PELAPORAN PASIEN TB
No Dokumen : SOP/UKMUPTD-12 /I/2023
No. Revisi : -
SOP
Tanggal :
05 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/2
CATUR
UPTD SUSILOWATI,
PUSKESMAS AMG
NIP.19741211
PASIR SAKTI
200501 2 004
Ke ruang kasir
BP
(pasien di periksa dokter dan di berikan rujukan untuk cek BTA dan
diberikan pot dahak)
Positif
Skrining HIV
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaa :
DAFTAR TILIK
JUMLAH
Observasi Tindakan
NIP…………………
………………
PENEMUAN SUSPEK TB PARU
No Dokumen : SOP/UKMUPTD-12 /I/2023
No. Revisi : -
SOP Tanggal :
05 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/2
CATUR
UPTD SUSILOWATI,
PUSKESMAS AMG
NIP.19741211
PASIR SAKTI
200501 2 004
1. Pengertian Adalah cara atau metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB paru d
engan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek , diagnose, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien
2. Tujuan Untuk mendapatkan atau menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan
sehingga segera dapat di lakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan
penyakit kepada orang lain
3. Kebijakan SK .Ka. UPTD Puskesmas Pasir Sakti No.445/ / UPTD.12/ /2020 Tentang
penemuan suspek TB paru
4. Referensi Permenkes RI No. 67 tahun 2016 Tentang penangulangan TB Paru
5. Alat Persiapan alat dan bahan:
1. Pengelola TB
2. ATK dan buku register
3. Buku penderita TB 05 dan 06
4. Pot dahak
6. Langkah- Persiapan pasien
langkah Semua pasien yang mempunyai indikasi TB dengan kriteria:
1. Batuk berdahak 2 mgg / lebih
2. Batuk dapat di ikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah
3. Prosedur batuk darah
4. Sesak nafas
5. Badan lemes
6. Nafsu makan menurun
7. Berat badan menurun
8. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisisk
9. Demam lebih dari sebulan
PelaksanaanPenemuan pasien TB secara pasif dengan penyuluhan aktif dengan
melibatkan semua layanan untuk mempercepat penemuan dan mengurangi
keterlambatan pengobatan
1. penemuan secara aktif dapat di lakukan dengan kelompok yang rentan tertular
TB, keluarga atau kontak pasien TB terutama mereka yang dengan TB BTA
Positif
2. Tahap awal penemuan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama
pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 mgg atau lebih, batuk
dapat di ikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah , batuk
dahak, sesak nafas, badan lemes, nafsu makan menurun, berat badan
menurun , berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih
dari satu bulan
3. pengelola melakukan anamneses dan mencatat mengenai
Berapa lama batuk
Berdahak / tidak
Sesak nafas/ tidak
Kurang nafsu makan / tidak
Berat badan menurun / tidak
Riwayat kontak dengan penderita TBC
Apakah riwayat pernah minum obat TB dan berapa bulan
4. mengisi buku daftar suspek format 06
5. pengelola member penjelasan tentang pentingnya pemeriksaan dahak yang
kental dan perulen
6. memberikan pot dahak yang sudah di berikan lebel sewaktu kunjungan
pertama
7. memberikan pot yang sudah di beri lebel pagi dan sewaktu untuk di isi di
rumah penderita dan di suruh datang besok pagi dengan membawa dahak
8. mengisi format TB 05 , mengirim sediaan ke laboratorium
9. menerima jawaban ke dengan TB 05, Kemudian memasukan hasil
pemeriksaan ke TB 06
10. bilahasil pemeriksaan BTA Positif memberikan pengobatan sesuai prosedur
pengobtan TB
11. Bila hasil pemeriksaan negative maka di lakukan pemeriksaan rongen thorax
12. bila hasil rongsen positif maka diobati sesuai prosedur
13. pasien yang di lakukan pengobatan di beri format TB 02 untuk pengambilan
obat paket
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang Ketepatan dalam penemuan pasien suspeck TB
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Semua unit
10. Dokumen 1. ATK dan buku register
terkait 2. Format TB 05 dan 06, 02
3. Pot dahak
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan
PENEMUAN SUSPEK TB PARU 2/2
No Dokumen : SOP/UKMUPTD-
12 /I/2023
No. Revisi : -
DAFTAR
TILIK Tanggal :
05 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/2
CATUR
UPTD SUSILOWATI,
PUSKESMAS AMG
PASIR SAKTI NIP.19741211
200501 2 004
Unit :…………………………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………………
NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK
BISA DI
NILAI
1 Apakah petugas melakukan persiapan alat
2 Apakah petugasmelakukan persiapan pasien yang akan di priksa
dahaknya
3 Apakah petugas menemukan atau penjaringan pasien tb secara pasif
4 Apakah petugas menemukan penjaringan pasien tb secara aktiv
5 Apakah petugas menemukan pasien TB tahap awal dengan
penjaringan pasien yang memiliki gejala batuk berdahak selama
2-3 minggu atau lebih
6 Apakah petugasmelakukan anamnesa dan mencatat mengenai
keluhan pasien
7 Apakah petugas mengisi buku daftar suspek tb 06
8 Apakah petugas memberikan penjelasan tentang pentingnya
pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk
mengeluarkan dahak yang kental
9 Apakah petugas memberikan pot dahak sewaktu kunjungan
pertama
10 Apakah petugas memberikan pot dahak yang sudah di berikan
lebel untuk di bawa pulang dan di isi dahak dan paginya diantar
ke puskes
11 Apakah petugas mengirim format TB 05 dan mengantar ke lab
12 Apakah petugas menerima jawaban dengan format TB 05 kemudian
memasukan hasil pemeriksaan ke TB 06
13 Apakah petugasmemerikan obat kepada pasien yang hasil
pemeriksaan BTA positif sesuai dengan prosedur pengobatan
14 Apakah petugas memeriksa dahak ulang bila hasilnya negatif A.
15 Apakah petugas merujuk pasien untuk rongsen torax bila hasil
dahak negativ
16 Apakah petugasmengobati bila hasil rongsen thoraxnya positif
sesuai dengan prosedur pengobatan
Jumlah
Observer Tindakan
NIP………………………………….
PENGOBATAN TB PARU
No Dokumen : SOP/UKMUPTD-12 /I/2023
No. Revisi : -
SOP Tanggal :
05 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/2
CATUR
UPTD SUSILOWATI,
PUSKESMAS AMG
PASIR SAKTI NIP.19741211
200501 2 004
1. Pengertian Tata cara memberikan pengobatan TB paru sesuai tata laksana pengobatan TB
Nasional
2. Tujuan Untuk menyembuhkan pasien , mencegah kematian, mencegah kekambuhan ,
memutuskan rantai penularan, dan mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap obat anti tuberculosis (OAT)
3. Kebijakan SK. Ka. UPTD Puskesmas Pasir SaktiNo. 445/ / UPTD.12/I /
Tentang pengobatan TB paru
4. Referensi Permenkes RI No .67 Tahun 2016 Tentang penanggulangan Tuberculosis
5. Alat Persiapan alat
Register rawat jalan
1. Register tb 05
2. Register tb 06
3. Form tb 01
4. Form tb 02
5. Form tb 03
6. Obat OAT
6. Langkah- Persiapan pasien
langkah Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan di laksanakan pada pasien .
Prosedur:
1. Pasien yang telah di periksa dahaknya di persilahkan masuk ke ruang P2
2. Pasien di beri penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 05
3. Pemberian OAT sesuai panduan OAT TB
4. Untuk pasien dengan hasil BTA positif di berikan OAT kategori 1
5. OAT harus di berikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat , dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan katagori pengobatan
6. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat di lakukan pengawasan
langsung oleh PMO
7. Kategori 1: 2(HRZE)/ 4 (HR)3
Panduan:
Pasien tb paru BTA positif
Pasien TB paru BTA negative ronsen positif
Pasien TB ekstra paru
8. Kategori 2 : 2 (HRZE)S/ (HRZE)/5(HR)3E3
Panduan OAT ini di berikan untuk pasien BTA positif yang telah di obati
sebelumnya
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)
9. Katagori anak : 2 (HR)/4(HR)
10. Panduan ini di berikan untuk pasien anak dengan scoring ≥ 6 Bila hasil
pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan tahap lanjutan ,
kemudian di periksa dahak ulang pada akhir bulan ke 5 bila hasil negative
dilanjutkan pengobatanya, dan di lakukan pemeriksaan ulang pada akhir
bulan ke 6 atau akhir pengobatan
11. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke 6 negatif dan pada awal pengobatan
positif pasien dinyatakan sembuh
12. Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal negative dengan
rongsent positif pasien di katakana pengobatan lengkap
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang Ketepatan dalam pemberian obat OAT sesuai dengan panduan pengobatan
perlu TB nasional
diperhatikan
9. Unit terkait 1. dokter
2. perawat
3. petugas lab
4. farmasi
5. pasien
6. PMO
10. Dokumen 1. ATK
terkait 2. Form 05
3. from 06
4. OAT
5. Form 02
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan