Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JURNAL

MENINGKATKAN APGAR SCORE PADA ASFIKSIA

1. ASK
Pasien Bagaimana meningkatkan APGAR score pada bayi asfiksia?
 Melakukan pendampingan persalinan
Intervensi Apakah intervensi untuk meningkatkan APGAR score pada bayi
asfiksia?
1. Muscle Pumping
2. Rangsangan taktil
Comparison Alternatif intervensi lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan
APGAR score pada bayi asfiksia:
 Resusitasi
Outcome Apakah efek/dampat yang perlu di evaluasi:
 APGAR score miningkat?

2. AQUIRE
a. Muscle Pumping
Efektifitas Muscle Pumping dalam Meningkatkan Score Apgar pada Bayi
Baru Lahir dengan Asfiksia oleh Wiwit Desi Intarti, Lina Puspitasari , Restu
Ika Pradani, Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilaca
b. Rangsangan Taktil
Tactile Stimulation to Stimulate Spontaneous Breathing During Stabilization
of Preterm Infants at Birth: A Retrospective Analysis oleh Janneke Dekker,
Tessa Martherus, Sophie J. E. Cramer, Henriette A. van Zanten, Stuart B. Hooper
and Arjan B., Department of Pediatrics, Leiden University Medical Center,
Department of Medical Engineering, Delft University of Technology, The Ritchie
Center, MIMR-PHI Institute of Medical Research, Melbourne.
3. APPRAISE
a. Muscle Pumping
1) Validity
Ya, dari hasil penelitian menujukkan hasil p < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa muscle pumping efektif dalam meningkatkan skor
APGAR pada 20 bayi baru lahir dengan asfiksia.
2) Importance
Ya, muscle pumping merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan
aliran balik darah vena menuju ke jantung, yaitu untuk mengalirkan darah
yang berada di ekstremitas inferior bayi menuju ke atrium kanan sehingga
terjadi sirkulasi darah yang teratur, maka berpengaruh terhadap sistem
pernafasan.
3) Applicability
Ya, karena subjek dalam penelitian adalah bayi baru lahir yang mengalami
asfiksia.
b. Rangsangan Taktil
1) Validity
Ya, dari hasil penelitian menunjukan p < 0,05 yang artinya kejadian intubasi
pada bayi baru lahir yang tidak diberikan rangsangan taktil lebih besar dari
pada bayi yang diberikan rangsangan taktil.
2) Importance
Stimulasi taktil (menghangatkan, mengeringkan, dan menggosok punggung
atau telapak kaki) telah direkomendasikan dalam pedoman untuk merangsang
pernapasan spontan.
3) Applicability
Ya, karena subjek dalam penelitian adalah bayi baru lahir yang mengalami
asfiksia.

Telaah artikel:
MUSCLE PUMPING
1. Why was the study done?
a) Siapa populasi penelitain di artikel tersebut?
40 bayi baru lahir yang mengalami asfiksia.
b) Apa intervensinya?
Kelompok kontrol diberi perlakuan resusitasi dan diobservasi perubahan
APGAR score dan pada kelompok intervensi, diberi perlakuan resusitasi
dan muscle pumping dan diobservasi perubahan APGAR score responden,
yaitu sebelum muscle pumping dan setelah tindakan muscle pumping.
c) Apa hasilnya?
Muscle pumping dapat meningkatkan APGAR score bayi dengan asfiksia.
2. What type of study was done?
Apa desain penelitain sesuai dengan pertanyaan yang diajukan di artikel
tersebut?
Hipotesis: Muscle pumping efektif dalam meningkatkan skor APGAR pada
bayi baru lahir dengan asfiksia.
Desain penelitian: Jenis penelitian Experiment dengan Randomized Control
Trial.
3. What was done to address bias?
a) Apakah subjek dipilih secara acak?
Ya, sampel penelitian ini sebanyak 40 pasien asfiksia dan dilakukan
pemilihan secara random untuk memilih kelompok kasus dan kontrol.
b) Apakah subjek, petugas kesehatan, dan staf penelitian ‘blind' untuk alokasi
intervensi?
Jawab: Tidak, teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan
menilai APGAR score bayi baru lahir. Bayi dengan APGAR score < 7
menjadi responden. Secara acak peneliti menentukan sampel yang diberi
perlakuan dengan melakukan undian urutan responden. Kelompok kontrol
diberi perlakuan resusitasi dan diobservasi perubahan APGAR score dan
pada kelompok intervensi, diberi perlakuan resusitasi dan muscle pumping
dan diobservasi perubahan APGAR score responden, yaitu sebelum muscle
pumping dan setelah tindakan muscle pumping.
c) Apakah kelompok serupa pada awal penelitian?
Ya, bayi baru lahir dengan asfiksia.
d) Selain dari intervensi eksperimental, apakah kelompok diperlakukan sama?
Kelompok diperlakukan sama, selain dari intervensi.
4. What are the results and are the results valid?
a) Seberapa besar efek pengobatannya?
Pada kelompok kasus dalam hal ini dengan tindakan resusitasi dan muscle
pumping memiliki hasil 100% mengalami kenaikan skor APGAR yang
berjumlah 20 responden. Sedangkan kelompok kasus dalam hal ini dengan
tindakan resusitasi tanpa tindakan Muscle pumping mendapatkan hasil 11
bayi asfiksia mengalami peningkatan skor APGAR (55%), 8 bayi asfiksia
tanpa perubahan skor APGAR (40%) dan 1 bayi asfiksia mengalami
penurunan skor APGAR.
b) Cari batas keyakinan dan nilai p.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Z hitung 4,508 dan Z tabel
2,021. Nilai p-value= 0,001. Sehingga Z hitung>Ztabel dan P value < 0,05.
Kesimpulan penelitian yaitu muscle pumping efektif dalam meningkatkan
skor APGAR pada 20 bayi baru lahir dengan asfiksia.
5. What conclusions can you make?
a) Apakah hasilnya dapat digeneralisasikan, dapatkah hasilnya diterapkan
pada pasien saya?
Ya, dari hasil penelitian muscle pumping dapat diterapkan pada bayi baru
lahir dengan asfiksia. Muscle pumping bermanfaat membantu adaptasi bayi
baru lahir dengan cara memperlancar aliran darah vena yang ada di
ekstremitas bawah menuju ke jantung, dimana darah yang rendah
kandungan oksigen dan tinggi karbondioksida yang berasal dari sirkulasi
sistemik dihantarkan melalui vena kava inferior menuju atrium kanan
melalui katup trikuspidalis masuk ke ventrikel kanan lalu dihantarkan
melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru untuk di oksigenasi kembali.
Selanjutnya darah yang telah kaya oksigen akan masuk melalui vena
pulmonalis menuju atrium kiri melalui katup bikuspidalis masuk ke
ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju sirkulasi sistemik pembuluh aorta,
dan dialirkan ke seluruh tubuh untuk kontraksi otot pernafasan, gerakan
perut, dan metabolisme bayi baru lahir lainnya.
b) Apakah hasilnya relevan dengan pasien/protokol/ sistem kesehatan?
Muscle pumping merupakan salah satu metode untuk meningkatkan
APGAR score pada bayi baru lahir dengan asfiksia.

RANGSANGAN TAKTIL
1. Why was the study done?
a) Siapa populasi penelitain di artikel tersebut?
Bayi baru lahir dengan usia kehamilan <32 minggu dari Januari 2007
hingga Juni 2016 di Universitas Leiden Pusat Medis (LUMC).
b) Apa intervensinya?
Dalam penelitian ini menggunakan rekaman video dan parameter fisiologis
resusitasi neonatal untuk merekam detak jantung, saturasi oksigen, dan
sebagian kecil dari oksigen yang diinspirasikan. Bayi baru lahir diberikan
rangsangan taktil selama 7 menit pertama. Rangsangan taktil diberikan
dengan menggosok bagian belakang, menggosok telapak kaki,
menjentikkan telapak kaki dan lainnya. Setelah semua data episode
stimulasi individu dicatat, skema kategorikal disusun oleh dua peneliti di
mana pola stimulasi
dijelaskan. Setelah ini, semua video ditinjau dan diberi kode salah satu
polanya.
c) Apa hasilnya?
Rangsangan taktil dapat meningkatkan APGAR score bayi dengan asfiksia.
2. What type of study was done?
Apa desain penelitain sesuai dengan pertanyaan yang diajukan di artikel
tersebut?
Hipotesis: Ragsangan taktil menurunkan kejadian intubasi pada bayi baru lahir
dengan asfiksia.
Desain penelitian: Jenis penelitian Retrospective.
3. What was done to address bias?
e) Apakah subjek dipilih secara acak?
Ya, sampel penelitian ini sebanyak 673 bayi baru lahir selama Januari
2007- Juni 2016.
f) Apakah subjek, petugas kesehatan, dan staf penelitian ‘blind' untuk alokasi
intervensi?
Jawab: Tidak, petugas kesehatan dan staf peneliti tahu tentang intrevensi
yang dilakukan dalam penelitian. Peneliti meninjau semua stabilisasi
neonatal prosedur saat kelahiran bayi dengan usia kehamilan <32 minggu.
g) Apakah kelompok serupa pada awal penelitian?
Ya, bayi baru lahir dengan usia kelahiran <32 minggu.
h) Selain dari intervensi eksperimental, apakah kelompok diperlakukan sama?
Kelompok diperlakukan sama, selain dari intervensi.
4. What are the results and are the results valid?
c) Seberapa besar efek pengobatannya?
Sebanyak 26/243 (11%) bayi diintubasi dalam persalinan kamar. Insiden
intubasi di ruang bersalin adalah secara signifikan lebih tinggi pada bayi
yang tidak menerima stimulasi dibandingkan dengan bayi yang distimulasi
[14/79 (18%) vs 12/164 (7%) .
d) Cari batas keyakinan dan nilai p.
Efek total dari semua stimulasi setipa bayi tetap tidak jelas, tetapi bayi yang
tidak diberikan rangsangan taktil lebih sering diintubasi ruang bersalin
(14/79 (18%) vs 12/164 (7%), p <0,05).
5. What conclusions can you make?
c) Apakah hasilnya dapat digeneralisasikan, dapatkah hasilnya diterapkan
pada pasien saya?
Ya, dari hasil penelitian rangsangan taktil disarankan dalam pedoman
internasional, tetapi tidak ada rekomendasi yang jelas tentang indikasi
untuk
stimulasi taktil, waktu, dan metode stimulasi taktil. Ini mungkin disebabkan
oleh kelangkaan data bagaimana stimulasi taktil dapat paling baik
digunakan selama stabilisasi bayi prematur saat lahir.
d) Apakah hasilnya relevan dengan pasien/protokol/ sistem kesehatan?
Rangsangan taktil merupakan salah satu metode untuk meningkatkan
APGAR score pada bayi baru lahir dengan asfiksia.
4. APPLY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyesuaikan pasien dengan artikel ilmiah
tersebut diatas:
1 Apakah pasien penelitian serupa dengan populasi yang dipilih? apakah hasilnya
berlaku untuk pasien saya? Ya, pasien penelitian serupa dengan populasi yang
dipilih.
2 Apakah penting mempertimbangkan hasil secara klinis dan apakah hasilnya
secara klinis penting? Ya, hasil penelitian secara klinis penting.
3 Apakah manfaat perawatan yang memungkinkan sebanding dengan potensi
bahaya dan biaya? Ya, manfaat perawatan sebanding dengan potensi bahaya dan
biaya.
4 Apakah praktik ini dapat diimplementasikan dalam seting layanan kesehatan ini?
Dapat, yoga hamil dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah
mendapatkan pelatihan.
5 Bagaimana saya bisa membantu pasien saya membuat keputusan?
Dengan memberikan pilihan metode yang efektif dan aman untuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai