Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT LIVASYA

NOMOR: 445.1/0734/1/2022
TENTANG

PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PADA


RUMAH SAKIT LIVASYA

DIREKTUR UPTD RUMAH SAKIT LIVASYA

Menimbang a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit


yang aman dan berfokus pada keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan, maka diperlukan pengaturan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan di Rumah Sakit Livasya.
b. Bahwa agar proses pelayanan Dokter Penanggung Jawab pelayanan
terlaksana dengan baik maka perlu suatu Panduan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan sebagai landasan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada point a dan b perlu
diatur dan ditetapkan dengan peraturan direktur sebagai
Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di Rumah Sakit
Mengingat
Livasya.
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
2 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor: 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor : 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Undang- undang Republik Indonesia Nomor: 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 /MENKES /PER
/VIII /2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

1
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
428/MENKES/SK/XII/2012 tentang Penetapan Lembaga Independent
Pelaksana Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia.

7. Peraturan Direktur Nomor 066/001/2019 tentang Kebijakan


Pelayanan Rumah Sakit Livasya Purbalingga

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT LIVASYA TENTANG PANDUAN DOKTER


PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN DI RUMAH SAKIT LIVASYA

PASAL 1
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis
seorang pasien.
PASAL 2
Setiap pasien yang berobat di Rumah Sakit Livasya harus memiliki Dokter

Penanggung Jawab Pelayanan.


PASAL 3
Peraturan ini harus menjadi acuan dalam memberikan pelayanan

terhadap pasien dan segera disosialisakan terhadap pihak yang terkait

untuk diketahui dan dilaksanakan.


PASAL4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya;

DITETAPKAN DI PADA : Majalengka


TANGGAL : 03 Januari 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT LIVASYA

dr. H. Asep Suandi, M. Epid


Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit
Livasya 445/3688/VIII/2022
Nomor 123
Tanggal
03 Januari 2022
Tentang
Panduan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan

PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN BABI


PENDAHULUAN

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang


bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang
pasien,sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 39 tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Undang-Undang RI nomor 44 tentang Rumah Sakit Pelayanan medis merupakan inti
kinerja berdasarkan evidence base medicine (Kedokteran berbasis bukti). Dalam proses
ini, DPJP melakukan pelayanan sesuai dengan keahliannya, bila kasus kebidanan maka
DPJP yang kompeten untuk kasus kebidanan adalah dokter kandungan begitu juga
dengan spesialis lainnya.
Dalam era saat ini, pelayanan medis harus sesuai dengan kompetensinya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka masing - masing SMF menetapkan dan
mengatur DPJP nya ,bila melakukan rawat bersama maka ditetapkan salah seorang dokter
sebagai Ketua Tim yang mengkoordinasikan kegiatan, sekaligus menjamin
komunikasi dan kesepakatan antar professional yang menjamin keselamatan pasien.
Dokter Spesialis wajib bertanggungjawab pada pelayanan dan pengelolaan asuhan
medis seorang pasien yang dirawatnya.
Setiap pasien yang dirawat atau berobat di Rumah Sakit Livasya harus memiliki
DPJP agar pengelolaan asuhan medis pasien dapat dilakukan dengan baik dan sesuai
standar pelayanan keselamatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi: IGD, Intalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rawat lnap, Instalasi Ruang Bersalin, lnstalasi Kamar Bedah dan sarana
penunjang medis.
Adanya panduan bagi seluruh staf Rumah Sakit Livasya Purbalingga baik staf medis,
keperawatan, maupun penunjang dalam menerapkan pola operasional Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan ( DPJP ), sehingga terjadi persamaan pengertian, keseragaman dalam
pelaksanaan,pencatatan dan pelaporan.
Beberapa definisi yang ada dalam panduan ini adalah:
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) adalah dokter yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di RUMAH SAKIT LIVASYA
Purbalingga (apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1 orang dokter)
2. DPJP Utama adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan
medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
3. DPJP Tambahan adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang
pasien yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan
bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
4. Rawat bersama adalah jika satu pasien oleh karena komplikasi penyakitnya harus
dirawat lebih dari 1 dokter atau lebih dari 1 spesialisasi untuk tercapai
penatalaksanaan pasien secara lebih optimal
BAB III
TATA LAKSANA

Pola Operasional DPJP


1. Setiap pasien yang berobat di Rumah Sakit Livasya harus memiliki Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan.
2 Apabila pasien berobat di instalasi rawat jalan spesialis maka Dokter Penanggung
Jawab Pelayanannya adalah dokter rawat jalan terkait.
3. Apabila pasien berobat di Poli umum/ IGD dan tidak dirawat inap, maka Dokter Penanggung
Jawab Pelayanannya adalah dokter Poli umum / IGD.
4. Apabila pasien dirawat inap maka Dokter Penang_gung Jawab Pelayanannya adalah dokter
spesialis disiplin yang sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis , maka harus
ditunjuk seorang sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien utama berdasarkan keluhan
utama pasien dan yang lain sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan tambahan
sesuai diagnosis pasien

Penentuan DPJP :
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit (baik
rawatjalan, IGD maupun rawat inap) dengan menuliskan nama DPJP pada pengantar
rawat inap yang dilampirkan di dalam berkas rekam medis pasien.

2 Cap stempel " DPJP Dr ...... " untuk pasien yang dirawat oleh seorang dokter pada visit
pertama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan bersangkutan.
3. Cap stempel" DPJP UTAMA Dr ......" untuk pasien yang dirawat bersama beberapa dokter
pada nama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Utama saat visit pertama sebagai DPJP
utama.

Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan poli umum DPJP belum ditentukan, maka dokter
poli umum / IGD wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut. Apabila
pasien dirawat bersama dokter poli umum / IGD maupun petugas ruangan juga wajib
melakukan klarifikasi siapa DPJP Utama dan siapa DPJP Tambahannya.
PENENTUAN DPJP BAGI PASIEN BARU

Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan

1. Jadwal konsulen jaga di IGD atau Ruangan


Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecuali
pasien yang sudah pernah datang ke poli atau pernah dirawat di Rumah Sakit Livasya
sebelumnya (pasien lama), maka DPJP pasien tersebut adalah dokter yang pernah menangani
sebelumnya.
2. Surat rujukan langsung kepada konsulen, maka dokter spesialis yang dituju otomatis
menjadi DPJP pasien tersebut, kecuali dokter yang dituju berhalangan, maka beralih ke
konsulen jaga hari itu
3. Atas permintaan keluarga dan pasien berhak meminta salah seorang dokter spesialis untuk
menjadi DPJP nya sepanjang sesuai dengan disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien
tidak sesuai dengan disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien atau
keluarga, dan bila pasien atau keluarga tetap pada pendirinnya maka dokter spesialis yang
dituju yang akan mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai.
4. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yang sangat kompleks atau
sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat komite medis.

Rawat Bersama :

1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang/disiplin dan kompetensinya saja.
Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan
rawat bersama.

2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara antara lain
penyakit yang terberat atau penyakit yang memerlukan tindakan segera atau dokter yang
pertama mengelola pasien.
4. Bila ada pengobatan dan saran dari DPJP tambahan, maka akan dikomunikasikan dan
dikoordinasikan terlebih dahulu kepada DPJP utama

Perubahan DPJP Utama :


1. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat saja beralih
dengan pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan pasien/keluarga atau keputusan
Komite medis.
2. Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan ditentukan sejak
kapan berlakunya.

DPJP Utama di Instalasi Bedah Sentral

Adalah .dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas
mengikuti SOP masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery
checklist (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.

Pengalihan DPJP di IGD


Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons time yang adekuat dan demi
keselamatan pasien, maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi sebanyak Sx maka dapat
dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang dapat segera dihubungi sesuai urutan jaga
konsulen.

Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP


1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu berpedoman pada SPM dan Standar
Keselamatan pasien.
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan koordinasi langsung,
dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat formal
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/kelompok SMF yang sama
dapat ditulis dalam berkas rekam medis,tetapi antar departemen/kelompok SMF harus
menggunakan formulir khusus /lembar Konsultasi
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul bisa menyusul,
sebelumnya melalui telepon
7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan pertelepon yang kemudian ditulis
dalam berkas rekam medis oleh dokter jaga.
BABIV

DOKUMENTASI

1. SPO Pemilihan DPJP


2. SPO Alih Rawat
3. SPO Rawat Bersama

DITETAPKAN DI PADA : Majalengka


TANGGAL : 03 Januari 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT LIVASYA

dr. H. Asep Suandi, M. Epid


PEMILIHAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


445.1/0752/I/2022 1 1/2

UPTD RSUD
PANTINUGROHO
Ditetapkan :
Tanggal Terbit
STANDAR DIREKTUR UPTDFNTI NUGROHO,
03 Januari 2022
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Masrun Fatanah. Sp.B., FINASCS, MARS Pembina
(SPO)
Utama Muda
NIP. 196602112000031002
Pengertian Sebagai suatu proses pemilihan dokter untuk dapat menentukan atau
memilih dokter yang merawat selama pasien dirawat di
Rumah Sakit Livasya

Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah proses pemilihan dokter yang


merawat benar dan tepat
Kebijakan Setiap pasien di Rumah Sakit Livasya mempunyai dokter
penanggung jawab pelayanan yang merawat selama pasien dirawat
Prosedur 1. Dokter membuat SPM ( Surat Perintah Mondok)
2. Pasien atau keluarga pasien membawa SPM ( Surat Perintah
Mondok) ke bagian admisi.
3. Jika SPM pasien langsung dari poliklinik spesialis maka secara otomatis
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan adalah dokter yang memeriksa
di poliklinik. Jika SPM pasien dari dari Instalasi Gawat Darurat,
tetapi pasien sudah pernah ke poliklinik atau rawat inap (pasien
lama) maka Dokter Penanggung Jawab Pelayanan adalah dokter yang
pernah memeriksa pasien tersebut, dan jika pasien yang datang
merupakan pasien baru atau belum pernah ke Rumah Sakit Livasya
maka Dokter Penanggung Jawab Pelayanan adalah dokter yang
bertugas pada hari tersebut sesuai dengan disiplin ilmu yang
dibutuhkan.
4. Jika pasien atau keluarga tidak mengetahui nama dokter
dokter dan dengan siapa akan dirawat maka petugas
PEMILIHAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)

No Dokumen: No Revisi: Halaman:


445.1/0752/1/2022 1 2/2

UPTD RSUD
PANTINUGROHO
pendaftaran dapat mendaftarkan sesuai dengan jadwal dokter
dengan melihat spesialisasinya.
5. Petugas pendaftaran meminta Surat perintah mondok /
admission note yang dibawa keluarga pasien atau pasien
untuk proses pengentrian data pasien rawat inap
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Ruang Bersalin
4. Instalasi Bedah Sentral
5. ICU
6. Instalasi Perinatal

Anda mungkin juga menyukai