Anda di halaman 1dari 19

MAFASCARE

BUKU
PEDOMAN MITRA
Pengolahan Sampah Organik Untuk Mendukung Pembibitan
Tanaman Guna Menanggulangi Serangan Kera Ekor Panjang di
Pantai Melasti dan Masyarakat Sekitar
BUKU PEDOMAN MITRA PKM - PM
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MENDUKUNG
PEMBIBITAN TANAMAN GUNA MENANGGULANGI
SERANGAN KERA EKOR PANJANG DI PANTAI MELASTI
DAN MASYARAKAT SEKITAR

Disusun Sebagai Luaran Wajib Program Kreativitas Mahasiswa


Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2023

PENYUSUN

1. I GEDE NYOMAN SUTA WAISNAWA, S.ST., M.T


2. PANDE PUTU WIDYASTINI
3. I WAYAN EKA SEMARANDANA PUTRA
4. I KOMANG APRIANA SONY RAHARJA
5. BUJANGGA AYU NINGRAT ULANDARI
6. NI PUTU CANDRA FRICILIA

PENYUNTING & EDITOR

PANDE PUTU WIDYASTINI

KONTAK

PKMEPNB1705@GMAIL.COM

ASAL INSTANSI

POLITEKNIK NEGERI BALI

pkmepnb1705@gmail.com
OUR TEAM

pkmepnb1705@gmail.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas rahmat serta Karunia-Nya sehingga Buku
Pedoman Mitra "Buku Pedoman Mitra Pengolahan Sampah
Organik Untuk Mendukung Pembibitan Tanaman Guna
Menanggulangi Serangan Kera Ekor Panjang di Pantai
Melasti dan Masyarakat Sekitar" .
Adapun tujuan penulisan Buku Pedoman ini adalah untuk
membantu mitra dalam mempelajari dan
menginterpretasikan berbagai hal yang akan dijalankan
selanjutnya.
Buku Pedoman ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari dosen pembimbing serta mitra dan juga
kompenen pedukung lainnya. Atas bantuan mereka kami
dapat menyelesaikan Buku Pedoman ini dengan baik.
Kami sadar bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam tulisan dan proses penulisan Buku Pedoman Mitra ini.
Oleh karena itu, kami memohon maaf sebesar-besarnya.

01
02

TABLE OFCONTENT

Kata Pengantar 01

Daftar Isi 02

Pengertian dan Pengenalan Program 03

Makna dan Tujuan Program 04

Metode Pelaksanaan 05

Penyuluhan Mitra 07

Kebutuhan Nutrisi Kera 10

Jenis Bibit Yang Ditanam 12

Indikator Pencapaian 14

Penutup 15
Tim Penyusun 16
03

WHAT IS MAFASCARE
PKM-PM (Program Kreatvitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat)
adalah program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berorientasi non-proft dalam upaya untuk membantu meningkatkan
kualitas hidup, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan
melindungi lingkungan. Mitra dalam PKM-PM adalah masyarakat
nonprofit, seperti lembaga pendidikan (formal maupun non-formal),
instansi pemerintah, karang taruna, kelompok PKK (Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga), panti asuhan, atau lembaga sosial
kemnasyarakatan yang lain.

Sebagaimana pengertian diatas, PKM-PM Mafascare yang bermitrakan Tim


Pengelola Kawasan Pantai di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, merupakan
program penerapan Ilmu pengetahuan, teknologi yang diinterpretasikan dalam
pengabdian masyarakat yang berorientasi pada tujuannya dalam meningkatkan
kualitas ekosistem, dan memberikan solusi dari permasalahan yang dialami oleh
mitra, pengunjung dan masyarakat sekitar yang terjadi di Kawasan Pantai
Melasti dan daerah ungasan dengan fokus pada pencegahan/preventif, sesual
dengan judul kami yakni Pengolahan Sampah Organik Guna Menanggulangi
Serangan Kera Ekor Panjang di Pantai Melasti dan Masyarakat Sekitar.
Mafascare merupakan program pengabdian masayarakat dengan tujuan
mencegah serangan kera ekor panjang yang disebabkan karena kurangnya
ketersediaan makanan serta untuk menjaga kelestarian ekosistem di sekitar
area pantai melasti. Memaparkan proses program Mafascare dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah
dan menjaga keseimbangan ekosistem mahkluk hidup.
MAKNA & TUJUAN
Istilah Mafascare dalam program kami memiliki makna dan
maksudnya yaitu:
Mafas
Mafascare berasal dari dua kata yaitu macaca
fasicularis care yang dimana macaca fasicullaris
merupakan salah satu hewan yang berasal dari
asia tenggara dan memiliki sifat yang adaktif
serta mampu berkembang seiring berjalannya
zaman.
Care
Penyebutan dari peduli/mengurus/memelihara.
Dalam program yang kita jalankan ini memiliki
makna bahwa penduduk sekitar dan pengunjung
peduli akan eksosistem yang berada lingkungan
sekitar. Karena ekosistem yang tidak sedimbang
dapat mengancam mahluk lainnya.

Tujuan
Meminimalisir penyebab dari kera ekor panjang
yang menyerang warga sekitar Pantai Melasti,
Mengembangkan solusi yang bisa dilakukan
untuk mengatasi masalah penyerangan kera ekor
panjang, Memodifikasi dengan ide yang
mendukung solusi masalah penyerangan kera
ekor panjang.

04
www.reallygreatsite.com 05

METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan dengan beberapa tahapan
yang terdiri dari survey lokasi penanaman, bimbingan bersama
dosen pembimbing, pembuatan pupuk organik, penyediaan
bibit, dan persiapan tempat penanaman yang dilaksanakan oleh
Tim PKM-PM, Mapala Cakra Bhuwana, dosen pembimbing, dan
mitra.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Tim PKM-PM yang
dibantu oleh volunteer yang berasal dari Organisasi Mahasiswa
Pecinta Alam, Siswa Pecinta Alam, dan mitra yang berasal dari
Pengelola Pura Batu Pageh. Puncak kegiatan PKM-PKM
bertempat di Pura Taman Batu Pageh dan kawasan sekitar
Panatai Greenbowl dengan melaksanakan sosialisasi dan
penanaman bibit tanaman yang telah disiapkan.
METODE
PELAKSANAAN

3. Monitoring Evaluasi
Kegiatan ini bertujuan untuk
mengamati hasil sosialisasi yang
telah dilaksanakan, mengenai
respon dan tanggapan
masyarakat. Sosialisasi ini yang
nantinya akan menjadi acuan
untuk keberlanjutan program
sekaligus mengamati bibit
tanaman yang ditanam dapat
hidup dengan baik

4. Laporan
Penyusunan laporan akhir
dilaksanakan dan dibuat sebagai
indikator proses berjalannya
kegiatan, apakah kegiatan
tersebut sudah sesuai dengan
perencanaan atau belum mencapai
taget yang telah ditetapkan.
Penyusunan buku pedoman juga
dilaksanakan dalam tahap ini yang
diberikan kepada mitra sebagai
pedoman keberlangsungan
kegiatan selanjutnya.
06
07

PENYULUHAN
MITRA
Penyuluhan merupakan tahap yang penting dilaksanakan.
Penyuluhan yang dimaksud yaitu sebagai proses
pembelajaran bagi individu ataupun kelompok untuk memberi
pengetahuan, informasi dan kemampuan. penyuluhan
bertujuan untuk memberikan pengertian untuk memecahkan
permasalahan mitra yakni serangan Kera ekor panjang yang
diakibatkan oleh ketidak seimbangan lingkungan akibat
pembangunan hotel-hotel disekitar.

Untuk mencapai tujuan dalam program ini maka kami telah


menyusun hal-hal yang perlu diketahui oleh mitra, yaitu :
1. Sosialisasi program PKM-PM “Pengolahan Sampah Organik
Untuk Mendukung Pembibitan Tanaman Guna
Menanggulangi Serangan Kera Ekor Panjang di Pantai
Melasti dan Masyarakat Sekitar”
2. Makna dan tujuan dari PKM yang dilaksanakan
3. Metode pelaksanaan dari PKM yang dilaksanakan
4. Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik
5. Pemahaman mengenai bibit yang ditanam
6. Cara memonitoring tanaman
08

Sosialisasi program PKM-PM “Pengolahan Sampah Organik


Untuk Mendukung Pembibitan Tanaman Guna Menanggulangi
Serangan Kera Ekor Panjang di Pantai Melasti dan Masyarakat
Sekitar”
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan untuk mengenalkan dan memberi
pemahaman kepada masyarakat mitra terkait proses program
pengolahan sampah organik untuk mendukung pembibitan tanaman
guna menanggulangi serangan kera ekor panjang di pantai melasti dan
masyarakat sekitar

Makna dan tujuan dari PKM yang dilaksanakan


Makna PKM ini yaitu macaca fasicullaris merupakan salah satu hewan
yang berasal dari asia tenggara dan memiliki sifat yang adaktif serta
mampu berkembang seiring berjalannya zaman, penduduk sekitar dan
pengunjung peduli akan eksosistem yang berada lingkungan sekitar.
Karena ekosistem yang tidak sedimbang dapat mengancam mahluk
lainnya. Tujuan PKM ini yaitu Meminimalisir, Mengembangkan,
Memodifikas.
Metode pelaksanaan dari PKM yang dilaksanakan
Makna PKM ini yaitu macaca fascicularis merupakan salah satu hewan
yang berasal dari asia tenggara dan memiliki sifat yang adaktif serta
mampu berkembang seiring berjalannya zaman, penduduk sekitar dan
pengunjung peduli akan eksosistem yang berada lingkungan sekitar.
Karena ekosistem yang tidak sedimbang dapat mengancam mahluk
lainnya.
Tujuan PKM ini yaitu
Meminimalisir penyebab dari kera ekor panjang yang menyerang
warga sekitar Pantai Melasti.
Mengembangkan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi
masalah penyerangan kera ekor panjang.
Memodifikasi dengan ide yang mendukung solusi masalah
penyerangan kera ekor panjang.
09

Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik


Pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik merupakan
salah satu proses untuk mendukung pembibitan tanaman.
Pengolahan sampah organik bisa berupa daun, sayur sayuran
maupun berupa buah buahan. Tata cara pembuatan pupuk ini dibuat
dengan campuran molase, daun dan em4.

Pemahaman mengenai bibit yang ditanam


Pemberian pemahaman mengenai bibit penting dilakukan untuk
pencapaian target . Tanaman yang ditanaman harus memenuhi
kebutuhan nutrisi pada kera seperti serat,protein,karbohidrat,
lemak,mineral dan vitamin. disamping itu karakteristik tanaman
juga harus diperhatikan dapat hidup di daerah tertentu. Setelah
melakukan analisis terdapat beberapa tanaman yang cocok untuk di
tanaman di dearah mitra seperti kelapa,,ketapang,jamblang.

Cara memonitoring tanaman


Pengawasan atau monitoring dilakukan secara berkala dengan
tujuan untuk meninjau tanaman guna mengetahui kondisi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta dapat
menanggulangi permasalahan yang ada”. Monitoring dilakukan
dengan menyiram tanaman, pemberian pupuk, dan pengecekkan
pelindung bibit secara berkala.
KEBUTUHAN NUTRISI KERA
60-90% kebutuhan pakan Macaca fascicularis disediakan oleh
buah-buahan. Namun selain buah-buahan, Macaca fascicularis juga
memakan bermacam-macam makanan termasuk daun, kulit pohon,
tunas, bunga, biji dan serangga (Eudey, 2008).

Serat
Sekitar 25-30% dari total asupan makanan kera biasanya
disarankan berasal dari serat. Serat penting untuk menjaga
kesehatan saluran pencernaan dan pencernaan yang baik
pada kera.

Karbohidrat
Sekitar 25-30% dari total asupan makanan kera biasanya
disarankan berasal dari serat. Serat penting untuk menjaga
kesehatan saluran pencernaan dan pencernaan yang baik
pada kera.

Protein
Biasanya menyumbang sekitar 10-15% dari total asupan
makanan kera. Protein adalah nutrisi penting untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan pemulihan jaringan tubuh
pada kera

Lemak
Lemak dapat menyumbang sekitar 10-15% dari total asupan
makanan kera. Lemak adalah sumber energi yang padat
dan penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk
penyediaan asam lemak esensial.

10
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral penting dalam diet kera, tetapi
persentase spesifiknya dapat bervariasi tergantung pada
spesies dan kebutuhan individu. Kera memperoleh vitamin
dan mineral dari berbagai sumber makanan mereka, seperti
buah-buahan, daun hijau, dan bahan nabati lainnya.

11
JENIS BIBIT YANG DITANAM
Ketapang
Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama
sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Ketapang saat ini banyak
digunakan sebagai pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan,
sehingga buahnya/biji ketapang banyak berserakan di taman-
taman/tempat parkiran belum dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat. Pemanfaatan biji ketapang masih minim karena
masyarakat belum mengetahui biji ketapang memiliki gizi yang
tinggi, sehingga selama ini biji ketapang hanya menjadi sampah
organik. Menurut Lia, dkk., (2010) biji ketapang memiliki rasa yang
gurih dan kandungan gizinya tinggi antara lain: protein (25,3%),
gula (16%), serat (11,75%), karbohidrat (5,8%). Untuk menanam
tanaman ini diperlukan Lubang sekitar 40 cm x 40 cm.
Kedalamannya pun sekitar 40 cm.

Kelapa
Pohon kelapa merupakan pohon yang tumbuh subur di daerah
tropis dan subtropis, disebut sebagai “pohon kehidupan” karena
setiap bagian pohon kelapa bermanfaat bagi kehidupan. Kelapa
sendiri memiliki kandungan air sekitar 50-60% dari berat total
daging kelapa adalah air, lemak dalam daging kelapa dapat
menyumbang sekitar 30-40% dari berat total. Lemak ini terutama
terdiri dari asam lemak jenuh rantai sedang. Serat dalam daging
kelapa dapat menyumbang sekitar 9-10% dari berat total.
Karbohidrat dalam daging kelapa dapat menyumbang sekitar 5-
7% dari berat total. Protein dalam daging kelapa biasanya
menyumbang sekitar 2-3% dari berat total. Kandungan mineral
dalam daging kelapa seperti kalsium, fosfor, dan zat besi dapat
bervariasi, tetapi secara umum relatif rendah dalam persentase
total. Kelapa mengandung beberapa vitamin seperti vitamin C,
vitamin E, dan beberapa vitamin B kompleks.

pkmepnb1705@gmail.com
12
JENIS BIBIT YANG DITANAM
Juwet
Buah jamblang atau duwet merupakan salah satu jenis buah
tropika yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Namun
sayangnya, jamblang termasuk salah satu yang cukup langka di
pasaran. Bentuk jamblang atau duwet menyerupai anggur.
Ukurannya sekitar 1 – 2,5 sentimeter, berbentuk lonjong.Buah
jamblang memiliki nama latin Syzygium cumini. Di berbagai
daerah, jamblang juga punya sebutan lain, seperti duwet, jamun,
jambul, atau jambolan. Jamblang merupakan buah yang tumbuh
di negeri tropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan Data
Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram jamblang atau duwet
memiliki kandungan gizi sebagai berikut:
1.Air: 80.2 mililiter
2.Energi: 80 Kalori
3.Protein: 0.5 gram
4.Lemak: 0.6 gram
5.Karbohidrat: 18.2 gram
6.Serat: 0.9 gram
7.Kalsium: 33 miligram
8.Fosfor: 138 miligram
9.Zat besi: 1.3 miligram
10. Natrium: 16 miligram
11. Kalium: 92.7 miligram
12. Beta karoten: 329 mcg
13. Niasin: 2.5 miligram
14. Vitamin C: 130 miligram
Buah ini dapat ditanam dengan jarak dan kedalam tanah 50 cm x
50 cm x 50 cm.

13
14

INDIKATOR CAPAIAN
Terdapat 10 indikator Dari 10 indikator ketercapaian target luaran,

Belum
No Target Terlaksana
Terlaksana

1 Survey Lokasi 100% -

2 Bimbingan Bersama Dosen Pembimbing 100% -

3 Pembuatan Pupuk Organik 100% -

4
Penyediaan Bibit 100% -

5 Persiapan Tempat 100% -

6 Sosialisasi Dan Penanaman Bibit Tumbuhan 100% -

7 Penyusunan Laporan kemajuan Kegiatan 100% -

8 Feeding kera 100% -

9 Monitoring dan Evaluasi oleh Tim PKM-PM 80% 20%

Penyusunan Laporan akhir, Video Kegiatan,


10 80% 20%
laporan Keuangan dan Buku Pedoman Mitra

Ketercapaian Target Luaran 96% 4%


PENUTUP

Demikian buku pedoman mintra PKM-PM


“Pengolahan Sampah Organik Untuk
Mendukung Pembibitan Tanaman Guna
Menanggulangi Serangan Kera Ekor Panjang
di Pantai Melasti dan Masyarakat Sekitar”
sebagai strategi untuk mengatasi
permasalahan mitra. Kami berharap melalui
buku pedoman ini kami dapat membantu mitra
mengikuti dan bersama tim PKM-PM dalam
mewujudkan program yang telah
direncanakan kedepannya

15
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN MITRA PKM-PM

“PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK UNTUK MENDUKUNG


PEMBIBITAN TANAMAN GUNA MENANGGULANGI SERANGAN KERA
EKOR PANJANG DI PANTAI MELASTI DAN MASYARAKAT SEKITAR”

I GEDE NYOMAN SUTA WAISNAWA, S.ST., M.T

HEAD OF PROJECT
PANDE PUTU WIDYASTINI

SECRETARY
NI PUTU CANDRA FRICILIA

EQUIPMENT & LOGISTICS DIVISION


BUJANGGA AYU NINGRAT ULANDARI

PUBLIC RELATION DIVISION


I KOMANG APRIANA SONY RAHARJA

EVENT DIVISION
I WAYAN EKA SEMARANDANA

16

Anda mungkin juga menyukai