduk
muda yang signifikan. Sebanyak 512.000 orang atau 40 persen dari
total penduduk di provinsi ini adalah anak-anak. Lebih dari delapan Sulawesi Barat
di antara 10 anak tinggal di daerah perdesaan. Diperlukan investasi
strategis yang lebih signifikan untuk anak-anak dalam rangka
mempercepat pencapaian SDG di provinsi ini.

TUJUAN 1 PENGENTASAN KEMISKINAN


Sekitar 81.000 anak (16 persen) hidup di bawah garis kemiskinan Kondisi kemiskinan anak multidimensi di provinsi
provinsi pada tahun 2015 (Rp 8.610 per orang per hari). Namun, Sulawesi Barat
lebih banyak rumah tangga yang berada dalam posisi rentan dan
hidup dengan pendapatan yang sedikit di atas garis kemiskinan.
80%
Selain itu, 61 persen anak mengalami deprivasi di dua dimensi Perkotaan
kemiskinan non-pendapatan atau lebih, dengan ketimpangan yang
mencolok antara wilayah perkotaan dan perdesaan.1 60%
Perdesaan

40%
Persen Jumlah
Rata-rata
nasional
Populasi di bawah garis kemiskinan nasional 12,4 161.000 20%

Anak-anak < 18 di bawah garis kemiskinan nasional 15,9 81.000 Sulawesi


61
0% Barat
Anak-anak < 18 di bawah dua kali garis kemiskinan 65,4 335.000

TUJUAN 2 PENGENTASAN KELAPARAN


Menerapkan praktik pemberian makan yang optimal sangat Prevalensi malnutrisi relatif tinggi, termasuk di wilayah perkotaan.
penting untuk menjaga keberlangsungan hidup, pertumbuhan, dan Sekitar 18 persen bayi lahir dengan berat badan rendah, dan 48
perkembangan anak. Pada tahun 2015, sebanyak 54 persen bayi di persen anak di bawah lima tahun mengalami stunting (tinggi badan
Provinsi Sulawesi Barat diberikan ASI eksklusif selama enam bulan rendah dibanding usia) pada tahun 2013.
pertama kehidupannya, yang berarti jauh di atas angka rata-rata
nasional.

Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan dalam hasil pemberian makanan dan gizi anak

60% Kuintil
terkaya
50%

40% Kuintil
termiskin
30%
Rata-rata
20% nasional

10%
Sulawesi
18 54 48 8 Barat
0%
Berat lahir rendah ASI eksklusif Stunting pada anak Berat badan berlebih pada anak
TUJUAN 3 KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Meskipun sudah ada kemajuan, angka kematian anak masih terpenuhi dengan metode kontrasepsi modern pada tahun 2015,
menjadi tantangan yang signifikan. Untuk setiap 1.000 kelahiran dan tiga dari 10 kelahiran tanpa dibantu penolong persalinan terlatih.
hidup, 26 bayi yang baru lahir meninggal pada bulan pertama Tingkat akses lebih rendah bagi ibu dan anak di wilayah perdesaan.
kehidupan dan 70 meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun.
Diperlukan upaya terus-menerus untuk mencapai dan
Peningkatan akses perempuan terhadap layanan kesehatan seksual mempertahankan cakupan imunisasi yang tinggi. Pada tahun 2015,
dan reproduksi sangat penting. Hanya 62 persen perempuan dewasa tiga per empat bayi menerima vaksinasi campak, dan 67 persen
dan remaja usia 15–49 tahun yang kebutuhan keluarga berencananya bayi menerima tiga dosis vaksin DTP yang dianjurkan.

Ketimpangan berdasarkan wilayah pada kesehatan ibu dan anak

Kebutuhan keluarga berencana 120


Kesehatan ibu dan

telah terpenuhi dengan metode 62


kontrasepsi modern
100
reproduksi

Persalinan di fasilitas
53 80
kesehatan

Kelahiran yang dibantu 60


penolong persalinan terlatih 72

40
Kesehatan anak

Cakupan imunisasi –
DPT3
67
20

Cakupan imunisasi – 101 26 70


77 0
campak
Angka kelahiran dari Angka kematian Angka Kematian
remaja (per 1.000 neonatal (per Balita (AKBa) per
0% 20% 40% 60% 80% 100% perempuan) 1.000 kelahiran 1.000 kelahiran
hidup) hidup

Perkotaan Perdesaan Rata-rata nasional Sulawesi Barat

TUJUAN 4 PENDIDIKAN BERKUALITAS


Kesiapan anak untuk masuk sekolah dasar dapat ditingkatkan Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada
dengan memasukkan anak ke program perkembangan anak usia angka penyelesaian sekolah
dini. Angka partisipasi dalam pembelajaran PAUD yang terorganisir
di kalangan anak usia 6 tahun mencapai 91 persen pada tahun 100% Kuintil
2015, meskipun sebagian besar anak usia pra-sekolah sudah terkaya
masuk sekolah dasar. 80%

Provinsi Sulawesi Barat hampir mencapai akses universal Kuintil


60% termiskin
pendidikan dasar. Namun, anak-anak dari rumah tangga termiskin
berpeluang jauh lebih rendah untuk menyelesaikan sekolah 40%
Rata-rata
menengah dibandingkan anak-anak dari keluarga yang paling kaya. nasional
20%
Kualitas pendidikan masih menjadi masalah utama. Sekitar
93 60 44
seperlima anak sekolah dasar mampu mencapai ambang batas 0% Sulawesi
nasional minimum dalam kemampuan membaca dan 16 persen Sekolah Sekolah menengah Sekolah Barat
dasar pertama menengah atas
anak dalam kemampuan matematika.

Persentase anak-anak yang masuk sekolah berdasarkan usia

Pendidikan
100% tinggi

80% Menengah atas

Menengah
60% pertama

40% Dasar

20% PAUD

0%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Usia (pada awal tahun ajaran)
TUJUAN 5 KESETARAAN GENDER
Provinsi Sulawesi Barat masih menjadi provinsi dengan angka Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada
perkawinan usia anak yang relatif tinggi. Satu dari lima perempuan perkawinan usia anak
usia 20–24 tahun sudah menikah atau hidup bersama sebelum
berusia 18 tahun pada tahun 2015, yang berarti hampir dua kali lipat
25% Kuintil
rata-rata nasional. Tingkat perkawinan usia anak sedikit lebih tinggi
terkaya
di kalangan anak perempuan dari rumah tangga termiskin.
20%
Tidak ada data yang representatif tentang kekerasan terhadap Kuintil
perempuan dan anak perempuan di tingkat provinsi. Namun, termiskin
data dari survei nasional menunjukkan bahwa jenis kekerasan 15%
ini tersebar luas: Sebanyak 28 persen dari perempuan dan anak Rata-rata
perempuan yang pernah memiliki pasangan pernah mengalami nasional
10%
kekerasan fisik, seksual dan/atau psikologis yang dilakukan oleh
mantan atau pasangan intimnya saat ini. Sulawesi
5% Barat

21
21
% perempuan menikah
sebelum
0%
Perkawinan usia anak
berusia

TUJUAN 6 AIR BERSIH DAN SANITASI


Pencapaian akses universal terhadap air minum, sanitasi, dan perempuan. Walaupun demikian, cakupan sumber air minum yang
kebersihan sangat penting untuk mempercepat kemajuan di layak sudah lebih tinggi, baik di rumah tangga maupun sekolah.2
bidang kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan dan tempat tinggal
Pada tahun 2015, setengah dari jumlah penduduk menggunakan
sangat mencolok, yang menunjukkan pentingnya mengintegrasikan
fasilitas sanitasi dasar di rumah, sementara hampir sepertiga
prinsip keadilan ke dalam kebijakan dan praktik. Sejumlah kemajuan
masih mempraktikkan BAB sembarangan. Hanya sedikit sekolah
sudah dicapai melalui penerapan program sanitasi total berbasis
yang sudah memiliki fasilitas toilet terpisah untuk laki-laki dan
masyarakat.

Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada akses


air dan sanitasi
layanan
dengan air 75%
80% Kuintil dasar
terkaya
sekolah
60%
Kuintil Lingkungan sekolah
termiskin
40% Sekolah dengan layanan air dasar (%) 75
Rata-rata
nasional Sekolah dengan fasilitas sanitasi terpisah menurut jenis kelamin (%) 28
20% 31
Sulawesi Komunitas
53 45
0% Barat
Desa dan kelurahan yang menerapkan Sanitasi Total Berbasis
Air minum Sanitasi BAB 54
terlindungi dasar sembarangan Masyarakat (STBM) (%)

PERDAMAIAN, KEADILAN DAN


TUJUAN 16 KELEMBAGAAN YANG KUAT
Saat ini proses peningkatan cakupan pencatatan kelahiran masih Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada
berjalan. Pada tahun 2015, 65 persen anak di bawah usia 5 tahun pencatatan kelahiran
telah memiliki akta kelahiran. Namun, masih terdapat perbedaan yang
signifikan antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dan berdasarkan Kuintil
100%
status kekayaan rumah tangga, yang disebabkan hambatan keuangan terkaya
dan ketersediaan pelayanan (supply-side barriers). 80%
Kuintil
Anak dalam tahanan masih menjadi bentuk hukuman yang umum termiskin
bagi anak yang melakukan tindak pidana, yang mana hal ini 60%
melanggar prinsip bahwa penahanan anak harus merupakan pilihan Rata-rata
40%
terakhir. Di Provinsi Sulawesi Barat, kurang dari satu persen dari nasional
seluruh anak yang ditahan belum mendapatkan putusan pengadilan,
20%
yang berarti jauh lebih baik daripada sebagian besar provinsi lain. Sulawesi
65 Barat
Hanya ada sedikit atau tidak ada data sama sekali tentang masalah 0%
Pencatatan kelahiran
perlindungan anak, seperti kekerasan terhadap anak maupun
perdagangan anak.
KARTU NILAI (SCORECARD) PROVINSI
Kartu nilai ini berisi ringkasan kinerja Provinsi Sulawesi Barat dalam Di sisi kanan tercantum peringkat Provinsi Sulawesi Barat untuk
beberapa indikator SDG dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain setiap indikator, yaitu antara peringkat 1 untuk kinerja tertinggi
di Indonesia. Grafik di bawah ini menunjukkan nilai rata-rata Provinsi dan 34 untuk kinerja terendah. Data menurut provinsi di Indonesia
Sulawesi Barat dan provinsi-provinsi dengan nilai tertinggi dan dibagi menjadi empat kuartil (biru tua untuk kuartil terbaik dan
terendah untuk tiap indikator. merah untuk kuartil terbawah).

atau Angka provinsi tertinggi Angka provinsi terendah Sulawesi Barat


Titik panah mengarah ke arah kemajuan positif
Peringkat
(dari 34 provinsi)

Anak-anak di bawah
garis kemiskinan (%) 21
SDG 1

Deprivasi anak multidimensi (%) 12

ASI eksklusif (%) 5

SDG 2
Stunting pada anak (%) 33

Kebutuhan keluarga berencana


telah terpenuhi dengan metode 26
kontrasepsi modern (% perempuan)

Kelahiran dibantu penolong


persalinan terlatih (%)
30
SDG 3
Kematian neonatal
(per 1.000 kelahiran hidup) 27

Cakupan imunisasi lengkap (%) 24

Kemampuan minimal
dalam matematika (%) 28
SDG 4
Kemampuan minimal
dalam membaca (%) 34

Perkawinan usia anak (%) 32


SDG 5

Air minum yang layak(%) 32


SDG 6

Sanitasi dasar (%) 28

SDG 16 Pencatatan kelahiran (%) 24

0 20 40 60 80 100

Keterangan warna: Kuartil terbaik (1–8) Kuartil kedua (9–17) Kuartil ketiga (18–25) Kuartil terbawah (26–34)

Catatan
Sumber: S
 urvei rumah tangga nasional (SUSENAS, RISKESDAS, SDKI) dan data administratif (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Kesehatan). Informasi detil tentang sumber data dan definisi indikator tersedia online di: https://sdg4children.or.id
1 Kemiskinan anak multidimensi didefinisikan sebagai anak-anak yang mengalami deprivasi pada setidaknya dua dimensi berikut: pangan dan gizi; kesehatan;
pendidikan; perumahan; air dan sanitasi; dan perlindungan.
2 Saat ini, Indonesia masih belum memiliki data nasional yang representatif tentang kualitas air yang dapat digunakan untuk menghitung indikator SDG terkait
penggunaan layanan air minum yang dikelola secara aman. Namun setidaknya telah digunakan indikator proxy dalam menyusun baseline data untuk SDG 6.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di: jakarta@unicef.org

Anda mungkin juga menyukai