NIM : H031231022 FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN : KIMIA KLASTER : C4 (GA 306, Fakultas Kedokteran)
PENGGUNAAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM
PENDIDIKAN DI ERA DIGITALISASI Di era digitalisasi saat ini, kemajuan teknologi semakin maju dari generasi ke generasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mengerjakan pekerjaannya. Perkembangan teknologi sebagai alat bantu atau media di bidang pendidikan sangat membantu seorang siswa dalam upaya pendidikan mereka. Data Global Education Census 2018 dari Cambridge International mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia cukup resisten terhadap teknologi, dengan lebih dari dua pertinga (67%) siswa menggunakan ponsel pintar di kelas, dan 81 persen menggunakannya untuk pekerjaan rumah. Alat bantu belajar di era digitalisasi saat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan para siswa dengan mempelancar proses pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan dalam mempelajari informasi dari berbagai sumber serta dapat membuka wawasan para siswa dalam mengetahui berbagai informasi manapun bagi mereka. Alat bantu belajar dapat memudahkan dalam penyampaian materi yang akan membantu kegiatan pembelajaran siswa lebih efektif dan efisien sehingga dapat mempengaruhi faktor kognitif siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan oleh pengajar. Alat bantu belajar yang biasa digunakan sangat beragam yaitu diantaranya media cetak, audio, visual, dan multimedia. Namun alat media pembelajaran yang paling umum di sekolah saat ini untuk memudahkan setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran adalah modul atau buku. Buku sebagai salah satu media cetak yang sistematis serta memuat pembelajaran yang terencana dan difokuskan terhadap materi pelajaran yang khusus. Pesatnya kemajuaan teknologi saat ini, buku sebagai media cetak mulai kalah dengan digital seperti HP, Ipad, dan Laptop. Kemudahan media digital dalam mencari berbagai informasi secara luas dari berbagai sumber mendukung kegiatan pembelajaran lebih efektif dan inovatif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kognitif dan kreatif siswa sejalan dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Berbagai macam aplikasi dan web kecerdasan buatan seperti chatGPT, Perplexity, Jasper, dll membuat pembelajaran lebih efisien dan cepat, tetapi dari kecanggihan teknologi tersebut dapat membuat dampak negatif tersendiri bagi siswa yang dimana siswa akan lebih mulai malas dalam berpikir, kebergantungan terhadap AI, jarang menggunakan buku dalam proses belajar, plagiarisme, dan melemahkan potensi diri siswa dalam pembelajaran. Pencarian literatur yang dilakukan oleh siswa dengan kecerdasan buatan aplikasi seperti chatGPT dalam mencari informasi yang relevan tentang suatu topik dari penelitian literatur yang tersedia melalui teknologi sangat membantu dalam mencari berbagai ide – ide penelitian, menemukan penelitian terbaru serta mempertajam ide melalui sumber – sumber terpecaya dan mempertimbangkan relevansi dan kualitas informasi yang diperoleh melalui internet. Penggunaan kecerdasan buatan dalam pencarian literatur seperti chatGPT juga dapat bermasalah karena kecenderungan CharIPT untuk “ halusinasi ” semua sebagai tanggapannya. Tindakan yang diambil untuk meningkatkan halusinase melalui integrasi plugin.